Pembelajaran kooperatif dapat diterapkan pada pendidikan Biologi di kelas karena IPA Biologi berkaitan dengan cara mencari tahu dan memahami
alam secara sistemastis yang dapat dilakukan dengan cara kerja sama antar siswa untuk memperoleh pengatahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep,
prinsip-prinsip juga proses penemuannya. Konsep biologi mengenai sistem peredaran darah memuat submateri tentang darah, jantung, pembuluh
darah, perdaran darah dan gangguan serta penyakit pada sistem peredaran darah
14
. Konsep sistem peredaran darah merupakan salah satu konsep
biologi abstrak yang seringkali memunculkan pemikiran yang berbeda-beda diantara peserta didik, karena peserta didik seringkali sulit untuk
membayangkan isi materi dari konsep biologi yang belum pernah dilihat sebelumnya secara jelas. Seringkali siswa mengalami kesulitan memahami
konsep ini ketika membedakan sifat serta fungsi komponen darah, mengidentifikasi penggolongan darah dan mekanisme transfusi darah
selain itu pada umumnya masih terdapat bahasa latin yang masih asing terdengar oleh siswa.
Konsep sistem peredaran darah, kompetensi dasar yang harus dicapai siswa adalah mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia
dan hubungannya dengan kesehatan. Agar kompetensi tersebut dapat
tercapai siswa dengan baik, siswa diharapkan dapat memahami dan mengingat konsep pelajaran dengan baik serta dengan cara yang tidak membosankan.
Sehingga diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada konsep sistem peredaran darah.
Beberapa penelitian menyebutkan pembelajaran kooperatif STAD, NHT dan TGT dapat meningkatkan hasil belajar. Sebagai contoh dari
penelitian Muhammad Anwar Hidayat bertujuan untuk mengetahui perbedaan belajar model pembelajaran kooperatif tipe STAD dengan model
14
Daroji dan Hayati, Ilmu Pengetahuan Alam: Untuk kelas VIII SMP dan MTs, Solo : PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2012, Cet 1,h.8
konvensional
15
. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kristianti dalam penelitiannya berjudul
Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif dengan Model Pembelajaran Kooperatif NHT terhadap Hasil Belajar Ekonomi ditinjau dari Gaya Berpikir
Siswa
16
. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif NHT dari ranah kognitif lebih unggul dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional.
Iklilul Millah, dalam penelitiannya Pengaruh Penerapan Model Pembelajaram Kooperatif tipe TGT terhadap Prestasi Belajar siswa kelas X SMA
Laboratorium UM pada Materi Hidrokarbon
17
. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan prestasi belajar antara siswa yang dibelajarkan dengan
model pembelajaran TGT dan siswa yang dibelajarkan dengan model pembelajaran konvensional ceramah.
Berdasarkan hasil penelitian tersebut bahwa STAD dibandingkan pembelajaran konvensional, NHT dibandingkan dengan pembelajaran
konvensional, dan TGT dibandingkan dengan pembelajaran konvensioanal memiliki keunggulan dibandingkan dengan pembelajaran konvensional.
Namun belum ada yang membandingkan antara STAD, NHT dan TGT. Maka peneliti tertarik untuk membandingkan hasil belajar siswa dengan
menggunakan model pembelajaran kooperatif tersebut. Maka penelitian ini berjudul
“Perbedaan Hasil Belajar Siswa Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD, NHT dan TGT pada Konsep Sistem
Peredaran Darah Manusia
”.
15
Muhammad anwar hidayat, “Perbedaan Hasil Belajar Model Pembelajaran Kooperatif tipe St
udent Team Achievement Division STAD dan Model Konvensional pada pelajaran PKN”, Jurnal pendidikan. 2011
16
Kristianti, “Pengaruh Model Pendekatan Kooperatif dengan model pembelajaran NHT
Numbered Head Together terhadap Hasil Belajar Ekonomi ditinjau dari Gaya Berpikir Siswa, Jurnal Program Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha, Vol. 4, 2013.
17
Iklilul millah, Pengaruh penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe TGT Teams Games Tournament terhadap Prestasi Belajar Siswa pada materi Hidrokarbon, Jurnal Pendidikan
Kimia FMIPA, 2011.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka terdapat beberapa masalah yang dapat diidentifikasi yaitu :
1. Proses belajar mengajar yang masih monoton 2. Guru masih jarang mengggunakan pembelajaran kooperatif.
3. Di bandingkan pembelajaran konvensional pembelajaran kooperatif tipe STAD, NHT dan TGT memberikan hasil lebih tinggi. Namun belum
diketahui yang paling objektif antara STAD, NHT dan TGT.
C. Pembatasan Masalah
Untuk memudahkan dalam penyusunan skripsi ini maka penulis membatasi permasalahan pada :
1. Penggunaan model pembelajaran adalah cooperative learning tipe STAD,
TGT dan NHT pada konsep materi sistem peredaran darah
2. Hasil belajar yang dicapai oleh siswa di tinjau dari ranah kognitif pada
jenjang C1, C2, C3 dan C4.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah di uraikan, rumusan masalahnya yaitu : “Apakah terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang
mendapat pembelajaran kooperatif tipe STAD, model kooperatif tipe NHT serta model kooperatif tipe TGT dalam konsep materi sistem peredaran darah
kelas VIII Mts. N. 13 Jakarta?”
E. Tujuan dan Manfaat Penellitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar kelas tipe STAD, NHT,dan TGT pada konsep sistem peredaran darah. Hasil
peneltian ini diharapkan dapat memeberi manfaat kepada semua pihak yang
terkait dalam dunia pendidikan terutama bagi :
1. Bagi guru, agar dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam memilih variasi pembelajaran biologi untuk menigkatkan hasil belajar
sisiwa.
2. Bagi pembaca, sebagai sumber informasi ilmiah dan dapat dijadikan referensi untuk mengadakan penelitian lanjutan yang berkaitan dengan
penelitian ini.
BAB II KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
A. Deskripsi Teoritik
1. Pembelajaran kooperatif
a. Pengertian pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan paham konstruktivis. Pembelajaran kooperatif merupakan strategi
belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya, setiap
siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan membantu untuk memahami materi pelajaran. Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah
kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama
18
. Pembelajaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode
pengajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran.
19
Pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem pengelompokantim kecil, yaitu antara empat sampai enam orang yang
mempunyai latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, rasa, atau suku yang berbeda heterogen
20
. Pembelajaran kooperatif mempunyai efek yang berarti terhadap
penerimaan yang luas terhadap keragaman ras, budaya dan agama, strata sosial, kemampuan, dan ketidak mampuan
21
. Pembelajaran kooperatif memberikan peluang kepada siswa yang berbeda latar belakang dan kondisi untuk bekerja
saling bergantung satu sama lain atas tugas-tugas bersama, dan melalui
18
Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovasi-Progresif, Jakarta: Kencana, 2012, Cet. VI, h. 58.
19
Robert E. Slavin, Kooperatif Teori, Riset dan Praktik, Terj. Narulita Yusron, Bandung: Nusa Media, 2010, Cet. 8, h. 4.
20
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2010, Cet. 7, h. 242.
21
Op. cit. h.60
8
penggunaan struktur penghargaan kooperatif, belajar untuk menghargai satu sama lain.
Pembelajaran kooperatif
bernaung dalam
teori konstruktivis.
Pembelajaran ini muncul dari konsep bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka saling berdiskusi
dengan temannya. Siswa secara rutin bekerja dalam kelompok untuk saling membantu memecahkan masalah-masalah yang kompleks. Jadi, hakikat sosial
dan penggunaan kelompok sejawat menjadi aspek utama dalam pembelajaran kooperatif.
b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif menekankan pada tujuan dan kesuksesan kelompok, yang hanya dapat dicapai jika semua anggota kelompok mencapai
tujuan atau penguasaan materi. Karena siswa bekerja dalam suatu team, maka dengan sendirinya dapat memperbaiki hubungan diantara para siswa dari
berbagai latar belakang etnis dan kemampuan, mengembangkan keterampilan- keterampilan proses kelompok dan pemecahan masalah.
Manfaat penerapan belajar kooperatif adalah dapat mengurangi kesenjangan pendidikan khusus dalam wujud input pada level individual.
Disamping itu, belajar kooperatif dapat mengembangkan solidaritas sosial dikalangan siswa. Dengan belajar kooperatif, diharapkan kelak akan muncul
generasi baru yang memiliki prestasi akademik yang cemerlang dan memilikislidaritas sosial yang kuat.
Pembelajaran kooperatif merupakan sebuah kelompok strategi pengajaran yang melibatkan siswa bekerja secara kolaborasi untuk mencapai
tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif disusun dalam sebuah usaha untuk meningkatkan partisipasi siswa, memfasilitasi siswa dengan pengalaman sikap
kepemimpinan dan membuat keputusan dalam kelompok, serta memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan belajar bersama-sama siswa
yang berbedaan latar belakangnya. Jadi dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai siswa ataupun sebagai guru. Dengan bekerja