Tabel. 4.7. Hasil Uji Linearitas Negeri
No Variabel
Sig. Deviation from Linearity
Kesimpulan
1 Pengetahuan tantang
ekonomi 0.722
Linear, karena nilai signifikansi 0, 722 0,05
2 Status sosial ekonomi
0.100 Linear, karena nilai
signifikansi 0,100 0,05 3
Media massa 0.869
Linear, karena nilai signifikansi 0,869 0,05
4 Lingkungan pergaulan
0.442 Linear, karena nilai
signifikansi 0,442 0,05 Sumber: data diolah, 2013
Pada tabel ANOVA diketahui nilai signifikansi Deviation from Linearity
pada variabel pengetahuan tantang ekonomi sebesar 0.722. Apabila dibandingkan dengan signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan
bahwa hubungan antara variabel pengetahuan tantang ekonomi terhadap perilaku kegiatan konsumsi sehari-hari siswa SMA Negeri dan SMA
Swasta dinyatakan linear. Pada variabel status sosial ekonomi diketahui nilai signifikansi
Deviation from Linearity pada variabel status sosial ekonomi sebesar 0.100. Apabila dibandingkan dengan signifikansi 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara variabel status sosial ekonomi terhadap perilaku kegiatan konsumsi sehari-hari siswa SMA Negeri dan
SMA Swasta dinyatakan linear.
Pada variabel media massa diketahui nilai signifikansi Deviation from Linearity
pada variabel media massa sebesar 0.869. Apabila dibandingkan dengan signifikansi 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa
hubungan antara variabel media massa terhadap perilaku kegiatan konsumsi sehari-hari siswa SMA Negeri dan SMA Swasta dinyatakan
linear. Pada variabel lingkungan pergaulan diketahui nilai signifikansi
Deviation from Linearity pada variabel lingkungan pergaulan sebesar 0.442. Apabila dibandingkan dengan signifikansi 0,05 maka dapat
disimpulkan bahwa hubungan antara variabel lingkungan pergaulan terhadap perilaku kegiatan konsumsi sehari-hari siswa SMA Negeri dan
SMA Swasta dinyatakan linear.
b. Pengujian Asumsi Klasik
1 Uji Multikolonearitas
Multikolonearitas merupakan suatu hubungan antara variabel bebas yang satu dengan yang lain. Dalam hal ini variabel tersebut disebut
variabel yang bersifat tidak ortogonal. Variabel yang bersifat tidak ortogonal tersebut merupakan variabel bebas yang korelasinya tidak sama
dengan nol. Untuk mendeteksi masalah multikolonearitas dapat menggunakan rumus korelasi. Adapun rumus korelasi sebagai berikut
Sugiyono, 2010:
∑ ∑
∑ √
∑ ∑
Selanjutnya dengan program SPSS diadakan analisa collinearity statistics
. Dari analisis collinearity statistics akan memperoleh VIF Variance Inflation Factor. Dasar analisis yang digunakan yaitu jika
tolerance 0,1 dan VIF 5 maka tidak terjadi masalah multikolonearitas.
Tabel. 4.8. Hasil Uji Multikolonearitas
Variabel Tolerance
VIF Negeri Swasta Negeri
Swasta
Pengetahuan Tentang Ekonomi 0.905
0.995 1.105
1.005 Status Sosial Ekonomi
0.890 0.953
1.124 1.050
Media Massa 0.696
0.671 1.437
1.491 Lingkungan Pergaulan
0.739 0.646
1.353 1.549
Sumber: data diolah, 2013 Berdasarkan output di atas, dapat diketahui bahwa nilai tolerance
dari keempat variabel yaitu: pengetahuan tentang ekonomi Negeri 0.905, Swasta 0.995, status sosial ekonomi Negeri 0.890, Swasta 0.953, media
massa Negeri 0.696, Swasta 0.671, dan lingkugan pergaulan Negeri 0.739, Swasta 0.646 lebih besar dari 0,1. Sedangkan VIF dari keempat
variabel yaitu: pengetahuan tentang ekonomi Negeri 1.105, Swasta 1.005, status sosial ekonomi Negeri 1.124, Swasta 1.050, media massa
Negeri 1.437, Swasta 1.491, dan lingkugan pergaulan Negeri 1.353, Swasta 1.549 kurang dari 5. Maka dapat disimpulkan bahwa dalam model
regresi tidak terjadi masalah multikolonearitas.
2 Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan dimana varians dari kesalahan pengganggu tidak konstan untuk suatu variabel bebas. Untuk
mendeteksi ada tidaknya masalah heteroskedastisitas digunakan uji Glejser dengan cara meregresikan antara variabel independen dengan nilai
absolut residualnya. Jika signifikansi antara variabel independen dengan nilai absolut residualnya 0,05 maka tidak terjadi masalah
heteroskedastisitas, tetapi
jika 0,05
maka terjadi
masalah heteroskedastisitas.
Tabel. 4.9. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Variabel Sig
Negeri Swasta
Pengetahuan Tentang Ekonomi 0.820
0.224 Status Sosial Ekonomi
0.460 0.317
Media Massa 0.088
0.197 Lingkungan Pergaulan
0.626 0.304
Sumber: data diolah, 2013 Berdasarkan tabel diatas, signifikansi p-value dari keempat
variabel yaitu: pengetahuan tentang ekonomi Negeri 0.820, Swasta 0.224, status sosial ekonomi Negeri 0.460, Swasta 0.317, media massa
Negeri 0.088, Swasta 0.197, dan lingkungan pergaulan Negeri 0.626, Swasta 0.304. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa nilai signifikansi
ρ-value 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi masalah heteroskedastisidas.