Kondisi Industri Kecil Menengah di Kota Bogor

BAB IV GAMBARAN UMUM PENELITIAN

4.1 Kondisi Industri Kecil Menengah di Kota Bogor

Usaha Kecil Menengah UKM yang terdapat di Kota Bogor terdiri dari berbagai jenis usaha industri dan perdagangan. Untuk Industri dapat dibagi ke dalam dua kelompok utama yaitu pertama: Kelompok Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan dan yang kedua adalah Industri Logam, Mesin, Elektronika dan Aneka. Industri Kimia, Agro dan Hasil Hutan kemudian dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok : makanan, minuman, kayu olahan dan rotan, pulp dan kertas, bahan kimia dan karet, bahan galian non Logam, dan kimia seperti diperlihatkan pada Tabel 2 di bawah ini. Industri kecil komoditi roti-kue Kota Bogor merupakan sub bagian dari industri pengolahan makanan Kota Bogor seperti yang tertera pada No I.B.1 pada Tabel 2. Sedangkan Tabel 3 memperlihatkan nama-nama Industri Roti-Kue formal yang ada di Kota Bogor. Dari data Disperindagkop Kota Bogor pada kedua tabel tersebut terlihat bahwa industri kecil yang terlibat dalam pembuatan industri makanan cukup banyak dimana terdapat peningkatan sebesar 7.2 jumlah industri kecil formal dari tahun 2006 180 unit industri kecil ke tahun 2007 193 unit industri kecil, sedangkan untuk industri makanan informal terjadi kenaikan sebesar 1.94 pada periode 2006-2007 yaitu dari 979 unit menjadi 998 unit industri kecil informal. Pada Tabel 3 terdapat 40 industri kecil formal yang bergerak pada pembuatan roti dan kue di Kota Bogor, dimana kapasitas produksi per tahun dan nilai investasi dari industri kecil tersebut bervariasi. Nilai Investasi ini terdiri dari nilai : mesin peralatan, modal kerja selama 4 bulan meliputi: bahan baku, upahgaji dan lain- lain biaya air, listrik, telepon. Tabel 2 Jumlah Unit Usaha Industri di Kota Bogor Tahun 2006 – 2007 NO CABANG INDUSTRI 2006 unit usaha 2007 unit usaha Persentase Peningkatan I INDUSTRI KIMIA, AGRO DAN HASIL HUTAN IKAH

A. INDUSTRI MENENGAH BESAR

1. Makanan 9 15 2. Minuman 8 9 3. Kayu Olahan dan rotan 10 10 4. Pulp dan Kertas 8 10 5. Bahan Kimia dan karet 6 7 6. Bahan Galian non logam 2 2 7. Kimia 5 6 48 59 22,92

B. INDUSTRI KECIL FORMAL

1.Makanan 180 193 2. Minuman 40 49 3. Kayu Olahan dan rotan 111 114 4. Pulp dan Kertas 79 79 5. Bahan Kimia dan karet 13 13 6. Bahan Galian non logam 37 37 7. Kimia 43 58 503 543 7,95

C. INDUSTRI KECIL NON FORMAL 1. Makanan

979 998 2. Minuman 203 207 3. Kayu Olahan dan rotan 80 82 4. Pulp dan Kertas 28 33 5. Bahan Kimia dan karet - - 6. Bahan Galian non logam 35 35 7. Kimia 23 23 1,348 1 2,23 Sub Total I 1,899 1.980 4,26 II INDUSTRI LOGAM, MESIN, ELEKTRONIKA DAN ANEKA A. INDUSTRI MENENGAH BESAR 1. Mesin dan rekayasa - - 2. L o g a m 10 10 3. Alat angkut 5 5 4. Industri Tekstil 23 23 5. Industri Kulit 2 2 6. Industri Alpora 1 1 7. Industri Elektronika 3 3 44 44 B. INDUSTRI KECIL FORMAL 1. Mesin dan rekayasa 5 6 2. L o g a m 79 81 3. Alat angkut 92 92 4. Industri Tekstil 81 84 5. Industri Kulit 68 68 6. Industri Alpora 8 9 7. Industri Elektronika 7 7 340 347 2,06

C. INDUSTRI KECIL NON FORMAL

1. Mesin dan rekayasa - - 2. L o g a m 129 132 3. Alat angkut 65 65 4. Industri Tekstil 142 145 5. Industri Kulit 316 321 6. Industri Alpora 14 16 7. Industri Elektronika 37 - 703 715 1,71 Sub Total II 1,087 1.106 Total 2,986 3.086 3,01 Sumber : Disperindagkop Kota Bogor, 2007 Tabel 3 Industri Pangan Komoditi Roti-Kue Kota Bogor No. Nama Industri Roti-Kue Jenis Komoditi Unit Kapasitas Produksi Per Tahun Investasi Rp. 1 Sukses Bakeri Roti buah 780.000 14,600,000 2 Bambi Roti dan kue buah 2.600.000 28,000,000 3 Delicius Roti kg 4000 16,000,000 4 Manis Bakery Roti buah 260.000 1,250,000 5 Surya bakery Roti buah 180.000 1,200,000 6 Yun Yen Roti buah 500.000 1,350,000 7 Mahkota Bakery Roti buah 600.000 16,000,000 8 PT Eka Dasa Perkasa Roti buah 180.000 3,500,000 9 Berkah Roti buah 750.000 2,680,000 10 Bogasari Roti buah 150.000 3,000,000 11 Shany Bakery Roti buah 200.000 11,000,000 12 Tan Tjoan Roti buah 150.000 13,000,000 13 Dwi Rabo Bakery Roti buah 180.000 2,000,000 14 Dwi Kandi Roti buah 195.000 22,700,000 15 Meridien Roti buah 150.000 15,000,000 16 Venus Roti manis buah 1.800.000 364,700,000 17 SAE Roti buah 750.000 30,000,000 18 Bogor Permai Roti manis tawar buah 1.080.000 359,300,000 19 Family Bakery Roti buah 180.000 15,000,000 20 Tista Roti, kue buah 360.000 25,000,000 21 Pelangi Kue kg 50.000 3,000,000 22 Heroy Sari Roti buah 100.000 3,500,000 23 Mekar Jaya Roti buah 75.000 9,800,000 24 Ahlan Zein Roti buah 180.000 8,500,000 25 PT. Ramayana Lestari Sentosa Roti kg 7.200 41,000,000 26 Parkindo Lestari Roti buah 150.000 17,500,000 27 Lautan Bakery Roti kg 39.000 34,500,000 28 Rifia Roti buah 50.000 40,000,000 29 Nila Rosa Bakery Roti dus 50.000 10,000,000 30 Noora Cake Roti buah 30.000 30,000,000 31 Evy Boy Roti, kue buah 500.000 20,000,000 32 Virtas Cake Roti, kue buah 72.000 10,000,000 33 PT Dunkindo Lestari Roti kg 100.000 17,500,000 34 Edis Bakery Roti manis buah 35.000 19,300,000 35 De Paris Roti manis dan tawar buah 270.000 120,000,000 36 PT Mustika Citra Rasa Holland Bakery Roti manis buah 46.000 140,400,000 37 Jumbo Bakery Roti manis dan tawar buah 108.000 80,000,000 38 Merdeka Roti manis dan tawar buah 270.000 175,000,000 39 Elsari Rotibrownies buah 16.800 85,000,000 40 PIA Apple Pie Pie Apple loyang 7.500 81,500,000 Sumber : Disperindagkop Kota Bogor, 2007, diolah Dari Tabel 3 ini kita dapat melihat secara umum kapasitas produksi per tahun mereka cukup banyak. Untuk melihat lebih jelas posisi dari masing-masing industri tersebut maka perlu dilakukan pengelompokan terhadap industri tersebut yang diperlihatkan pada dua Tabel di bawah ini. Industri Roti Kue tersebut merupakan saingan Industri Kecil Elsari dalam hal produksi bakery yang harus mendapat perhatian. Berdasarkan data Disperindagkop Kota Bogor tersebut, industri pangan komoditi roti-kue di kota Bogor bila dikelompokkan berdasarkan interval range investasi Rp. 50 juta, mayoritas berada pada nilai investasi di bawah Rp. 50 juta berjumlah 32 industri seperti yang terlihat pada Tabel 4. Pengelompokan ini mengacu kepada pengelompokan usaha mikro dan usaha kecil dimana usaha mikro mempunyai kekayaan bersih paling banyak Rp. 50 juta dan usaha kecil mempunyai kekayaan bersih lebih dari Rp. 50 juta sampai dengan Rp. 500 juta. Untuk kelompok di bawah Rp. 50 juta distribusi jumlah industri pangan mikro komoditi roti-kue bila dikelompokkan berdasarkan nilai investasi seperti terlihat pada Tabel 5. Jumlah industri pangan komoditi roti-kue dengan nilai investasi s.d Rp.10 juta dan nilai investasi di atas Rp. 10 juta s.d Rp. 20 juta merupakan industri kecil pangan komoditi roti-kue yang paling banyak dengan jumlah masing-masing 13 dan 11 industri kecil. Tabel 4 Distribusi Jumlah dan Nilai Investasi Industri Pangan Komoditi Roti-Kue Berdasarkan Kelompok Investasi dengan selang Rp. 50 juta. Pengelompokan Berdasarkan Besar Investasi Jumlah Nilai Investasi s.d Rp.50.000.000 32 Rp. 50.000.001 - Rp.100.000.000 3 Rp. 100.000.001 - Rp.150.000.000 2 Rp. 150.000.000 - Rp.200.000.000 1 Rp.200.000.001 atau lebih Maks. Rp.500.000.000 2 Jumlah 40 Sumber : Disperindagkop Kota Bogor, 2007, diolah Tabel 5 Distribusi Jumlah Industri Pangan Komoditi Roti-Kue pada Kelompok Investasi di bawah Rp. 50 juta dengan selang Rp. 10 juta Pengelompokan Berdasarkan Besar Investasi Jumlah Nilai Investasi s.d Rp.10.000.000 13 Rp. 10.000.001 - Rp.20.000.000 11 Rp. 20.000.001 - Rp.30.000.000 4 Rp. 30.000.001 - Rp.40.000.000 3 Rp. 40.000.001 - 50.000.000 1 Jumlah 32 Sumber : Disperindagkop Kota Bogor, 2007, diolah Dilihat dari pengelompokan investasi tersebut Industri Kecil Elsari berada pada kelompok Rp. 50.000.001 - Rp.100.000.000 dengan jumlah industri sebanyak 3 unit Tabel 4 sedangkan yang berada di bawah interval ini berjumlah 32 unit industri 80 dan jumlah industri yang berada di atas interval sebanyak 5 unit industri 12.5. Dengan demikian industri roti dan kue formal yang memiliki investasi yang sama atau lebih tinggi dari Industri Kecil Elsari berjumlah 20 dari jumlah total unit industri roti dan kue formal yang tercatat pada Disperindagkop Kota Bogor. Kelompok ini dapat merupakan potensi saingan bagi Industri Kecil Elsari untuk usaha bakery. Untuk kelompok dibawah Rp. 50 juta Tabel 5 yang mempunyai potensi berkembang misalnya untuk kelompok investasi antara Rp. 30 - Rp. 40 juta dan Rp. 40 juta - Rp. 50 juta yang berjumlah 4 unit industri 10 yang juga harus dipertimbangkan. Selain dari sisi investasi tentunya kesamaan jenis komoditi dan pertimbangan dari sisi jumlah kapasitas produksi per tahun dari industri roti dan kue tersebut juga tentunya merupakan hal lain yang harus diperhitungkan. Disamping informasi yang diperoleh dari data Disperindagkop Kota Bogor tentunya riset pasar dibutuhkan untuk melihat kenyataan yang ada di lapangan. Permasalahan umum yang dihadapi oleh usahaindustri kecil menengah terutama adalah masalah : pemasaran produk, keterampilan skill tenaga kerja, dan modal kerja a.l. kapasitas produksi masih jauh dari optimal akibat sulitnya akses ke modal kerja. Selain kendala internal terdapat pula kendala external yang dihadapi usaha industri kecil menengah seperti misalnya adanya regulasi dari pemerintah baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang tidak tepat sehingga mengganggu perkembangan industri kecil menengah, susahnya pengurusan perizinan, beban biaya retribusi, belum berkembangnya institusi pendukung yaitu penyediaan jasa teknologi, jaringan pemasaran dan penjaminan permodalan, kondisi makro perekonomian yang dapat menurunnya daya beli masyarakat, inflasi, bertambahnya pengangguran, meningkatnya harga bahan baku, pengaruh resesi global, adanya fluktuasi harga BBM dan sebagainya. Kurangnya pengetahuan mengenai informasi pasar, bahan baku, dan sarana teknologi informasi dapat menyebabkan produk dipasarkan secara lokal. Sebaliknya bila pemasaran telah luas dan pesanan meningkat, hal yang harus diantisipasi tentunya kepada kapasitas produksi dan jumlah investasi aset yang harus ditanamkan, sumber modal untuk membeli aset, dan jumlah tenaga kerja trampil untuk dapat memenuhi permintaan pasar.

4.2 Riwayat Singkat Industri Kecil Elsari