III. METODOLOGI
3.1. Waktu Dan Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Humbang Hasundutan, Provinsi Sumatera Utara, meliputi Desa Simarigung dan Desa Sampean yang merupakan
bagian dari Kecamatan Dolok Sanggul. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara purposive, yaitu penentuan lokasi secara sengaja dengan pertimbangan
bahwa kedua desa tersebut merupakan sentra pengelolaan hutan kemenyan di Kabupaten Humbang Hasundutan. Penelitian dilakukan selama 3 bulan, yaitu
mulai dari pertengahan bulan Mei sampai Agustus 2010.
3.2. Data dan Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini sifatnya bukan eksperimental melainkan deskriptif eksploratif. Oleh karena itu pengumpulan data yang diperlukan dalam penelitian
diperoleh dengan cara wawancara dengan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelum penelitian, observasi langsung serta melalui studi pustaka
Singarimbun dan Effendi 2006. Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara bertanya jawab, sambil bertatap
muka antara si penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden dengan menggunakan alat panduan wawancara Nazir 2005.
Jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian terdiri dari data primer dan data sekunder yang diuraikan sebagai berikut:
1. Data Primer
Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan kuisioner serta dari hasil observasi atau pengamatan langsung kegiatan-kegiatan responden di lapangan,
meliputi: identitas responden, luas kebunhutan kemenyan yang dimiliki responden, hasil panen persatuan waktu, penghasilan dari pengelolaan hutan
kemenyan dan juga informasi lain yang berhubungan dengan pengelolaan hutan kemenyan.
2. Data Sekunder
Data sekunder sifatnya sebagai data pendukung dan penunjang untuk melengkapi data primer. Data ini diperoleh melalui studi literatur ataupun
studi pustaka. Data sekunder yang dikumpulkan adalah kondisi geografis, demografi keadaan sosial ekonomi masyarakat dan kajian-kajian ataupun
penelitian-penelitian terkait tanaman kemenyan. Studi pustaka ini dilakukan pada instansi-instansi pemerintahan terkait, seperti: Badan Pusat Statistik
BPS Kabupaten Humbahas, Dinas Kehutanan dan Lingkungan Hidup Kabupaten Humbahas, Bappeda Kabupaten Humbahas, serta Badan Penelitian
Kehutanan Aek Nauli.
3.3. Penentuan Responden
Objek dari penelitian ini adalah pengelolaan hutan kemenyan rakyat yang ada di Kabupaten Humbahas, Provinsi Sumatera Utara. Oleh karena itu yang
menjadi populasi sasaran penelitian ini adalah masyarakat yang terlibat dalam pengelolaan hutan kemenyan dimaksud atau petani kemenyan. Jumlah petani
kemenyan yang dijadikan sebagai responden sebanyak 60 orang yang terdiri dari 30 orang dari Desa Simarigung dan 30 orang dari Desa Sampean. Metode
pemilihan responden dilakukan secara acak random sampling, artinya setiap petani kemenyan yang ada di kedua desa tersebut memiliki peluang yang sama
menjadi responden. Mengingat sistem pengelolaan hutan kemenyan di daerah ini cenderung homogen maka pengambilan dan penentuan jumlah responden
dianggap sudah merupakan representasi dari petani pengelola hutan kemenyan yang terdapat di Kabupaten Humbang Hasundutan.
Selain responden dari petani kemenyan, wawancara mendalam indepth interview
juga dilakukan dengan informan kunci atau orang-orang yang lebih memahami dan mengetahui tentang pengelolaan hutan kemenyan sebanyak 14
orang, yang terdiri dari 2 orang tokoh masyarakat, 2 orang kepala desa, 2 orang pedagang pengumpul di desa, 4 orang dari Dinas Kehutanan dan Lingkungan
Hidup Kab. Humbahas, 2 orang dari Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara serta 2 orang peneliti dari BPK Aek Nauli. Informasi atau data yang diperoleh dari
informan kunci ini melengkapi informasi-informasi yang sudah diperoleh dari