Memantau perkembangan perekonomian nasional dan isu ekonomi-

meningkatkan frekuensi evaluasi, memonitor hasil penjualan dan cepat bertindak menyelesaikan persoalan lapangan bila ada. Untuk dapat survive dengan kondisi perekonomian yang sedang mengalami krisis, kondisi politik yang relatif kurang stabil akibat dari adanya Pemilu dan adanya ancaman meningkatnya harga BBM maka manajemen Elsari harus melakukan efisiensi, menekan biaya produksi dan pemborosan atau merampingkan organisasi sebagai jalan terakhir W1,T2 karena tidak sesuai dengan semangat Elsari Visi dan Misi Perusahaan untuk mempekerjakan karyawan dengan maksud membantu visi sosial, mengoptimalkan penggunaan peralatanmesin yang ada.

5.11 PEMBUATAN KEPUTUSAN STRATEGI

Seperti telah dibahas di atas, industri kecil Elsari berdasarkan Matriks IE berada pada sel V dengan strategi hold and maintain dimana untuk sel tersebut disarankan melakukan strategi penetrasi pasar dan pengembangan produk. Dari analisa Matriks SWOT maka diperoleh beberapa strategi yang disarankan. Setelah dilakukan penilaian menggunakan Matriks QSPM Lampiran 20 maka dipilih 2 strategi yang merupakan peringkat teratas masing-masing kelompok strategi, yaitu : 1. Strategi penetrasi pasar yaitu : Memperluas wilayah jaringan pemasaran dengan sasaran utama pada tempat-tempat yang sudah dikenal sebagai tempat wisata kuliner terpilih dan di daerah wisata di luar Bogor dengan cara menjalin kerjasama dengan counter yang telah ada di tempat tersebut atau membuka cabang baru. 2. Strategi pengembangan produk terdiri dari : Memperbanyak produk kue keringbrownies kering broker.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitianpengkajian terhadap industri kecil Elsari maka dapat disimpulkan beberapa hal yaitu : 1. Dari hasil analisa kelayakan bisnis maka usaha brownies dari industri kecil Elsari ini memperlihatkan : a. Pada kondisi saat ini diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 113,236,973,-, IRR sebesar 66.81, BEP2003 diperoleh setelah dapat menjual sebanyak 1,310 box brownies Elsari dengan nilai sebesar Rp. 22,272,897,- dari awal usaha, Payback Period dicapai setelah 31.69 bulan atau 2.64 tahun 2 tahun 7.7 bulan, dan BC ratio sebesar 1.45 kali, sehingga semua kriteria memenuhi, sehingga sebenarnya usaha ini layak atau masih menguntungkan. b. Pada kondisi lancar dimana masalah penurunan penjualan dan wasted product dari retur pengembalian produk teratasi maka usaha ini menjanjikan dengan nilai NPV sebesar Rp. 267,157,761,- ; IRR sebesar 132.35, Payback Period dalam waktu 18.4 bulan atau 1 tahun 6.4 bulan, dan BC ratio sebesar 2.21 kali, sehingga pada kondisi ini dapat disimpulkan bahwa usaha ini layak atau menguntungkan. c. Penurunan penjualan lebih sensitif pengaruhnya dibandingkan kenaikan harga bahan baku terhadap nilai kriteria investasi. Kombinasi keduanya untuk penurunan penjualan dan kenaikan bahan baku membuat penurunan nilai kriteria investasi cukup signifikan. 2. Berdasarkan analisa matriks SWOT dan matriks QSPM maka strategi pengembangan usaha yang disarankan adalah : a. Memperluas wilayah jaringan pemasaran dengan sasaran utama pada tempat-tempat yang sudah dikenal sebagai tempat wisata kuliner terpilih