Tabel 41 Analisa Sensitivitas terhadap Kenaikan Harga Bahan Baku Produksi dan Penurunan Penjualan Brownies Elsari
Kriteria Investasi
PP bulan
No. Kondisi
NPV i = 20 Rp.
IRR Payback
Period Discounted
Payback i = 20
BC ratio times
1 Kondisi Lancar Penjualan lancar tdk ada
retur
267,157,761 132.35 18.4 18.5
2.21
2 Kondisi Sekarang Elsari wasted product dari
retur = 6 - 8
113,236,973 66.81 31.69 33.82
1.45 Naikturunnya Penjualan dari Kondisi Elsari skrg returwasted product 6-8
3 Penjualan naik 6 wasted product = 1.4
227,290,546 116.27
20.3 20.6 1.99
4 Penjualan naik 4 wasted product = 3.4
189,635,741 99.99
22.8 23.4 1.81
5 Penjualan naik 2 wasted product = 5.4
151,980,937 83.73
26.4 26.6 1.63
6 Penjualan turun 2 wasted product = 9.4
73,035,877 49.28
63 63
1.25
7 Penjualan turun 4 wasted product = 11.4
28,409,446 30.12
63 63
1.04
8 Penjualan turun 6 wasted product = 13.4
-19,654,958 9.47
63 63
0.82 Turunnya persentase penjualan sebesar persentase returwasted product:
10 Penjualan turun 5 wasted product = 5
166,014,408 89.39 24.6 25.4 1.73
11 Penjualan turun 10 wasted product = 10
59,660,721 43.64
63 63
1.22
12 Penjualan turun 15 wasted product = 15
-70,949,473 -14.32
63 63
0.61 Kenaikan Bahan Baku
13 Kenaikan Bahan Baku 2
96,383,709 59.42
35.3 38.2 1.36
14 Kenaikan Bahan Baku 4
79,121,858 51.90
63 63
1.28
15 Kenaikan Bahan Baku 5
70,150,786 48.02
63 63
1.24
16 Kenaikan Bahan Baku 6
60,765,940 43.98
63 63
1.20
17 Kenaikan Bahan Baku 8
41,628,121 35.78
63 63
1.10
18 Kenaikan Bahan Baku 10
22,213,856 27.48
63 63
1.01
19 Kenaikan Bahan Baku 15
-29,598,580 5.20 63
63 0.77
Kombinasi Penjualan Turun dan Kenaikan Harga Bahan Baku
20 Kombinasi Penjualan turun 2 dan Kenaikan
Harga Bahan Baku 2
54,163,185 41.16 63
63 1.16
21 Kombinasi Penjualan turun 4 dan Kenaikan
Harga Bahan Baku 4
-12,309,851 12.65 63
63 0.85
Hasil analisa memperlihatkan bahwa pengaruh dari penurunan penjualan lebih signifikan dibandingkan dengan kenaikan bahan baku. Hal
ini terlihat pada kondisi terjadinya penurunan penjualan 4 dibandingkan dengan kondisi kenaikan bahan baku 4. Pada kondisi terjadinya
penurunan penjualan 4 Kondisi B4, nilai IRR, NPV, PP dan BC ratio masing-masing bernilai 30.12, Rp. 28.409.446, 63 bulan dan 1.04
kali dibandingkan pada saat terjadinya kenaikan bahan baku 4 Kondisi
A4 dimana nilai IRR, NPV, PP dan BC ratio masing-masing bernilai 51.90, Rp. 79.121.858, 63 bulan, dan 1.28 kali.
Kombinasi penurunan penjualan sebesar 4 Kondisi C diikuti dengan kenaikan bahan baku 4 membuat penurunan beberapa kriteria
investasi turun tajam, IRR turun dari
66.81
pada kondisi sekarang Elsari menjadi hanya
12.65
, NPV turun dari Rp
. 113.236.973,-
pada kondisi sekarang Elsari
menjadi
Rp. -12.309.851
. Demikian pula dengan BC ratio menjadi
0.85
kali dari kondisi awal
1.45
kali. Payback Period pada kedua kondisi tersebut lebih besar dari 63 bulan waktu pengamatan.
Pada kondisi Elsari sekarang Kondisi E, empat nilai kriteria investasi masih memenuhi syarat yaitu nilai NPV sebesar Rp.
113.236.975,- ,
IRR sebesar
66.81
, Payback Period dapat dicapai dalam 31.69 bulan 2 tahun 8 bulan dan BC ratio sebesar 1.45 kali.
Namun pada kondisi lancar Kondisi F dengan menggunakan kriteria investasi di atas, maka semua kriteria memenuhi yaitu : nilai NPV 0,
IRR masih di atas tingkat dikonto, bunga deposito dan BI rate, jangka waktu Payback Period pendek kurang dari 2 tahun24 bulan dan BC
ratio 1 sehingga layak untuk menanam investasi pada usaha ini, yaitu bila masalah penjualan, retur dan wasted produk teratasi.
Gambar 9 di bawah ini memperlihatkan sensitivitas Elsari terhadap perubahan persentase penjualan, dengan titik acuan kondisi Elsari
sekarang label kotak, . Pada kondisi terjadi penurunan penjualan
sebesar 6 dari kondisi Elsari sekarang, nilai NPV menjadi negatif. Dari hasil interpolasi, nilai NPV=0 diperoleh pada penurunan penjualan sebesar
5.18. Penurunan penjualan ini mengakibatkan bertambahnya waste product
dari retur sebanyak 5.18 karena tidak dapat dimanfaatkan lagi. Karena kondisi Elsari saat ini telah mempunyai nilai retur sebesar 7.4
sehingga nilai total retur yang sebenarnya terjadi sebesar 5.18 ditambah 7.4 atau sebesar 12.58 dimana retur ini akhirnya menjadi wasted
product Gambar 10.
189,635,741
113,236,973 73,035,877
28,409,446 -19,654,958
-45,408,716 151,980,937
227,290,546
-100,000,000 -50,000,000
50,000,000 100,000,000
150,000,000 200,000,000
250,000,000
-8 -6
-4 -2
2 4
6 8
Persentase Penambahan Penurunan Penjualan NP
V Rp
.
Posisi Elsari NPV
Gambar 9. Sensitivitas Kriteria NPV terhadap Persentase Penambahan Penurunan
Penjualan Titik acuan : Kondisi Elsari Sekarang
Rp267,157,761
Rp166,014,408
Rp59,660,721
Rp70,949,473
Rp227,290,546 Rp189,635,741
Rp151,980,937 Rp113,236,973
Rp73,035,877 Rp28,409,446
113,236,973
Rp45,408,716 Rp19,654,958
-100,000,000 -50,000,000
50,000,000 100,000,000
150,000,000 200,000,000
250,000,000 300,000,000
-20.00 -15.00
-10.00 -5.00
0.00 5.00
10.00
Persentase Kenaikan Penurunan Penjualan NP
V R
p .
Posisi Elsari Penurunan Omzet Penjualan dilihat secara keseluruhan
Penurunan penjualan ditinjau dari titik awal kondisi Elsari skrg
Gambar 10. Sensitivitas Kriteria NPV terhadap Presentase Penurunan Omzet
Penjualan Kenaikan Waste Product dari Dua Titik Peninjauan
Pada Gambar 10 terlihat adanya translasi dari Grafik Penurunan Penjualan dengan acuan Kondisi Elsari sekarang label
S
∆
S
kepada Grafik Penurunan Penjualan secara keseluruhan label
S
◊
S
. Kondisi Elsari terlihat pada Grafik dengan Label Kotak,
. Besarnya translasi sama dengan nilai retur yang terjadi pada Elsari saat ini yaitu 7.4. Kondisi ‘lancar’ dalam
grafik diwakili dengan Label Lingkaran, Ο, pada sumbu ordinat dan berada
di atas kondisi Elsari. Hal ini menunjukkan bahwa apabila masalah penjualan dapat teratasi
− dimana di dalam kasus ini diikuti dengan retur yang berakibat pada produk terbuang wasted product
− maka akan diperoleh kenaikan keuntungan yang cukup signifikan.
Gambar 11 merupakan perluasan dari Gambar 9 dimana pada gambar ini ditambahkan Grafik Sensitivitas terhadap Kenaikan Harga Bahan Baku
label
S
∆
S
dengan titik awal Kondisi Elsari sekarang. Kenaikan Harga Bahan Baku menyebabkan nilai NPV menurun. Nilai NPV negatif terjadi
pada saat kenaikan harga bahan baku melebihi
12.14.
73,035,877 28,409,446
-19,654,958 -45,408,716
60,765,940 41,628,121
22,213,856 -29,598,580
54,163,185
-12,309,851
113,236,973 151,980,937
189,635,741 227,290,546
70,150,786 79,121,858
96,383,709 113,236,973
-100,000,000 -50,000,000
50,000,000 100,000,000
150,000,000 200,000,000
250,000,000
-10 -5
5 10
15 20
Kenaikan Harga Bahan Baku danatau
Penurunan Omzet Penjualan
N PV
R p
.
Posisi Elsari Penurunan Omzet Penjualan
Kenaikan Harga Bahan Baku Kombinasi 2 Kenaikan Harga Bahan
Baku + 2 Penurunan Penjualan Kombinasi 4 Kenaikan Harga Bahan
Baku + 4 Penurunan Penjualan
Gambar 11. Sensitivitas Kriteria NPV terhadap: Presentase Kenaikan Bahan Baku dan
Presentase Penurunan Omzet Penjualan
-45,408,716 60,765,940
41,628,121 22,213,856
-29,598,580 113,236,973
28,409,446 73,035,877
113,236,973 70,150,786
79,121,858 96,383,709
113,236,973
54,163,185
-12,309,851
-100,000,000 -50,000,000
50,000,000 100,000,000
150,000,000
5 10
15 20
Persentase Kenaikan Harga Bahan Baku danatau
Persentase Penurunan Omzet Penjualan
NPV Rp.
Posisi Elsari Penurunan Omzet Penjualan
Kenaikan Harga Bahan Baku Kombinasi 2 Kenaikan Harga Bahan
Baku + 2 Penurunan Penjualan Kombinasi 4 Kenaikan Harga Bahan
Baku + 4 Penurunan Penjualan
Gambar 12. Perbandingan Sensitivitas Kriteria NPV terhadap : Presentase Kenaikan Bahan Baku, Presentase Penurunan Omzet Penjualan dan Kombinasi Keduanya
Gambar 12 merupakan cara lain untuk membandingkan besarnya pengaruh dari masing-masing grafik sensitivitas. Hal yang perlu
diperhatikan adalah absis dari gafik tersebut bernilai positif, sehingga nilai penurunan omzet penjualan 5 mempunyai arti negatif yaitu penambahan
omzet penjualan sebanyak -5, nilai penurunan omzet penjualan 10 mempunyai arti penambahan omzet penjualan sebanyak -10, demikian
seterusnya. Dengan disatukannya ketiga grafik tersebut dalam satu
kuadrangambar dimaksudkan untuk mempermudah melihat perbandingan diantara ketiga grafik tiga kondisi tersebut dengan lebih jelas.
Pada Gambar 12 tersebut terlihat grafik kenaikan harga bahan baku label
S
∆
S
mempunyai gradien yang lebih landai daripada grafik penurunan omzet penjualan
S
◊
S
.
Hal ini memperlihatkan penurunan omzet penjualan lebih sensitif terhadap perubahan variabel pada ordinat
yaitu NPV daripada kenaikan bahan baku. Pada nilai mutlak presentase
yang sama, diperoleh nilai NPV akibat penurunan omzet penjualan lebih kecil daripada akibat perubahan kenaikan bahan baku. Kondisi kombinasi
yaitu terjadi kenaikan bahan baku sebesar 2 dan penurunan omzet penjualan sebesar 2 terlihat pada grafik dengan satu label segitiga di kiri
bawah. Sedangkan untuk kondisi kombinasi kenaikan bahan baku sebesar 4 disertai penurunan omzet penjualan sebesar 4 ditandai dengan label
lingkaran di kiri bawah. Kondisi dimana terjadinya kombinasi dua variabel tersebut Kondisi C menyebabkan pengaruh yang lebih besarsignifikan
dibandingkan pengaruh bila hanya masing-masing variabel terjadi Kondisi A dan Kondisi B. Trend ini berlaku untuk Gambar 12 s.d
Gambar 14. Kondisi Elsari saat ini Kondisi E terlihat pada satu label segiempat di kiri atas gambar.
Gambar 13 memperlihatkan hal yang sama dengan Gambar 13, yang membedakan yaitu ordinat dari gambar merupakan nilai IRR. Pengaruh
penurunan omzet penjualan kondisi B lebih signifikan dibandingkan dengan kenaikan harga bahan baku Kondisi A. Keterangan label sama
dengan keterangan label pada gambar-gambar sebelumnya .
66.81
-1.71 59.42
51.90 48.02
43.98 35.78
27.48
5.20
41.16
12.65
66.81
49.28
30.12
-10.00 0.00
10.00 20.00
30.00 40.00
50.00 60.00
70.00 80.00
5 10
15 20
Persentase Kenaikan Bahan Baku danatau
Persentase Penurunan Omzet Penjualan =penambahan wasted product IR
R
Posisi Elsari Penurunan Omzet Penjualan =penambahan wasted
product Kenaikan Bahan Baku
Kombinasi 2 kenaikan Bahan Baku + 2 Penurunan Penjualan
Kombinasi 4 kenaikan Bahan Baku + 4 Penurunan Penjualan
Gambar 13 Perbandingan Sensitivitas Kriteria IRR terhadap: Presentase Kenaikan Harga Bahan Baku, Presentase Penurunan Omzet Penjualan dan Kombinasi Keduanya
1.45
0.70 1.36
1.28 1.24
1.20 1.10
1.01 0.77
1.16
0.85 1.04
1.25 1.45
0.00 0.20
0.40 0.60
0.80 1.00
1.20 1.40
1.60
5 10
15 20
Persentase Kenaikan Bahan Baku danatau
Persentase Penurunan Omzet Penjualan
B C Rati
o ti
mes
Posisi Elsari Penurunan Omzet Penjualan
Kenaikan Bahan Baku Kombinasi 2 kenaikan Bahan Baku +
2 Penurunan Penjualan Kombinasi 4 kenaikan Bahan Baku +
4 Penurunan Penjualan
Gambar 14 Perbandingan Sensitivitas Kriteria BC Ratio terhadap: Presentase Kenaikan Harga Bahan Baku, Presentase Penurunan Omzet Penjualan dan Kombinasi Keduanya
Gambar 14 adalah analisis sensitivitas untuk kriteria investasi Benefit- Cost ratio
. Gambar 14 menceritakan hal yang sama dengan gambar- gambar sebelumnya dimana Kondisi B lebih berpengaruh dari Kondisi A.
Kondisi Elsari sekarang Kondisi E diwakili dengan label kotak, , di kiri
atas. Jumlah produk yang terbuang wasted product dalam analisa ini sama
dengan jumlah retur sales return karena retur tersebut tidak bisa dijual kembali, sedangkan barang retur terjadi akibat penurunan penjualan.
Dengan demikian persentase produk yang terbuang karena rusakbasi berbanding lurus dengan persentase penurunan penjualan produk yang
tidak laku. Dilihat dari Grafik Penurunan Omzet Penjualan dampak dari penurunan penjualan produk yang berarti pula jumlah persentase wasted
product lebih signifikan dibandingkan dengan kenaikan harga bahan
baku. Gradient Grafik Penurunan Omzet Penjualan lebih curam dibandingkan dengan Grafik Kenaikan Harga Bahan Baku sehingga
perubahan sedikit saja pada sumbu horisontal absis akan menyebabkan
sensitivitas yang lebih tinggi. Namun demikian kombinasi pengaruh dari penurunan omzet penjualan dan kenaikan harga bahan baku memberikan
pengaruh yang paling signifikan dibandingkan dengan kedua grafik lainnya.
ASPEK PRODUKSI
U
Proses Produksi
Proses produksi untuk membuat brownies adalah sebagai berikut : pertama adalah pengecekan terhadap bahan baku yang akan dipergunakan.
Langkah kedua adalah melakukan pengayakan bahan baku seperti tepung terigu. Proses ini berlangsung kurang lebih sepuluh menit. Langkah
selanjutnya adalah dilakukan penimbangan. Kemudian pada langkah keempat dilakukan pengocokan telur dan gula sampai merata dimana
proses ini memakan waktu selama sepuluh menit. Pengocokan atau pengadukan ini menggunakan mixer besar. Langkah kelima setelah
pengadukan adalah memasukkan terigu, coklat, vanili dan soda, proses ini berlangsung selama kurang lebih 15 menit.
Adonan tersebut kemudian dimasukkan ke loyang dan diratakan, dan ditunggu hingga 5 menit. Setelah itu kemudian dipanggang ke dalam oven
duduk selama 15 menit dengan suhu berkisar 70-90
P
o
P
C. Setelah selesai kemudian dikeluarkan dari loyang dan didinginkan selama sepuluh menit.
Proses selanjutnya adalah dilakukan pemeriksaan dengan membuat tester. Setelah semuanya berjalan dengan baik dan pada suhu sudah mulai
dingin sekitar 40
P
o
P
C maka brownies telah siap dimasukkan kedalam kemasan dan selanjutnya disimpan di gudang distribusi yang siap dikirim
ke konsumen atau ke counter namun biasanya pembuatan dilakukan pada sore hari dan pada pagi hari siap dikirim. Proses pembuatan brownies ini
membutuhkan waktu kurang lebih satu jam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram proses di bawah ini :
Gambar 15 Diagram Alur Proses Produksi Brownies
U
Alur Pemindahan Ruangan
Dalam proses produksi brownies ini dilakukan tiga kali pemindahan Gambar 16, yaitu :
1. Ruangan dapur 2. Ruang Penyimpanan Barang Kondisi Panas, pada ruang ini brownies
didinginkan kemudian dihias permukaan atasnya. 3. Ruang Distribusi yaitu ruang penyimpanan sebelum diistribusikan ke
counter-counter, brownies telah diberi kemasan
Gambar 16 Alur Pemindahan Ruangan Dapur
Ruang Penyimpanan Barang Kondisi Panas
Ruang Distribusi Dikirim ke
counter
Pengecekan Bahan Baku
Pengayakan Bahan Baku
±10 menit Penimbangan
Pengocokan telur dan gula sampai
merata ±10 menit
Pemasukan bahan- bahan terigu, coklat,
vanili, soda ±15 menit
Pengisian adonan ke loyang
diratakan ± 5 menit
Dipanggang dalam oven
± 15 menit Dikeluarkan
dari loyang
Didinginkan ± 10 menit
Diperiksa dan dibuat
tester permukaan
brownies dihias
Dimasukkan ke dalam
kemasan Disimpan di
gudang distribusi
5.5 Anal Lingkung