5
d m
a hingga
29 ‰ menan
ikan b mm hi
1986; Dikata
peraira hujan
rata-ra II, baik
pengua oleh su
sungai kemar
Muara lebih r
kecil d
Ga
5.1.3 Arah
Dikata dan arus per
musim mus atau pancaro
a 30 ‰, di s hingga 30
ndakan kond bandeng pad
ingga 20 mm Lin et al. 20
akan oleh K an pantai san
, pola sirku ata sebaran s
k pada bulan apan akibat
uplai air taw i Kali Buaya
rau dan sed atami, maka
rendah karen di dekat loka
ambar 12 Se M
Arus serta
an oleh Nont rmukaan. P
soon . Pada
oba awal tah
27 28
29
S e
bar a
n Salinitas ‰
stasiun II ant 0 ‰. Rent
disi salinitas da umur 7 hi
m dapat men 003.
Kinne 1963 ngat dipenga
ulasi air laut, salinitas di s
n Mei maupu penyinaran
war. Pada s a akan tetapi
dang dilaku debit air sun
na selain ko asi tersebutpu
ebaran salini Mei dan Juni
Arah dan K
tji 1986, an ola angin ya
bulan Maret hun. Arah an
27 7,5
28 8,5
29 9,5
Stasiu
‰
tara 27 ‰ h an salinitas
s di ketiga s ingga 14 ha
ntoleril salini 3; Nybakk
aruhi oleh m , dan pengu
stasiun I dan un bulan Jun
n matahari, s stasiun I, me
karena pada ukan perbai
ngai dikuran ondisi fisik s
un cukup sta
itas di ketiga
Kecepatan A
ngin sangat ang sangat b
t hingga Me ngin berubah
un I Stasiun
Lokasi Pe
Bulan Mei
hingga 29 ‰ yang tidak
stasiun peng ari dengan u
itas 25 ‰ hi ken 1986,
masukan air ta uapan. Pada
n III lebih tin ni. Hal ini,
stasiun III j eski berada
a waktu peng ikan jaringa
ngi. Di stasi stasiun, debi
abil.
a stasiun pen
Angin
menentukan berperan di I
i, dikenal se h-ubah walau
n II Stasiun
engamatan
Bulan Juni
‰, dan stasiun terlalu besa
gamatan stab ukuran tubuh
ingga 35 ‰ fluktuasi s
awar sungai a tampilan G
nggi diband selain diseb
juga tidak d di depan mu
gamatan ada an irigasi
iun II, sebara it air tawar d
ngamatan pa
n terjadinya g Indonesia ad
ebagai musim upun masih d
n III
n III antara ar ini juga
bil. Larva h antara 10
Watanabe salinitas di
i dan curah Gambar 12,
ding stasiun abkan oleh
dipengaruhi ulut muara
alah musim bendungan
an salinitas dari sungai
ada bulan
gelombang dalah angin
m peralihan didominasi
dari arah Timur Laut dan kekuatannyapun sudah melemah sehingga lautpun cenderung tenang. Bulan Juni hingga bulan Agustus merupakan musim timur.
Anginpun umumnya bertiup dari arah Timur Laut dengan kecepatan 3 hingga 6 mdetik Dishidros 2000. Informasi arah arus serta arah dan kecepatan angin
dari Badan Meteorologi dan Geofisika BMG Provinsi Papua, Kantor Cabang Kota Jayapura, dapat dilhat pada Tabel 18.
Tabel 18 Data arus serta arah dan kecepatan angin selama waktu pengamatan
Wanktu pengamatan Arah arus
Arah angin Rata-rata kecepatan angin
mdetik Minggu ke-4, Mei, 2009
24-Mei-09 Timur Laut
Timur 5.3
25-Mei-09 Timur Laut
Timur 6.2
26-Mei-09 Utara Timur
Laut 8.4
27-Mei-09 Utara Timur
Laut 7.8
28-Mei-09 Barat Laut
Utara 6.0
29-Mei-09 Barat Laut
Utara 7.1
30-Mei-09 Utara Timur
Laut 6.7
Minggu ke-1, Juni, 2009 01-Jun-09 Utara
Timur laut
5.2 02-Jun-09 Timur
Laut Timur
8.4 03-Jun-09 Utara
Timur Laut
6.9 04-Jun-09 Barat
Laut Timur
Laut 8.9
05-Jun-09 Utara Timur
Laut 6.0
Minggu ke-4, Juni, 2009 25-Jun-09 Utara
Timur Laut
4.4 26-Jun-09 Barat
Laut Timur
Laut 4.4
27-Jun-09 Utara Timur
Laut 4.8
29-Jun-09 Timur Laut
Timur Laut
5.6 30-Jun-09 Timur
Laut Timur
5.4 Minggu ke-1, Juli, 2009
01-Jul-09 Timur Laut
Timur 3.0
03-Jul-09 Barat Laut
Utara 5.8
04-Jul-09 Barat Barat
Laut 3.9
05-Jul-09 Utara Timur
Laut 4.5
06-Jul-09 Utara Timur
Laut 5.9
07-Jul-09 Timur Laut
Timur Laut
4.8
Sumber : BMG Prov.Papua, Ktr. Cab.Jpr., 2009
5.1.4 Fitoplankton