Pengumpulan data Penjelasan Proses Pengembangan Prototipe Perangkat Pembelajaran

10 pertanyaan, sedangkan kisi-kisi untuk pernyataan angket untuk siswa berkaitan dengan materi macam dan unsur bangun datar sederhana di kelas II berupa 13 pernyataan. 4.1.1.2.1 Hasil angket pra-penelitian untuk guru Angket pra-penelitian untuk guru diberikan kepada 2 orang guru kelas II di SD Negeri Sendangadi 2 dan di SD Negeri Gunungpring 3 pada tanggal 28 Juli 2015. Hasil angket pra-penelitian untuk guru dapat dilihat pada lampiran 2.2. Berikut ini adalah rekapan hasil angket pra-penelitian: Tabel 4.2 Rekapan Hasil Angket oleh Guru No. Pertanyaan Jawaban 1. Bagaimana Bapak Ibu menerapkan metode pembelajaran tertentu untuk membantu anak dalam memahami macam- macam bentuk bangun datar? Guru 1: metode ceramah, tanya jawab, diskusi, dan demonstrasi. Guru 2: ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. 2. Bagaimana BapakIbu menerapkan model pembelajaran tertentu untuk membantu anak dalam memahami macam-macam bentuk bangun datar? Guru 1: kontekstual Guru 2: kontekstual 3. Bagaimana cara BapakIbu menggunakan media pembelajaran pada saat mengajarkan macam-macam bentuk bangun datar? Guru 1: benda-benda berbentuk bangun datar di sekitar siswa. Guru 2: gambar dan alat peraga berbentuk bangun datar. 4. Bagaimana ketercapaian nilai KKM siswa pada materi macam-macam bentuk bangun datar? Guru 1: 70 Guru 2: 75. 5. Kesulitan apa yang sering muncul pada siswa saat pembelajaran macam-macam bentuk bangun datar? Guru 1: Jika disuruh menggambarkannya, masih ada yang belum bisa menggambarkannya dengan rapi. Guru 2: Cara membentuk bangun datar belum simetris. 6. Bagaimana BapakIbu menerapkan metode pembelajaran tertentu untuk membantu anak dalam memahami unsur-unsur bangun datar? Guru 1: ceramah, tanya jawab, diskusi, dan demonstrasi. Guru 2: demonstrasi dan tanya jawab. 7. Bagaimana BapakIbu menerapkan model pembelajaran tertentu untuk membantu anak dalam memahami unsur-unsur bangun datar? Guru 1: kontekstual Guru 2: kontekstual 8. Bagaimana cara BapakIbu menggunakan media pembelajaran pada saat mengajarkan unsur-unsur bangun datar? Guru 1: gambar atau benda konkret Guru 2: benda-benda konkret berbentuk bangun datar di sekitar anak. 9. Bagaimana ketercapaian nilai KKM siswa pada materi unsur-unsur bangun datar? Guru 1: 70 Guru 2: 75. 10. Kesulitan apa yang sering muncul pada siswa saat pembelajaran unsur-unsur bangun datar? Guru 1: Belum bisa membedakan atau menentukan sudut dan sisinya. Guru 2: Masih ada sebagian kecil siswa yang masih bingung membedakan sisi dan sudut. Berdasarkan tabel 4.2 tersebut, data yang diperoleh peneliti dari 2 guru kelas II khususnya menyatakan bahwa metode pembelajaran yang digunakan untuk mengajarkan materi geometri adalah metode ceramah, tanya jawab, dan demonstrasi. Model pembelajaran yang diterapkan yaitu model pembelajaran kontekstual. Kesulitan yang sering muncul pada siswa saat mempelajari macam- macam dan unsur bangun datar adalah siswa masih kesulitan membedakan macam-macam bentuk segitiga maupun segiempat, siswa juga belum bisa membentukmenggambarkan bangun datar secara simetris, dan masih ada beberapa siswa yang kesulitan membedakan sisi dan sudut bangun datar. 4.1.1.2.2 Hasil angket pra-penelitian untuk siswa Angket pra-penelitian untuk siswa diberikan kepada siswa kelas III di SD Negeri Sendangadi 2 dengan jumlah 23 siswa pada tanggal 28 Juli 2015. Angket pra-penelitian diberikan kepada siswa kelas III karena siswa tersebut sebelumnya sudah mengikuti pembelajaran materi bangun datar sederhana di kelas II pada semester genap. Contoh pengisian angket pra- penelitian dapat dilihat pada pada lampiran 2.4. Berikut ini adalah rekapan hasil angket pra-penelitian yang diberikan kepada siswa: Tabel 4.3 Persentase Ketidaktercapaian Angket Pra-Penelitian Siswa No Pernyataan Persentase Ketidaktercapaian 1. Macam-macam segitiga ada 4 yaitu segitiga sama kaki, sama sisi, 48 siku-siku, dan sembarang.

2. Gambar-gambar berikut adalah macam-macam bentuk segitiga:

13 3. Persegi dan persegi panjang adalah segi empat. 30 4. Gambar berikut ini adalah persegi: 9 5. Gambar berikut ini adalah persegi panjang: 9 6. Gambar berikut ini adalah lingkaran: 9 7. Segitiga memiliki 3 buah sisi. 13 8. Segitiga memiliki 3 sudut. 13 9. Segiempat berikut ini memiliki 4 sisi: 4 10. Persegi memiliki 4 sudut. 13 11. Persegi panjang memiliki 4 sudut. 4 12. Lingkaran hanya memiliki 1 sisi. 43 13. Lingkaran memiliki sudut. 39 Tabel 4.4 Presentase Ketidaktercapaian Kisi-Kisi Angket Pra-Penelitian Siswa No Indikator pernyataan Nomor Item Persentase Ketidaktercapaian 1. Mengetahui macam-macam bentuk segitiga. 1-2 23 2. Mengetahui macam-macam bentuk segiempat. 3-5 16 3. Mengetahui bentuk lingkaran. 6 8 4. Mengetahui unsur-unsur yang ada pada bangun datar segitiga. 7-8 13 5. Mengetahui unsur-unsur yang ada pada bangun datar segiempat. 9-11 7 6. Mengetahui unsur-unsur yang ada pada bangun datar lingkaran. 12-13 41 Berdasarkan tabel 4.3 dan 4.4 dapat diketahui bahwa 4 item yang memiliki persentase ketidaktercapaian terbesar adalah item nomor 1, 3, 12, dan 13. Item nomor 1 memiliki persentase 48 dengan indikator mengetahui macam-macam segitiga karena dari jumlah keseluruhan 23 siswa, terdapat 11 siswa yang menjawab salah. Item nomor 3 memiliki persentase 30 dengan indikator mengetahui macam-macam bentuk segiempat karena terdapat 7 siswa yang menjawab salah. Item nomor 12 memiliki persentase 43 dengan indikator mengetahui unsur-unsur sisi bangun datar lingkaran karena terdapat 10 siswa yang menjawab salah. Item nomor 13 memiliki persentase 39 dengan indikator mengetahui unsur-unsur sudut bangun datar lingkaran. Berdasarkan 4 item yang memiliki persentase kasalahan terbesar tersebut, peneliti mengembangkan perangkat pembelajaran yang memuat materi pada indikator 4 item tersebut. Materi tersebut adalah: 1 mengenal macam-macam segitiga, 2 mengenal macam-macam segiempat, dan 3 mengenal unsur-unsur lingkaran.

4.1.1.3 Desain produk

Berdasarkan hasil observasi dan angket, peneliti merancang prototipe perangkat pembelajaran yang berjudul “Prototipe Perangkat Pembelajaran Geometri Bangun Datar Sederhana berdasarkan Teori van Hiele untuk Siswa Kelas 2 Sekolah Dasar”. Prototipe terdiri dari 3 bagian. Bagian pertama terdiri dari: a kekhasan tingkat berpikir dalam belajar geometri berdasarkan van Hiele, b lima fase model pembelajaran van Hiele, dan c penerapan model pembelajaran van Hiele. Bagian kedua berisi silabus dan 3 RPP tentang materi bangun datar segitiga, persegi, persegi panjang, dan lingkaran. Bagian ketiga berisi LKS untuk pembelajaran 1 tentang materi segitiga, pembelajaran 2 tentang materi persegi dan persegi panjang, dan pembelajaran 3 tentang materi lingkaran.

4.1.1.3.1 Bagian pertama

Bagian pertama ini merupakan pendahuluan untuk mengantarkan para pembaca prototipe untuk mengetahui dam memahami teori pembelajaran van Hiele. Bagian pertama terdiri dari 3 sub judul, yaitu: 1 Kekhasan tingkat berpikir dalam belajar geometri berdasarkan teori van Hiele, yaitu: yaitu: level 0 visualisasi, level 1 analisis, level 2 deduksi informal, level 3 deduksi, dan level 4 ketepatan. 2 Lima fase dalam model pembelajaran van Hiele, yaitu: 1 fase informasi, 2 orientasi langsung, 3 penjelasan, 4 orientasi bebas, dan 5 integrasi. 3 Proses pembelajaran menggunakan model pembelajaran van Hiele, menjelaskan tentang uraian langkah-langkah kegiatan pembelajaran yang dilakukan yang dilengkapi dengan materi dan foto atau gambar media yang digunakan dalam pembelajaran.

4.1.1.3.2 Bagian kedua

Bagian kedua terdiri dari silabus dan RPP Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang digunakan dalam pembelajaran geometri materi bangun datar sederhana segitiga, segi empat persegi dan persegi panjang, dan lingkaran untuk kelas II.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENYAJIAN PEMBELAJARAN MATERI GEOMETRI PADA BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK (BSE) SD BERDASARKAN TEORI VAN HIELE

0 5 16

ANALISIS PROSES BERPIKIR GEOMETRI SISWA TUNANETRA PADA MATERI BANGUN DATAR DENGAN MENGGUNAKAN TEORI VAN HIELE(Sebuah Studi Kasus).

0 1 27

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS TEORI VAN HIELE.

0 1 25

PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH DASAR MELALUI PEMBELAJARAN GEOMETRI BERBASIS TEORI VAN HIELE.

0 1 31

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar sederhana berdasarkan teori van hiele untuk siswa kelas I sekolah dasar.

7 54 174

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar sederhana berdasarkan teori van hiele untuk siswa kelas III sekolah dasar.

0 1 194

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun datar berdasarkan teori van hiele untuk siswa kelas V sekolah dasar.

6 25 224

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun ruang berdasarkan model van Hiele untuk siswa kelas V Sekolah Dasar.

0 1 207

Pengembangan prototipe perangkat pembelajaran geometri materi bangun ruang sederhana berdasarkan teori van Hiele untuk siswa kelas IV sekolah dasar.

0 0 158

Penerapan Fase-fase Pembelajaran Geometri Berdasarkan Teori Van Hiele untuk Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar pada Materi Bangun Datar Sederhana Siswa Kelas II SDN Dabasah 1 Bondowoso

0 0 5