Trianggulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang Ketekunan pengamatan, berarti mencari secara konsisten

Perda Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas di Kabupaten Bantul 5

3. Teknik pemeriksaaan keabsahan data

Teknik pemeriksaan keabsahan data digunakan untuk menetapkan keabsahan data. Dalam pemeriksaan data, digunakan empat macam kreteria, yaitu : derajat kepercayaan, keteralihan, ketergantungan, dan kepastian. Dalam teknik pemeriksaan keabsahan data, peneliti menggunakan tiga cara, yaitu :

a. Trianggulasi, yaitu teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain diluar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti memanfaatkan trianggulasi dengan tiga cara pembandingan yakni : 1 berusaha membandingkan data yang diperoleh dari hasil kajian literatur dan hasil observasi lapangan, 2 membandingkan keadaan dan prespektif penyandang disabilitas dengan prespektif pemerintah maupun pemangku kepentingan lainnya dikaitkan dengan upaya penguatan hak-hak penyanang disabilitas, 3 membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang bersangkutan.

b. Ketekunan pengamatan, berarti mencari secara konsisten

intepretasi dengan berbagai cara dalam kaitan dengan proses analisis yang konstan. Ketekunan pengamatan bermaksud menemukan ciri – ciri dan unsur – unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan yang sedang dicari dan kemudian memusatkan diri pada hal tersebut. Dalam hal ini ketekunan pengamatan dilakukan dengan mengamati hasil kajian literatur terhadap kebijakan yang dikeluarkan pemerintah kaitannya dengan pemenuhan hak pendidikan bagi difabel. Perda Perlindungan dan Pemenuhan Hak-Hak Penyandang Disabilitas di Kabupaten Bantul 6

E. Tahapan Penulisan Naskah akademik

Secara sistematis penyusunan naskah akademik dilakukan melalui tahapan-tahapan runtut dan teratur. Secara garis besar proses penyusunan naskah akademik ini meliputi tahapan berikut: 1. Penelitian lapangan 2. Analisis peraturan perundang-undangan 3. Diskusi kelompok terarah Focussed Group Discussion FGD yang melibatkan perwakilan pemangku kepentingan, yakni penyandang disabilitas, masyarakat, penyedia layanan publik, dan pemerintah. 4. Workshop yang melibatkan perwakilan pemangku kepentingan. 5. Penulisan awal naskah akademik. 6. Seminar naskah akademik yang merupakan kegiatan konsultasi publik mengenai isi naskah akademik. 7. Perbaikan naskah akademik ssesuai masukan dari peserta seminar.