dan modal kerja a.l. kapasitas produksi masih jauh dari optimal akibat sulitnya akses ke modal kerja. Selain kendala internal terdapat pula kendala external yang
dihadapi usaha industri kecil menengah seperti misalnya adanya regulasi dari pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang tidak tepat
sehingga mengganggu perkembangan industri kecil menengah, susahnya pengurusan perizinan, beban biaya retribusi, belum berkembangnya institusi
pendukung yaitu penyediaan jasa teknologi, jaringan pemasaran dan penjaminan permodalan, kondisi makro perekonomian yang dapat menurunnya daya beli
masyarakat, inflasi, bertambahnya pengangguran, meningkatnya harga bahan baku, pengaruh resesi global, adanya fluktuasi harga BBM dan sebagainya.
Kurangnya pengetahuan mengenai informasi pasar, bahan baku, dan sarana teknologi informasi dapat menyebabkan produk dipasarkan secara lokal.
Sebaliknya bila pemasaran telah luas dan pesanan meningkat, hal yang harus diantisipasi tentunya kepada kapasitas produksi dan jumlah investasi aset yang
harus ditanamkan, sumber modal untuk membeli aset, dan jumlah tenaga kerja trampil untuk dapat memenuhi permintaan pasar.
4.2 Riwayat Singkat Industri Kecil Elsari
Industri Kecil Elsari beralamat di Jl. Pondok Rumput Raya No. 18 Kelurahan Kedung Badak Kecamatan Tanah Sareal Kota Bogor. Industri Kecil ini
bergerak di bidang pangan komoditi Roti dan Kue dengan hasil produksi berupa brownies dan bakery. Nama Elsari merupakan nama singkatan istri yaitu Hj. Elli
Ratnasari. Industri Kecil Elsari dimulai sejak bulan Oktober tahun 2003 setelah
pemiliknya yaitu Bapak H. Maman Surahman tiga tahun pensiun dari PT Good Years pada bulan Oktober tahun 2000. Pada awal usaha beliau memulai dengan
jalan berjualan secara keliling dari satu rumah ke rumah lainnya, satu perumahan- ke perumahan lainnya door to door dengan modal awal sekitar Rp. 3 juta rupiah.
Usaha tersebut dirintis bersama isteri dan putra bungsunya. Uang modal satu juta rupiah dibelikan peralatan untuk investasi seperti loyang dan sebagainya.
Pada tahun 2003 awal usaha, kapasitas produksi berjumlah 7200 box per tahun 600 box per bulan. Pada tahun 2004 produksi rata-rata per bulan
meningkat menjadi 2076 box. Tahun 2005 Industri Kecil ini mengalami peningkatan produksi sebanyak 4212 box per bulan. Produksi pada tahun 2006
dan 2007 masing-masing sebanyak 5076 dan 5596 box per bulan dan terakhir pada tahun 2008 mengalami peningkatan produksi berkisar 6000 box per bulan.
Seiring dengan peningkatan produksi maka jumlah karyawan pun dari tahun ke tahun meningkat. Gambar 4 dan Gambar 5 di bawah ini memperlihatkan hal
tersebut.
600 2076
4212 5076
5596 6000
1000 2000
3000 4000
5000 6000
7000
2003 2004
2005 2006
2007 2008
Tahun J
um la
h P roduk
s i
box
Produksi rata rata per bulan box Produksi bentuk garis
Gambar 4 Perkembangan Jumlah Produksi IK Elsari Per Bulan dari Tahun 2003 s.d. 2008
27 25
20 15
6 3
5 10
15 20
25 30
2003 2004
2005 2006
2007 2008
Tahun J
u m
la h P
rod uk
s i
box
Jumlah karyawan Jumlah karyawan bentuk garis
Gambar 5 Perkembangan Jumlah Karyawan IK Elsari dari Tahun 2003 s.d. 2008
Industri Kecil Elsari telah memiliki : Surat Izin Usaha Perdagangan SIUP, Tanda Daftar Industri TDI dan Tanda Daftar Perusahaan Perorangan TDP dari
Disperindagkop Kota Bogor, Sertifikat Halal dari MUI, serta Sertifikat dari Dinas Kesehatan. Hal tersebut merupakan bagian dari strategi Industri Kecil Elsari
dalam hal pemasaran yaitu untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat mengenai produk yang dihasilkannya.
Pelatihan dari Dinas Perindustrian, Perdagangan dan Koperasi Kota Bogor yang pernah diikuti pemilik Elsari antara lain : Pelatihan Gugus Kendali Mutu
GMK, Achievement Motivation Training AMT, Good Manufacturing Practices
GMP, Hazard Analysis Critical Control Point HCCP, Emotional Spiritual Quotient
ESQ, Wirausaha, Perpajakan, Perbankan dan Eksport. Serta atas undangan Disperindagkop Kota Bogor pernah mengikuti studi
bandingkunjungan ke Bali. Hal-hal tersebut menambah wawasan pemilik Elsari dalam mengelola bisnis.
4.3 Pola Pengadaan Bahan Baku