5.5 Anal Lingkung
ternal Perusa 1.
K angan Fin
Seperti telah diceritakan di muka Elsari mempunyai modal usaha sebesar Rp. 3 juta. Namun dengan
Dana bantuan pinjaman dari Bank BRI semenjak awal usaha terliha
endapat tawaran kredit dari beberapa bank lainnya seperti Bank BNI,
i database nasabah bermasalah yang dapat diketahui oleh setiap bank. Kepercayaan dari bank-bank besar
erupakan salah satu kekuatan Elsari dikarenakan kemam
isa an In
haan eu
ance
, pada awal usaha Industri Kecil
berkembangnya usaha, Industri Kecil Elsari memerlukan modal yang lebih besar. Modal tersebut didapat dari pinjaman saudara adik ipar
pemilik Elsari sebesar Rp. 40 juta untuk membeli peralatan dan biaya sewa tempat usaha, modal tersebut dikembalikan satu tahun kemudian
sejumlah Rp. 50 juta.
t pada Tabel 42. Pada awalnya Bank BRI hanya memberikan pinjaman Rp 10 juta dari Rp. 50 juta jumlah kredit yang diajukan. Tetapi
setelah dalam waktu 8 bulan kredit pinjaman telah dikembalikan IK Elsari, BRI mulai menaikkan plafon kredit yang diberikan kepada IK
Elsari pada pengajuan kredit yang kedua kalinya. Selain dari Bank BRI, Elsari m
Bank Jabar dan Bank Mandiri. Hal ini menunjukkan suatu indikasi bahwa pembayaran kredit yang dilakukan Elsari tidak pernah bermasalah
sistem perbankan kita telah memilik
tersebut m puannya dapat membayar kewajiban kredit pada Bank BRI tepat
waktu, disamping itu dapat pula dianggap sebagai suatu peluang untuk mendapatkan modal lebih untuk pengembangan usaha.
Tabel 42 Pinjaman Kredit Elsari dari Bank BRI No.
Tahun Besar Pinjaman
Rp. 1 2005
10.000.000,- 2 2006
30.000.000,- 3 2007
65.000.000,- 4 2008
80.000.000,-
2.
n usaha- usaha
Industri Kecil Elsari telah menerapkan strategi pemasaran secara ai pengaruh lingkungan eksternal maupun
lingkun emilik Elsari. Pemilik
merenc Pinjaman terakhir sebesar Rp. 80 juta dipergunakan Elsari untuk keperluan
penggantian peralatan seperti meja dan oven dari bahan stainless steel. Dana tersebut juga digunakan untuk menanggulangi dana-dana yang
tertahan, maka Elsari melakukan seleksi terhadap counter-counternya. Sebagian dana diperoleh dari pinjaman perorangan dengan bunga 3 per
bulan. Elsari mempunyai kemampuan memproduksi brownies dan bakery
sebulan berkisar antara 6000 s.d 7000 box dan bila satu box brownies dan bakery dianggap mempunyai harga yang sama yaitu Rp. 21.000,- harga
jual Elsari kepada counter akan didapat omzet Elsari per bulan sebesar rata-rata 6000 box Rp. 21.000,- box atau senilai Rp. 126.000.000,-
bulan. Analisa lebih jauh mengenai kelayakan usaha melalui indikator
NPV, IRR, BC ratio, Payback Period dibahas di muka secara terpisah pada bagian analisa kelayakan bisnis.
Manajemen
Manajemen menurut Stoner Wankel, seperti yang dikutip pada buku Manajemen penerbit ITB Siregar,1988, adalah proses
merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, mengendalika organisasi dan proses penggunaan sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan-tujuan organisasi yang sudah ditetapkan. Sedangkan menurut Terry Siregar,1988 manajemen adalah proses tertentu yang
terdiri dari kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan sumber daya manusia dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
sederhana. Kajian mengen gan internal oleh perusahaan masih belum dilakukan kajian secara
khusus. Perencanaan pemasaran berada di tangan p anakan expansi pasar, sebagai contoh : pada saat memasuki pasar
di Kota Bandung tahun 2004 maka dipasarkan terlebih dahulu di
Terminal Leuwipanjang segmen golongan menengah ke bawah dengan strategi melengkapi apa yang tidak disediakandilakukan oleh pesaing
Brownies Kartika Sari, Amanda yaitu dengan sistem meminimalkan resiko pada si pemasarcounter. Saat itu sistem Kartika Sari mengharuskan
membayar dimuka dengan DP dan counter akan menanggung resiko rugi bila dagangan tersebut tidak laku terjual, sementara itu Elsari menerapkan
strategi menawarkan sistem pembayaran di belakang dan sistem retur bila dagangan tidak laku dijual sehingga counter tidak menanggung resiko.
Counter akan diberi lebih satu box bila berhasil menjual 50 box. Disini pemilik menetapkan target jumlah penjualan, bila dinilai berhasil maka
pemasaran akan dilanjutkan ke wilayah Cihampelas dimana banyak wisatawan datang ke Cihampelas untuk berbelanja, disini pemilik telah
memperkirakan segmen pasarnya adalah golongan menengah dan ditetapkan target penjualan. Sedangkan pada tahun 2005 pemilik
merencanakan masuk ke Karawang dan sekarang telah berjalan. Strategi pembayaran di belakang tersebut selain terdapat
keuntungan seperti diuraikan dimuka, juga mempunyai kelemahan yaitu seringnya dana tertahan di counter dalam jangka waktu tertentu padahal
produksi tetap harus berlangsung defisit kas sehingga Elsari harus meminjam uangdana ke perorangan berupa dana segar untuk produksi
dengan bunga yang cukup tinggi yaitu 3 per bulan.
Visi dan Misi Perusahaan
Hasil wawancara dengan pemilik perusahaan mengenai visi dan misi perusahaan adalah seperti uraian di bawah ini.
tri kecil Elsari mempunyai visi sosial dan meningkatkan tingkat
s
khususnya di bidang administrasi, produksi, delivery dan pemasaran marketing. Visi dan misi ini dilandasi oleh
Indus keagamaan pegawai dengan mi i yaitu mempekerjakan tenaga-
tenaga muda yang menganggur menjadi tenaga yang terampil sehingga diharapkan mereka bisa berusaha sendiri. Dengan kata lain perusahaan
mempunyai misi menjadikan karyawannya menjadi tenaga ahli yang terampil di segala bidang
ibadah,
ntuk perusahaan disamping merasa terbekali dengan keterampilan yang baru karena pemilik
tidak segan-segan mendidik tenaga yang tadinya tidak mempunyai keterampilan sama sekali di bidang roti, khususnya brownies, menjadi
tenaga yang terampil dilandasi rasa ibadah. Siraman ibadah diberikan berupa pengajian : setiap hari Sabtu pagi jam 8.00 – 9.00 WIB dan setelah
sholat Jum’at hingga sore hari dilakukan pada minggu keempat tiap bulannya, disamping adanya keharusan menjalankan kewajiban sholat
tepat waktu. Dengan demikian moral karyawan dibentengi dengan keagamaan. Tujuan usaha diselaraskan dengan ibadah. Hal ini
memberikan rasa memiliki tujuan, arah dan peluang bersama pada setiap karyawan perusahaan. Tujuan perusahaan dimengerti oleh karyawannya
sehingga mendapatkan respon yang positif. Kondisi ini merupakan kekuatan tersendiri bagi perusahaan; hubungan kekeluargaan menjadi
tinggi dan moral karyawan meningkat.
Organ
dimana pemilik perusahaan telah menjalani masa pensiun tetapi tidak mau bergantung dari pemberian anak-anaknya.
Visi dan misi ini telah membangkitkan eratnya rasa persaudaraankekeluargaan dan keagamaan antara pemilik dengan
karyawan, sehingga karyawan dapat bekerja maksimal u
isasi
Struktur Organisasi Industri Kecil Elsari sudah terdapat pembagian tugasfungsi dan dibagi menjadi enam bagian yaitu Bagian
Produksi Brownies, Bagian Produksi Bakery, Bagian Administrasi Keuang
pegang kepala bagian tetapi m
an, Bagian Pemasaran dan Bagian Delivery adalah seperti terlihat pada gambar di bawah ini :
Namun sebagaimana kebanyakan Industri Kecil pada umumnya, pemilik masih memegang peranankendali yang besar. Hierarki telah
terbagi namun kewenangan tidak sepenuhnya di asih sebatas formalitas, pengaruh pemilik masih besar. Pergantian
Kepala Bagian bisa dua kali dilakukan dalam satu tahun.
Gambar 17 Struktur Organisasi Elsari
Buku aturan awaian tentang
description untuk setiap
Bagian
n untuk tantangan ke depan diperlukan tenaga RD untuk inovasi produk, riset pasar dan strategi
pengembangan. Tidak ada tenaga RD karena pengembangan dan inovasi ilik perusahaan.
engan peningkatan produksi maka jumlah karyawan pun dari tah
kepeg job
pernah dibuat, namun sekarang tidak terpakai, job description setiap pegawai lebih sering dalam bentuk penyampaian secara lisan oleh
pemilik Elsari. Struktur organisasi Elsari masih termasuk sederhana dan cukup
memadai untuk kondisi sekarang, namu
produk masih dilakukan oleh pem Seiring d
un ke tahun meningkat. Pada awal usaha tahun 2003 berjumlah 3 orang Bapak H. M. Surahman, isteri, dan satu orang anak, akhir tahun
2004 mencapai 10 orang, pada tahun 2005 jumlah karyawan meningkat menjadi 15 orang, tahun 2006 menjadi 20 orang karyawan, tahun 2007
jumlah karyawan menjadi 25 orang dan terakhir pada tahun 2008 jumlah karyawan menjadi 27 orang. Tabel 43 di bawah ini memperlihatkan
perkembangan jumlah karyawan Elsari.
Agus M al
p A Riz
Yusu Ahmad A.
Yana Lilim
Neneng Ahmad D.
Asep M Sofyan
Nurhaenil
Faisal R Nana M
Max Ezri Richi I
Lukman F Rian M
Kabag Produksi Brownies
Rahmat
Kabag Produksi Bakery
Yusep G
Kabag Personalia
Lidya Sabariah
Kabag Adm. Keuangan
Erfi Septiany
Kabag Pemasaran
utfi Noerman L
Kabag Delivery
Wahyu K
Penanggung Jawab
Hj. Elli Ratnasari
Pemilik
H. Maman Surahman
Tabel 43 Jumlah Karyawan di Industri Kecil Elsari
Tahun Jumlah Karyawan
orang
2003-2004 3-10 2005 15
2006 20 2007 25
2008 27
Penghargaan khusus bagi pegawai yang berprestasi belum
3. Marke
dilakukan, sistem reward kepada pegawai masih belum diterapkan. Penunjukan Kepala Bagian didasarkan pada senioritas sudah lama kerja
dan pekerjaanskill yang lebih bagus. Pencatatan absensi pegawai telah dilakukan walaupun masih secara manual.
tingPemasaran Segmen Pasar
Berdasarkan hasil wawancara dengan pemilik Elsari, segmen pasar yang dibidik oleh Elsari sebenarnya lebih ke segmen golongan menengah
tetapi diharapkan masih terjangkau oleh golongan bawah sehingga harga jual tidak dibuat terlalu mahal. Pengaruh luar seperti kenaikan harga BBM
sempat membuat kekhawatiran Elsari karena kenaikan harga bahan baku akan menyebabkan kenaikan harga produk yang akan mempengaruhi
besarnya penjualan turunnya permintaan. Dalam kondisi demikian maka yang dilakukan Elsari adalah tidak
menaikkan sebesar kenaikan bahan baku karena dikhawatirkan akan sangat menurunkan permintaan tetapi hanya menaikkan harga sedikit
sehingga diharapkan permintaan masih lebih banyak dan perputaran lebih cepat sehingga keuntungan tetap sama dengan bila menaikkan harga sesuai
kenaikan bahan baku. Pasar untuk wilayah Bogor masih terbuka luas untuk produk kue
brownies ini. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk Kota Bogor
maka pangsa pasar diharapkan meningkat. Selain itu Kota Bogor yang sering mendapatkan kunjungan wisatawan lokal menjadi keuntungan
tersendiri, serta menjadi peluang pasar bagi Elsari. Saat ini setiap peningkatan jumlah produksi brownies Elsari masih
terserap pasar, namun demikian kondisi pasar tetap harus diperhatikan karena pada saat ini setiap pengiriman brownies pada counter selalu harus
dicadangkandilebihkan paling sedikit dua counter tujuan pengiriman untuk mengantisipasi belum terserapnya produk di counter-counter yang
dituju tersebut. Pemasaran dibagi menjadi pemasaran ke pasar yang baru dan pasar
ma yang telah dimasuki. Untuk penjualan kepada pasar lama biasanya pengiriman berdasarkan hasil pengalaman tahun lalu. Pada saat-saat
l 5 setiap bulan, disaat Lebaran dan liburan
en Elsari sebagian besar berusia 17-28 tahun 86, bekerj
la
tertentu seperti tanggal 25 s.d. tangga sekolah, pengiriman ditingkatkan. Sehingga pengiriman bersifat
fluktuatif. Pendistribusian produk biasanya dilakukan melalui counter, koperasi dan agen akan dibahas di bawah ini. Sedangkan untuk bakery
biasanya didasarkan atas jumlah pesanan. Untuk pasar lama pegawai delivery lebih berperan sedangkan untuk pasar baru pegawai marketing
dan pemilik Elsari yang lebih berperan. Sebagai contoh pemasaran yang dilakukan oleh pemilik perusahaan hingga terjadinya transaksi penjualan
atas usaha pemilik terlihat pada saat penjualan brownies ke PJKA, dimana pada saat para tenaga marketing Elsari mengalami jalan buntu, transaksi
terjadi atas usaha pemilik menemui manajer PJKA. Pelanggan Elsari berdasarkan hasil penyebaran kuesioner yang
dilakukan oleh Rizki 2007 dalam kaitannya dengan penelitian ”Kajian Manajemen Kualitas Perspektif Six Sigma pada Perusahaan Elsari
Brownies Bakery Bogor” diketahui bahwa konsum a sebagai karyawan swasta 88,
berpendidikan SLTA 88 dan berstatus sebagai ibuisteri 62 dengan 72 konsumen berpenghasilan Rp.500.000 – Rp.1.500.000. Sedangkan
berdasarkan survei yang dilakukan oleh penulis dengan menggunakan kuesioner seperti yang telah diuraikan dimuka diperoleh data sebagai
berikut : mayoritas pelanggan Elsari bekerja sebagai pegawai negeri dan swasta 64, prosentase terbesar berpendidikan SLTA 44, sebagian
besar telah menikah 66 dan konsumen berpenghasilan di bawah Rp.2.000.000 sebanyak 52.
Distribusi Pemasaran
enjualan brownies disamping dijual sendiri juga dijual pada counter-counter yang tersebar di Kota Bogor yaitu counter Latuye, counter
Ge u
berapa counter toko kue maupun ke luar Kota seperti ke Bandung, Sukabumi,
Tangerang, Karawang, S kulu, Jambi dan Bali.
bel 4 l 45 m
ih count
yang me ls
ah Bogor d itarnya serta daerah Bandung. Selain itu
ro salurka
m lu
si dan agen. Ya im
gen di ala
r nggan di dala
er haan yan
ku pesanan langsung ke IK Elsari
njadi agen adalah pegawai bagian Marketing
, General Affair, Receiptionis g perorangan
r agen tersebut, mi lnya untuk kepentingan penyelenggaraan
g perusahaan ditemp agen
b i mensyaratkan pada setiap counter untuk menjual dengan
harga minimum Rp. 25.000,00 atau lebih kepada pembeli akhir. Counter me beli brownies dari Industri Kecil Elsari dengan harga Rp. 21.000,00,
sedangkan untuk pembeli dengan maksud menjual kembali sebagai penjual brownies, penjual antara
sari diperbolehkan menjadi penjual antara mendapat harga Rp. 23.000,-.
Sedangkan untuk Koperasi diberi aksimum 10. Elsari tidak
men l Harga E
inggi tetap Tere
h P
puk Karuh n, beberapa counter Venus roti unyil, dan be
erang, Banten, Merak, Beng Ta
4 dan Tabe emperl atkan
er-counter njual
E ari untuk daer an sek
b wnies Elsari di n juga
ela i kopera ng
d aksud dengan a
sini ad h o ang-orangpela
m p usahaan-perusa
g mela kan
atau Marketing Elsari. Biasanya yang me t,
atau oran di
pe usahaan sa
ke iatan di at
tese ut bekerja. Elsar
m
, termasuk pula marketing El
discount m gena
ceran Tert i yang ada adalah Harga Eceran
nda .
T l
ar Counter di Kota Bogor dan Sekitarnya yang Menyediakan Brownies Elsari
abe 44 Daft
BOGOR DAN SEKITARNYA No.
COUNTER KOTA
No. COUNTER
KOTA
1 ye
Venus Lutu Bogor
14 Tk. Berkah Baru
2 Venus Damri
Bogor 15
Inti Cake 3
Venus Bangba k. Mukala
rung Bogor
16 T
4 Tk. Buah Fortune
Bogor 17
Tk. Asinan Tajur 5
Tk. Simpang Tiga
Bogor Barokah
18 Tk
6 RM. Palem
Bogor mart 1
19 We
7 Ge
Karuhun 20
tal Buah Segar ati
puk Bogor
To Fatmaw
8 Eviboy
Bogor 21
tal Buah Segar w
To Ra amangun
9 A
i Bogor
22 C
l-Am n Tk
larisa 10
T a
23 D
k. M ju Tk
egung Raya 11
T h
24 N
k. A u Tk
asib Putra 12
T ita
25 Oleh-Oleh
k. K Tk
13 T
o k. M cy
Tabel 45 Daftar Counter di Kota Bandung yang menyediakan
Brownies Elsari
BANDUNG No.
COUNTER No.
COUNTER
1 Karya Umbi
14 Yani KPAD
2 Ojolali 15 Sarina
3 Sari Rasa
16 Maya 4 Oleh-Oleh
17 Novisari 5 Camilan
18 Syifasari 6 Rumah
Snack 19 Indosnack
7 Hanaya 20 Kabita
Snack 8
Sari Raos 1 21
Istana Brownies 9
Sari Raos 2 22
Cinta Laksana 10
Sari Raos 4 23
Bintang Laksana 11
Sari Raos 5 24
Tk 89 12
Sari Raos 6 25
Rinie 13 Isola
26 Mayasari
Tabel 45 Daftar Counter di Kota Bandung yang menyediakan
Brownies Elsari lanjutan.
BANDUNG No.
COUNTER No.
COUNTER
27 Cecep 37 Setuju
28 Marni Borma
38 Sari Gurih
29 Marni Swalayan
39 Kartika Rasa
30 Putri 40 Sari
Priangan 31
Putri 2 41
Citra Rasa 32 Putri
3 42 Wendi
33 Putri 4
43 Sari Nikmat
34 Lavi 44 Istana
Antapani 35 Ud.
Snack 45 Parahiangan
36 Pengkolan
Pemasaran melalui sistem counter ini dirasakan pemilik Elsari sebagai penjualan yang efektif. Pemilihan lokasi counter merupakan suatu
hal yang harus dipertimbangkan mengingat pelanggan Elsari berdasarkan hasil survei yang diuraikan di muka, persentase terbesar adalah pegawai
karyawan.
Promosi
Promosi tidak langsung terjadi ketika perusahaan diwawancarai oleh surat kabar setempat seperti Surat Kabar Radar Bogor, atau dari
liputan televisi nasional seperti TVRI, JakTV, dan dari penyiaran RRI Kota Bogor serta dimasukkannya dalam Buku ”Potensi dan Prospek Kota
Bogor” dimana semuanya tidak mengeluarkan biaya. Disamping itu Industri kecil Elsari sering mendapat kunjungan dari industri kecil luar
kota sebagai industri kecil yang ditunjukdipilih oleh Dinas Perindustrian dan Perdagangan kota Bogor.
Atas permintaan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Disperindagkop Kota Bogor, Industri Kecil Elsari turut berpartisipasi
mengikuti antara lain : a Festival Makanan se-Jawa Barat di Bandung pada bulan Juli 2008, b Indonesian City Expo di Solo pada bulan Juli-
Agustus 2008 dan c Pameran Kongres Kebudayaan Indonesia yang menampilkan produk-produk Kota Bogor dimana Brownies Elsari
merupakan salah satunya. Event ini dimanfaatkan Elsari sebagai ajang promosi. Disperindagkop Kota Bogor kadang berperan pula dalam
pemasaran Elsari dengan membawa contoh produk Elsari pada event-event di luar Kota Bogor sebagai perantara sebagai salah satu produk yang
mewakili Kota Bogor, dalam hal ini Disperindagkop selektif dalam memilih industri kecil karena ada implikasi akibat dari event tersebut
misalnya harus siap memasokmenyediakan produk akibat adanya permintaanpesanan dari pengunjung pameran.
Salah satu alat lain untuk promosi adalah Merk, Melalui Disperindagkop Kota Bogor atas tawa
wa ulut merupakan promosi yang paling baik.
Pemberian cum san
didesain menarik sehingga dihara ran dari Pemerintah Provinsi Jawa
Barat dengan biaya Dirjen HAKI Departemen Kehakiman dan HAM maka Industri Kecil Elsari telah didaftarkan merknya pada 5 Juni 2008, dan
sertifikatnya saat ini telah selesai. Dengan adanya merk maka diharapkan Citra Produk Elsari semakin meningkat.
Biaya promosi masih sedikit yang dikeluarkan oleh Elsari untuk mengenalkan produknya pada masyarakat luas. Akan lebih baik apabila
Elsari meningkatkan dana untuk biaya iklan dan promosi. Elsari pernah membuat iklan di Koran Bopuncur namun sekarang tidak dilakukan lagi.
Namun pemilik Elsari merasa telah puas dengan sistem promosi yang ada sekarang seperti diterangkan di atas. Pemilik Elsari meyakini bah
promosi dari mulut ke m a-cuma brownies kepada tamu Elsari dan para calon
pelanggan juga merupakan bentuk promosi. Disamping itu kema pkan orang akan tertarik pada
kemasannya dan mau mencicipi brownies Elsari dan mau membeli kembali, dan pada akhirnya dapat meningkatkan penjualan. Bonus 1 box
brownies terhadap counter yang berhasil menjual 50 box brownies merupakan promosi lainnya. Pemberian gratis kepada pelanggan counter
yang merasa brownies Elsari yang dibelinya tidak enak. Pemilik Elsari juga selalu berpesan kepada setiap marketing Elsari agar selalu berlaku
ramah, bersikap sopan santun dalam melayani pelanggan dan tidak mudah
menyerah. Berdasarkan keterangan pemilik Elsari, Elsari menganggarkan biaya 10 dari biaya produksi untuk losses kehilangan, retur dan bonus.
Market research
Pada saat penyerahan pesanan kepada counter-counter, pegawai marketing
dan atau pegawai delivery Elsari akan menanyakan keluhan- keluhan dari counter maupun pelanggan. Hal ini merupakan feedback bagi
perusahaan meskipun masih dilakukan secara lisan berupa obrolan. bagai bahan
perbaik Keluhan tersebut akan disampaikan kepada pimpinan se
an. Sebagai contoh, ada keluhan dari pelanggan yang merasa bosan dan menanyakan apakah ada produk yang baru, hal tersebut merupakan
masukan bagi pemilik yang akhirnya ditindaklanjuti dengan munculnya inovasi terciptanya produk-produk brownies lainnya. Market research
masih dilakukan dari adanya penyampaian keluhan pelanggan secara lisan belum dilakukan sebagai suatu penelitian tersendiri yang terencana.
Kualitas Produk
Harga brownies yang relatif murah dengan mempertahankan kualita
gga terdapat retur sekitar 200 box brownies disebabkan brownies telah basi sebelum waktunya.
i penyebab pastinya karena bahan yang tetap sama. Diperkirakan musim hujan merupakan salah satu
faktor p s yang baik dan rasa yang enak merupakan kekuatan dari Elsari.
Kualitas produk brownies umumnya baik dan bisa bertahan dalam jangka waktu satu hingga dua minggu. Bila dalam jangka waktu kurang
dari satu minggu brownies telah basi buluk maka produk tersebut dapat dikembalikan retur tanpa harus membayar. Namun penurunan kualitas
produk tersebut secara umum jarang terjadi, pernah terjadi kejadian tersebut pada tahun bulan Februari 2005 sehin
Sampai saat ini belum diketahu dipergunakan
enyebabnya dimana udara menjadi lembab. Untuk memperpanjang umur produk maka diciptakan produk baru
yaitu Brownies Kering atau sering disingkat menjadi Broker. Daya tahan produk ini lebih lama bisa mencapai satu bulan. Brownies kering Elsari ini
sekarang telah ditiru oleh pembuat brownies lainnya seperti Kartika Sari Bandung.
Pendidikan dan Pelatihan Training Pegawai Pemasaran
Pegawai pemasaran Elsari belum diberikan mendapatkan diklat mengenai pemasaran dari perusahaan. Beberapa diklat mengenai desain
grafis dari Pemda Kota Bogor pernah diikuti pegawai pemasaran, namun tentunya diklat ini bukan diklat pemasaran. Frekuensi pendidikan dan
pelatihan untuk manajer pemasaran belum ada, namun diharapkan dapat menimba ilmu dari pengalaman selama enam tahun berdirinya Industri
Kecil Elsari 2003 – 2009.
Manajemen Sistem Informasi
Industri Kecil Elsari sebagaimana umumnya
4.
Industri Kecil di menerapkan Sistem Informasi Manajemen
sebaga
5.
Indonesia masih belum imana mestinya. Penggunaan komputer terbatas pada penggunaan
untuk pengetikan, pembuatan administrasi penjualan, dll. dengan mempergunakan software Microsoft Excell dan Microsoft Word. Pada
struktur organisasi Elsari belum mencantumkan Sistem Informasi sebagai bagian tersendiri karena belum dirasakan perlu.
Produksi Dan Operasional Bahan Baku
Pasokan bahan baku Industri Kecil Elsari di dapat dari dalam dan luar kota. Bahan baku coklat didatangkan dari Bandung yaitu coklat Delfi
sedangkan tepung terigu,gula dan telur didapat dari pemasok yang berlokasi di Perumahan Indraprasta Kota Bogor, minyak Tropikal dibeli
dari pemasok di daerah Keradenan Bogor. Bahan-bahan lain seperti soda, bahan pengisipenghias, garam dan vanili dibeli di Pasar Anyar Bogor.
Lokasi Produksi
Lokasi Elsari terletak di dalam perumahan sehingga berada di pinggir jalan komplek yaitu Jl Pondok Rumput Raya No.18, dan bila
dilihat dari tingkat keramaian lalu lintas maka sebenarnya tingkat lalu
lintasnya rendah sehingga bila digunakan sebagai tempat counter kurang menguntungkan. Namun karena Elsari merupakan produsen brownies
dimana sistem penjualannyadistribusinya melalui counter-counter lain dan koperasi, maka hal itu tidak merupakan suatu masalah. Pemilik Elsari
sendiri bahkan merasa tempat tersebut strategis dan membawa keberuntungan. Hal yang harus diperhatikan adalah memilih counter-
counter yang berlokasi strategis dan ramai dikunjungi.
Peralatan yang dimiliki
Industri Kecil Elsari telah memiliki peralatan untuk produksi dan operasional seperti yang tertera pada Tabel 32 dan Tabel 33 di halaman 69.
Peralatan tersebut kondisinya masih baik dan secara teratur memerlukan penggantian alat Tabel 34, beberapa bahkan merupakan peralatan yang
baru dibeli seperti peralatan-peralatan yang terbuat dari stainless steel. Keuntungan dari penggunaan peralatan stainless steel adalah: a
cepat panas, b cepat dingin, c perawatan lebih mudah dan tahan lama d hasil produksi lebih bagus
Seperti telah dibahas di atas, peralatan tersebut dibeli dari modal yang dip
Dengan peralatan-peralatan yang ada telah memenuhi kebutuhan produksi dan pesanan yang ada. Namun demikian apabila peralatan lebih
listrik maka pengaruh cuaca dapat diminim
iketahui suhu saat pengovenan. Bila Industri Kecil Elsari t
injam dari Bank BRI dengan bunga 12 setahun.
modern misalnya dengan adanya oven alkan sehingga kualitas produksi bisa terjaga meskipun sedang
dalam musim hujan. Selain itu dengan oven listrik suhu didalam oven dapat terpantau dan terjaga secara otomatis dimana selama ini menjadi
kendala karena tidak d elah berkembang menjadi Industri Menengah tentunya modernisasi
peralatan menjadi sangat dibutuhkan. Foto-foto pada Gambar 18 menampilkan beberapa peralatan yang dimiliki Elsari kompor, oven dan
loyang.
Gambar 18 Peralatan Produksi dan Operasional Industri Kecil Elsari
Produksi dan Penjualan
Produksi Elsari seperti diterangkan di atas berfluktuasi. Dalam mempr
tan
1
. Gambar 19, Gambar 20 dan Gambar 21 memperlihatkan trend
jumlah produksipenjualan brownies Elsari dari tahun 2005, 2006 dan 2007. Penjualan di sini belum dikurangi retur penjualan, tetapi merupakan
jumlah produk yang dilempar ke pasar dari hasil produksi.
1
Sumber : Bpk. Ade Lutfi, Marketing Elsari.
oduksi brownies biasanya Elsari menyediakan stock sebanyak 10 persen dan biasanya stock tersebut sudah habis dalam waktu dua hari
setelah pembua
500 1000
1500 2000
2500 3000
3500 4000
4500 5000
Januari Maret
Mei Juli
September November
Bulan
4139 4264
4799 4455
4003 3726
4051 4544
4306 4382
2993 4881
Ju m
la h
b o
x
Penjualan Els i Tahun 2005
Gambar 19 Penjualan Brownies Elsari Tahun 2005
ar
Penjualan brownies Elsari tahun 2005 memperlihatkan dinamika penjualan, dimana terdapat jumlah penjualan yang tidak sama setiap
bulannya tetapi terdapat turun-naik penjualan dengan periode tertentu. Pada tahun 2005 bulan : Maret, Agustus dan Desember merupakan
puncak penjualan di tahun 2005 Gambar 19.
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000
Januari Maret
Mei Juli
September November
4191 3938
4404 4661
5616 5647
5744 5920
4367 4722
6242 5457
Ju m
lah b
o x
Bulan
Penjualan Elsari Tahun 2006
ber ber
terdapat penjualandiproduksi sebanyak 6242 box Gambar 20.
Gambar 20 Penjualan Brownies Elsari Tahun 2006
Pada tahun 2006 bulan Mei s.d Agustus dan bulan Novem merupakan puncak penjualan pada tahun tersebut. Pada bulan Novem
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
Januari Maret
Mei Juli
September November
Bulan
Gambar 21 Penjualan Brownies Elsari Tahun 2007
Pa
4085 5918
6864 7483
6517 5757
4456 5518
4993
Ju m
lah b
o x
Penjualan Elsari Tahun 2007
da tahun 2007 bulan April merupakan puncak penjualan pada tahun tersebut. Pada bulan tersebut diproduksi sebanyak 7483 box
4367
Gambar 21.
Penjualan Periode Oktober 2004 s.d. Oktober 2007
Gambar 22 Penjualan Brownies Elsari dari Tahun 2004 s.d. Tahun 2007
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000 8000
O k
tob er
20 04
4 D
e s
200 4
J 05
F 05
05 05
05 05
05 A
05 ept
200 5
O 05
5 e
s 200
5 J
06 F
ebr uar
i 20 06
M ar
et 20
06 A
pr il 20
06 M
ei 20
06 J
uni 20
06 J
ul i 20
06 A
g us
tus 20
06 ept
em be
r 200 6
k tober
2006 ov
em b
er 20
06 e
s em
be r 200
6 J
a nuar
i 20 07
F ebr
uar i 20
07 M
ar et
20 07
A pr
il 20 07
M ei
20 07
J uni
20 07
J ul
i 20 07
A g
us tus
20 07
S ept
em be
r 200 7
O k
tober 2007
P e
nj u
a la
n br o
w ni
es box
Series1
Hujan Kemarau
Hujan Kemarau
Hujan Kemarau
Penjualan Brownies Elsari Periode Oktober 2004 s.d Oktober 2007
14 bulan 14 bulan
N ov
200 em
be r
a nuar
i 20 ebr
uar i 20
M ar
et 20
A pr
il 20 M
ei 20
J uni
20 J
ul i 20
g us
tus 20
em be
r k
tob er
20 N
ov 200
em be
r a
nuar i 20
S D
S O
N D
bulan
Bila diperhatikan pada grafik di atas maka terdapat peningkatan jumlah produksi rata-rata setiap tahun Gambar 22. Terlihat pula adanya
pola periodik tahunan dengan perioda 14 bulan yaitu dari bulan Oktober 2004 – November 2005 dan November 2005 – Januari 2007. Terdapat pola
peningkatan penjualan produksi setelah satu bulan dari bulan Lebaran yaitu pada bulan Desember 2004, Desember 2005, dan November 2006
disamp g itu bulan Desember juga merupakan musim liburan anak sekolah dan menjelang Tahun Baru Masehi, dimana terdapat
kecenderungan pembelian produk di atas rata-rata. Bulan dimana terdapat hari Lebaran hari raya Idul Fitri ditandai dengan tanda kotak segiempat
pada grafik. Puncak penjualan terjadi pada bulan April 2007 dimana dipr
yang jelas hubungan dan di musim
kemarau, namun pada musim kemarau terjadi peningkatan penjualan rata- rata dan pada bulan Februari terjadi penurunan.
i lah produksipenjualan dihitung per tahun kemudian
digam rk lam bentuk grafik m
apat sik oduk
terlihat seperti di bawah ini Gamba
oduk Brownies Elsari
a produk diken
a tahap peng bangan
produk pengenalan,
ertumbuhan, d tahap in
oduksi brownies sebanyak 7483 box brownies. Tidak terdapat pola antara penjualan di musim hujan
B la jum ba an da
aka akan did lus hidup pr
r 23.
Siklus Hidu
800 28409
70952 67149.6
p Produk
1 50543
60909
y = 306.59x
3
- 6390.75x
2
+ 45415.40x - 37934. R
2
= 1.00
10 20
3 40000
50 60
7 80
2 3
5 6
7
T P
e nj
ual a
n box
2007 2008
87
000 000
0000 000
000 000
000
1 4
ahun ke -
2003
2004 2005
2006
Gambar 23 Siklus Hidup Pr
D lam siklus al tahapan :
em , b tahap
c tahap p
kematangan dan kejenuhan serta e nurunan. Dari grafik tersebut
maka produk brownies Elsari bera tahap pertumb
an, dan tahap
m ejenuhan. Den
n maka sebaiknya Elsari selalu me
tegi yang disesuaikan dengan siklus hidup produk misalnya dengan memperkenalkan produk-produk baru atau modifikasi
produk untuk menggantikan produk-produk lama, membuka segmen pasar baru, dll.
Quality Control dan Pelatihan
tahap pe da diantara :
uh ke atangan k
gan demikia nerapkan stra
Pegawai khusus yang mengurus Quality Control belum ada di Industri Kecil Elsari. Quality Control masih dipegang oleh Kepala Bagian
Produksi. Garansi yang diberikan oleh Elsari selama 1 – 2 minggu dan apabila kue kualitasnya jelek dapat dikembalikan kepada Elsari tanpa
membayar. Pemilik Elsari pernah mengikuti Pelatihan dari Dinas
Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Bogor antara lain : Pelatihan Gugus Kendali Mutu GMK, Good Manufacturing Practices
GMP, Hazard Analysis Critical Control Point HCCP yang dapat
menunjang pengetahuan produksi dan Quality Control yang baik.
6. Research And Development
Industri Kecil Elsari belum mempunyai tenaga RD secara khusus. Pengembangan produk masih dilakukan oleh pemilik Elsari dan
isteri. Produk baru terakhir hasil inovasi Elsari adalah Brownies Kering atau Broker. Produk-produk tersebut dipromosikan dari mulut ke mulut
kepada pelanggan lama. Hasil Inovasi Elsari selama enam tahun terakhir ini beserta harganya dapat dilihat pada Tabel 46 di bawah ini.
ri Daftar Harga Tabel 46 Produk Inovasi Elsa
PRODUK INOVASI ELSARI DAFTAR HARGA April 2009
BROWNIES PANGGANG COKLAT BESAR
KECIL
1 Maises
Rp 25,000.00 Rp 13,000.00
2 Coklat Chips
Rp 25,000.00 Rp 13,000.00
3 Kismis
Rp 25,000.00 Rp 13,000.00
4 Kacang Mede
Rp 25,000.00 Rp 13,000.00
5 Keju Panggang
Rp 26,000.00 Rp 13,500.00
6 Keju Basah Parut
Rp 27,000.00 Rp 14,000.00
7 Kombinasi
Rp 26,000.00 Rp 13,500.00
8 Pisang Keju
Rp 27,000.00 Rp 14,000.00
BORJU SUSU
1 Kacang Mede
Rp 25,000.00 Rp 13,000.00
2 Keju Panggang
Rp 26,000.00 Rp 13,500.00
3 Keju Basah Parut
Rp 27,000.00 Rp 14,000.00
BROWNIES KUKUS COKLAT BESAR
KECIL
1 Coklat Chips
Rp 27,000.00 -
2 Kismis
Rp 27,000.00 -
3 Kacang Mede
Rp 27,000.00 -
4 Keju Basah Parut
Rp 28,000.00 -
5 Pisang Keju
Rp 28,000.00 -
6 Maises Kombinasi
Rp 27,000.00 -
7 Ketan Hitam
Rp 27,000.00 -
8 Pandan
Rp 27,000.00 -
BROWNIES KUKUS COKLAT
1 Kacang Mede
Rp 27,000.00 -
2 Keju Basah Parut
Rp 28,000.00 -
3 Pisang Keju
Rp 28,000.00 -
LAIN-LAIN
1 Lapis Legit
Rp 32,000.00 -
2 Lapis Surabaya
Rp 30,000.00 -
3 Pisang Bollen
Rp 32,000.00 Rp 19,000.00
4 Pastri
Rp 28,000.00 Rp 18,000.00
5 Brownies Kering
- Rp 15,000.00
6 PP Panggang
Rp 27,000.00 -
5.6 An 1.