Analisis data Observasi Analisis Data

deskripsi nilai N-Gain yang menyatakan bahwa dalam pembelajaran STAD, NHT dan TGT siswa mengalami peningkatan hasil belajar dengan kategori sedang. Hasil analisis N-Gain juga menunjukkan bahwa peningkatan hasil belajar siswa kelas TGT lebih baik daripada peningkatan hasil belajar STAD dan NHT. Pada uji anava pretest, menyatakan bahwa ketiga pembelajaran tersebut tidak terdapat perbedaan. Sedangkan dilakukan uji anava posttest, membuktikan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa pembelajaran STAD, NHT dan TGT. Selanjutnya untuk mengetahui hasil belajar biologi kelompok mana yang berbeda secara signifikan dilakukan uji statistik Dunnet. Berdasarkan analisis data hasil uji lanjutan, dapat disimpulkan bahwa hasil belajar dengan pembelajaran STAD secara signifikan lebih tinggi dari kelompok pembelajaran NHT dan TGT. Hasil belajar dengan pembelajaran TGT secara signifikan lebih rendah dari kelompok pembelajaran STAD, dan NHT. Hal ini dimungkinkan karena model pembelajaran STAD merupakan sistem diskusi yang sederhana dan sudah biasa mereka lakukan. Membuat mereka belajar aktif, mengembangkan kemampuan berpikir sistematis dengan saling bertukar pikiran dengan anggota kelompok masing-masing. Dalam penelitian ini, untuk mengetahui kemampuan awal siswa pada konsep sistem peredaran darah diberikan pretest sebelum pembelajaran. Dilakukan uji normalitas pada data pretest dengan uji chi-kuadrat chi-square diperoleh kelompok STAD 4,12 9,48 X 2 tabel , kelompok NHT 3,62 7,81 X 2 tabel , kelompok TGT 1,73 7,81X 2 tabel , karena ketiga kelompok tersebut memperoleh nilai X 2 hitung X 2 tabel maka ketiga kelompok eksperimen berdistribusi normal. Data pretest juga melalui tahap uji homogenitas. Hasil perhitungan uji homogenitas data pretest diperoleh nilai F hitung = 0,715 dan F tabel = 5,991 pada taraf signifikansi α = 0,05 karena X 2 hitung X 2 tabel ,berarti H diterima, H : 1 2 = 2 2 = 3 2 = 4 2 Data Homogen Rata-rata nilai skor pada pretest ketiga kelas masih tergolong redah dan relatif sama. Sebagaimana juga hasil analisis uji perbedaan rata-rata menggunakan anava satu jalur diperoleh F hitung = 1,36 dan F tabel 0,05;2;117 =3,07 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan kemampuan awal antara ketiga kelas eksperimen tersebut F hitung F tabel , maka tidak terdapat perbedaan yang berarti antara ketiga kelompok. Kondisi ini dapat di asumsikan bahwa sebelum diberikannya perlakuan pembelajaran pada ketiga kelompok eksperimen tersebut, ketiga kelompok eksperimen tersebut bersifat homogen berdasarkan uji statistik, oleh karena itu pengujian hipotesis untuk melihat ada tidaknya perbedaan hasil melalui pembelajaran STAD, NHT dan TGT dapat didasarkan pada hasil test post test. Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengolahan data post test menunjukan bahwa sampel berasal dari populasi yang normal, sehingga langkah selanjutnya adalah uji homogenitas dengan menggunakan uji Bartlett dengan taraf signifikansi 5. Nilai signifikansi yang diperoleh dari uji homogenitas sebesar 1,152. Nilai tersebut lebih kecil dari X 2 tabel sebesar 5,991 dan berdasarkan kriteria pengambilan keputusan maka H diterima artinya data bersifat homogen. Dari hasil uji normalitas dan uji homogenitas varian, diketahui bahwa data ketiga kelas berdisribusi normal dan mempunyai varian homogen, sehingga untuk menguji apakah terdapat perbedaan hasil belajar dari ketiga kelompok tersebut digunakan uji anava satu jalur. F hitung dari uji anava satu jalur yaitu 79,7. Nilai tersebut lebih tinggi dari F tabel 5 yaitu 3,07. Hal ini berarti ada perbedaan hasil belajar siswa menggunakan model pembelajaran kooperatif STAD, NHT dan TGT.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dengan Game Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Momentum Dan Impuls (Kuasi Eksperimen Di Man 4 Jakarta)

0 9 291

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh penggunaan cd ineraktif dalam model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar IPA: kuasi eksperimen di SMP Negeri 5 Tangerang.

0 3 252

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Pengaruh penggunaan media animasi dengan analogi terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah: kuasi eksperimen di SMP Muhammadiyah 22 Pamulang

2 15 257

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152