3.4 Analisis Data
3.4.1 Data Biofisik A.
Parameter Suhu dan Salinitas
Data parameter suhu dan salinitas yang terukur ditabulasi dan dihitung rata- ratanya.
B. Fitoplankton 1 Analisis kelimpahan
Dihitung dengan menggunakan persamaan berikut APHA 1998:
Keterangan : N = kelimpahan fitoplankton ind.m
3
, n = jumlah fitoplankton tercacah, V
d
= volume air yang disaring 50 lt, V
t
= volume air yang tersaring atau dikoleksi 12,5 ml, V
cg
= volume pada counting cell 1 ml, O
i
= luas gelas penutup, O
p
= luas strip yang teramati mm2
2 Indeks Keanekaragaman H’
Indeks ini digunakan untuk mengetahui keanekaragaman hayati biota yang diteliti. Jika nilai indeks ini makin tinggi, artinya komunitas biota
fitoplankton di perairan tersebut makin beragam dan tidak didominasi oleh jenis tertentu Romimoharto dan Juwana 2001. Indeks ini dihitung
berdasarkan persamaan Shannon Krebs 1985, sebagai berikut :
Keterangan : H’ = indeks keragaman jenis, s = jumlah macam jenis taxa dalam
komunitas fitoplankton yang diamati, P
i
= hasil bagi antara jumlah individu dari spesies ke- i dengan total jumlah individu dalam komunitas N. Dalam
hal ini P
i
maupun ln P
i
bernilai negative sehingga indeks keanekaragaman H’ bernilai positif.
Kisaran indeks keanekaragaman dapat diklasifikasikan sebagai berikut; 1 H’ 2.3026 artinya keanekaragaman kecil dan kestabilan komunitas
rendah, 2 2. 3026 H’ 6.9078 artinya keanekaragaman sedang dan
∑
=
− =
s i
i i
P P
H
1
ln
kestabilan komunitas sedang dan 3 H’ 6.9078 artinya keanekaragaman dan kestabilan komunitas tinggi modifikasi Wilhm and Doris 1968 in
Wilhm 1975. 3 Indeks Keseragaman E
Indeks keseragaman menunjukkan pola sebaran biota. Jika nilai indeks keseragaman relatif tinggi, penyebaran setiap jenis biota di perairan dalam
kondisi merata. Dihitung dengan persamaan Brower and Zar 1990: ; dengan H
max
= ln s Keterangan :
E = indeks keseragaman, H’ = nilai indeks Shannon, H
maks
= ln s dan s = jumlah macam spesies.
Nilai keseragaman berkisar antara 0 hingga 1. Jika keseragaman mendekati 1, maka sebaran individu antara jenis merata dan perbedaannya tidak
mencolok. Bila nilai keseragaman mendekati 0, maka sebaran individu antar jenis tidak merata karena didominasi oleh jenis tertentu.
4 Indeks Dominansi C Indeks dominasi berbanding terbalik dengan indeks keseragaman E.
Dimana suatu komunitas dengan indeks dominasi yang tinggi akan memiliki indeks keseragaman yang rendah. Demikian sebaliknya. Indeks ini
dihitunga dengan menggunakan Indeks Simpson, dengan formula sebagai berikut Brower and Zar 1990:
Keterangan : C = Indeks dominasi, n
i
= Jumlah individu dari spesies ke-i, dan N = Total individu dalam komunitas, dan s = jumlah spesies .
Indeks dominasi berkisar antara 0 hingga 1. Bila nilai indeks ini mendekati 0, maka komunitas biota di perairan makin beragaman karena tidak
didominasi oleh jenis tertentu. Sedang bila nilai indeks ini mendekati 1,
max
H H
E =
maka keragaman jenis rendah karena komunitas didominasi oleh jenis tertentu Odum 1993.
C. Kelimpahan Larva Ikan Bandeng