Bebas dari eksploitasi, kekerasan, dan perlakuan semena-mena Melindungi integritas Penyandang Disabilitas Penghormatan Terhadap Hak Pribadi Partisipasi dalam Kehidupan Politik

Perda Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas di Kabupaten Bantul 21 3 Adanya kasus kekerasan yang dialami penyandang disabilitas karena tidak adanya jaminan kemanan di tempatnya tinggal, SLB, panti, dan keluarga

e. Bebas dari eksploitasi, kekerasan, dan perlakuan semena-mena

1 Penyandang disabilitas masih rawan menjadi korban kekerasan, termasuk di tempat pelayanan penyandang disabilitas 2 Masih ada praktek eksploitasi terhadap penyandang disabilitas. Misalnya: Penyandang disabilitas dijadikan pengemis. 3 Masih minimnya program layanan untuk pemulihan penyandang disabilitas yang menjadi korban tindak kekerasan.

f. Melindungi integritas Penyandang Disabilitas

Subordinasi, diskriminasi, dan marginalisasi masih dialami penyandang disabilitas

g. Penghormatan Terhadap Hak Pribadi

1 Penyandang disabilitas belum sepenuhnya mempunyai kebebasan dalam menentukan apa yang terbaik bagi dirinya. Contoh: Pendidikan masih diarahkan pada SLB, pilihan pekerjaan tidak sesuai keinginan dan diarahkan pada pilihan terbatas misalnya kursus menjahit, membuat keset dan sebagainya. Ketika penyandang disabilitas akan menikah diarahkan pada sesama penyandang disabilitas atau tidak boleh dengan penyandang disabilitas. 2 Privasi kehidupan pribadi tidak diperhatikan, misal tidak diberi kamar pribadi dalam keluarga 3 Hak dalam perjanjian, asuransi, bank penyandang disabilitas diwajibkan diwakili didampingi orang lain 4 Penyandang disabilitas dianggap sebagai orang yang tidak punya kecakapan hukum. Perda Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas di Kabupaten Bantul 22

h. Partisipasi dalam Kehidupan Politik

1 Penyandang disabilitas masih kurang dilibatkan dalam proses pembuatan kebijakan publik yang berhubungan dengan kehidupannya 2 Dalam kegiatan Musrenbang, penyandang disabilitas tidak diundang atau tidak diberi kesempatan bersuara, atau aspirasinya direduksi. 3 Masih minimnya aksesibilitas yang dibutuhkan penyandang disabilitas ketika menggunakan hak pilihnya TPS, informasi, petugas, dan lain- lain 4 Masih minimnya kesempatan penyandang disabilitas dalam menduduki jabatan-jabatan publik.

i. Ketenagakerjaan