d. Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan sesuatu soal untuk membedakan siswa yang yang pandai berkemampuan tinggi dengan siswa yang bodoh
berkemampuan rendah. Seluruh pengikut tes dikelompokkan menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok pandai atau kelompok atas upper group dan
kelompok bodoh atau kelompok bawah lower group. Daya pembeda suatu soal tes dapat dihitung dengan menggunakan rumus
56
:
Keterangan : : Banyaknya peserta kelompok atas
: Banyaknya peserta kelompok bawah : Jumlah peserta tes
Klasifikasi daya pembeda : D : 0,00
– 0,20 : jelek D : 0,20
– 0,40 : cukup D : 0,40
– 0,70 : baik D : 0,70
– 1,00 : baik sekali Di atas adalah rumus untuk menentukan kemampuan soal untuk
membedakan siswa tingkat atas dan siswa tingkat bawah. Tetapi peneliti menggunakan cara lain untuk membantu menentukan kemampuan soal dengan
menggunakan software anatesv4. Dari hasil perhitungan daya pembeda soal, ditemukan bahwa dari 30 soal yang digunakan, 1 soal memiliki daya pembeda
“jelek”, 7 soal memiliki daya yang “cukup”, 18 soal memiliki daya beda “baik” dan 4 soal memiliki daya beda “baik sekali”.
56
Ibid., h. 104
e. Kisi-kisi Instrumen
Indikator Ranah Kognitif
Jumlah Persen
-tase C1
C2 C3
C4
Mengidentifikasi komponen-komponen
darah 1
2,3 4, 5
5 11,1
Menjelaskan fungsi komponen-komponen
darah 6, 7,8
9 4
8,8
Menjelaskan proses pembekuan darah
11 10
12 13
4
8,8
Mengidentifikasi macam- macam golongan darah
14, 15 16, 17
18 5
11,1
Menjelaskan fungsi peredaran darah pada
manusia 19
20, 21 22
4
8,8
Mengidentifikasi alat-alat peredaran darah
23 24, 26
25 4
8,8
Mendeskripsikan struktur alat-alat peredaran darah
manusia 28
27 29, 30
4 8,8
Membedakan proses peredaran darah besar dan
kecil 31
32, 34 33
35 5
11,1
Menjelaskan sistem peredaran getah bening
36 37
38 3
6,7
Menjelaskan berbagai penyakit pada sistem
peredaran darah dan hubungannya dengan
kesehatan 40, 44
39, 41 42, 43, 45 7
15,5
Jumlah 11
16 9
9 45
100 Presentasi
24,4 35,6
20 20
2. Instrument Non Tes a. Observasi
Data hasil observasi disajikan dalam bentuk tabel untuk memudahkan dalam membaca data, selanjutnya dianalisis secara deskriptif untuk mengetahui
aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung. Observasi aktivitas guru, dimana responden hanya membubuhkan tanda
ceklist pada kolom yang sesuai. Untuk observasi aktivitas siswa, setiap aspek yang diamati, observer diberikan 3 pilihan penilaian yaitu baik, cukup, dan
kurang. Untuk setiap pilihan jawaban kemudian diberi skor untuk mengetahui secara deskriptif kegiatan pembelajaran. Skor tersebut kemudian dibandingkan
dengan skor netral untuk mengetahui kecendrungan kegiatan pembelajaran yang dilakukan sebagai bahan refleksi untuk kegiatan pembelajaran
selanjutnya. Pemberian skor diberikan oleh observer dengan skor terendah 1 dan tertinggi 3. Skor tiap pertemuan dijumlahkan kemudian dihitung rata-
ratanya.
F. Teknik Analisis Data
Data yang telah diperoleh pretest dan posttest dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Uji normalitas menggunakan Chi-Kuadrat dan uji
homogenitasnya menggunakan Analisis Varian ANOVA.
a. Uji Normalitas dengan Rumus Chi-Squre
Uji Normalitas dengan Rumus Chi-Kuadrat Chi-sque digunakan untuk menguji data dengan bentuk data kelompok dalam tabel frekuensi.Chi kuadrat
adalah teknik statistic yang digunakan untuk menguji hipotesis bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih kelas dimana data berbentuk nominal dan
sampelnya besar
57
. Langkah-langkah kerja uji Normalitas dengan Rumus Chi- Squre
58
:
57
Sugiyono. Statistika untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA, 2011, h.107.
58
Ibid