Sedangkan hasil perhitungan uji homogenitas diperoleh nilai F
hitung
= 1,152 dan F
tabel
= 5,991 pa da taraf signifikansi α = 0,05 karena X
hitung
X
tabel
, berarti H
diterima. H :
1 2
=
2 2
=
3 2
=
4 2
Data Homogen c
Uji hipotesis
Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis untuk kenormalan distribusi dan kehomogenan varians populasi ternyata keduanya terpenuhi, selanjutnya
dilakukan pengujian hipotesis. Pengujian ini menggunakan uji anava satu jalur untuk mengetahui perbedaan rata-rata nilai siswa. Hasil perhitungan uji
hipotesis disajikan pada tabel berikut ini
Tabel 4.6 Ringkasan Perhitungan Anova
Jk Db
Rk F
empiric F teoritik
Pretest Antar
kelompok 128,8
2 64,4
1,36 3,075
Terima H
Tidak terdapat
perbedaan Dalam
kelompok 4672
99 47,1
4,791
Total 4800,8
101
Postest Antar
kelompok 3730,7
2 1865
79,7 3,075
Tolak H Terdapat
perbedaan Dalam
kelompok 2343,7
99 23,6
4,791
Total 6074,4
101
Tabel 4.6 menunjukan hasil uji anava satu jalur untuk ketiga kelas pada pretest dan posttest. Uji anava pada data pretest dapat terlihat bahwa nilai F
hitung
yaitu 1,36 lebih kecil dari F
tabel
yaitu 3,07. Hal ini berarti bahwa kemampuan awal siswa pada kelas masing-masing tidak terdapat perbedaan. Sedangkan uji
anava satu jalur pada dua pretest dapat terlihat bahwa nilai F
hitung
yaitu 79,7 lebih besar dari F
tabel
yaitu 3,07. Hal ini berarti terdapat perbedaan hasil belajar siswa pada kelas STAD, NHT, dan TGT.
Dengan demikian, karena hasil uji anava pretest tidak terdapat perbedaan hasil anava posttest terdapat perbedaan maka dapat disimpulkan
bahwa ketiga pembelajaran pada masing-masing kelas mempunyai pengaruh terhadap hasil belajar dan model pembelajaran kooperatif tipe STAD, NHT,
dan TGT mempunyai hasil belajar yang berbeda.
d Uji lanjutan
Setelah mengetahui terdapat perbedaan hasil belajar antara pembelajaran STAD, NHT dan TGT. Selanjutnya, untuk menguji hasil belajar
biologi kelompok mana yang berbeda secara signifikan dilakukan uji statistic Dunnet.
Tabel 4.7 Hasil perhitungan Uji-t Dunnet
Perbandingan t
hitung
t
tabel 0,05;99
t A
1
-A
2
- 0,25 1,65
t A
1
-A
3
3,67 1,65
t A
2
-A
3
3,93 1,65
Keterangan : A
1 =
pembelajaran kooperatif tipe STAD A
2 =
pembelajaran kooperatif tipe NHT
A
3 =
Pembelajaran kooperatif tipe TGT Dari hasil uji-t Dunnet, diperoleh nilai :
t A
1
-A
2
= 3,93 T
tabel =
1,65. Dengan demikian hasil belajar Biologi kelompok STAD lebih tinggi daripada kelompok NHT
t A
1
-A
3
=3,67 T
tabel =
1,65 Dengan demikian hasil belajar Biologi kelompok STAD lebih tinggi daripada kelompok TGT
t A
2
-A
3
=-0,25 T
tabel =
1,65 Dengan demikian hasil belajar Biologi
kelompok TGT lebih rendah daripada kelompok NHT Berdasarkan data hasil uji lanjutan, dapat di simpulkan bahwa hasil
belajar dengan pembelajaran model kooperataif tipe TGT secara signifkan lebih tinggi dari pembelajaran model NHT dan STAD. Hasil pembelajaran
STAD secara signifikan lebih rendah dari model pembelajaran kooperatif TGT dan NHT.
2. Analisis data Observasi
a. Hasil observasi terhadap aktivitas guru oleh guru Bidang studi Observasi terhadap aktifitas guru selama pembelajaran dilihat dari
keterlaksanaan prosedur pelaksanaan pembelajaran. Data yang diperoleh selama pembelajaran STAD, NHT dan TGT disajikan dalam tabel 4.8
Tabel 4.8 Hasil observasi guru
Pertemuan STAD
NHT TGT
1 100
100 100
2 100
100 100
3 100
100 100
Berdasarkan data hasil observasi yang di lakukan observer, yaitu guru bidang studi Biologi Mts.N. 13 Jakarta sebagian besar kegiatan penelitian
dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian. Hasil lembar observasi kegiatan
pembelajaran menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang di lakukan tiga pertemuan tersebut dilaksanakan sesuai RPP yang telah dibuat.Keterangan
lengkap hasil perhitungan presentase lembar observasi dapat dilihat pada lampiran.
b. Hasil observasi terhadap aktivitas guru oleh teman sejawat. Observasi terhadap aktifitas guru selama pembelajaran dilihat dari
keterlaksanaan prosedur pelaksanaan pembelajaran. Data yang diperoleh selama pembelajaran STAD, NHT dan TGT disajikan dalam tabel 4.9 :
Tabel 4.9 Hasil observasi teman sejawat
Pertemuan STAD
NHT TGT
1 100
100 100
2 100
100 100
3 100
100 100
Berdasarkan data hasil observasi yang di lakukan observer, yaitu teman fakultas UIN syarif hidayatullah Jakarta sebagian besar kegiatan penelitian
dilakukan sesuai dengan prosedur penelitian. Hasil lembar observasi kegiatan pembelajaran menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang di lakukan tiga
pertemuan tersebut dilaksanakan sesuai RPP yang telah dibuat.Keterangan lengkap hasil perhitungan presentase lembar observasi dapat dilihat pada
lampiran.
C. Pembahasan dan Temuan Penelitian
Belajar kooperatif lebih dari sekedar belajar kelompok. Sehingga ada beberapa perbedaan antara model pembelajaran kooperatif dengan model
pembelajaran kelompok tradisional konvensional. Kelompok tradisional konvensional adalah kelompok pembelajaran tradisional yang diterapkan
disekolah, seperti kelompok diskusi, kelompok tugas dan kelompok lainnya.
Menurut Mursel dan nasution, pola konvensional pembelajaran pada garis besarnya dilakukan melalui pola buku resitasi
63
. Sedangkan Percival dan Ellington mengemukakan bahwa strategi
belajar konvensional dilakukan dengan cara : 1 guru mengkomunikasikan pengetahuaannya kepada siswa dalam bentuk bahasan sesuai silabus, 2
biasanya sekolahkelas berlangsung dan selesai dalam waktu tertentu sesuai jadwal, 3 metode yang mengajar
yang dipakai tidak beragam bentuknya,metode yang banyak digunakan adalah secara tatap muka, 4 tanpa
adanya usaha untuk mencari dan menerapkan strategi belajar yang berbeda sesuai dengan kesulitan tiap siswa
64
. Salah satu aspek penting pembelajaran kooperatif ialah bahwa
pembelajaran kooperatif membantu mengembangkan tingkah laku kooperatif mereka dan pembelajaran akademis mereka. Menurut Roger dan David johson
dalam Agus Suprijono mengatakan bahwa tidak semua belajar kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif
65
. Untuk mencapai hasil yang maksimal lima unsur dalam pembelajaran kooperatif harus diterapkan. 1 Positive
interdependence Saling ketergantungan positif, 2 Personal responsibility Tanggung jawab perseorangan, 3 Face to face Promotive interaction
Interaksi promotif,4 Interpersonal skill Komunikasi antar anggota,5 Group processing Proses berkelompok.
Selama proses pembelajaran berlangsung yang dilakukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tiga kelas untuk dijadikan sebagai sampel
penelitian yaitu kelas STAD, kelas NHT dan kelas. Dalam pembelajaran ini, proses pembelajaran kegiatan menggunakan
LKS yang sama untuk tiga kelas eksperimen. Setelah dilakukan penelitian, hasil perhitungan statistika untuk ketiga kelas eksperimen tersebut
menunjukkan adanya pengaruh terhadap hasil belajar. Dibuktikan dengan
63
Tengku Zahara Djaafar, Konstribusi Strategi Pembelajaran terhadap Hasil Belajar.Jakarta: Universitas Negri Padang, 2001, h.4.
64
Ibid
65
Suprijono, Agus. Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011, Cet. VI, h.58.
deskripsi nilai N-Gain yang menyatakan bahwa dalam pembelajaran STAD, NHT dan TGT siswa mengalami peningkatan hasil belajar dengan kategori
sedang. Hasil analisis N-Gain juga menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas TGT lebih baik daripada peningkatan hasil belajar STAD
dan NHT.
Pada uji anava pretest, menyatakan bahwa ketiga pembelajaran tersebut tidak terdapat perbedaan. Sedangkan dilakukan uji anava posttest,
membuktikan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa pembelajaran STAD, NHT dan TGT. Selanjutnya untuk mengetahui hasil belajar biologi
kelompok mana yang berbeda secara signifikan dilakukan uji statistik Dunnet.
Berdasarkan analisis data hasil uji lanjutan, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dengan pembelajaran STAD secara signifikan lebih tinggi dari
kelompok pembelajaran NHT dan TGT. Hasil belajar dengan pembelajaran TGT secara signifikan lebih rendah dari kelompok pembelajaran STAD, dan
NHT.
Hal ini dimungkinkan karena model pembelajaran STAD merupakan sistem diskusi yang sederhana dan sudah biasa mereka lakukan. Membuat
mereka belajar aktif, mengembangkan kemampuan berpikir sistematis dengan
saling bertukar pikiran dengan anggota kelompok masing-masing.
Dalam penelitian ini, untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada konsep sistem peredaran darah diberikan pretest sebelum pembelajaran.
Dilakukan uji normalitas pada data pretest dengan uji chi-kuadrat chi-square diperoleh kelompok STAD 4,12 9,48 X
2 tabel
, kelompok NHT 3,62 7,81 X
2 tabel
, kelompok TGT 1,73 7,81X
2 tabel
, karena ketiga kelompok tersebut memperoleh nilai X
2 hitung
X
2 tabel
maka ketiga kelompok eksperimen
berdistribusi normal.
Data pretest juga melalui tahap uji homogenitas. Hasil perhitungan uji homogenitas data pretest diperoleh nilai F
hitung
= 0,715 dan F
tabel
= 5,991 pada