Pemasaran Getah Kemenyan Aspek Ekonomi Pengelolaan Hutan Kemenyan 1. Pendapatan Petani Responden

memperbaiki kualitas lingkungannya. Beda halnya dengan unit usaha lain yang membutuhkan lahan, dimana cenderung akan merobah fungsi lahan yang dapat menurunkan kualitas dan daya dukung lingkungan. Pengelolaan tegakan kemenyan dengan baik, juga memperoleh manfaat-manfaat ekologi yang sama seperti yang diperoleh dari hutan alam. Sebagai tegakan hutan, tanaman kemenyan memberikan peranan besar dalam menjaga keseimbangan lingkungan di sekitarnya. Keberadaan tegakan kemenyan berpegaruh besar dalam memelihara kualitas lingkungan. Manfaat hutan sangat beragam mulai dari manfaat tangible yang secara langsung dapat dinilai dan manfaat intangible. Aspek ekologi dari tegakan kemenyan sebagai hutan merupakan manfaat intangible yang tidak semua orang mengerti dan memahaminya. Di lapangan ditemukan bahwa pada umumnya tegakan kemenyan berada di daerah perbukitan yang merupakan daerah penyangga terhadap daerah di bawahnya Gambar 4. Gambar 4. Sketsa tata letak hutan kemenyan berdasarkan topografi Berdasarkan persepsi responden Tabel 12, karena letaknya di daerah perbukitan yang merupakan bagian hulu dari sebuah sungai, bisa dipastikan bahwa secara umum habitat tegakan kemenyan merupakan daerah tangkapan air catchment area. Hal ini dikemukakan oleh 100 responden di lokasi penelitian. Fungsi ekologis tegakan kemenyan disini sangat erat kaitannya dalam hal menjaga ketersediaan air bersih untuk mencukupi kebutuhan air bagi masyarakat yang berdomisili disekitarnya. Seperti pada masyarakat kedua desa lokasi penelitian, kebutuhan air bersih diperoleh dari sumber-sumber mata air serta aliran sungai, yang mana keberadaan hutan sangat berperan dalam menentukan kualitas maupun kuantitasnya. Air merupakan produk penting dari hutan, dimana dalam prosesnya merupakan bagian dari siklus hidrologi. Dalam siklus hidrologi, air pada hakekatnya telah melalui beberapa proses yang melibatkan tumbuhan, seperti tertahan oleh tajuk dedaunan intersepsi, mengalir melalui batang dan atau jatuh setelah kena dedaunan, kemudian di lantai tapak hutan tertahan oleh bahan organik, dan akhirnya masuk kedalam tanah melalui peristiwa infiltrasi dan seterusnya melalui perkolasi dan tersimpan menjadi persedian air dalam tanah. Keseimbangan proses alami ini memberikan dampak positif bagi lingkungannya dengan siklus air yang tertata dimana air tidak kekurangan pada musim kemarau dan tidak berlebihan banjir pada musim penghujan Asdak 2002. Situasi ini masih terjadi pada kedua lokasi penelitian, dimana sungai-sungai tidak berhenti mengalir sepanjang tahun. Sebagai tegakan hutan, tanaman kemenyan juga memiliki fungsi ekologi dalam menahan laju erosi oleh air hujan. Erosi dapat dengan mudah diidentifikasi pada aliran sungai, dimana sungai yang airnya keruh menandakan terjadinya erosi. Tingkat kekeruhan pada umumnya berbanding lurus dengan tingkat erosi. Menurut Sarifuddin et.al 2004, ada tiga peranan pohon-pohonan terhadap erosi. Pertama , Air hujan yang jatuh akan mengenai kanopi dari pohon sehingga mengurangi jumlah air hujan yang sampai ke tanah dan merubah distribusi air melalui aliran batang pohon. Karena air hujan tidak langsung jatuh ke tanah terhalang kanopi pohon maka kekuatan utama dari titik hujan telah terpecahkan. Kedua , pohon-pohonan memberi pengaruh positif terhadap tanah dan kapasitas infiltrasi sebab keberlanjutan sampah dari pohon menyebabkan daun dan ranting yang mati tingginya kandungan humus tanah. Sebagai tambahan, kondisi iklim mikro di bawah kanopi pohon memberi bermacam-macam pengaruh positif terhadap organisme tanah yang mempengaruhi proses dekomposisi tanah, kelembaban tanah dan pembentukan pori tanah. Ketiga, sampah dari pohon daun dan ranting yang mati yang jatuh ke permukaan tanah yang menjadi sumber humus dan permukaan vegetasi tanah secara langsung menghambat kekuatan