penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk menghargai satu sama lain.
Pembelajaran kooperatif
bernaung dalam
teori konstruktivis.
Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi
dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial
dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif.
b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif menekankan pada tujuan dan kesuksesan kelompok, yang hanya dapat dicapai jika semua anggota kelompok mencapai
tujuan atau penguasaan materi. Karena siswa bekerja dalam suatu team, maka dengan sendirinya dapat memperbaiki hubungan diantara para siswa dari
berbagai latar belakang etnis dan kemampuan, mengembangkan keterampilan- keterampilan proses kelompok dan pemecahan masalah.
Manfaat penerapan belajar kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan pendidikan khusus dalam wujud input pada level individual.
Disamping itu, belajar kooperatif dapat mengembangkan solidaritas sosial dikalangan siswa. Dengan belajar kooperatif, diharapkan kelak akan muncul
generasi baru yang memiliki prestasi akademik yang cemerlang dan memilikislidaritas sosial yang kuat.
Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara kolaborasi untuk mencapai
tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap
kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa
yang berbedaan latar belakangnya. Jadi dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru. Dengan bekerja
secara kolaboratif untuk mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang
akan sangat bermanfaat bagi kehidupan sekolah. Arends dalam Trianto menyatakan bahwa pelajaran yang menggunakan
Pembelajaran kooperatif memiliki ciri-ciri, yaitu : ketuntasan materi pembelajaran, kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan
heterogen, dan penghargaan lebih berorientasi kepada kelompok ketimbang individu
22
.
c . Prinsip Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif terdapat empat prinsip dasar, yaitu : Prinsip ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan, interakasi tatap muka,
dan partisipasi komunikasi. Pertama, Prinsip Ketergantungan Positif positive interdependence,
Untuk terciptanya kelompok kerja yang efektif, setiap anggota kelompok masing-masing perlu membagi tugas sesuai dengan tujuan kelompoknya.
Tugas tersebut tentu saja disesuaikan dengan kemampuan setiap anggota kelompok. Inilah hakikat ketergantungan positif, artinya tugas kelompok tidak
mungkin bisa diselesaikan manakala ada anggota yang tak bisa menyelesaikan tugasnya dan semua ini memerlukan kerja sama yang baik dari masing-masing
anggota kelompok. Anggota kelompok yang mempunyai kemampuan lebih diharapkan mau dan mampu membantu temannya untuk menyelesaikan
tugasnya. Kedua, Tanggung Jawab Perseorangan individual accountability,
Prinsip ini merupakan konsekuensi dari prinsip yang pertama. Oleh karena keberhasilan kelompok tergantung pada setiap anggotanya, maka setiap
anggota harus memiliki tanggung jawab sesuai dengan tugasnya. Setiap anggota harus memberikan yang terbaik untuk keberhasilan kelompoknya.
22
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovasi-Progresif, Jakarta: Kencana, 2012. Cet. VI. h. 65.
Ketiga, Interaksi Tatap Muka face to face promotion interaction , Pembelajaran kooperatif memberikan ruang dan kesempatan yang luas kepada
setiap anggota kelompok untuk bertatap muka saling memberikan informasi. Interaksi tatap muka akan memberikan pengalaman yang berharga pada setiap
anggota kelompok untuk bekerja sama, menghargai setiap perbedaan, memanfaatkan kelebihan masing-masing anggota dan mengisi kekurangan
masing-masing. Terakhir, Partisipasi dan Komunikasi participation communication,
Pembelajaran kooperatif melatih siswa untuk dapat berpartisipasi aktif dan berkomunikasi. Kemampuan ini sangat penting sebagai bekal mereka dalam
kehidupan di masyarakat kelak. Terdapat enam langkah utama atau tahapan di dalam pelajaran dengan
menggunakan pembelajaran kooperatif. Langkah-langkah tersebut digambar pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif Fase
Tingkah Laku Guru Fase-1
Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran
tersebut dan memotivasi siswa belajar.
Fase-2 Menyajikan informasi
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau lewat bahan
bacaan.
Fase-3 Mengorganisasikan siswa
ke dalam kelompok kooperatif
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana cara membentuk kelompok belajar dan
membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara efisien.
Fase-4 Membimbing kelompok
bekerja dan belajar
Guru membimbing kelompok-kelompok belajar pada saat mereka mengerjakan tugas
mereka.
Fase-5 Guru mengevaluasi hasil belajar tentang