Perbedaan Perilaku Kegiatan Konsumsi sehari-hari antara Siswa SMA
responden dari SMA Swasta dari total keseluruhan 200 responden. Analisis deskripsi data tentang perilaku kegiatan konsumsi siswa SMA Negeri dan
SMA Swasta menunjukkan bahwa sebagian responden berada di kategori cukup. Untuk SMA Negeri yang masuk dalam kategori kurang sebesar 27,
responden yang masuk dalam kategori cukup sebesar 67, sedangkan responden yang masuk dalam kategori baik sebesar 6. Sedangkan untuk
SMA Swasta, responden yang masuk dalam kategori kurang sebesar 33, responden yang masuk dalam kategori cukup sebesar 66, responden yang
masuk dalam kategori baik sebesar 1. Dari hasil pengujian hipotesis dinyatakan bahwa pengetahuan tentang
ekonomi siswa memberikan kontribusi terhadap perilaku kegiatan konsumsi sehari-hari siswa SMA Swasta dan tidak ada kontribusi untuk SMA Negeri.
Hal ini dapat diketahui dari nilai rapor semester genap siswa SMA Negeri maupun SMA Swasta yang mendapatkan nilai 66-80 dengan nilai rata-rata
mencapai 77-79. Meskipun siswa SMA Negeri memiliki nilai bagus namun mereka tetap konsumtif dalam melakukan konsumsi. Siswa yang memiliki
pengetahuan tentang ekonomi yang baik akan memberikan pengaruh terhadap perilaku kegiatan konsumsi siswa karena pada saat guru memberikan
penjelasan tentang materi ekonomi kepada siswa, mereka dapat memahami apa yang disampaikan guru dan mereka dapat menerapkan di sekolah maupun
di masyarakat.
Perilaku kegiatan konsumsi siswa SMA Negeri dan SMA Swasta dalam mengonsumsi barang dan jasa dikatakan cukup karena mereka tidak
melakukan konsumsi yang berlebihan mereka hanya mengonsumsi barang dan jasa yang mereka butuhkan dan tidak mengonsumsi barang yang tidak mereka
butuhkan untuk memenuhi kebutuhannya. Pengetahuan tentang ekonomi yang mereka dapatkan sangat mempengaruhi mereka dalam melakukan kegiatan
konsumsi sehari-hari. Setiap siswa memiliki sikap yang berbeda-beda untuk melakukan konsumsi barang dan jasa, ada siswa yang konsumtif dalam
mengonsumsi barang dan jasa namun ada juga siswa yang kurang dan bahkan tidak konsumtif dalam mengonsumsi barang dan jasa. Siswa yang paham
dengan pengetahuan tentang ekonomi biasanya akan lebih bijak untuk melakukan konsumsi sehingga mereka tidak termasuk ke dalam kategori
orang konsumtif yang hanya menghabiskan pendapatan untuk mengonsumsi barang dan jasa yang sebenarnya kurang atau tidak dibutuhkan.
Faktor lain yang dianggap dapat memberikan pengaruh terhadap perilaku konsumen dalam mengonsumsi barang dan jasa menurut T. Gilarso
2001: 112 adalah faktor individu, ekonomi, sosial, dan kebudayaan. Ilmu ekonomi secara sistematis mempelajari gejala-gejala dan tingkah laku
manusia dalam masyarakat yang muncul dalam usahanya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan hidupnya dengan sumber daya yang terbatas itu
Gilarso, 2002: 34.