Konsep-konsep Student Teams of Achievment Division STAD

Menghitung skor kelompok, Skor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata skor perkembangan angggota kelompok, yaitu dengan menjumlahkan semua skor perkembangan individu anggota kelompok dan membagi sejumlah anggota tersebut. Sesuai dengan rata-rata skor perkembangan kelompok, diperoleh skor kelompok sebagaimana dalam tabel : No Rata-rata skor Kualifikasi 1 0 ≤ N ≤ 5 - 2 6 ≤ N ≤ 15 Tim baik 3 16 ≤ N ≤ 20 Tim yang baik sekali 4 21 ≤ N ≤ 30 Tim yang istimewa Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok, Setelah masing- masing kelompok atau tim memperoleh predikat, guru memeberikan hadiah atau penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan prestasinya. STAD merupakan suatu metode generik tenang pengaturan kelas dan bukan metode pengajaran komprehensif untuk subjek tertentu, guru menggunakan pelajaran dan materi mereka sendiri. Lembar tugas dan kuis disediakan bagi kebanyakan subjek sekolah untuk siswa, tetapi kebanyakan guru menggunakan materi mereka sendiri untuk menambaha atau mengganti materi itu.

3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Numbered Heads

Together Number Heads Together NHT atau penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional 28 . Struktur yang dikembangkan oleh Kagan ini dimaksudkan sebagai alternatif terhadap struktur kelas tradisional, seperti resitasi, dimana guru mengajukan pertanyaan kepada seluruh kelas dan siswa memberikan jawaban setelah mengangkat tangan dan ditunjuk oleh guru. Struktur yang dikembangkan oleh Kagan ini menghendaki siswa bekerja saling membantu dalam kelompok kecil dan lebih dicirikan oleh penghargaan kelompok, dari pada penghargaan individual. Numbered Heads Together penomoran berpikir bersama adalah suatu metode belajar dimana setiap siswa diberi nomor kemudian dibuat suatu kelompok kemudian secara acak guru memanggil nomor dari siswa. Numbered Heads Together NHT melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercangkup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Tujuan model pembelajaran NHT adalah agar pemahaman siswa bercerita melalui model NHT yang diberikan dalam bentuk tugas berkelompok agar siswa dapat saling menambah kekurangan pembendaharaan kata dalam merangkai kembali cerita yang dipelajarinya 29 . Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT dalam proses pembelajaran dilaksanakan melalui tahap persiapan, penyajian kelas, kegiatan kelompok, melaksanakan evaluasi, penghargaan kelompok dan menghitung ulang skor dasar setiap kelompok. Pertama, Tahap persiapan. Terdiri dari memilih materi pokok, membuat RPP, Lembar Pengamatan dan LKS, menentukan skor dasar individu, membentuk kelompok-kelompok kooperatif. Pembentukan kelompok kooperatif didasarkan dari yang mengatakan bahwa pembentukan kelompok belajar harus berdasarkan heterogenitas kemacam ragaman merupakan ciri- ciri yang menonjol dalam metode pembelajaran kooperatif.Kelompok 28 Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovasi-Progresif. Jakarta: Kencana, 2012, Cet. VI, hal.82. 29 Feronica, Rina, dkk. Penerapan model pembelajarab kooperatif tipe Numbered Head Together NHT dalam pembelajaran Biologi. Jurnal Pendidikan IPA. 2011. heterogenitas bisa dibentuk dengan memperhatikan keanekaragaman gender, latar belakang agama, sosial, ekonomi dan etnik, serta kemampuan akademis. Dalam hal kemampuan akademis, kelompok pembelajaran kooperatif, biasanya terdiri dari satu orang berkemampuan akademis tinggi, dua orang dengan kemampuan sedang, dan satu lainnya dari kelompok kemampuan akademik kurang. Kedua, Tahap penyajian kelas, terdiri dari kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir. Kegiatan awal dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT dimulai dengan pendahuluan dan penjelasan tentang garis besar materi. Pada kegiatan awal guru menyampaikan tujuan pembelajaran kepada siswa apa yang akan dipelajari dan kenapa hal itu sangat penting dipelajari. Hal ini bertujuan untuk merangsang rasa ingin tahu siswa terhadap konsep yang akan dipelajari. Selanjutnya guru meninjau ulang informasi atau pengetahuan prasyarat. Kemudian guru menginformasikan materi pembelajaran dengan memberikan penekanan pada materi yang akan dipelajari oleh siswa dalam kelompok. Kegiatan inti, Pada kegiatan inti siswa dibimbing dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT dengan langkah-langkah sebagai berikut : a Guru memberikan penomoran pada setiap siswa selanjutnya siswa duduk dalam kelompok membahas dan mendiskusikan materi pembelajaran. b Kegiatan selanjutnya siswa mengerjakan lembar kegiatan siswa LKS dibawah bimbingan guru. c Masing-masing kelompok menyatukan pendapat terhadap jawaban yang ada pada lembar kerja siswa, sehingga masing-masing siswa mengetahui kesimpulan jawaban yang benar berdasarkan hasil diskusi kelompok. d Guru mengecek pemahaman siswa dengan cara mengajukan pertanyaan kepada salah satu nomor dan nomor yang dipanggillah yang berhak menjawab pertanyaan tersebut. Kegiatan akhir, Pada kegiatan ini setelah siswa mempertanggung jawabkan hasil kerja kelompoknya, maka guru bersama dengan siswa melakukan serangkaian kegiatan yaitu menarik kesimpulan yang didapatkan dari hasil kegiatan pada hari itu. Kemudian guru memberikan PR dalam bentuk tugas di rumah. Ketiga Evaluasi, Evaluasi dikerjakan secara individu dalam waktu yang telah ditentukan guru, pada saat evaluasi siswa harus bisa menunjukkan penguasaan tentang materi yang telah dibahas dalam kelompok. Skor yang diperoleh siswa dalam evaluasi selanjutnya diproses untuk menentukan nilai perkembangan individu yang akan disumbangkan sebagai skor kelompok. Keempat, Penghargaan Kelompok, Untuk menentukan bentuk penghargaan kelompok langkah-langkahnya yaitu Menghitung skor Individu dan skor kelompok. Perhitungan skor individu ditunjukkan untuk menentukan nilai perkembangan individu yang akan disumbangkan sebagai skor kelompok. Nilai perkembangan individu dihitung berdasarkan perolehan selisih skor dasar dengan tes hasil belajar biologi setelah dilakukan tindakan. Siswa memperoleh point untuk kelompoknya berdasarkan tingkatan dimana skor kuisnya melampaui skor dasar mereka. Kemudian memberikan penghargaan kelompok dan skor kelompok dihitung berdasarkan nilai perkembangan yang disumbangkan anggota kelompok. Skor kelompok adalah nilai perkembangan individu yang disumbangkan kepada kelompok dan dihitung nilai rata-rata dari nilai perkembangan setiap anggota kelompok. Penghargaan kelompok diberikan berdasarkan skor kelompok yang disesuaikan dengan kriteria penghargaan kelompok yaitu : a Kelompok dengan rata-rata skor 15, kelompok baik. b Kelompok dengan rata-rata skor 20, kelompok hebat. c Kelompok dengan rata-rata skor 25, kelompok super. Dari model pembelajaran ini memiliki beberapa kelebihan dan kelemahannya, adapun kelebihan maupun kelemahannya dapat dilihat ditabel berikut: 30 30 Lif Khoiru Ahmadi, dkk, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, Jakarta,: Tim Prestasi Pustaka, 2011, h.59-60.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dengan Game Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Momentum Dan Impuls (Kuasi Eksperimen Di Man 4 Jakarta)

0 9 291

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh penggunaan cd ineraktif dalam model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar IPA: kuasi eksperimen di SMP Negeri 5 Tangerang.

0 3 252

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Pengaruh penggunaan media animasi dengan analogi terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah: kuasi eksperimen di SMP Muhammadiyah 22 Pamulang

2 15 257

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152