Karbohidrat Energi Karakteristik Kimia Tepung Jagung Instan

sampel uji ini disebabkan adanya pengaruh penanakan grits jagung bersih sebagai tahapan mekanisme instanisasi. Didukung oleh pendapat Garcia–Arias et al. 2003 yang menjelaskan bahwa pemasakan dapat menyebabkan perubahan kimia dan fisik yang dapat meningkatkan atau menurunkan nutrisi dalam bahan pangan.

4.3.2.5 Karbohidrat

Karbohidrat suatu bahan merupakan polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton yang memegang peranan penting dalam alam karena merupakan sumber energi utama bagi manusia dan hewan Gaman dan Sherrington, 1992. Dari hasil perhitungan, didapatkanlah kadar karbohidrat dari sampel tepung jagung instan sebesar 92.3 bk. Karbohidrat tergolong komponen zat gizi yang merupakan sumber pemasok energi utama bagi tubuh. Pada penelitian ini sampel tepung jagung instan dihitung kadar karbohidratnya dengan menggunakan metode by difference. Menurut Winarno 2002, metode by difference, yaitu penentuan karbohidrat dalam bahan makanan secara kasar, dimana penentuannya dilakukan bukan melalui analisis, melainkan melalui perhitungan.

4.3.2.6 Energi

Menurut Almatsier 2002 kebutuhan energi seseorang sesuai yang dikeluarkan FAOWHO pada tahun 1985 adalah konsumsi energi berasal dari makanan yang diperlukan untuk menutupi pengeluaran energi seseorang bila ia mempunyai ukuran dan komposisi tubuh dengan tingkat aktivitas yang sesuai. Dari hasil perhitungan sampel jagung instan yang diuji mempunyai kadar kalori atau jumlah energi 400.8 kkal. Lain hal nya dengan penelitian yang dilakukan Husain 2006 dalam pembuatan tepung santan instan yang juga menggunakan pengering drum menghasilkan tepung santan instan dengan nilai kalori energi sebesar 413.13 kkal. Seperti yang kita diketahui, kadar lemak tepung jagung instan yang dihasilkan pada penelitian ini adalah sebesar 0.5 bk. Bila dibandingakan dengan tepung santan instan yang memiliki kadar lemak lebih besar yaitu 7.14 bk.Sesuai yang dijelaskan oleh Husain 2006, bahwa produk yang berkadar lemak tinggi maka akan semakin tinggi pula nilai kalorinya. 4.4 Pembuatan Produk Bubur Jagung Instan 4.4.1 Uji organoleptik Pengujian secara organoleptik suatu produk makanan merupakan kegiatan penilaian dengan alat pengindera yaitu indera penglihatan, pencicip, pembau dan pendengar. Melalui hasil pengujian organolpetik akan diketahui daya penerimaan panelis konsumen terhadap produk tersebut Soekarto 1985. Uji organoleptik formula bubur jagung instan ini meliputi uji kesukaan hedonik dan rating hedonik. Adapun parameter mutu yang diujikan adalah tekstur, kekentalan, warna, aroma, rasa dan penerimaan umum overall. Penilaian dilakukan menggunakan skala hedonik yang menunjukkan tingkat kesukaan panelis terhadap produk. Skala yang digunakan pada uji hedonik ini adalah skala 1 sampai 7, dimana skala 1 menyatakan sangat tidak suka dan skala 7 menyatakan sangat suka. Pengujian dilakukan pada 30 orang panelis yang merupakan jumlah minimum panelis pada uji hedonik. Formulir penilaian panelis selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 4.

4.4.1.1 Tekstur