5.6 An 1.
hanya bersifat temporer tidak ada yang spesialis.
bukan merupakan saingan. Saingan yang ada yang terdaftar di Disperindagkop Kota Bogor hanya Brownies Bie Biee yang b
Batu T Gg Lurah No
miliknya Kar
ka ulai berali
e don wni
g anyakan
ha peru il-kecilan dan
emproduksi banyak jenis kue sehingga br ya m
g sin
ada pesana Industri
produk sejenis justru datang dari od
b ung yang
asuki pasar Kota g
i Brow od
ies ters terlebih dahulu
pasar d dikenal orang lebih d
nies Elsari baru berdiri pada hu
3 atau baru setengah ta
pandan nila
ngan w
anda ad . Dari sisi harga, brownies Elsari
lebih murah dibandingkan pesaingnya baik dari brownies Kartika Sari i rasa tidak kalah enak dari
brownies Amanda maupun Kartika Sari. Sebaliknya beberapa konsumen
alisa Lingkungan Eksternal Perusahaan Competitor Produk Sejenis
Menurut narasumber seorang marketing Elsari, terdapat beberapa produk brownies yang terdapat di Kota Bogor diantaranya : Brownies
Bogor, Tresna Rasa, Marlin Brownies, Bintang Brownies, Ramana Brownies, Manika Brownies, Resky Brownies, Panorama cake dan
Laksana Cake Brownies Namun menurut Bpk Gupuh salah seorang Kepala Seksi di
Disperindagkop Kota Bogor menurutnya untuk lingkup Kota Bogor produk brownies Elsari hampir tidak mendapat saingan berarti dari produk
sejenis yang berasal dari Kota Bogor. Industri mikro yang memproduksi Brownies di Kota Bogor
Puteri dari Bpk. H. M Surahman bergerak pula di bidang brownies namun
eralamat di nadi namun
Jl. ulis
. 12A, pe Bpk. Didi
se rang m
h ke pembuatan ku ut. Usaha bro
es di kota Bo or keb
merupakan usa mahan kec
m ownies han
erupakan ba ian dari produk
ya dan dibuat bila n.
Saingan Kecil Elsari dari
erasal dari Band pr
usen brownies mem
Bo or sepert nies Amanda dan Brownies Kartika Sari. Kedua
pr uk brown
ebut telah ahulu, sedangkan brow
memasuki an telah
ta n 200
beroperasi lima hun.
Dari sisi g pemilik Elsari me
i bahwa kekura produk
bro nies Am alah kurang variatif
ataupun brownies Amanda, namun dari sis
brow
es Amanda adalah konsumen langsung mendapatkan produk brownies saat keluar dari oven dalam kondisi hangat sehingga konsumen
merasa yakin bahwa produk tersebut baru dan tidak basi, serta karena baru sa lebih terjamin, hal ini berbeda
deng nies Elsari dari hasil kuesioner berpendapat bahwa brownies Amanda
justru lebih lezat, enak tidak enekterlalu manis, legit, lebih empuk, lebih gurih, lebih terasa coklatnya, dan aromanya lebih harum. Ada pula yang
menilai bahwa brownies Amanda lebih higienis, lebih menarik, lebih murah, lebih variatif, lebih khas, dan lebih dikenal. Kelebihan lainnya dari
browni
masak dari oven jangka waktu kadaluar an sewaktu konsumen membeli di counter dimana konsumen harus
meyakinkan apakah produk tersebut baru dan belum melampaui masa kadaluarsa. Brownies Amanda telah mempunyai toko di Kota Bogor yang
terletak di Jl. Pajajaran. Tabel 47 Daftar Industri Roti-Kue yang merupakan saingan utama
potensial Bakery Elsari
No. Nama Industri
Roti Alamat
Jenis Komoditi
Kapasitas Produksi
per Tahun buah
1 Bambi
Jl Sawo Jajar 1222 Roti dan kue
2.600.000 2
Venus Jl Siliwangi 17A
Roti manis 1.800.000
3 Bogor Permai
Jl. Sudirman 23A Roti
1.080.000 manistawar
4 Sukses Bakeri
Gg Besi Rt 0211 Kebun Pala
Roti 780.000 5
Jl Blk Fakultas Rt 0604 Tegalgundil
Roti 750.000 Berkah
6 Mahkota Bakery Jl Roda Gg Liti
Roti 600.000
7 Yun Yen
Belakang Fakultas Roti 500.000
Tegallega 8
Evy Boy Jl Perintis
Kemerdekaan Gg Tirta No.1
Roti, kue 500.000
9 Tista
Jl Julang I No.3 Roti, kue
360.000 1
tawar De Paris
Jl Suryakencana No. 299
Roti manis dan 270.000
11 g Blok
Roti manis dan 270.000
Merdeka Jl Bangbarun
AA-AB Ruko Vila Indah
tawar
Sumber : Disperindagkop Kota Bogor, 2007
Sebaliknya, untuk produk bakery Elsary banyak pesaing untuk produk sejenis di Kota Bogor, setidaknya terdapat 39 industri roti-kue yang
mempunyai TDI terdaftar di Dinas K
utam besar.
2. Pemasok Bahan Baku
s d
d b
P d
penghias, garam serta vanili diperoleh dari pasar tradisional Pasar Anyar
3.
dilakukan oleh : a counter-counter yang berada luar Kota Bogor, b para agen yang merupakan orang
perorangan di dalam
elalui distributor ini berjalan dengan baik, namun dalam beberapa kasus terjadi kemacetan pembayaran, oleh karena
itu pemilik Elsari menerapkan sistem seleksi terhadap para distributor tersebut untuk meminimalkan terjadinya kemacetan pembayaran piutang.
Perindustrian, Perdagangan dan operasi Kota Bogor. Di antara jumlah tersebut yang menjadi pesaing
a adalah industri roti yang mempunyai kapasitas produksi yang cukup
Bahan Baku untuk brownies, seperti telah diterangkan di depan, ebagian besar diperoleh dari Kota Bogor kecuali untuk coklat
idatangkan dari Bandung coklat Delfi. Pengiriman bahan baku coklat ilakukan setiap minggu dan dilakukan pembayaran sebulan sekali. Bahan
aku tepung terigu, gula dan telur didapat dari pemasok yang berlokasi di erumahan Indraprasta, sedangkan bahan baku minyak Tropikal diperoleh
ari Keradenan Bogor. Bahan-bahan lain seperti soda, bahan pengisi dan
Bogor. Selama ini pengiriman dan pembayaran berjalan dengan baik dan
lancar tidak terdapat masalah. Posisi tawar berimbang seperti umumnya pembeli dengan penjual.
Distributor
Distributor brownies di dalam dan di
perusahaan langganan yang ingin menjualkan sendiri dan c melalui koperasi. Hubungan relasi dengan para distributor terjaga
dan berjalan dengan baik Pada umumnya penjualan m
4. Pen
pa pinjaman, yaitu : modal yang berasal dari pinjaman perorangan dengan bunga yang cukup besar yaitu
3 per bulan atau 36 per tahun, pinjaman dari saudara dan pinjaman dari perbankan Bank BRI, sedangkan modal awal hanya berjumlah Rp.
3 juta. Modal tersebut digunakan untuk membeli peralatan kerja dan
investasi, biaya sewa tempat usaha, dan biaya operasional perusahaan. Bank BRI pada awalnya hanya memberikan pinjaman dibawah jumlah
kredit yang diajukan. Tetapi berangsur mulai menaikkan plafon kredit yang diberikan kepada IK Elsari pada pengajuan kredit selanjutnya.
Bahkan sekarang selain dari Bank BRI, Elsari mendapat tawaran kredit dari beberapa bank lainnya sepert
Mandiri. Ha gi Elsari.
Pembayaran kredit kepada Bank BRI selama ini berjalan dengan lancar.
5.
6. Demografi Kota Bogor
Kependudukan yedia Modal
Modal Elsari didapat dari bebera
i Bank BNI, Bank Jabar dan Bank l tersebut tentunya merupakan keuntungan ba
Kondisi Politik
Pada saat penelitian dan penulisan tesis ini berlangsung, telah diadakan pemilihan Kepala DaerahWalikota Bogor serta anggota DPRD
Kota Bogor pada tahun 2008 akhir dan dilangsungkannya PEMILU untuk pemilihan anggota DPR RI yang dilanjutkan dengan pemilihan Presiden
Republik Indonesia pada tahun 2009.
Jumlah penduduk Kota Bogor pada tahun 2007 tercatat sebanyak 905.132 jiwa terdiri dari laki-laki 457.717 jiwa dan perempuan sebanyak
47.415 jiwa. Dengan kepadatan penduduk 7.746 jiwa per km2 [Bappeda, BPS Kota Bogor] 2008b.
Hasil Survei Sosial Ekonomi Daerah Suseda Kota Bogor Tahun 2008 mengenai komposisi penduduk Kota Bogor berdasarkan kelompok
umur terlihat pada Gambar 24.
28.94 67.03
4.03 10
ent a
20 30
Pe rs
40 50
60 70
se
0-14 15-64
65+
Kelompok Umur
Gam bar 24 Persentase Penduduk Kota Bogor Menurut Kelom pok Um ur Sum ber : Bapeda Kot a Bogor, BPS Kot a
Bogor 2008a, diolah
Bila dilihat dari komposisi umur maka kelompok umur 15 -64
tahun me
Potensi Sosial Ekonomi Daerah.
rupakan kelompok yang dominan Gambar 24 dengan nilai rata- rata 67.03, yang juga merupakan kelompok produktif maka terdapat
peluang dengan besarnya jumlah penduduk Kota Bogor IK Elsari dapat meningkatkan penjualannya. Berdasarkan hasil penelitian Muhammad
Rizki 2007 pelanggan terbesar Elsari berada di kelompok ini. Demikian pula dengan hasil penelitiansurvei penulis dimana konsumen terbesar
adalah dari kelompok karyawan.
Kedudukan topografis Kota Bogor ditengah-tengah wilayah Kabupaten Bogor serta lokasinya yang dekat dengan Ibukota Negara,
merupakan potensi yang strategis untuk perkembangan dan pertumbuhan kegiatan ekonomi. Adanya Kebun Raya yang didalamnya terdapat Istana
Bogor di Pusat Kota, merupakan tujuan wisata, serta kedudukan Kota Bogor diantara jalur tujuan wisata Puncak - Cianjur juga merupakan
potensi yang strategis bagi pertumbuhan ekonomi. [Bappeda, BPS Kota Bogor] 2008b.
Kondisi Kota Bogor sebagai daerah yang banyak dikunjungi n menjadi peluang tersendiri bagi IK Elsari untuk meningkatkan
penjual
7. ah dan Bank Indonesia BI
Kebijakan Suku Bunga BI dan Bank Umum
wisatawa annya dan menjadikan citra Elsari sebagai makanan oleh-oleh asal
Kota Bogor lainnya sebagaimana makanan khas Bogor seperti AsinanManisan Bogor, Taleus Bogor, Roti Unyil yang telah dikenal
masyarakat di luar Kota Bogor lebih dahulu.
Kebijakan Pemerint
Beberapa tahun terakhir ini Bank Indonesia telah menurunkan BI Rate dengan maksud supaya sektor riil berkembang lebih cepat. Dengan
suku bunga pinjaman yang rendah diharapkan pengusaha terutama pengusaha kecil-menengah dapat meminjam modal dari bank tanpa beban
bunga yang terlalu berat. Kredit Bank merupakan salah satu sumber pinjaman modal untuk pengusaha Usaha Mikro, Kecil dan Menengah .
berm pinjam
su mungkin.
Namun Elsari tetap harus menganalisa dengan baik dan mempe
Kebijakan Bank Indonesia menurunkan suku bunga BI akan anfaat bagi industri kecil bila segera diikuti oleh turunnya suku bunga
an di bank-bank umum. Penurunan SBI tersebut dapat menjadi atu keuntungan bila Elsari dapat memanfaatkannya sebaik
rtimbangkan kemampuan keuangan perusahaan bila akan melakukan pinjaman untuk investasi.
Kredit Usaha Rakyat
Dengan adanya program KUR ini dim dijamin pemerintah me
ana sebagian besar jaminan rupakan suatu kebijakan pemerintah yang memberi
peluang bagi industri kecil untuk mendapatkan modal pinjaman tanpa harus ada agunan sepenuhnya dari pihak industri kecil, dimana umumnya
masalah agunan merupakan masalah atau kendala utama bagi industri mikro dan kecil pada saat akan meminjam uang untuk modal usaha.
Peluang tersebut juga merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan oleh industri kecil Elsari untuk modal pengembangan usaha.
8. Inflasi
Inflasi didefinisikan sebagai kecenderungan kenaikan harga secara umum. Kecenderungan yang dimaksudkan di sini adalah bahwa kenaikan
tersebut bukan terjadi sesaat. Inflasi di Indonesia berdasarkan sumber BPS seperti yang dikutip oleh koran harian Kompas dapat dilihat pada Gambar
25 yang memperlihatkan laju inflasi di Indonesia dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2008.
Laju Inflasi Indonesia Tahun 2000 s.d. 2008
17.11 14.00
16.00 18.00
9.35 12.55
5.06 6.40
6.59 11.06
10.03 6.60
0.00 2.00
4.00 6.00
8.00 10.00
12.00
1999 2000
2001 2002
2003 2004
2005 2006
2007 2008
2009
Tahun In
fla s
i
Sumber : BPS, Litbang Kompas, 3 Februari 2009, diolah
mbar 25 Laju Inflasi Indonesia dari Tahun 2000 s.d. 2008 Ga
Faktor inflasi dapat menjadi bahan pertimbangan dalam analisa bisnis dimana inflasi akan menyebabkan kenaikan harga bahan baku yang
pada akhirnya akan berpengaruh pada harga produk Elsari. Bila tidak disertai dengan peningkatan penghasilan konsumen adanya inflasi akan
menyebabkan daya beli konsumen menurun.
dima
p ya harga susu pada saat itu naik beberapa
dan bagi Melihat pengalaman lalu pada saat terjadi krisis di tahun 1998
na terjadi inflasi yang sangat besar dan sempat terjadi nilai kurs rupiah terhadap dollar AS mencapai Rp.15.000 per US, menyebabkan harga
roduk melambung tinggi misaln kali lipat. Hal tersebut tentunya sangat memberatkan bagi rakyat
kalangan industri yang membutuhkan produk tersebut sebagai bahan baku
9. Naikny
tepung terigu yang m untuk proses produksi selanjutnya.
a Harga Bahan Baku Tepung Terigu
Gambar 26 memperlihatkan fluktuasi harga Tepung Terigu dan Tepung Gandum dari tahun 2006 sampai dengan tahun 2008. Kenaikan
harga tepung terigu dapat dipicu oleh banyak faktor, salah satunya adalah adanya kenaikan harga gandum di pasar internasional, terganggunya lahan
produksi gandum akibat kebakaran, dan sebagainya. Pasokan bahan baku asih didatangkan dari luar negeriimport akan sangat
berpengaruh terhadap harga tepung terigu. Bila permintaan tetap tinggi dan atau pasokan bahan baku sulit didapat maka harga tepung terigu juga
akan mengalami kenaikan. . Tepung terigu merupakan salah satu bahan baku untuk pembuatan
brownies namun demikian karena persentase biaya pembelian bahan baku tepung terigu hanya 1 dari biaya bahan baku total, maka kenaikan harga
tepung terigu pengaruhnya tidak terlalu besar. Biaya bahan baku terbesar justru muncul dari pembelian telur 40, minyak tropikal 37 dan
coklat 18 yang merupakan bahan baku produksi lokal Tabel 38.
Sumber : Harian Kompas, 11 Februari 2009.
Gambar 26 Fluktuasi Harga Tepung Terigu dan Tepung Gandum
10. Pengaruh Perekonomian Global
Resesi Ekonomi di Amerika Serikat
Krisis finansial yang membuat krisis perekonomian dunia, dipicu oleh hancurnya pasar perumahan di Amerika Serikat AS yang dimulai
sejak 2006. Subprime mortgage adalah kredit perumahan berbunga tinggi karena risiko yang tinggi akibat rendahnya aset dari peminjam rumah.
Subprime mortgage merupakan kredit perumahan yang skema
pinjamannya telah dimodifikasi sehingga mempermudah kepemilikan rumah oleh orang miskin yang sebenarnya tidak layak mendapat kredit.
di seluruh dunia yang menga
naik d
eli masyarakat dan hal
Ekonomi AS membutuhkan suntikan likuiditas segera dikarenakan sebagian investor terus mencairkan investasinya. Kondisi semakin parah
karena pada saat bersamaan semua pihak membutuhkan likuiditas, yang berakibat terjadinya kelangkaan likuiditas credit crunch.Untuk menutupi
kebutuhan likuiditas, mayoritas investor terpaksa menjual portofolionya, termasuk sahamnya, secara besar-besaran,
kibatkan terempasnya pasar modal dunia. Adanya berita negatif tentang perusahaan-perusahaan raksasa yang bangkrut dan bank yang
mulai kering likuiditas setiap hari membuat kepanikan pada para investor yang terlihat dari jatuhnya indeks. Hermawan, 2008
Dampak dari krisis ekonomi global tersebut yaitu naiknya harga dollar AS, terjadinya desinvestasi, sulitnya menarik investor dan semakin
berhati-hatinya investor menanamkan modal, berkurangnya pesanan eksport, meningkatnya pengangguran, harga barang import
ikarenakan naiknya kurs dollar AS, menurunnya daya b -hal lain yang merupakan bentuk sebab akibat dari hal-hal di atas.
Pengangguran, Melemahnya Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dollar AS dan Daya Beli Masyarakat
Adanya krisis global telah menambah pengangguran baru di dunia sebanyak 20 juta orang sehingga tingkat pengangguran dunia saat ini
mencapai lebih dari 220 juta orang.Hermawan, 2008. Adanya pengangguran akibat krisis global ini, khususnya di
Indonesia, harus menjadi pertimbangan industri kecil Elsari dalam
pengembangan produk dengan bersikap hati-hati dan melihat perkembangan pasar. Bertambahnya pengangguran erat kaitannya dengan
penurunan daya beli masyarakat sehingga pangsa pasar kemungkinan menurun, dengan demikian jumlah produksi harus diperhatikan;
pengamatan terhadap konsumen utamanya harus diperhatikan apakah dam ak krisis berpengaruh terhadap pembelianjumlah pesanan brownies
Elsa h t
tentunya akan berpengaruh pada penghasilan Industri Kecil karena ada kemungkinan hasil p njualan
mi Industri kecil yang terpengaruh oleh nilai tukar rupiah terhadap
dollar terutam
ah industri kecil yang membutuhkan bahan baku import dikarenakan harus memba
ollar AS s dustri
Kecil ang b
k dalam bid n dimana mayoritas bahan
bakunya berasal dari dalam nege dak terlalu
oleh fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.
Indonesia meskipun mengalami penurunan dari pertumbuhan ekonom
11.
ian engkaji dan
nge p
ri atauka idak ada pengaruh berarti. Lemahnya daya beli masyarakat
e produksinya mengala
penurunan.
AS a adal
yar dalam d edangkan In
y ergera
ang makana ri lokal ti
terpengaruh
i sebelum krisis, Bank Dunia 2009 memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 4,4 persen, atau masih di bawah China 7,5
persen dan India 5,8 persen. Level ini masih di atas kompetitor terdekat Indonesia dalam menarik modal global, yaitu Thailand sebesar 3,6,
Malaysia sebesar 3,7 dan Filipina sebesar 3,0, sedangkan Singapura, Hongkong dan Korea Selatan justru masing-masing mengalami
pertumbuhan negatif sebesar -2.2, -1 dan -1.7 Kompas, 2009.
Produk Domestik Regional Bruto PDRB Kota Bogor
PDRB Kota Bogor sebagai potret keadaan perekonom memberikan gambaran situasi serta merupakan alat untuk m
me valuasi perekonomian Kota Bogor. Nilai PDRB yang disajikan
adalab PDRB Atas Dasar Harga Berlaku dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000.
Ditinjau Atas Dasar Harga Berlaku, PDRB Kota Bogor tahun 2007 secara umum seluruh Sektor lapangan usaha mengalami kenaikan
pertumbuhan sebesar 17.92 persen dibanding tahun 2006, yaitu dari Rp.
7.257.742,09 juta pada tahun 2006 menjadi Rp. 8.558.035,70 juta di tahun 2007. [Bappeda, BPS Kota Bogor], 2008c. Sedangkan PDRB Atas Dasar
Harga Konstan 2000 mengalami pertumbuhan sebesar 6,09 persen dari Rp.
20 Tabel 48
abel or Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga
tan 2000 Tahun 20
lam n R
3.782.273,71 juta di tahun 2006 menjadi Rp. 4.012.743,18 juta pada tahun 07
.
T 48
PDRB Kota Bog Kons
2003 — 07 da
Jutaa upiah
No. Tahun
PDR ta
sar B A s Da
Harga Berlaku Jutaan rupiah
PDRB Atas Dasar Harga Konstan
Jutaan rupiah
1 2
3 4
1 2003
4.165.569,13 3.168.185,54
2 2004
5.245.746,82 3.361.438,93
3 2005
6.191.918,90 3.567.230,91
4 2006
7.257.742,09 3.782.273,71
5 2007
8.558.035,70 4.012.743,18
Angka Perbaikan Angka Sementara
Dengan melihat bahwa PDRB Atas Dasar Harga Berlaku sebesar Rp. 4.165.569,13 juta di tahun 2003 meningkat menjadi Rp. 8.558.035,70
juta di tahun 2007 dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan pun mengalami peningkatan dari Rp. 3.168.185,54 juta pada tahun 2003 menjadi Rp.
4.012.743,18 juta di tahun 2007,. maka hal ini menggambarkan bahwa i peningkatan riil
yang w dalam kurun waktu lima tahun belakangan ini telah terjad
alaupun tidak terlalu besar tetapi cukup menunjukkan bahwa peningkatan yang terjadi bukan hanya peningkatan yang disebabkan oleh
harga yang jauh meningkat atau tingkat inflasi yang terjadi Tabel 49.
PDRB PerkapitaPendapatan perkapita
Pendapatan Perkapita PDRB Perkapita merupakan hasil bagi antara Pendapatan Regional Nilai PDRB dengan jumlah penduduk
Pendapatan Perkapita ini menunjukkan rata-rata banyaknya pendapatan yang diterima oleh setiap penduduk. Dilihat dari PDRB Atas Dasar Harga
Berlaku, Pendapatan perkapita Kota Bogor menunjukkan peningkatan dari Rp. 5,26 juta pada tahun 2003 menjadi Rp. 9,98 juta di tahun 2007.
Demikian pula terjadi peningkatan pada PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Konstan 2000 [Bappeda, BPS Kota Bogor], 2008a, 2008c.
Tabel 49 PDRB Perkapita Kota Bogor PDRB Rp. juta Kapita
No. URAIAN
2003 2004
2005 2006
2007
1 2
3 4
5 6
7
1 PDRB Perkapita Atas Dasar
Harga Berlaku
5.26 6.49
7.51 8.63
9.98
2 PDRB Perkapita Atas Dasar
Harga Konstan 2000
4.00 4.16
4.33 4.50
4.68
Sumber : Bappeda Kota Bogor, BPS Kota Bogor, 2008c.
Bila dilihat dari PDRB maka perekonomian di Kota Bogor mengalami sedikit peningkatan. Berdasarkan PDRB perkapita maka dapat
diperkirakan adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat Kota Bogor dari adanya peningkatan penghasilan per kapita penduduk Kota Bogor.
Dengan meningkatnya penghasilan diharapkan jumlah uang yang dibelanjakan untuk konsumsi semakin meningkat dikarenakan daya bel
semaki a
meningkat seiring kota
Bogor, namun tentunya harus disertai rencana pemasaran yang baik agar penjualan dapat meningkat.
12. FLUKTUASI HARGA BBM DAN KRISIS ENERGI
Harga minyak dunia mengalami fluktuasi yang besar selama tahun 2008. Produsen minyak OPEC bahkan menuduh adanya spekulan di
belakang naiknya harga minyak. Harga minyak sempat menembus angka lebih dari US 145 per barrel. Seiring dengan naik turunnya harga BBM
dunia, maka harga BBM di dalam negeri juga mengalami fluktuasi . BBM Premiumbensin misalnya, setelah mengalami kenaikan mencapai Rp.
6000,- per liter, beberapa bulan terakhir ini Pemerintah menurunkan harga premium secara bertahap turun dari Rp 6000 per liter menjadi Rp. 5500
per liter kemudian turun kembali menjadi Rp. 5000,- per liter masing- masing pada tanggal 1 Desember dan 15 Desember 2008 dan terakhir
i n meningkat. Elsari dapat berharap jumlah penjualan browniesny
dengan bertambahnya pendapatan masyarakat
turun m njadi Rp.4500,- per liter mulai tanggal 15 Januari 2009 Gambar 27.
an
dilema untuk menaikkan harga. Pada akhirnya manajemen Elsari memilih
an perputaran penjualan yang cepat dan konsumen Elsari n pelanggan.
dustri kecil Elsari supaya lebih kompetitif di dalam e
Naiknya Bahan Bakar Minyak BBM akan menyebabk mahalnya biaya produksi, biaya distribusi dan mahalnya harga bahan baku
produksi yang berakibat pada naiknya harga produk yang dibuat. Kondisi naik turunnya BBM, sempat membuat industri kecil Elsari berada dalam
posisi yang sulit, margin keuntungan menjadi kecil dan menjadi suatu
kebijakan untuk tidak terlalu menaikkan harga sebesar kenaikan BBM dengan harap
masih mampu membeli sehingga tidak terlalu kehilanga Adanya penurunan harga BBM yang terjadi saat ini merupakan suatu
peluang bagi in penentuan harga saat memasuki pasar baru atau mempertahankan pasar
yang telah ada.
Gambar 27 Perbandingan Turun Naiknya Harga BBM Dunia dan Nasional Periode Mei 2008 s.d Januari 2009
5.7 PEMBUATAN MATRIK IFE INTERNAL FACTOR EVALUATION