Naikturunnya Penjualan dari Kondisi Elsari skrg returwasted product 6-8

Tabel 41 Analisa Sensitivitas terhadap Kenaikan Harga Bahan Baku Produksi dan Penurunan Penjualan Brownies Elsari Kriteria Investasi PP bulan No. Kondisi NPV i = 20 Rp. IRR Payback Period Discounted Payback i = 20 BC ratio times 1 Kondisi Lancar Penjualan lancar tdk ada retur 267,157,761 132.35 18.4 18.5 2.21 2 Kondisi Sekarang Elsari wasted product dari retur = 6 - 8 113,236,973 66.81 31.69 33.82

1.45 Naikturunnya Penjualan dari Kondisi Elsari skrg returwasted product 6-8

3 Penjualan naik 6 wasted product = 1.4 227,290,546 116.27 20.3 20.6 1.99 4 Penjualan naik 4 wasted product = 3.4 189,635,741 99.99 22.8 23.4 1.81 5 Penjualan naik 2 wasted product = 5.4 151,980,937 83.73 26.4 26.6 1.63 6 Penjualan turun 2 wasted product = 9.4 73,035,877 49.28 63 63 1.25 7 Penjualan turun 4 wasted product = 11.4 28,409,446 30.12 63 63 1.04 8 Penjualan turun 6 wasted product = 13.4 -19,654,958 9.47 63 63

0.82 Turunnya persentase penjualan sebesar persentase returwasted product:

10 Penjualan turun 5 wasted product = 5 166,014,408 89.39 24.6 25.4 1.73 11 Penjualan turun 10 wasted product = 10 59,660,721 43.64 63 63 1.22 12 Penjualan turun 15 wasted product = 15 -70,949,473 -14.32 63 63

0.61 Kenaikan Bahan Baku

13 Kenaikan Bahan Baku 2 96,383,709 59.42 35.3 38.2 1.36 14 Kenaikan Bahan Baku 4 79,121,858 51.90 63 63 1.28 15 Kenaikan Bahan Baku 5 70,150,786 48.02 63 63 1.24 16 Kenaikan Bahan Baku 6 60,765,940 43.98 63 63 1.20 17 Kenaikan Bahan Baku 8 41,628,121 35.78 63 63 1.10 18 Kenaikan Bahan Baku 10 22,213,856 27.48 63 63 1.01 19 Kenaikan Bahan Baku 15 -29,598,580 5.20 63 63 0.77 Kombinasi Penjualan Turun dan Kenaikan Harga Bahan Baku 20 Kombinasi Penjualan turun 2 dan Kenaikan Harga Bahan Baku 2 54,163,185 41.16 63 63 1.16 21 Kombinasi Penjualan turun 4 dan Kenaikan Harga Bahan Baku 4 -12,309,851 12.65 63 63 0.85 Hasil analisa memperlihatkan bahwa pengaruh dari penurunan penjualan lebih signifikan dibandingkan dengan kenaikan bahan baku. Hal ini terlihat pada kondisi terjadinya penurunan penjualan 4 dibandingkan dengan kondisi kenaikan bahan baku 4. Pada kondisi terjadinya penurunan penjualan 4 Kondisi B4, nilai IRR, NPV, PP dan BC ratio masing-masing bernilai 30.12, Rp. 28.409.446, 63 bulan dan 1.04 kali dibandingkan pada saat terjadinya kenaikan bahan baku 4 Kondisi A4 dimana nilai IRR, NPV, PP dan BC ratio masing-masing bernilai 51.90, Rp. 79.121.858, 63 bulan, dan 1.28 kali. Kombinasi penurunan penjualan sebesar 4 Kondisi C diikuti dengan kenaikan bahan baku 4 membuat penurunan beberapa kriteria investasi turun tajam, IRR turun dari 66.81 pada kondisi sekarang Elsari menjadi hanya 12.65 , NPV turun dari Rp . 113.236.973,- pada kondisi sekarang Elsari menjadi Rp. -12.309.851 . Demikian pula dengan BC ratio menjadi 0.85 kali dari kondisi awal 1.45 kali. Payback Period pada kedua kondisi tersebut lebih besar dari 63 bulan waktu pengamatan. Pada kondisi Elsari sekarang Kondisi E, empat nilai kriteria investasi masih memenuhi syarat yaitu nilai NPV sebesar Rp. 113.236.975,- , IRR sebesar 66.81 , Payback Period dapat dicapai dalam 31.69 bulan 2 tahun 8 bulan dan BC ratio sebesar 1.45 kali. Namun pada kondisi lancar Kondisi F dengan menggunakan kriteria investasi di atas, maka semua kriteria memenuhi yaitu : nilai NPV 0, IRR masih di atas tingkat dikonto, bunga deposito dan BI rate, jangka waktu Payback Period pendek kurang dari 2 tahun24 bulan dan BC ratio 1 sehingga layak untuk menanam investasi pada usaha ini, yaitu bila masalah penjualan, retur dan wasted produk teratasi. Gambar 9 di bawah ini memperlihatkan sensitivitas Elsari terhadap perubahan persentase penjualan, dengan titik acuan kondisi Elsari sekarang label kotak, ฀. Pada kondisi terjadi penurunan penjualan sebesar 6 dari kondisi Elsari sekarang, nilai NPV menjadi negatif. Dari hasil interpolasi, nilai NPV=0 diperoleh pada penurunan penjualan sebesar 5.18. Penurunan penjualan ini mengakibatkan bertambahnya waste product dari retur sebanyak 5.18 karena tidak dapat dimanfaatkan lagi. Karena kondisi Elsari saat ini telah mempunyai nilai retur sebesar 7.4 sehingga nilai total retur yang sebenarnya terjadi sebesar 5.18 ditambah 7.4 atau sebesar 12.58 dimana retur ini akhirnya menjadi wasted product Gambar 10. 189,635,741 113,236,973 73,035,877 28,409,446 -19,654,958 -45,408,716 151,980,937 227,290,546 -100,000,000 -50,000,000 50,000,000 100,000,000 150,000,000 200,000,000 250,000,000 -8 -6 -4 -2 2 4 6 8 Persentase Penambahan Penurunan Penjualan NP V Rp . Posisi Elsari NPV Gambar 9. Sensitivitas Kriteria NPV terhadap Persentase Penambahan Penurunan Penjualan Titik acuan : Kondisi Elsari Sekarang Rp267,157,761 Rp166,014,408 Rp59,660,721 Rp70,949,473 Rp227,290,546 Rp189,635,741 Rp151,980,937 Rp113,236,973 Rp73,035,877 Rp28,409,446 113,236,973 Rp45,408,716 Rp19,654,958 -100,000,000 -50,000,000 50,000,000 100,000,000 150,000,000 200,000,000 250,000,000 300,000,000 -20.00 -15.00 -10.00 -5.00 0.00 5.00 10.00 Persentase Kenaikan Penurunan Penjualan NP V R p . Posisi Elsari Penurunan Omzet Penjualan dilihat secara keseluruhan Penurunan penjualan ditinjau dari titik awal kondisi Elsari skrg Gambar 10. Sensitivitas Kriteria NPV terhadap Presentase Penurunan Omzet Penjualan Kenaikan Waste Product dari Dua Titik Peninjauan Pada Gambar 10 terlihat adanya translasi dari Grafik Penurunan Penjualan dengan acuan Kondisi Elsari sekarang label S ∆ S kepada Grafik Penurunan Penjualan secara keseluruhan label S ◊ S . Kondisi Elsari terlihat pada Grafik dengan Label Kotak, ฀. Besarnya translasi sama dengan nilai retur yang terjadi pada Elsari saat ini yaitu 7.4. Kondisi ‘lancar’ dalam grafik diwakili dengan Label Lingkaran, Ο, pada sumbu ordinat dan berada di atas kondisi Elsari. Hal ini menunjukkan bahwa apabila masalah penjualan dapat teratasi − dimana di dalam kasus ini diikuti dengan retur yang berakibat pada produk terbuang wasted product − maka akan diperoleh kenaikan keuntungan yang cukup signifikan. Gambar 11 merupakan perluasan dari Gambar 9 dimana pada gambar ini ditambahkan Grafik Sensitivitas terhadap Kenaikan Harga Bahan Baku label S ∆ S dengan titik awal Kondisi Elsari sekarang. Kenaikan Harga Bahan Baku menyebabkan nilai NPV menurun. Nilai NPV negatif terjadi pada saat kenaikan harga bahan baku melebihi 12.14. 73,035,877 28,409,446 -19,654,958 -45,408,716 60,765,940 41,628,121 22,213,856 -29,598,580 54,163,185 -12,309,851 113,236,973 151,980,937 189,635,741 227,290,546 70,150,786 79,121,858 96,383,709 113,236,973 -100,000,000 -50,000,000 50,000,000 100,000,000 150,000,000 200,000,000 250,000,000 -10 -5 5 10 15 20 Kenaikan Harga Bahan Baku danatau Penurunan Omzet Penjualan N PV R p . Posisi Elsari Penurunan Omzet Penjualan Kenaikan Harga Bahan Baku Kombinasi 2 Kenaikan Harga Bahan Baku + 2 Penurunan Penjualan Kombinasi 4 Kenaikan Harga Bahan Baku + 4 Penurunan Penjualan Gambar 11. Sensitivitas Kriteria NPV terhadap: Presentase Kenaikan Bahan Baku dan Presentase Penurunan Omzet Penjualan -45,408,716 60,765,940 41,628,121 22,213,856 -29,598,580 113,236,973 28,409,446 73,035,877 113,236,973 70,150,786 79,121,858 96,383,709 113,236,973 54,163,185 -12,309,851 -100,000,000 -50,000,000 50,000,000 100,000,000 150,000,000 5 10 15 20 Persentase Kenaikan Harga Bahan Baku danatau Persentase Penurunan Omzet Penjualan NPV Rp. Posisi Elsari Penurunan Omzet Penjualan Kenaikan Harga Bahan Baku Kombinasi 2 Kenaikan Harga Bahan Baku + 2 Penurunan Penjualan Kombinasi 4 Kenaikan Harga Bahan Baku + 4 Penurunan Penjualan Gambar 12. Perbandingan Sensitivitas Kriteria NPV terhadap : Presentase Kenaikan Bahan Baku, Presentase Penurunan Omzet Penjualan dan Kombinasi Keduanya Gambar 12 merupakan cara lain untuk membandingkan besarnya pengaruh dari masing-masing grafik sensitivitas. Hal yang perlu diperhatikan adalah absis dari gafik tersebut bernilai positif, sehingga nilai penurunan omzet penjualan 5 mempunyai arti negatif yaitu penambahan omzet penjualan sebanyak -5, nilai penurunan omzet penjualan 10 mempunyai arti penambahan omzet penjualan sebanyak -10, demikian seterusnya. Dengan disatukannya ketiga grafik tersebut dalam satu kuadrangambar dimaksudkan untuk mempermudah melihat perbandingan diantara ketiga grafik tiga kondisi tersebut dengan lebih jelas. Pada Gambar 12 tersebut terlihat grafik kenaikan harga bahan baku label S ∆ S mempunyai gradien yang lebih landai daripada grafik penurunan omzet penjualan S ◊ S . Hal ini memperlihatkan penurunan omzet penjualan lebih sensitif terhadap perubahan variabel pada ordinat yaitu NPV daripada kenaikan bahan baku. Pada nilai mutlak presentase yang sama, diperoleh nilai NPV akibat penurunan omzet penjualan lebih kecil daripada akibat perubahan kenaikan bahan baku. Kondisi kombinasi yaitu terjadi kenaikan bahan baku sebesar 2 dan penurunan omzet penjualan sebesar 2 terlihat pada grafik dengan satu label segitiga di kiri bawah. Sedangkan untuk kondisi kombinasi kenaikan bahan baku sebesar 4 disertai penurunan omzet penjualan sebesar 4 ditandai dengan label lingkaran di kiri bawah. Kondisi dimana terjadinya kombinasi dua variabel tersebut Kondisi C menyebabkan pengaruh yang lebih besarsignifikan dibandingkan pengaruh bila hanya masing-masing variabel terjadi Kondisi A dan Kondisi B. Trend ini berlaku untuk Gambar 12 s.d Gambar 14. Kondisi Elsari saat ini Kondisi E terlihat pada satu label segiempat di kiri atas gambar. Gambar 13 memperlihatkan hal yang sama dengan Gambar 13, yang membedakan yaitu ordinat dari gambar merupakan nilai IRR. Pengaruh penurunan omzet penjualan kondisi B lebih signifikan dibandingkan dengan kenaikan harga bahan baku Kondisi A. Keterangan label sama dengan keterangan label pada gambar-gambar sebelumnya . 66.81 -1.71 59.42 51.90 48.02 43.98 35.78 27.48 5.20 41.16 12.65 66.81 49.28 30.12 -10.00 0.00 10.00 20.00 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 5 10 15 20 Persentase Kenaikan Bahan Baku danatau Persentase Penurunan Omzet Penjualan =penambahan wasted product IR R Posisi Elsari Penurunan Omzet Penjualan =penambahan wasted product Kenaikan Bahan Baku Kombinasi 2 kenaikan Bahan Baku + 2 Penurunan Penjualan Kombinasi 4 kenaikan Bahan Baku + 4 Penurunan Penjualan Gambar 13 Perbandingan Sensitivitas Kriteria IRR terhadap: Presentase Kenaikan Harga Bahan Baku, Presentase Penurunan Omzet Penjualan dan Kombinasi Keduanya 1.45 0.70 1.36 1.28 1.24 1.20 1.10 1.01 0.77 1.16 0.85 1.04 1.25 1.45 0.00 0.20 0.40 0.60 0.80 1.00 1.20 1.40 1.60 5 10 15 20 Persentase Kenaikan Bahan Baku danatau Persentase Penurunan Omzet Penjualan B C Rati o ti mes Posisi Elsari Penurunan Omzet Penjualan Kenaikan Bahan Baku Kombinasi 2 kenaikan Bahan Baku + 2 Penurunan Penjualan Kombinasi 4 kenaikan Bahan Baku + 4 Penurunan Penjualan Gambar 14 Perbandingan Sensitivitas Kriteria BC Ratio terhadap: Presentase Kenaikan Harga Bahan Baku, Presentase Penurunan Omzet Penjualan dan Kombinasi Keduanya Gambar 14 adalah analisis sensitivitas untuk kriteria investasi Benefit- Cost ratio . Gambar 14 menceritakan hal yang sama dengan gambar- gambar sebelumnya dimana Kondisi B lebih berpengaruh dari Kondisi A. Kondisi Elsari sekarang Kondisi E diwakili dengan label kotak, ฀, di kiri atas. Jumlah produk yang terbuang wasted product dalam analisa ini sama dengan jumlah retur sales return karena retur tersebut tidak bisa dijual kembali, sedangkan barang retur terjadi akibat penurunan penjualan. Dengan demikian persentase produk yang terbuang karena rusakbasi berbanding lurus dengan persentase penurunan penjualan produk yang tidak laku. Dilihat dari Grafik Penurunan Omzet Penjualan dampak dari penurunan penjualan produk yang berarti pula jumlah persentase wasted product lebih signifikan dibandingkan dengan kenaikan harga bahan baku. Gradient Grafik Penurunan Omzet Penjualan lebih curam dibandingkan dengan Grafik Kenaikan Harga Bahan Baku sehingga perubahan sedikit saja pada sumbu horisontal absis akan menyebabkan sensitivitas yang lebih tinggi. Namun demikian kombinasi pengaruh dari penurunan omzet penjualan dan kenaikan harga bahan baku memberikan pengaruh yang paling signifikan dibandingkan dengan kedua grafik lainnya. ASPEK PRODUKSI U Proses Produksi Proses produksi untuk membuat brownies adalah sebagai berikut : pertama adalah pengecekan terhadap bahan baku yang akan dipergunakan. Langkah kedua adalah melakukan pengayakan bahan baku seperti tepung terigu. Proses ini berlangsung kurang lebih sepuluh menit. Langkah selanjutnya adalah dilakukan penimbangan. Kemudian pada langkah keempat dilakukan pengocokan telur dan gula sampai merata dimana proses ini memakan waktu selama sepuluh menit. Pengocokan atau pengadukan ini menggunakan mixer besar. Langkah kelima setelah pengadukan adalah memasukkan terigu, coklat, vanili dan soda, proses ini berlangsung selama kurang lebih 15 menit. Adonan tersebut kemudian dimasukkan ke loyang dan diratakan, dan ditunggu hingga 5 menit. Setelah itu kemudian dipanggang ke dalam oven duduk selama 15 menit dengan suhu berkisar 70-90 P o P C. Setelah selesai kemudian dikeluarkan dari loyang dan didinginkan selama sepuluh menit. Proses selanjutnya adalah dilakukan pemeriksaan dengan membuat tester. Setelah semuanya berjalan dengan baik dan pada suhu sudah mulai dingin sekitar 40 P o P C maka brownies telah siap dimasukkan kedalam kemasan dan selanjutnya disimpan di gudang distribusi yang siap dikirim ke konsumen atau ke counter namun biasanya pembuatan dilakukan pada sore hari dan pada pagi hari siap dikirim. Proses pembuatan brownies ini membutuhkan waktu kurang lebih satu jam. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada diagram proses di bawah ini : Gambar 15 Diagram Alur Proses Produksi Brownies U Alur Pemindahan Ruangan Dalam proses produksi brownies ini dilakukan tiga kali pemindahan Gambar 16, yaitu : 1. Ruangan dapur 2. Ruang Penyimpanan Barang Kondisi Panas, pada ruang ini brownies didinginkan kemudian dihias permukaan atasnya. 3. Ruang Distribusi yaitu ruang penyimpanan sebelum diistribusikan ke counter-counter, brownies telah diberi kemasan Gambar 16 Alur Pemindahan Ruangan Dapur Ruang Penyimpanan Barang Kondisi Panas Ruang Distribusi Dikirim ke counter Pengecekan Bahan Baku Pengayakan Bahan Baku ±10 menit Penimbangan Pengocokan telur dan gula sampai merata ±10 menit Pemasukan bahan- bahan terigu, coklat, vanili, soda ±15 menit Pengisian adonan ke loyang diratakan ± 5 menit Dipanggang dalam oven ± 15 menit Dikeluarkan dari loyang Didinginkan ± 10 menit Diperiksa dan dibuat tester permukaan brownies dihias Dimasukkan ke dalam kemasan Disimpan di gudang distribusi

5.5 Anal Lingkung