Hipotesis Statistik METODE PENELITIAN

Tabel 4.1 Perbandingan distribusi data pretest kelompok STAD, NHT dan TGT Perbandingan STAD NHT TGT Pretest Posttest Pretest Posttest Pretest Postest Rata-rata 47.44 83.38 54.03 78.82 54.97 79.12 Simpangan baku 8.87 5.83 5.36 6.99 5.13 7.64 Nilai tertinggi 65 95 63 90 63 95 Nilai terendah 35 70 43 63 43 63 Melihat data pada tabel 4.1, tampak perbandingan antara hasil pretes dan posttest pada ketiga kelas tersebut. Untuk nilai rata-rata setiap kelas eksperimen mengalami peningkatan, itu artinya ketiga pembelajaran yang dilaksanakan berpengaruh terhadap hasil belajar. Tampak bahwa kemampuan awal siswa dari ketiga kelas eksperimen relatif sama. Walaupun kelas STAD mempunyai nilai rata-rata agak dibawah kelas NHT dan TGT namun tidak terlalu jauh. Pada kelas STAD rata-rata nilai prestasinya yaitu 47,44, kelas NHT rata-rata nilai pretes yaitu 54,03, sedangkan kelas TGT yaitu 54,97. Pada hasil posttest terlihat bahwa rata-rata skor pada ketiga kelas tersebut berbeda meskipun tidak terlalu jauh. Pada kelas STAD rata-rata nilai postestnya yaitu 83,38 kelas NHT rata-rata nilai postesnya yaitu 78,82, sedangkan kelas TGT yaitu 79,12 .Dengan demikian, untuk menguatkan prediksi bahwa terdapat perbedaan hasil belajar dari ketiga metode tersebut, maka dilakukan uji statistic untuk data pretest dan postestnya.

2. Indikator pembelajaran

Dalam penelitian ini hasil belajar yang diteliti terdiri dari sepuluh indikator pembelajaran, sebagai gambaran umum hasil penelitian pada konsep sistem sirkulasi maka disajikan perbandingan pencapaian indicator pada ketiga kelas dalam data pretest dan posttest. Tabel 4.2 Presentase indikator pada sistem peredaran darah SK Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia Pretest Postest No. Indikator STAD NHT TGT STAD NHT TGT       1 1 16,7 49,0 15,3 14,1 15,7 46,1 23,3 68,6 23,7 69,6 25,3 74,5 2 2 16,0 47,1 16,0 47,1 16,5 48,5 24,3 71,3 26,3 77,2 25,5 75,0 3 3 17,0 50,0 17,5 51,5 16,8 49,3 24,3 71,3 24,3 71,3 26,5 77,9 4 4 17,0 50,0 19,0 55,9 19,0 55,9 26,5 77,9 26,5 77,9 31,0 91,2 5 5 9,8 28,7 14,3 41,9 11,8 34,6 25,3 74,3 27,0 79,4 27,8 81,6 6 6 22,0 64,07 20,3 59,8 20,7 46,8 26,0 76,5 26,0 76,5 27,7 81,4 7 7 22,0 64,07 21,3 62,7 17,7 52,0 26,0 76,5 25,7 75,5 28,7 84,3 8 8 14,4 24,4 18,4 54,1 13,0 38,2 24,6 72,4 25,8 75,9 27,2 80,0 9 9 18,5 54,4 16,0 47,1 16,0 47,1 26,0 76,5 25,5 75,0 26,5 77,9 10 10 18,0 52,9 15,0 44,1 16,0 47,1 25,6 75,3 25,0 73,5 28,2 82,9 Keterangan : Indikator 1 Mengidentifikasi komponen-komponen darah 2 Menjelaskan fungsi komponen-komponen darah 3 Menjelaskan proses pembekuan darah 4 Mengidentifikasi macam-macam golongan darah 5 Menjelaskan fungsi peredaran darah pada manusia 6 Mengidentifikasi alat-alat peredaran darah 7 Mendeskripsikan struktur alat-alat peredaran darah manusia 8 Membedakan proses peredaran darah besar dan kecil 9 Menjelaskan sistem peredaran getah bening 10 Menjelaskan berbagai penyakit pada sistem peredaran darah dan hubungannya dengan kesehatan Tabel 4.2 menunjukkan perbandingan presentase sepuluh indikator pada pretes dan posttest di tiap kelas. Terlihat untuk STAD, NHT dan TGT mengalami peningkatan pada nilai rata-rata dan presentase indikator.Jika dilihat nilai rata-rata dan presentase pada posttest untuk ketiga kelas eksperimen, terlihat bahwa kelas TGT pada nilai rata-rata dan presentase lebih unggul untuk semua indicator dibandingkan dengan kelas STAD dan NHT. Pencapaian presentase indikator tertinggi adalah mengidentifikasi macam-macam golongan darah. Pada kelas STAD mencapai 77,9 kelas NHT 77,9 dan pada kelas TGT 91,2 . Untuk indikator yang lain hanya berkisar 68,6 - 76,6. Hal tersebut memberikan kesimpulan pada kelas STAD, NHT dan TGT sebagian besar siswanya menguasai indikator mengidentifikasi macam-macam golongan darah.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dengan Game Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Momentum Dan Impuls (Kuasi Eksperimen Di Man 4 Jakarta)

0 9 291

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh penggunaan cd ineraktif dalam model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar IPA: kuasi eksperimen di SMP Negeri 5 Tangerang.

0 3 252

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Pengaruh penggunaan media animasi dengan analogi terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah: kuasi eksperimen di SMP Muhammadiyah 22 Pamulang

2 15 257

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152