sapuan ini diukur dari ujung spit lidah pasir pada mulut teluk ke arah Kampung Enggros, disesuaikan dengan penyebaran larva yang masuk bersamaan dengan
arus pasang surut. Stasiun ini terlindung oleh tanaman kelapa, cemara pantai Casuariana equisetifolia dan mangrove. Subsrat dasar lebih dominan lumpur
daripada pasir. Meskipun demikian, karena arus yang masuk cenderung lemah perairan relatif jernih meski agak berbau dan banyak endapan sampah plastik.
Hasil pengukuran pH yang dilakukan oleh Tim LKL Provinsi Papua tahun 2008, menunjukkan nilai pH di sekitar stasiun III berkisar antara 5.56 hingga 6.20.
Lebar pantai pada saat surut tidak lebih dari 2 meter, dan jarak perairan dengan daratan tidak lebih dari 1 meter. Selanjunya topografi pantai stasiun III dapat
dilihat pada Gambar 10.
Gambar 10 Topografi pantai stasiun III Selama waktu pengamatan, sedang musim kemarau di Kota jayapura,
yang telah berlangsung sejak bulan Maret 2009. Pengamatan dilakukan pada siang hari saat air mulai surut dan mulai pasang.
5.1.2 Parameter Suhu dan Salinitas
A. Suhu Permukaan Perairan
Pengukuran suhu dilakukan setiap jam dimulai pukul 07.00 hingga pukul 14.00 waktu setempat.
Pengukuran pada minggu ke- 4 bulan Mei 2009, suhu permukaan perairan di stasiun I berkisar antara 29 C hingga 31 C, di stasiun II antara 27 C
B
hingga ke- 1
berkisa C, d
terlalu stasiun
tinggi tinggin
kondis stasiun
maka mataha
yang b Kisara
untuk and
U ketiga
B. Salinit
Pengu pukul
I salin 29 ‰,
mingg a 30 C, da
dan minggu ar antara 30
an di stasiun u besar selam
n tersebut da dibanding s
nya suhu per si fisik dari
n III, diduga tingginya
ari, disebabk berasal dari
an suhu per pertumbuha
Unggai 1983 stasiun sela
Gambar
tas
ukuran salini 14.00 waktu
nitas berkisar , dan stasiu
gu ke- 4 bul
26 27
28 29
30
S e
ba ra
n Su
hu ⁰
C
an stasiun II u ke- 4 bul
0 C hingga n III antara 3
ma pengama alam kondisi
stasiun II, ba rmukaan di
lokasi peng a karena bera
suhu pada kan juga ole
daratan dan rmukaan di
an optimal l in
Watanabe ama bulan M
r 11 Sebara pengam
tas juga dila u setempat. P
r antara 28 ‰ un III antara
lan Juni 200
6,5 27
7,5 28
8,5 29
9,5 30
0,5
Stasiun
I antara 29
lan Juni 20 a 31 C, st
30 C hingg atan ini men
i stabil. Seb aik pada bula
stasiun I, di amatan. Sed
ada dalam T saat penga
eh adanya p n perkampu
ketiga stasi larva ikan b
e 1986. Ra Mei dan Juni d
an suhu perm matan pada b
akukan setia Pada minggu
‰ hingga 29 28 ‰ hingg
09, kisaran s
n I Stasiun
Lokasi Pe Bulan Mei
C hingga 009, suhu pe
tasiun II ant ga 31 C. R
nandakan, su baran suhu d
an Mei mau sebabkan pe
dang tinggin eluk Youtef
amatan sela proses dekom
ungan di dal iun pengam
andeng Lee ata-rata sebar
dapat dilihat
mukaan di ke bulan Mei da
ap jam dimul u ke- 4 bula
9 ‰, stasiun ga 30 ‰. P
salinitas di
II Stasiun engamatan
Bulan Juni
31 C. Pa ermukaan d
tara 28 C Rentan suhu
uhu perairan i stasiun I da
upun bulan Ju enyinaran ma
nya suhu per fa Kampung
in karena p mposisi bah
lam kawasa matan ini ma
e et al. 198 ran suhu per
t pada Gamb
etiga stasiun an Juni
lai pukul 07 an Mei 2009
II antara 27 Pada minggu
stasiun I an
n III
ada minggu di stasiun I
hingga 30 yang tidak
n di ketiga an III lebih
uni. Lebih atahari dan
rmukaan di g Enggros,
penyinaran han organik
an tersebut. asih sesuai
6; Villaluz rmukaan di
bar 11.
7.00 hingga , di stasiun
7 ‰ hingga u ke- 1 dan
ntara 29 ‰
5
d m
a hingga
29 ‰ menan
ikan b mm hi
1986; Dikata
peraira hujan
rata-ra II, baik
pengua oleh su
sungai kemar
Muara lebih r
kecil d
Ga
5.1.3 Arah