Aspek Ekologi Pengelolaan Hutan Kemenyan
berdomisili disekitarnya. Seperti pada masyarakat kedua desa lokasi penelitian, kebutuhan air bersih diperoleh dari sumber-sumber mata air serta aliran sungai,
yang mana keberadaan hutan sangat berperan dalam menentukan kualitas maupun kuantitasnya. Air merupakan produk penting dari hutan, dimana dalam prosesnya
merupakan bagian dari siklus hidrologi. Dalam siklus hidrologi, air pada hakekatnya telah melalui beberapa proses
yang melibatkan tumbuhan, seperti tertahan oleh tajuk dedaunan intersepsi, mengalir melalui batang dan atau jatuh setelah kena dedaunan, kemudian di lantai
tapak hutan tertahan oleh bahan organik, dan akhirnya masuk kedalam tanah melalui peristiwa infiltrasi dan seterusnya melalui perkolasi dan tersimpan
menjadi persedian air dalam tanah. Keseimbangan proses alami ini memberikan dampak positif bagi lingkungannya dengan siklus air yang tertata dimana air tidak
kekurangan pada musim kemarau dan tidak berlebihan banjir pada musim penghujan Asdak 2002. Situasi ini masih terjadi pada kedua lokasi penelitian,
dimana sungai-sungai tidak berhenti mengalir sepanjang tahun. Sebagai tegakan hutan, tanaman kemenyan juga memiliki fungsi ekologi
dalam menahan laju erosi oleh air hujan. Erosi dapat dengan mudah diidentifikasi pada aliran sungai, dimana sungai yang airnya keruh menandakan terjadinya erosi.
Tingkat kekeruhan pada umumnya berbanding lurus dengan tingkat erosi. Menurut Sarifuddin et.al 2004, ada tiga peranan pohon-pohonan terhadap erosi.
Pertama , Air hujan yang jatuh akan mengenai kanopi dari pohon sehingga
mengurangi jumlah air hujan yang sampai ke tanah dan merubah distribusi air melalui aliran batang pohon. Karena air hujan tidak langsung jatuh ke tanah
terhalang kanopi pohon maka kekuatan utama dari titik hujan telah terpecahkan. Kedua
, pohon-pohonan memberi pengaruh positif terhadap tanah dan kapasitas infiltrasi sebab keberlanjutan sampah dari pohon menyebabkan daun dan ranting
yang mati tingginya kandungan humus tanah. Sebagai tambahan, kondisi iklim mikro di bawah kanopi pohon memberi bermacam-macam pengaruh positif
terhadap organisme tanah yang mempengaruhi proses dekomposisi tanah, kelembaban tanah dan pembentukan pori tanah. Ketiga, sampah dari pohon daun
dan ranting yang mati yang jatuh ke permukaan tanah yang menjadi sumber humus dan permukaan vegetasi tanah secara langsung menghambat kekuatan
penyebab erosi dari air hujan dan aliran permukaan. Dengan menyaring percikan pada partikel tanah, vegetasi dan serasah juga mencegah penyumbatan dari pori-
pori tanah, yang dapat mengurangi infiltrasi dan meningkatkan aliran permukaan. Hutan kemenyan seperti terlihat pada Gambar 5 juga berperan
mempengaruhi stabilitas dan kesuburan tanah dikemukakan 83 responden di lokasi penelitian. Peran tumbuhan dalam kestabilan tanah bergantung pada tipe
tumbuhan dan tipe tanah. Namun terkait dengan kestabilan tanah, tumbuh- tumbuhan memiliki peran dalam memperkuat tanah. Secara langsung keberadaan
akar-akar tumbuhan akan memperkuat tanah dan penyerapan air oleh akar bersama unsur hara lainnya akan mengurangi kelembaban tanah, sehingga secara
tidak langsung berperan juga dalam memperkuat tanah. Peranan ini sangat terlihat jelas pada daerah-daerah yang rawan longsor seperti pada kaki lereng. Akar
pohon-pohonan yang dalam dapat memperkuat lereng. Dalam hal kesuburan tanah, dekomposisi biomassa tumbuhan yang sudah layu akan menjadi atau
menambah nutrisi tanah.
Gambar 5. Hutan kemenyan produktif pada masa istirahat a dan masa panen b
a
b
Selain peranan ekologisnya dalam menahan laju erosi, tanaman kemenyan sebagai tegakan hutan juga berperan dalam membentuk iklim mikro di sekitarnya
dikemukakan 100 responden di lokasi penelitian. Fenomena ini secara jelas dapat dirasakan dengan membandingkan daerah yang berhutan dan tidak
berhutan. Pada daerah tidak berhutan bila angin berhembus akan terasa panas, sebaliknya pada daerah yang berhutan akan terasa sejuk. Hal ini terjadi karena
angin yang berhembus pada daerah berhutan, selain oksigen hasil fotosintesis kadang kala juga mengandung uap air hasil evapotranspirasi.
Aspek ekologi lain dari tegakan kemenyan yang tidak kalah penting adalah menjadi tempat tinggal atau habitat makro dan mikro organisme lainnya
dikemukakan 83 responden di lokasi penelitian. Bukan hanya manusia saja yang membutuhkan tempat tinggal, begitu juga dengan mahluk hidup lain seperti
burung dan mamalia babi hutan. Dengan keberadaan hutan kemenyan maka peluang keberlangsungan hidup mereka lebih besar.
Hal positif lain dari hutan kemenyan sebagai sumber hasil hutan bukan kayu adalah keunggulannya dalam proses produksi dan pemanenannya
dibandingkan dengan hasil hutan kayu, dimana lebih ramah terhadap lingkungan sekitarnya. Pada umumnya dalam memproduksi hasil hutan kayu cenderung
menimbulkan dan meninggalkan kerusakan pada tanah ataupun pada tumbuhan disekitarnya. Beda halnya dalam memproduksi getah kemenyan, kerusakan hanya
ditimbulkan pada pohon itu sendiri saat pelukaan yang cenderung lebih ringan.