Hasil Penelitian yang Relevan

bentuk kesadaran sosial. Teknik analisis yang digunakan adalah pengujian reliabilitas. Seluruh dimensi bentuk kesadaran sosial dalam SAI memiliki tingkat reliabilitas yang baik, berkisar antara α = 0,74 sampai α = 0,84. Hasil penelitian Namira Suada Bachrie 2009 menunjukkan bahwa: a. Terdapat hubungan yang berarti antara jenis sekolah dengan kesadaran sosial siswa SMA negeri dalam menunjukkan bentuk kesadaran sosial yang merujuk kepada diri mereka sebagai target penilaian. b. Secara keseluruhan, tidak terdapat hubungan yang berarti antara identifikasi nilai moral individualisme dengan kesadaran sosial siswa SMA. c. Terdapat hubungan yang berarti antara jenis sekolah dengan identifikasi moral individualisme terhadap tingkat kesadaran sosial, dimana hubungan antara keduanya hanya terdapat pada siswa SMA swasta. 49

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini, jenis penelitian yang peneliti gunakan adalah penelitian komparatif. Menurut Sugiyono 2009:36, metode penelitian komparatif adalah penelitian yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda, atau pada waktu yang berbeda. Dalam penelitian ini, peneliti akan membandingkan perilaku kegiatan konsumsi sehari-hari antara siswa SMA Negeri dan SMA Swasta.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

a. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri dan SMA Swasta Kota Yogyakarta. Alasan peneliti memilih lokasi di Kota Yogyakarta dalam penelitian ini adalah: 1 Lokasi SMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Yogyakarta cukup strategis untuk dijangkau sehingga secara tidak langsung memberikan kemudahan bagi peneliti untuk melakukan penelitian. 2 Lokasi SMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Yogyakarta, dimana para siswanya memiliki latar belakang sosial ekonomi yang berbeda, sehingga dapat memperlengkap data yang dibutuhkan oleh peneliti. b. Waktu Penelitian Penelitian dilakukan pada awal bulan Juli hingga akhir bulan Agustus 2013.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah siswa kelas XI SMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Yogyakarta. Adapun pemilihan sekolah didasarkan pada keunggulan akreditasi “A” masing-masing sekolah yang telah dipilih secara acak. Empat 4 dari lima puluh satu 51 sekolah yang telah dipilih secara acak yaitu SMA Negeri 11 Yogyakarta dengan jumlah 256 siswa, SMA Negeri 8 Yogyakarta dengan jumlah 264 siswa, SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dengan jumlah 210 siswa, dan SMA Bopkri 2 Yogyakarta dengan jumlah 210 siswa. Jadi total populasi 940 siswa dari 4 sekolah. Sekolah SMA Negeri dan SMA Swasta di Kota Yogyakarta ada 51 sekolah, yang di dalamnya ada 12 SMA Negeri dan 39 SMA Swasta. Dari 51 sekolah tersebut yang berakreditasi “A” ada 43 sekolah baik SMA Negeri maupun SMA Swasta.

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian ini sampel yang dipilih adalah 200 siswa. Pemilihan sampel sebanyak 200 siswa didasarkan pada pengambilan 100 siswa dari SMA negeri dan 100 siswa dari SMA Swasta. Dengan memperbanyak jumlah sampel akan memperkecil jumlah r table sehingga akan membantu dalam proses keakuratan data. Jadi masing-masing sekolah sampel yang diinginkan 50 siswa. Dasarnya memilih sampel 50 siswa karena untuk mempermudah peneliti dalam melakukan penelitian di masing-masing sekolah. Penentuan sampel yang peneliti gunakan adalah secara random acak. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel menggunakan cluster sampling teknik klaster. Sukardi 2003: 61, cluster sampling ini memilih sampel bukan didasarkan pada individu, tetapi lebih didasarkan pada kelompok, dan daerah yang secara alami berkumpul bersama. Dalam hal ini yang akan dijadikan populasi adalah siswa kelas XI dari 4 sekolah yang telah ditentukan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebar kuesioner. Kuesioner adalah menyebarkan daftar pernyataan kepada responden yang nantinya akan membantu peneliti dalam pengambilan data.

E. Variabel Penelitian dan Pengukuran

Untuk mengukur setiap variabel digunakan skala likert dengan pilahan selalu SL, sering SR, jarang JR, tidak pernah TP. Dalam perencanaan penelitian item- item pernyataan sudah dikelompokkan menurut variabel yang menjadi perhatian peneliti. Dengan demikian pembaca lain dapat dengan mudah mengecek kebulatan instrumen yang dibuatnya. Untuk memberi nilai skala kategori likert, jawaban diberi bobot nilai kuantitatif 4, 3, 2, 1, untuk empat pilihan positif, dan 1, 2, 3, 4, untuk pernyataan yang bersifat negatif. Peneliti menggunakan skala likert dengan menggunakan kategori pilihan genap karena untuk memperoleh informasi yang pasti. Penilaian atas jawaban-jawaban yang diberikan oleh responden diukur dengan tingkat 1 s.d 4, tingkat jawabannya adalah sebagai berikut: