Indikator pembelajaran Hasil penelitian

belajar siswa kelas TGT lebih baik daripada peningkatan hasil belajar siswa kelas STAD dan NHT.

B. Analisis Data

1. Uji prasyarat

a Uji normalitas Sebelum melakukan uji anova, maka data harus memenuhi asumsi kenormalan distribusi data. Untuk menguji kenormalan distribusi data pretest pada ketiga kelas di gunakan statistic Chi-kuadrat. Dari hasil perhitungan diperoleh nilai X 2 hitung untuk ketiga kelas eksperimen. Tabel 4.4 Hasil Perhitungan Uji Normalitas Kelompok N X 2 hitung X 2 tabel Kesimpulan Pretest STAD 34 4,12 9,48 Berdistribusi normal NHT 34 3,62 7,81 Berdistribusi normal TGT 34 1,73 7,81 Berdistribusi normal Posttest STAD 34 1,72 9,48 Berdistribusi normal NHT 34 4,81 7,81 Berdistribusi normal TGT 34 2,77 9,48 Berdistribusi normal Dari hasil pengujian pretest, untuk kelompok untuk kelompok STAD diperoleh nilai X hitung = 4,12 dan dari table nilai kritis uji chi kuadrat diperoleh nilai X table untuk n = 34 pada taraf signifikan α = 0,05 adalah 9,48. Karena X hitung kurang dari X table 4,12 9,48 maka H diterima, artinya data data yang terdapat pada kelompok STAD berasal dari populasi yang berdistrubusi normal. Hasil uji normalitas kelompok NHT, diperoleh nilai X hitung = 3,62 dan ari tabel nilai kritis uji chi kuadrat diperoleh nilai X tabel untuk n =34 pada taraf signifikan α = 0,05 adalah 7,81. Karena X hitung kurang dari X tabel 3,627,81 maka H diterima, artinya data yang terdapat pada kelompok NHT berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji normalitas kelompok TGT, diperoleh nilai X hitung =1,73 dan dari tabel nilai kritis uji chi kuadrat diperoleh nilai X tabel untuk n = 34 pada taraf signifikan α = 0,05 adalah 7,81. Karena X hitung kurang dari X tabel 1,73 7,81 maka H diterima, artinya data yang tetrdapat pada kelompok TGT berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Karena X hitung pada ketiga kelompok kurang dari X tabel maka dapat disimpulkan bahwa data populasi ketiga kelompok berdistirbusi normal. Sedangkan hasil pengujian posttest untuk kelompok STAD diperoleh nilai X hitung = 1,72 dan dari table nilai kritis uji chi kuadrat diperoleh nilai X tabel untuk n = 34 pada taraf signifikan α = 0,05 adalah 9,48. Karena X hitung kurang dari X table 1,72 9,48 maka H diterima, artinya data data yang terdapat pada kelompok STAD berasal dari populasi yang berdistrubusi normal. Hasil uji normalitas kelompok NHT, diperoleh nilai X hitung = 4,81 dan ari tabel nilai kritis uji chi kuadrat diperoleh nilai X tabel untuk n=34 pada taraf signifikan α = 0,05 adalah 7,81. Karena X hitung kurang dari X tabel 4,817,81 maka H diterima, artinya data yang terdapat pada kelompok NHT berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji normalitas kelompok TGT, diperoleh nilai X hitung = 2,77 dan dari tabel nilai kritis uji chi kuadrat diperoleh nilai X tabel untuk n = 34 pada taraf signifikan α = 0,05 adalah 9,48. Karena X hitung kurang dari X tabel 2,77 9,48 maka H diterima, artinya data yang tetrdapat pada kelompok TGT berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Karena X hitung pada ketiga kelompok kurang dari X tabel maka dapat disimpulkan bahwa data populasi ketiga kelompok berdistirbusi normal. Dengan analisis uji normalitas pada pretest dan posttest menunjukkan ketiga kelompok eksperimen berdistribusi normal maka dapat dilanjutkan pada uji homogenitas. b Uji homogenitas Uji homogenitas varians ketiga populasi menggunakan uji Bartlett. Uji Barlett ini dilakukan untuk mengetahui apakah ketiga varians populasi homogeny atau tidak. Tabel 4.5 Hasil perhitungan Uji homogenitas Kelompok F hitung F tabel Kesimpulan Pretest STAD 0,715 5,991 Data homogen NHT TGT Postest STAD 1,152 5,991 Data homogen NHT TGT Hasil perhitungan uji homogenitas data pretest diperoleh nilai F hitung = 0,715 dan F tabel = 5,991 pada tar af signifikan α = 0,05 karena X hitung X tabel berarti H diterima, H : 1 2 = 2 2 = 3 2 = 4 2 Data Homogen.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dengan Game Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Momentum Dan Impuls (Kuasi Eksperimen Di Man 4 Jakarta)

0 9 291

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh penggunaan cd ineraktif dalam model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar IPA: kuasi eksperimen di SMP Negeri 5 Tangerang.

0 3 252

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Pengaruh penggunaan media animasi dengan analogi terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah: kuasi eksperimen di SMP Muhammadiyah 22 Pamulang

2 15 257

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152