20
d. Analisis Periode Pengembalian APP atau Payback Period
Periode pengembalian atau payback period dari suatu proyek dapat didefinisikan sebagai waktu yang dibutuhkan agar jumlah penerimaan sama dengan
jumlah investasi biaya. APP sering digunakan oleh karena mudah menggunakannya dan mudah
dimengerti, terutama oleh pihak yang tidak akrab dengan konsep ekivalensi. Tetapi perlu hati-hati bila menggunakan metoda ini karena terdapat beberapa kelemahan
yang nyata, yaitu : a. mengabaikan konsep nilai waktu dari uang,
b. semua konsekuensi ekonomi setelah periode pengembalian tidak diperhitungkan, atau diabaikan.
Oleh karena itu, APP hanya merupakan pendekatan saja, bukan suatu perhitungan yang pasti. Dengan demikian, biasanya metoda APP ini hanya digunakan sebagai
evaluasi awal saja. Dalam APP, kriteria yang digunakan untuk menilai alternatif terbaik adalah
periode pengembalian yang terpendek. Diterima atau ditolaknya suatu proyek dengan periode pengembalian tertentu tergantung pada periode pengembalian terpendek yang
diinginkan oleh investor. Bila periode pengembalian proyek lebih kecil dari periode pengembalian terpendek yang diinginkan investor, maka proyek diterima, dan bila
sebaliknya ditolak Siregar, 1988.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada Bab 3 ini dibahas mengenai kerangka pemikiran, penentuan lokasi, data dan sumber data, metode penarikan sampel, metode pengumpulan data,
pengolahan data dan analisis data.
3.1 Kerangka Pemikiran
Penelitian ini mempunyai tujuan melakukan analisa faktor internal dan faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan perusahaan
menganalisa hambatan-hambatan kendala utama kelemahan yang dihadapi Industri Kecil IK Elsari, kekuatan yang dimiliki, peluang dan
ancaman yang ada. Berdasarkan data-data yang terkumpul tersebut disusun suatu strategi pengembangan bisnis yang sebaiknya dilakukan oleh Industri
Kecil Elsari dalam menyiasati kondisi-kondisi tersebut. Analisa kelayakan bisnis merupakan salah satu hal yang dilakukan
pada penelitian ini sebagai input dalam pembentukan matriks IFE. Pada analisa kelayakan bisnis dinilai berdasarkan kriteria investasi NPV, IRR,
BC ratio dan Payback Period. Selanjutnya analisa sensitivitas dilakukan untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor : 1 kemungkinan terjadinya
kenaikan harga bahan baku, 2 adanya penurunan penjualan yang berakibat terjadinya kenaikan wasted product akibat dari retur produk oleh counter
yang tidak dapat termanfaatkan dikarenakan telah basi, berjamur atau berbau apek. Kondisi IK Elsari pada rentang pengamatan dari tahun 2003
s.d tahun 2008 mempunyai tingkat wasted product antara 6-8 dari retur penjualan.
Adanya kondisi wasted product ini merupakan salah satu kelemahan dari IK Elsari maka pada analisa sensitivitas ini acuan awal adalah kondisi
Elsari sekarang dengan tingkat wasted product dari retur 6-8. Selain itu dilakukan analisa sensitivitas terhadap penurunan penjualan dari kondisi