Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana Undang-Undang Nomor 2 tahun 2008 tentang Partai Politik sebagaimana

Perda Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas di Kabupaten Bantul 46 penduduk rentan administrasi kependudukan, tetapi yang termasuk kelompok ini adalah penduduk korban bencana alam, penduduk korban bencana sosial, orang terlantar, dan komunitas terpencil. Dapat diintepretasikan bahwa menurut rumusan Pasal ini, penyandang disabilitas masuk dalam kelompok rentan hanya apabila berada dalam kriteria empat kelompot masyarakat tersebut. Mestinya secara tegas dinyatakan sebagai kelompok rentan administrasi kependudukan, karena faktanya banyak penyandang disabilitas yang tidak mempunyai KTP atau tercantum dalam kartu keluarga. Namun demikian Pasal 26 dapat menjadi dasar bagi penyandang disabilitas yang mengalami hambatan mobilitas karena ada kewajiban petugas untuk membantu penduduk yang tidak dapat melaporkan adanya peristiwa kependudukan.

16. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana

Undang-undang ini disusun dengan tujuan untuk menjamin perluasan dan pemerataan akses, peningkatan mutu dan relevansi pendidikan. Hal-hal yang diatur meliputi prinsip profesionalitas, kualifikasi, kompetensi, dan sertifikasi, hak dan kewajiban, pemenuhan lebutuhan tenaga guru, pembinaan guru, penghargaan, dan alokasi anggaran. Undang-undang tidak secara khusus mengatur hal-hal yang berkaitan dengan guru yang mengajar penyandang disabilitas maupun penyandang disabilitas yang menjadi guru. Namun demikian undang-undang ini menegaskan guru tidak boleh melkukan tindakan yang bersifat diskriminatif terhadap peserta didik. Pada Pasal 20 ditegaskan bahwa dalam melaksanakan tugas keprofesionalan, guru berkewajiban bertindak objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, atau latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran. Terkait dengan kewenangan dalam pengadaan guru, Pasal 24 membagi kewenangan tersebut pada tingkat pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten kota. Menurut Pasal 24 tersebut pengadaan guru untuk pendidikan khusus sekolah luar biasa menjadi kewenangan pemerintah Perda Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas di Kabupaten Bantul 47 provinsi. Adapun yang menjadi kewenangan pemrintah kabupatenkota adalah untuk pengadaan guru di pendidikan dasar dan pendidikan anak usia dini. Dengan demikian untuk penyelenggaraan pendidikan inklusif pada tingkat pendidikan dasar dan pendidikan usia dini, pemerintah kabupatenkota mempunyai kewajiban untuk pemenuhan gurunya.

17. Undang-Undang Nomor 2 tahun 2008 tentang Partai Politik sebagaimana

telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2011 Pada Pasal 31 ayat 1 disebutkan bahwa Partai Politik melakukan pendidikan politik bagi masyarakat sesuai dengan ruang lingkup tanggung jawabnya dengan memperhatikan keadilan dan kesetaraan gender. Dari pasal ini, terlihat bahwa kesetaraan bagi penyandang disabilitas masih belum mendapat perhatian; Tak heran bila dalam prakteknya, partai politik belum menyertakan penyandang disabilitas sebagai salah satu peserta dalam pendidikan politik.

18. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi