Perda Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas di Kabupaten Bantul
26 15
Distribusi bantuan alat bantu dari pemerintah belum bisa menyentuh masyarakat untuk sampai ke dusun dusun karena ketidak kesediaan data
dari dusun tentang warga disabilitas yang membutuhkan alat bantu 16
Belum tersosialisasinya dengan baik sistem layanan masyarakat di puskesmas contoh:
homecare
17 Belum berlakunya KTP sebagai bukti layanan gratis kesehatan.
18 Belum adanya jaminan kesehatan bagi keluarga yang menyandang
disabilitas 19
Jamkessus hanya berlaku untuk penyandang disabilitas miskin. 20
Ada klausul dari asuransi kesehatan swasta yang tidak menerima penyandang disabilitas sebagai perserta asuransi kesehatan.
21 Adanya kebijakan fasilitasi jaminan kesehatan yang berbeda antara
penyandang disabilitas dan keluarganya dan tidak tersosialisasi dengan baik.
22 Belum adanya layanan pendidikan kesehatan reproduksi bagi
penyandang disabilitas dan keluarganya. 23
Masih diperlukannya puskesmas keliling terutama untuk warga yang disabilitas.
24 Belum meratanya informasi tentang pentingnya deteksi dini terhadap
disabilitas di semua kabupaten. 25
Keterbatasan ketersidaan obat bagi penyandang disabilitas di puskesmas.
l. Rehabilitasi dan Habilitasi
1 Tidak adanya kepastian layanan rehabilitas bagi penyandang disabilitas.
2 Pemberian alat bantu dari pemerintah belum mempertimbangkan
kebutuhan penyandang disabilitas.
Perda Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas di Kabupaten Bantul
27
m. Peningkatan Kesadaran
1 Tidak semua komponen masyarakat memahami siapa penyandang
disabilitas. 2
Masih adanya persepsi beranggapan negatif pada penyandang disabilitas.
3 Keluarga tidak mendaftarkan identitas kependudukan anak yang
disabilitas, sehingga anak dengan disabilitas tidak mempunyai akte kelahiran, KTP, dan belum masuk dalam anggota keluarga di kartu
keluaga. 4
Keluarga dan masyarakat kurang mendukung memberikan motivasi kepada anak disabilitas untuk mendapatkan hak-hak baik pendidikan,
pekerjaan, kesehatan dan sebagainya. 5
Masyarakat belum melibatkan penyandang disabilitas dalam kegiatan yang ada di masyarakat kampung dengan alasan merasa kasihan.
n. Aksesibilitas
1 Belum semua masyarakat memahami fasilitas aksesibilitas fisik dan non
fisik yang dibutuhkan penyandang disabilitas. 2
Masih banyak masyarakat berpikiran bahwa penyediaan aksesibilitas fisik menyedot banyak anggaran.
3 Jalur pemandu di jalan trotoar yang dibuat untuk disabilitas sering di
pergunakan oleh masyakat untuk jualan dan parker. 4
Perkantoran pemerintahan desa masih banyak yang belum aksesibel. 5
Aksesibilitas fasilitas umum belum mencakup mengakomodir semua jenis disabilitas
6 Transportasi umum belum menyediakan aksesibilitas untuk naik, duduk,
dan turun penyandang disabilitas. 7
Kendaraan umum belum menyediakan informasi perjalanan bagi tuna rungu tujuan jam berapa berangakat.
8 Transportasi yang menyediakan aksesibilitas baru sebatas kelas
eksekutif.
Perda Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas di Kabupaten Bantul
28 9
Dalam transportasi sudah ada tempat penumpang untuk orang yang berkebutuhan khusus, tetapi belum ada prioritas bagi tuna rungu.
10 Fisual bahasa isyarat di media TV penampilan kurang besar dan
sebaiknya menggunakan bisindo bahasa isyarat Indonesia 11
Minimnya alokasi anggaran untuk penyediaan aksesibilitas fasilitas umum dalam APBD.
12 Informasi yang terkait penyelenggaraan pemerintahan dan peraturan
masik sulit diakses oleh penyandang disabilitas terutama bagi tuna netra dan tuna rungu.
o. Mobilitas Pribadi