Tujuan Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif

Evaluasi materi yang telah dipelajari atau masing- masing kelompok mempresentasikan hasil kerjanya. Fase-6 Memberikan penghargaan Guru mencari cara-cara untuk menghargai baik upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok 23 . Jadi, pembelajaran kooperatif mencerminkan pandangan bahwa manusia belajar dari pengalaman mereka dan partisipasi aktif dalam kelompok kecil membantu siswa belajar keterampilan sosial yang penting, sementara itu secara bersamaan mengembangkan sikap demokrasi dan keterampilan berpikir logis. Keberhasilan pembelajaran ini tergantung dari keberhasilan masing- masing individu dalam kelompok, dimana keberhasilan tersebut sangat berarti untuk mencapai suatu tujuan yang positif dalam belajar kelompok 24 .

2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD

a. Konsep-konsep Student Teams of Achievment Division STAD

Menurut Slavin dalam Rusman, model STAD merupakan variasi pembelajaran kooperatif yang paling banyak diteliti. Model ini juga sangat mudah di adaptasi,telah digunakan dalam matematika, IPA, IPS, bahasa inggris, teknik dan banyak subjek lainnya dan pada pihak tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi 25 . Slavin menyatakan bahwa “Gagasan utama dibelakang STAD adalah memacu siswa agar saling mendorong dan membantu satu sama lain untuk menguasai keterampilan yang diajarkan guru” 26 . Jika siswa menginginkan 23 Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovasi-Progresif. Jakarta: Kencana,2009, Cet VI, h. 67 24 Trianto. Mendesain Model Pembelajaran Inovasi-Progresif. Jakarta: Kencana, 2009, Cet. VI, h. 66. 25 Rusman,Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Professional Guru Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2011, cet.4, h. 213. 26 Robert, E. Slavin, Cooperative Learning : Teori, Riset dan Praktik,Terj. Dari cooperative learning : theory, Research and practice oleh Narulita Yusron Bandung : Nusa Media, 2010, cet.VIII, h.12. kelompok memperoleh hadiah, mereka harus membantu teman sekelompok mereka dalam mempelajari pelajaran. Mereka harus mendorong teman sekelompok untuk melakukan yang terbaik, memperlihatkan norma-norma bahwa belajar itu penting, berharga dan menyenangkan. Para siswa diberi waktu untuk bekerjasama setelah pelajaran diberikan oleh guru, tetapi tidak saling membantu dalam menjalankan kuis, sehingga setiap siswa harus menguasai materi itu tanggung jawab perseorangan. Para siswa mungkin bekerjasama berpasangan dan bertukar jawaban, mendiskusikan ketidaksamaan, dan saling membantu satu sama lain, mereka bisa mendiskusikan pendekatan-pendekatan untuk masalah itu. b. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif model STAD Langkah-langkah ada 6,yaitu :Penyampaian tujuan motivasi, pembagian kelompok, persentasi dari guru, kerja tim, kuis dan penghargaan prestasi tim. Pertama, Penyampaian tujuan dan motivasi yaitu menyampaikan tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada pembelajaran tersebut dan memotivasi siswa untuk belajar Kedua, Pembagian kelompok yaitu siswa dibagi kedalam beberapa kelompok, dimana setiap kelompoknya terdiri dari 4-5 siswa yang memprioritaskan heterogenitas keragaman kelas dalam prestasi akademik, gender jenis kelamin, rasa tau etnik. Ketiga, Presentasi dari guru yaitu Guru menyampaikan materi pelajaran dengan teknik dahulu menjelaskan tujuan pelajaran yang ingin dicpai pada pertemuan tersebut serta pentingnya pokok bahasan tersebut dipelajari. Guru member motivasi siswa agar dapat belajar dengan aktif dan kreatif. Di dalam proses pembelajaran guru dibantu oleh media, demontrasi, pertanyaan atau masalah nyata yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dijelaskan juga tentang keterampilan dan kemampuan yang diharapkan dikuasai siswa, tugas dan pekerjaan yang harus di lakukan serta cara-cara mengerjakannya. Keempat, Kerja tim yaitu Siswa belajar dalam kelompok yang telah dibentuk. Guru menyiapkan lembaran kerja sebagai pedoman bagi kerja kelompok, sehingga semua anggota menguasai dan masing-masing memberikan kontribusi. Selama tim bekerja, guru melakukan pengamatan, memberikan bimbingan, dorongan dan bantuan bila diperlukan. Kerja tim ini merupakan ciri terpentig STAD. Kelima, Kuis Evaluasi, yaitu guru mengevaluasi hasil belajar melalui pemberian kuis tentang materi yang dipelajari dan juga melakukan penilaian terhadap presentasi hasil kerja masing-masing kelompok. Siswa diberikan kursi secara individual dan tidak dibenarkan bekerja sama. Ini dilakukan untuk menjamin agar siswa secara individu bertanggung jawab kepada diri sendiri dalam memahami bahan ajar tersebut. Guru menerapkan skor batas penguasaan untuk setiap soal, misalnya 60, 75, 84 dan seterusnya sesuai dengan tingkat kesulitan siswa. Keenam, Penghargaan prestasi tim, Setelah pelaksanaan kuis, guru memeriksa hasil kerja siswa dan diberikan angka dengan rentang 0-100. Selanjutnya pemberian penghargaan atas keberhasilan kelompok dapat dilakukan oleh guru dengan melakukan tahapan berikut : menghitung skor individu, menghitung skor kelompok, pemberian hadiah dan pengakuan skor skor kelompok. Menghitung skor individu, Menurut Slavin dalam Trianto, untuk menghitung perkembangan skor individu di hitung sebagaimana dalam tabel berikut 27 : No Nilai tes Skor perkembangan 1 Lebih dari 10 poin dibawah skor dasar 0 poin 2 Skor 0 sampai 10 poin diatas skor dasar 10 poin 3 Lebih dari 10 poin diatas skor dasar 20 poin 4 Pekerjaan sempurna tanpa memperhatikan skor awal 30 poin 27 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta : Prestasi Pustaka, 2007, h. 72 Menghitung skor kelompok, Skor kelompok dihitung dengan membuat rata-rata skor perkembangan angggota kelompok, yaitu dengan menjumlahkan semua skor perkembangan individu anggota kelompok dan membagi sejumlah anggota tersebut. Sesuai dengan rata-rata skor perkembangan kelompok, diperoleh skor kelompok sebagaimana dalam tabel : No Rata-rata skor Kualifikasi 1 0 ≤ N ≤ 5 - 2 6 ≤ N ≤ 15 Tim baik 3 16 ≤ N ≤ 20 Tim yang baik sekali 4 21 ≤ N ≤ 30 Tim yang istimewa Pemberian hadiah dan pengakuan skor kelompok, Setelah masing- masing kelompok atau tim memperoleh predikat, guru memeberikan hadiah atau penghargaan kepada masing-masing kelompok sesuai dengan prestasinya. STAD merupakan suatu metode generik tenang pengaturan kelas dan bukan metode pengajaran komprehensif untuk subjek tertentu, guru menggunakan pelajaran dan materi mereka sendiri. Lembar tugas dan kuis disediakan bagi kebanyakan subjek sekolah untuk siswa, tetapi kebanyakan guru menggunakan materi mereka sendiri untuk menambaha atau mengganti materi itu.

3. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Numbered Heads

Together Number Heads Together NHT atau penomoran berpikir bersama adalah merupakan jenis pembelajaran kooperatif yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap struktur

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar siswa atara model pembelajaran NHT (numbered head together) dengan stad (student team achievment division pada konsep laju reaksi)

3 10 173

Perbandingan antara model pembelajaran cooperative learning tipe stad dengan pembelajaran konvensional dalam rangka meningkatkan hasil belajar PAI (eksperimen kelas XI SMA Negeri 3 Tangerang)

2 14 159

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dengan Game Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Momentum Dan Impuls (Kuasi Eksperimen Di Man 4 Jakarta)

0 9 291

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD MENGGUNAKAN MEDIA POWER POINT TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA PADA KONSEP IKATAN KIMIA (Kuasi Eksperimen di SMA Dharma Karya UT Tangerang Selatan)

0 13 259

Pengaruh penggunaan cd ineraktif dalam model pembelajaran langsung terhadap hasil belajar IPA: kuasi eksperimen di SMP Negeri 5 Tangerang.

0 3 252

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Upaya meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas 3 melalui metode pembelajaran kooperatif tipe TGT : teams games tournament di MI Darul Muqinin Jakarta Barat

0 29 169

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

Pengaruh penggunaan media animasi dengan analogi terhadap hasil belajar biologi siswa pada konsep sistem peredaran darah: kuasi eksperimen di SMP Muhammadiyah 22 Pamulang

2 15 257

Peningkatan hasil belajar PKN siswa kelas IV MI Attaqwa Bekasi Utara melalui penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe STAD (Student Teams Achievement Divisions)

0 5 152