Kontribusi status sosial ekonomi terhadap perilaku kegiatan konsumsi

orang tua Ayah siswa banyak yang berada di golongan F. Pendidikan akan menentukan jenis pekerjaan yang didapat. Dengan pendidikan yang tinggi maka seseorang akan mudah untuk mencari pekerjaan yang nantinya akan menghasilkan sejumlah pendapatan. Sedangkan analisis deskripsi data tentang perilaku kegiatan konsumsi siswa SMA Negeri dan SMA Swasta menunjukkan bahwa sebagian responden berada di kategori cukup. Untuk SMA Negeri yang masuk dalam kategori kurang sebesar 27, responden yang masuk dalam kategori cukup sebesar 67, sedangkan responden yang masuk dalam kategori baik sebesar 6. Sedangkan untuk SMA Swasta, responden yang masuk dalam kategori kurang sebesar 33, responden yang masuk dalam kategori cukup sebesar 66, responden yang masuk dalam kategori baik sebesar 1. Dari hasil pengujian hipotesis dinyatakan bahwa kontribusi status sosial ekonomi terhadap perilaku kegiatan konsumsi siswa baik SMA Negeri maupun SMA Swasta berhubungan erat dengan status sosial ekonomi orang tua Ayah karena banyak atau tidaknya uang saku yang siswa dapatkan setiap hari tergantung dari status sosial ekonomi orang tua Ayah dari masing- masing siswa. Setelah dilakukan penelitian untuk SMA Negeri ternyata status sosial ekonomi orang tua Ayah terutama untuk pendidikan orang tua Ayah siswa berada di kategori tinggi dengan jumlah 69 lulusan dari perguruan tinggi yaitu diploma dan sarjana. Sedangkan untuk SMA Swasta ternyata status sosial ekonomi orang tua Ayah terutama untuk pendidikan orang tua Ayah siswa berada di kategori tinggi dengan jumlah 51 lulusan dari perguruan tinggi yaitu diploma dan sarjana. Pendidikan yang tinggi akan memperoleh pekerjaan yang layak untuk mencapai apa yang diinginkan yaitu pendapatan. Pekerjaan yang dilakukan menentukan jumlah pendapatan yang di dapat setiap bulannya, yang nantinya akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Orang tua Ayah siswa SMA Negeri dan SMA Swasta yang berpendidikan tinggi, pekerjaan layak, dan pendapatan tinggi akan mempengaruhi uang saku siswa yang di dapat setiap harinya. Hal itu didukung oleh Sumarwan 2002:204, status sosial ekonomi dapat di kategorikan tinggi, sedang, dan rendah. Perbedaan status sosial ekonomi akan menggambarkan perbedaan pendidikan, pendapatan, gaya hidup, dan nilai-nilai yang dianut. Perbedaan-perbedaan tersebut akan mempengaruhi perilaku konsumsi seseorang atau keluarga. Pekerjaan orang tua Ayah menentukan kelas sosial dalam masyarakat di mana dia tinggal. Orang tua Ayah yang berpendidikan tinggi biasanya memperoleh pekerjaan yang baik, dan pekerjaan yang baik akan mendatangkan pendapatan yang lebih baik. Tingkat pendidikan seseorang juga akan mempengaruhi nilai-nilai yang dianutnya, cara berfikir, cara pandang bahkan terhadap suatu masalah. Konsumen yang memiliki pendidikan yang lebih baik akan sangat responsif terhadap informasi, pendidikan juga mempengaruhi konsumen dalam pemilihan produk maupun merek. Pendidikan yang berbeda akan menyebabkan selera konsumen juga berbeda. Jumlah pendapatan akan menggambarkan besarnya daya beli dari seseorang konsumen. Daya beli akan menggambarkan banyaknya produk dan jasa yang bisa dibeli dan dikonsumsi oleh seorang konsumen dan seluruh anggota keluarganya.

c. Kontribusi media massa terhadap perilaku kegiatan konsumsi sehari-

hari siswa SMA Negeri dan SMA Swasta Hasil pengujian hipotesis ketiga mengenai kontribusi media massa terhadap perilaku kegiatan konsumsi menunjukkan bahwa ada kontribusi media massa terhadap perilaku kegiatan konsumsi sehari-hari siswa SMA Negeri dan SMA Swasta. Kesimpulan tersebut didukung hasil perhitungan statistik yang menunjukkan nilai sig. probabilitas untuk SMA negeri sebesar 0,952 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak artinya tidak ada kontribusi media massa terhadap perilaku kegiatan konsumsi. Nilai sig. probabilitas untuk SMA Swasta 0,005 0.05. Oleh karena itu Ho ditolak dan Ha diterima artinya ada kontribusi media massa terhadap perilaku kegiatan konsumsi. Berdasarkan analisis deskriptif responden menunjukan bahwa media massa berada dalam kategori cukup untuk SMA Negeri maupun SMA Swasta. Hal ini ditunjukkan dari jumlah responden SMA Negeri berjumlah 84 dan responden SMA Swasta 83 dari total keseluruhan 200 responden. Sedangkan analisis deskripsi data tentang perilaku kegiatan konsumsi siswa SMA Negeri dan SMA Swasta menunjukkan bahwa sebagian responden berada di kategori cukup. Untuk SMA Negeri yang masuk dalam kategori kurang sebesar 27, responden yang masuk dalam kategori cukup sebesar 67, sedangkan responden yang masuk dalam kategori baik sebesar 6. Sedangkan untuk SMA Swasta, responden yang masuk dalam kategori kurang sebesar 33, responden yang masuk dalam kategori cukup sebesar 66, responden yang masuk dalam kategori baik sebesar 1. Dari hasil pengujian hipotesis dinyatakan bahwa ada kontribusi media massa terhadap perilaku kegiatan konsumsi sehari-hari siswa SMA Negeri dan SMA Swasta. Zaman yang serba canggih menuntut siswa SMA Negeri maupun SMA Swasta harus memanfaatkan media massa yang ada untuk mengakses apa pun yang ingin dicari dan di dapatkan. Baik untuk mencari tugas sekolah, melihat perkembangan fashion, untuk sarana hiburan, mendapatkan teman dari jejaring sosial, membeli barang melalui online shop. Media massa sangat banyak macamnya, dalam penelitian ini peneliti hanya menggunakan empat indikator yaitu televisi, HP, internet, dan tabloid. Untuk mengetahui media massa yang mana yang paling dominan memberikan kontribusi terhadap perilaku kegiatan konsumsi siswa SMA Negeri dan SMA Swasta. Siswa SMA Negeri maupun SMA Swasta sering menonton acara televisi setiap hari sebagai hiburan disaat mereka merasa jenuh dan bosan dalam mengerjakan tugas sekolah, mereka menggunakan produk yang di iklankan di televisi baik barang maupun jasa yang mereka pakai, dapat memesan barang dan jasa melalui televisi. Maka secara tidak langsung mereka menggunakan telivisi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Menurut Sumarwan, 2002: 184 televisi adalah medium iklan yang banyak digunakan oleh para produsen, karena jangkauannya yang luas dan kemampuan audio dan visualnya dalam menyampaikan iklan. Telepon genggam HP sudah tidak asing lagi dikalangan siswa SMA Negeri dan SMA Swasta karena HP yang mereka gunakan dapat membuka internet, mencari informasi dan tugas sekolah, berhubungan jarak jauh tanpa bertemu langsung dengan lawan bicaranya, sebagai ajang promosi di dunia maya. HP tidak hanya untuk di konsumsi tetapi bisa juga digunakan sebagai alat untuk mempromosikan barang dan jasa. Dengan adanya HP akan menambah banyak kenalan yang dapat dijadikan sebagai teman untuk mengonsumsi barang dan jasa yang sama dan mempermudah untuk membeli barang dan jasa khususnya untuk layanan pemesanan diluar transaksi secara langsung. Internet banyak sekali manfaatnya untuk mencari apapun yang siswa ingin dapatkan. Internet sebagai sarana hiburan, seperti games on-line dan download lagu, video, internet sebagai media jejaring sosial sangatlah menghibur dan menggembirakan untuk mendapatkan teman baru, internet sebagai sarana untuk mendapatkan tugas sekolah dengan lengkap dan mudah, selain itu internet bisa membuka situs online shop dan membeli barang dan jasa yang diinginkan oleh siswa maupun kebanyakan orang di masyarakat, internet sebagai sarana promosi bagi mereka yang membuat barang dan jasa dan ingin mengiklankan melalui internet, internet menyediakan berbagai cara