Penyerapan air dan pengembangan volume nasi jagung

Keterangan : T- FB = Grits jagung instan kering yang didinginkan pada suhu ruang dan dikeringkan dengan fluidized bed dryer T-OV = Grits jagung instan kering yang di dinginkan pada suhu ruang dan dikeringkan dengan oven dryer F-FB = Grits jagung instan kering yang dibekukan dan dikeringkan dengan fluidized bed dryer F-OV = Grits jagung instan kering yang dibekukan dan dikeringkan dengan oven dryer.

4.2.3.4 Penyerapan air dan pengembangan volume nasi jagung

Sama halnya dalam pengukuran rasio rehidrasi, penyerapan air dan pengembangan volume nasi jagung instan dilakukan dengan menggunakan alat tanak laboratorium. Salah satu tujuan dilakukannya pengukuran penyerapan air nasi jagung instan ini adalah untuk memperoleh tekstur nasi yang optimum. Dimana banyak air yang dapat diserap oleh nasi jagung instan dihitung dengan melihat perbandingan berat nasi jagung instan yang dihasilkan dengan berat grits jagung bersih awal. Hasil perhitungan yang diilustrasikan pada Gambar 23, sampel grits instan freeze-OV mempunyai nilai penyerapan air tertinggi rata-rata 457.3 , setelah itu diikuti sampel grits instan freeze-FB dengan rata-rata 429 , grits instan ruang-FB rata-rata 372.3 dan ruang-OV dengan rata-rata 343 . Gambar 23. Penyerapan air nasi jagung instan kering Ulangan 1, Ulangan 2 Adanya perbedaan persentase penyerapan air dari tiap-tiap sampel nasi jagung instan yang dihasilkan dipengengaruhi oleh suhu pengeringan yang digunakan. Didukung oleh pendapat Husain 2006 yang menjelaskan kandungan protein dan suhu gelatinisasi mempunyai efek pada laju penyerapan air dan waktu 378.5 350 428 456.5 366 336 430 458 100 200 300 400 500 T-FB T-OV F-FB F-OV Perlakuan P en yer ap an ai r n as i j ag u n g pemasakan. Fraksi protein yang paling dominan adalah glutenin, yang bersifat tidak larut dalam air, sehingga dapat menghambat penyerapan air dan pengembangan volume butir padi selama pemanasan. Pengukuran persentase pengembangan volume nasi jagung instan dihitung berdasarkan perbandingan antara tinggi nasi jagung yang dihasilkan dengan tinggi grits jagung bersih awal. Pengembangan volume nasi jagung instan yang dihasilkan mempunyai korelasi atau hubungan positif dengan penyerapan air dari nasi jagung. Nilai persentase pengembangan volume nasi jagung instan tertinggi dimiliki oleh grits jagung instan freeeze-OV dengan rata-rata 81.9, sama halnya dengan persentase penyerapan air nasi tertinggi dari sampel grits jagung instan juga dimiliki oleh grits jagung instan freeeze-OV Gambar 24. Menurut Mohapatra dan Bal 2005 menjelaskan bahwa produk beras dengan kemampuan mengikat air tinggi menyebabkan produk memiliki tekstur yang lembut, rasio pengembangan tinggi, viskositas maksimum dan mengurangi waktu pemasakan. Gambar 24. Pengembangan volume nasi jagung instan kering Ulangan 1, Ulangan 2 Keterangan : T- FB = Grits jagung instan kering yang didinginkan pada suhu ruang dan dikeringkan dengan fluidized bed dryer T-OV = Grits jagung instan kering yang di dinginkan pada suhu ruang dan dikeringkan dengan oven dryer F-FB = Grits jagung instan kering yang dibekukan dan dikeringkan dengan fluidized bed dryer F-OV = Grits jagung instan kering yang dibekukan dan dikeringkan 49.48 30.68 23.42 97.47 14.77 45.72 21.5 66.26 25 50 75 100 T-FB T-OV F-FB F-OV Perlakuan P e nga m ba ng a n v ol um e na s i j a gu ng Pada keempat perlakuan, antara ulangan 1 dan 2 memperlihatkan rentang angka yang cukup jauh. Hal ini disebabkan faktor lama pengeringan yang dialami oleh kedua ulangan tersebut, faktor teknis seperti kerusakan alat juga dapat mengakibatkan grits jagung instan yang dihasilkan tidak terlalu kering, sehingga ketika di kukus, grits jagung tersebut tidak mengembang dengan sempurna. Faktor utama adalah kualitas dari biji jagung yang digunakan, apabila biji jagung yang digunakan telah mengalami penurunan mutu akibat serangan hama, sehingga biji jagung secara fisik telah rusak berlubang-lubang, sehingga nasi jagung yang dihasilkan tidak mengembang dengan baik.

4.2.3.5 Sifat Birefringence