Diagram SWOT Pengelolaan Hutan Kemenyan

opportunity. Strategi-strategi pengembangan prioritas yang dapat dilakukan, antara lain: a. Mengintensifkan kegiatan penyuluhan dan bimbingan teknis dari dinas kehutanan terhadap petani kemenyan. Penyuluhan akan sangat membantu petani kemenyan dalam hal peningkatan kapasitasnya dan juga penyebaran informasi. b. Membentuk kelompok tani danatau koperasi di tingkat desa untuk menghindari spekulasi harga yang dilakukan oleh para agen pengumpul. Keberadaan kelompok tani dan koperasi akan banyak menguntungkan petani kemenyan tentunya tetap dengan fasilitasi dari pemerintah. c. Pengawasan terhadap sistem pemasaran getah kemenyan. Peran ini diemban oleh pemerintah daerah sebagai pengambil kebijakan untuk menghindari praktek-praktek monopoli dan spekulasi para pengumpul yang dapat merugikan para petani kemenyan. d. Pengelolaan hutan kemenyan dilakukan dengan sistem budidaya intensif untuk meningkatkan produksi getah kemenyan serta mengkombinasikan dengan tanaman yang tahan naungan, misalnya dengan kopi melalui sistem agroforestri. e. Penggunaan bibit tanaman kemenyan unggul untuk meningkatkan produktivitas getah dan juga mempercepat usia dipanen berproduksi. Kemajuan di bidang ilmu pengetahuan pada saat sekarang ini memungkinkan untuk melakukan pemuliaan pohon untuk menghasilkan tanaman kemenyan yang unggul. Selain strategi prioritas WO sesuai diagram SWOT, strategi-strategi alternatif lain SO, ST dan WT juga harus dilakukan sebagaimana yang disajikan pada Gambar 7. Strategi-strategi alternatif ini dilakukan bersama-sama dengan strategi prioritas untuk mewujudkan pengelolaan hutan kemenyan yang lebih baik. Strategi-strategi pengembangan lainnya yang dapat dilakukan, antara lain: a. Membangun dan memperluas hutan kemenyan sebagai bagian dari upaya rehabilitasi lahan, perbaikan kualitas dan daya dukung lingkungan, dan juga sebagai upaya melestarikan pengelolaan hutan kemenyan sebagai bagian dari budaya dan kearifan lokal dari petani kemenyan. b. Melakukan kajian-kajian dan penelitian-penelitian terhadap aspek-aspek sosial, ekonomi dan sosial yang output-nya bermanfaat dalam pengembangan hutan kemenyan. Upaya ini dapat dilakukan dengan menyediakan dana dan menggandeng peneliti-peneliti. c. Memperpendek daur tanaman sesuai dengan umur tanaman berproduksi maksimal dan puncak pertambahan voume pohon, sehingga pada akhir daur kayunya juga dapat dipanen pola hutan rakyat. d. Meningkatkan nilai jual getah kemenyan menjadi bahan setengah jadi ataupun bahan jadi. Upaya ini sangat mungkin dilakukan dengan melakukan kerja sama antara petani, pemerintah dan pihak swasta. e. Mencari investor dan memberikan iklim investasi yang kondusif. Melihat dan memanfaatkan peluang pasar yang ada tentunya pemerintah dapat mempromosikan komoditi getah kemenyan untuk menggaet pihak swasta untuk berinvestasi. f. Pemerintah memberikan jaminan berusaha terhadap petani kemenyan dengan memberikan payung hukum sebagai hutan desa ataupun hutan kemasyarakatan yang sekarang lagi diprogramkan oleh Pemerintah Pusat Kementerian Kehutanan. g. Membatasi dan memplot wilayah-wilayah yang dapat dikonversi untuk peruntukan lain. Upaya ini dapat diselaraskan dengan tata ruang kabupaten ataupun kecamatan. Tentunya yang menjadi daerah dengan fungsi lindung sebaiknya tidak dilakukan konversi peruntukannya. h. Memberikan dan menetapkan batas-batas antara kawasan hutan negara dan hutan masyarakat melalui kegiatan penataan batas, sehingga konflik mengenai status kepemilikan lahan akan mampu direduksi baik antara masyarakat dengan pihak swasta maupun antara masyarakat dengan pemerintah.