19 Secara umum dapat dikatakan, bahwa permasalahan analisis ekonomi dari
suatu rencana investasi dapat dipecahkan baik dengan menggunakan metoda NPV, maupun metoda yang lainnya. Permasalahannya terletak pada penentuan kriteria
pemilihan alternatif, yaitu harus menggunakan kriteria yang konsisten. Pada NPV, sebuah rencana investasi dapat diterima apabila rencana investasi tersebut
mempunyai Nilai Sekarang Bersih NSB yang positip, NSB 0. NSB ini merupakan selisih antara Nilai Sekarang Penerimaan dengan Nilai Sekarang Biaya
Siregar, 1988.
b. Internal Rate of Return IRR
Internal Rate of Return IRR dari suatu investasi dapat didefinisikan sebagai tingkat suku bunga yang akan menyebabkan nilai ekivalen biayainvestasi sama
dcngan nilai ekivalen penerimaan. Dengan demikian maka perumusan nilai sekarang present value dan nilai tahunan annual value merupakan dasar bagi perhitungan
IRR. Menghitung IRR pada dasarnya adalah menentukan i sedemikian rupa sehingga
diperoleh Nilai Sekarang Bersih sama dengan nol NPV=0. Siregar, 1988.
c. Analisis Rasio Manfaat - Biaya RMB atau BC Ratio
RMB merupakan pembandingan antara nilai ekivalen manfaat dengan nilai ekivalen biaya, atau dirumuskan sebagai berikut :
Nilai Sekarang Manfaat RMB = ----------------------------------------
Nilai Sekarang Biaya
Kriteria untuk menerima atau menolak sebuah alternatif adalah : proyek diterima bila RMB 1 dan ditolak bila sebaliknya Siregar, 1988.
20
d. Analisis Periode Pengembalian APP atau Payback Period
Periode pengembalian atau payback period dari suatu proyek dapat didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan agar jumlah penerimaan sama dengan
jumlah investasi biaya. APP sering digunakan oleh karena mudah menggunakannya dan mudah
dimengerti, terutama oleh pihak yang tidak akrab dengan konsep ekivalensi. Tetapi perlu hati-hati bila menggunakan metoda ini karena terdapat beberapa kelemahan
yang nyata, yaitu : a. mengabaikan konsep nilai waktu dari uang,
b. semua konsekuensi ekonomi setelah periode pengembalian tidak diperhitungkan, atau diabaikan.
Oleh karena itu, APP hanya merupakan pendekatan saja, bukan suatu perhitungan yang pasti. Dengan demikian, biasanya metoda APP ini hanya digunakan sebagai
evaluasi awal saja. Dalam APP, kriteria yang digunakan untuk menilai alternatif terbaik adalah
periode pengembalian yang terpendek. Diterima atau ditolaknya suatu proyek dengan periode pengembalian tertentu tergantung pada periode pengembalian terpendek yang
diinginkan oleh investor. Bila periode pengembalian proyek lebih kecil dari periode pengembalian terpendek yang diinginkan investor, maka proyek diterima, dan bila
sebaliknya ditolak Siregar, 1988.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada Bab 3 ini dibahas mengenai kerangka pemikiran, penentuan lokasi, data dan sumber data, metode penarikan sampel, metode pengumpulan data,
pengolahan data dan analisis data.
3.1 Kerangka Pemikiran
Penelitian ini mempunyai tujuan melakukan analisa faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan perusahaan
menganalisa hambatan-hambatan kendala utama kelemahan yang dihadapi Industri Kecil IK Elsari, kekuatan yang dimiliki, peluang dan
ancaman yang ada. Berdasarkan data-data yang terkumpul tersebut disusun suatu strategi pengembangan bisnis yang sebaiknya dilakukan oleh Industri
Kecil Elsari dalam menyiasati kondisi-kondisi tersebut. Analisa kelayakan bisnis merupakan salah satu hal yang dilakukan
pada penelitian ini sebagai input dalam pembentukan matriks IFE. Pada analisa kelayakan bisnis dinilai berdasarkan kriteria investasi NPV, IRR,
BC ratio dan Payback Period. Selanjutnya analisa sensitivitas dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor : 1 kemungkinan terjadinya
kenaikan harga bahan baku, 2 adanya penurunan penjualan yang berakibat terjadinya kenaikan wasted product akibat dari retur produk oleh counter
yang tidak dapat termanfaatkan dikarenakan telah basi, berjamur atau berbau apek. Kondisi IK Elsari pada rentang pengamatan dari tahun 2003
s.d tahun 2008 mempunyai tingkat wasted product antara 6-8 dari retur penjualan.
Adanya kondisi wasted product ini merupakan salah satu kelemahan dari IK Elsari maka pada analisa sensitivitas ini acuan awal adalah kondisi
Elsari sekarang dengan tingkat wasted product dari retur 6-8. Selain itu dilakukan analisa sensitivitas terhadap penurunan penjualan dari kondisi