Management Review and Analysis Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan 2016
PT Bayan Resources Tbk Tabel di bawah ini menunjukan produksi batubara per
proyek dari tahun 2012 hingga 2016:
dalam juta MT in million MT
Nama Proyek Project Name 2012
2013 2014
2015 2016
GBP 4.1
3.5 2.6
0.1 -
WBM 3.8
3.2 2.1
1.8 1.1
PIK 2.5
2.1 0.8
0.8 0.5
TSAFKP 3.7
2.7 2.2
2.2 2.0
FTB 2.0
2.2 1.9
6.4 6.1
Mamahak 0.2
- -
- -
Total 16.3
13.7 9.6
11.3 9.7
PT Gunungbayan Pratamacoal GBP
GBP merupakan pemegang PKP2B generasi kedua yang terdiri dari 2 blok yaitu GBP Blok 1 dan GBP Blok 2 yang
berlokasi di Kalimantan Timur. GBP Blok 2 memproduksi batubara dengan kalori tinggi hingga mencapai sekitar
7.000 KcalKg GAR.
Pada tahun 2016 tidak ada kegiatan produksi batubara terutama karena lemahnya pasar batubara dunia dan
belum selesainya masalah perijinan sehubungan dengan tumpang tindih lahan dengan pemegang konsesi IPPKH
di GBP blok 1. Kegiatan di lokasi tambang terbatas hanya pada pengangkutan dan pencucian batubara yang ada.
The table below shows coal production per project from 2012 to 2016:
PT Gunungbayan Pratamacoal GBP
GBP is the holder of second generation CCOW consisting of 2 blocks, namely Block 1 and Block 2 which are both
located in East Kalimantan. GBP Block 2 produces high caloriic coal of up to 7,000 KcalKg GAR.
There were no coal production activities during 2016 mainly due to the weak coal market outlook and the inability to
resolve permit issues with the holder of an overlapping forestry concession holder at GBP Block I. Site activities
were limited to some hauling and washing of existing coal inventory.
Management Review and Analysis Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report
PT Bayan Resources Tbk
PT Wahana Baratama Mining WBM
WBM merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Satui, Kalimantan Selatan. WBM memproduksi
batubara kualitas bituminous dengan kandungan kalori sekitar 6.300 – 6.500 KcalKg GAR. Untuk mendukung
operasional pengiriman batubara, WBM menggunakan dermaga yang terletak di pantai Sungai Cuka – Satui.
Kemudian batubara tersebut diangkut dengan tongkang ke KFT-1 yang berada di perairan Kalimantan Selatan
yang dapat melayani kapal HandyPanamax danatau Capesize.
WBM memproduksi 1,1 juta MT pada tahun 2016 atau 38,8 lebih rendah dibandingkan dengan 1,8 jt MT
batubara yang diproduksi pada tahun 2015. Hal ini dikarenakan cadangan batubara di area barat telah habis
pada kwartal 4 tahun 2016 dan penambangan yang belum dapat dilakukan di area perbatasan tanpa tercapainya
kesepakatan lebih lanjut.
Sebagaimana disebutkan di atas, manajemen telah mengadakan perjanjian dengan pemegang izin konsesi
yang berdampingan terkait dengan kegiatan penambangan di bagian lain dari area perbatasan yang akan dimulai
pada kwartal 1 tahun 2017.
PT Perkasa Inakakerta PIK
PIK merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Kutai Timur, Kalimantan Timur. PIK
memproduksi batubara kualitas sub-bituminous dengan kandungan kalori sekitar 4.600 - 4.700 KcalKg GAR. Untuk
mendukung pengiriman batubara, PIK menggunakan dermaga yang terletak di Pantai Sekeret. Dermaga ini
dapat memuat langsung ke kapal Handy atau Panamax.
PIK memproduksi 0,5 juta MT pada tahun 2016 atau 37,5 lebih rendah dibandingkan dengan 0,8 juta MT batubara
yang dihasilkan pada tahun 2015. Hal ini terutama disebabkan penurunan kinerja kontraktor pada kwartal 1
tahun 2016. Perusahaan memutuskan untuk mengganti kontraktor pada bulan Mei 2016. Walaupun produksi terus
meningkat selama sisa tahun 2016, tingkat produksi tidak mencapai target yang diinginkan karena penentuan waktu
mobilisasi alat berat.
PT Teguh Sinarabadi TSA
TSA merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Kutai Barat, Kalimantan Timur. TSA
memproduksi batubara kualitas bituminous dengan kandungan kalori sekitar 5.900 – 6.000 KcalKg GAR.
Untuk mendukung operasional pengiriman batubara, TSA menggunakan dermaga yang terletak di Sungai Mahakam.
TSA memproduksi 0,5 juta MT batubara pada tahun 2016 yang secara total sama dengan tahun 2015.
PT Firman Ketaun Perkasa FKP
FKP merupakan pemegang PKP2B generasi ketiga yang berlokasi di Kutai Barat, Kalimantan Timur. FKP
memproduksi batubara kualitas bituminous dengan kandungan kalori sekitar 5.900 – 6.000 KcalKg GAR.
Lokasi tambang FKP dan TSA saling berdekatan sehingga FKP dapat menggunakan dermaga TSA untuk pengiriman
batubaranya.
PT Wahana Baratama Mining WBM
WBM is a third generation CCOW holder located in Satui, South Kalimantan. WBM produces bituminous quality coal
with caloriic content of 6,300 – 6,500 KcalKg GAR. In order to support coal deliveries, WBM utilizes a jetty located
at Sungai Cuka – Satui. The coal is then transported by barges to KFT-1 in South Kalimantan waters, which served
HandyPanamax and or capesize vessels.
WBM produced 1.1 million MT in 2016 which was 38.8 lower than the to 1.8 million MT of coal produced in 2015.
This was due to the depletion of coal reserves in western area in Q4 2016 and the inability to mine in the boundary
area without further agreement being reached.
As mentioned above, management has now reached agreement with the neighbouring concession holder with
regards to mining in another section of the boundary area with mining commencing in Q1 2017.
PT Perkasa Inakakerta PIK
PIK is a third generation CCOW holder located in Kutai Timur, East Kalimantan. PIK produces sub-bituminous
quality coal with caloriic value of about 4,600 - 4,700 Kcal Kg GAR. In order to support coal deliveries, PIK utilizes
the jetty located at Sekeret Beach, which is able to load directly to Handy or Panamax vessels.
PIK produced 0.5 million MT in 2016 which was 37.5 lower than the 0.8 million MT of coal produced in 2015.
This was mainly due to the poor performance of the mining contractors in Q1 2016. The company replaced the mining
contractors in May 2016. Whilst production continued to improve in the remainder of 2016 production levels
never reached desired levels mainly due to the timing of mobilization of heavy equipment.
PT Teguh Sinarabadi TSA
TSA is a third generation CCOW holder located at Kutai Barat, East Kalimantan. TSA produces bituminous quality
coal with caloriic content of around 5,900 – 6,000 KcalKg GAR. To support coal delivery operations, TSA utilizes a
jetty located at the Mahakam River.
TSA produced 0.5 million MT coal in 2016 which approximated coal produced in 2015.
PT Firman Ketaun Perkasa FKP
FKP is a third generation CCOW located in Kutai Barat, East Kalimantan. FKP produces bituminous quality coal with
caloriic value of around 5,900 – 6,000 KcalKg GAR. FKP and TSA mine locations are in close proximity, therefore
FKP is able to use the TSA jetty for coal deliveries.
Management Review and Analysis Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan 2016
PT Bayan Resources Tbk FKP memproduksi 1,4 juta MT batubara pada tahun 2016
atau lebih rendah 17,6 dibanding 1,7 juta MT produksi batubara pada tahun 2015 karena perbedaan waktu
penambangan.
PT Fajar Sakti Prima FSP, PT Bara Tabang BT dan PT Brian Anjat Sentosa BAS atau FTB atau Konsesi
Tabang Konsesi Tabang merupakan gabungan dari 3 perusahaan
tambang yang terdiri dari FSP, BT dan BAS, yang memiliki IUP Operasi Produksi yang berlokasi di Kutai Kartanegara,
Kalimantan Timur. Konsesi Tabang memproduksi batubara ramah lingkungan kualitas sub-bituminous dengan
kandungan rendah belerang. Spesiikasi batubaranya sekitar 4.000 – 4.250 KcalKg GAR. Konsesi Tabang
menggunakan dermaga Gunung Sari yang terletak di Sungai Belayan dan dermaga Senyiur yang terletak di
Sungai Kedang Kepala.
FTB memproduksi total 6,1 juta MT pada tahun 2016 yang sedikit lebih rendah dibandingkan produksi tahun 2015.
Produksi FTB telah dihentikan sementara pada awal 2016 karena musim kemarau berkelanjutan yang tidak terduga
dan membatasi pengangkutan dengan tongkang serta menaikkan jumlah persediaan.
Pada kwartal 2 tahun 2016, ketinggian air sungai kembali normal, sehingga kegiatan produksi dan pengangkutan
batubara kembali seperti yang diharapkan.
Proyek Pakar Pakar
Proyek Pakar merupakan gabungan dari 9 Perusahaan tambang yang saling berdekatan lokasinya yaitu TJ, SK,
OM, TA, SA, DE, BS, AU dan CA di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Proyek Pakar ini juga bersebelahan
dengan Konsesi Tabang dan memiliki batubara ramah lingkungan kualitas sub-bituminous
. Spesiikasi
batubaranya sekitar 3.000 – 4.250 KcalKg GAR. Proyek Pakar akan menggunakan dermaga Senyiur yang terletak
di Sungai Kedang Kepala.
Konsesi yang berada di Proyek Pakar masih dalam tahap pengurusan perizinan sesuai dengan kebijakan Pemerintah
untuk melakukan operasional tambang. Karena lokasinya yang berdekatan dengan proyek Tabang, pengembangan
proyek Pakar ini akan didukung infrastruktur proyek Tabang.
Proyek Mamahak MCM
Proyek Mamahak merupakan gabungan dari 4 Perusahaan tambang yang saling berdekatan lokasinya yaitu MCM,
MBE, MEL dan BKL, yang memiliki IUP Operasi Produksi dan Eksplorasi di Kalimantan Timur. Proyek Mamahak
memproduksi batubara semi-soft coking.
Kegiatan operasional pertambangan di MCM pada tahun 2016 tidak ada karena harga batubara yang lebih rendah
dari pada biaya operasional saat ini, ditambah dengan ketinggian air yang tidak konsisten di dermaga MCM di
Long Hubung. FKP produced 1.4 million MT coal in 2016 which was
17.6 lower than the 1.7 million MT of coal produced in 2015 was mainly due to different mining sequence.
PT Fajar Sakti Prima FSP, PT Bara Tabang BT, and PT Brian Anjat Sentosa BAS or FTB or Tabang
Concession
The Tabang Concession is the combination of 3 mining companies comprising FSP, BT and BAS. It has
Production Operation IUP’s located in Kutai Kartanegara, East Kalimantan. The Tabang Concession produces sub-
bituminous, environmentally-friendly, low-sulfur coals The coal speciication is around 4,000 – 4,250 KcalKg GAR.
Tabang Concession utilizes two jetties, namely Gunung Sari Jetty located on the Belayan River and Senyiur Jetty
located on the Kedang Kepala River.
In total FTB produced 6.1 million MT in 2016 which was marginally lower than 2015 production. Production at FTB
was suspended temporarily at the beginning of 2016 due to the unexpected continued dry season which restricted
barging and increased the inventory stockpile.
By Q2 2016 river levels returned to normal levels, inventory stockpiles reduced to acceptable levels and production
and hauling returned to anticipated levels.
Pakar Project Pakar
Pakar Project is the integration of 9 adjoining mining companies, namely TJ, SK, OM, TA, SA, DE, BS, AU and
CA located in Kutai Kartanegara, East Kalimantan. The Pakar project is also adjacent to Tabang concession and
has environmentally friendly sub-bituminous coal. The coal
speciication is around 3,000 – 4,250 KcalKg GAR. Pakar project will use Senyiur Jetty located at the Kedang Kepala
River.
Concessions in Pakar Project are still in the process of obtaining permits pursuant to Government policies in
order to operate mines. Due to the proximity of the Pakar concession to Tabang projects, the development of this
Pakar project will be supported by Tabang infrastructures.
Mamahak Project MCM
The Mamahak Project is an integration of 4 adjacent mining companies, namely MCM, MBE, MEL and BKL, which
have Production Operation and Exploration IUPs located in East Kalimantan. The Mamahak Project produces semi-
soft coking coal.
There were no mining operations in MCM in 2016 due to current coal prices being lower than operation costs, also
inconsistent water levels at MCM’s port at Long Hubung.
Management Review and Analysis Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report
PT Bayan Resources Tbk
Operasi Non-Tambang
Balikpapan Coal Terminal BCT
BCT adalah pelabuhan khusus batubara yang dikelola oleh anak perusahaan Perseroan yaitu PT Dermaga
Perkasapratama yang terletak di Kalimantan Timur. Sebagian batubara Perseroan diekspor melalui BCT.
Pada tahun 2016, BCT memuat 11 juta MT batubara untuk berbagai pelanggan atau naik sebesar 13,4 dari muatan
tahun 2015 sebesar 9,7 juta MT.
Kalimantan Floating Transfer Barges KFT
Selain BCT, Perseroan juga memiliki dan mengelola dua unit KFT melalui PT Muji Lines yang berada di
Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur serta tug boat dan tongkang. KFT-1 telah memuat sekitar 1,5 juta MT
batubara selama tahun 2016 yang hampir sama dengan tahun 2015. Sedangkan KFT-2 telah memuat 1,1 juta MT
batubara selama tahun 2016, meningkat dari 0,7 juta MT pada tahun 2015.
PT Indonesia Pratama IP
IP merupakan kontraktor untuk Proyek Tabang, yang menangani pengangkutan dan penambangan batubara
BT dan FSP. IP juga memiliki jalan pengangkutan batubara sepanjang 69 km dan Dermaga Gunung Sari di Sungai
Belayan.
Non-Mining Operations
Balikpapan Coal Terminal BCT
BCT is a special coal terminal managed by the Company’s subsidiary, PT Dermaga Perkasapratama, which is located
in East Kalimantan. A portion of the Company’s coal is exported through the BCT. In 2016, the BCT loaded 11
million MT of coal for various customers or 13.4 higher than 9.7 million MT loaded in 2015.
Kalimantan Floating Transfer Barges KFT
Other than BCT, the Company also owns and manages two KFTs through PT Muji Lines which are located in South
and East Kalimantan as well as tug boat and other barges. KFT-1 loaded approximately 1.5 million MT of coal during
2016, which approximated to the 1.5 million MT loaded in the previous year. KFT-2 loaded 1.1 million MT of coal
during 2016, up from 0.7 million MT loaded in the previous year.
PT Indonesia Pratama IP
IP is the contractor for the Tabang concessions. As such, IP manages coal hauling and coal mining for BT and FSP.
IP also owns the 69 km Senyiur haul road and the Gunung Sari Jetty on the Belayan River.
Management Review and Analysis Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan 2016
PT Bayan Resources Tbk
Tinjauan Keuangan
Analisis tinjauan keuangan mengacu pada Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2016 dan 2015, yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis
Rekan anggota jaringan irma PricewaterhouseCoopers dengan opini wajar tanpa pengecualian dalam laporannya
tertanggal 30 Maret 2017.
Laporan Posisi Keuangan 2016-2015
dalam AS In US
Uraian Details 2016
2015 ∆
Aset Lancar Current Assets
224,009,923 281,558,806
20.4 Aset Tetap
Fixed Assets 247,142,103
259,990,067 4.9
Aset Tidak Lancar Non-Current Assets
600,676,738 656,292,922
8.5 Total Aset
Total Assets 824,686,661
937,851,728 12.1
Liabilitas Jangka Pendek Current Liabilities
87,981,651 149,337,031
41.1 Liabilitas Jangka Panjang
Non-Current Liabilities 548,554,036
616,354,682 11.0
Total Liabilitas Total Liabilities
636,535,687 765,691,713
16.9 Ekuitas
Equity 188,150,974
172,160,015 9.3
Aset
Jumlah aset Perseroan sebesar AS824,7 juta pada 31 Desember 2016 lebih rendah 12,1 dibandingkan dengan
AS937,9 juta pada tanggal 31 Desember 2015. Hal ini dikarenakan penurunan aset lancar sebesar 20,4 atau
AS57,5 juta dan aset tidak lancar sebesar 8,5 atau AS55,6 juta.
Aset Lancar
Penurunan aset lancar sebesar AS57,5 juta terutama disebabkan oleh penurunan persediaan sebesar AS45,3
juta karena tingginya jumlah persediaan di akhir tahun 2015 dan penurunan kas dan setara kas sebesar
AS30,5 juta, terutama karena pembayaran pinjaman jangka panjang pada kwartal empat 2016, yang sebagian
diimbangi dengan kenaikan uang muka dan biaya dibayar di muka sebesar AS7,3 juta dan kenaikan pajak dibayar
di muka sebesar AS8,3 juta.
Aset Tidak Lancar
Penurunan aset tidak lancar sebesar AS55,6 juta terutama disebabkan oleh penurunan nilai properti
pertambangan, terutama aset di Pakar, sebesar AS50,4 juta, juga penurunan dan amortisasi aset tetap sebesar
AS12,8 juta dikarenakan penyusutan berkelanjutan aset- aset yang ada, yang sebagian diimbangi penambahan
penyelesaian bangunan dan fasilitas pelabuhan di proyek Tabang.
Liabilitas
Jumlah liabilitas Perseroan sebesar AS636,5 juta pada 31 Desember 2016 lebih rendah 16,9 dibandingkan
AS765,7 juta pada 31 Desember 2015. Hal ini disebabkan karena penurunan liabilitas jangka pendek sebesar 41,1
atau setara AS61,4 juta dan penurunan liabilitas jangka panjang sebesar 11,0 atau setara AS67,8 juta
Financial Review
The inancial review analysis refers to the Company’s Consolidated Financial Statements for the year ending
31 December 2016 and 2015, which has been audited by Public Accountant Tanudiredja, Wibisana, Rintis Rekan
a member of PricewaterhouseCoopers network of irms with an unqualiied opinion in its report dated 30 March
2017.
Statement of Financial Position 2016-2015
Assets
Total Company assets of US824.7 million as at 31 December 2016 were 12.1 lower than US937.9 million
as at 31 December 2015. This was due to a decrease of 20.4 or US57.5 million in current assets and a decrease
of 8.5 or US55.6 million in non-current assets.
Current Assets
The overall decrease in current assets of US57.5 million was mainly due to the decrease in inventory of US45.3
million due to high inventory level at the end of 2015 and a decrease in cash and cash equivalents of US30.5 million
which was mainly due to the repayment of long term loans in the Q4 of 2016, partly offset with increased advance
and prepaid expenses of US7.3 million and increase of prepaid taxes of US8.3 million.
Non Current Assets
The decrease in non-current assets of US55.6 million was primarily due to the decrease of the value of mining
properties, mainly due to the impairment of mining assets at Pakar of US50.4 million, and the decrease and
amortization in ixed assets of US12.8 million caused by continued depreciation of existing assets, which was
partly offset by the completion of more buildings and port facilities at the Tabang Project.
Liabilities
Total Company liabilities of US636.5 million as at 31 December 2016 were 16.9 lower than the US765.7
million recorded as at 31 December 2015. This was due to a decrease in current liabilities of 41.1 or US61.4 million
coupled with a decrease in non-current liabilities of 11.0 or US67.8 million.
Management Review and Analysis Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report
PT Bayan Resources Tbk
Liabilitas Jangka Pendek
Penurunan liabilitas jangka pendek sebesar AS61,4 juta terutama disebabkan penurunan utang usaha kepada
pihak ketiga dan akrual masing – masing sebesar AS38,5 juta dan AS26,7 juta, karena adanya penurunan biaya
produksi dan biaya penjualan serta pengurangan jangka waktu pembayaran utang usaha.
Liabilitas Jangka Panjang
Penurunan liabilitas jangka panjang sebesar AS67,8 juta terutama disebabkan penurunan bagian tak lancar dari
pinjaman jangka panjang sebesar AS57,3 juta karena adanya pembayaran lebih awal sebagian dari bagian tak
lancar tersebut dan penurunan liabilitas pajak tangguhan sebesar AS12,2 juta yang disebabkan penurunan nilai
properti pertambangan.
Ekuitas
Jumlah Ekuitas Perseroan sebesar AS188,2 juta naik 9,3 dari AS172,2 juta pada tahun 2015 karena laba
bersih keseluruhan yang diakui pada tahun 2016.
Laporan Laba Rugi Komprehensif
Kinerja Keuangan Perseroan berdasarkan Laba Rugi Komprehensif adalah sebagai berikut:
Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lain 2016-2015 AS
Uraian Details 2016
2015 ∆
Pendapatan Revenue
555,483,921 465,007,423
19.5 Laba Bruto
Gross Proit 210,408,484
122,773,317 71.4
Labarugi tahun berjalan Proitloss for the year
18,015,433 81,798,054
122.0
Pendapatan
Total pendapatan Perseroan sebesar AS555.5 juta pada tahun 2016 mengalami peningkatan sebesar 19,5 dari
AS465,0 juta pada tahun 2015. Hal ini dikarenakan peningkatan volume penjualan batubara menjadi 13 juta
MT pada tahun 2016 dari 8.9 juta MT di tahun 2015, yang sebagian diimbangi penurunan harga jual rata-rata per ton
senilai AS 40,88MT pada tahun 2016 dari AS48,51MT pada tahun 2015. Hal ini disebabkan penurunan rata-rata
CV batubara yang dijual dari 5.174 KcalKg GAR pada tahun 2015 menjadi 4.843 KcalKg GAR di tahun 2016
yang diimbangi sebagian dengan harga acuan batubara yang lebih tinggi pada tahun 2016.
Beban pokok pendapatan
Beban pokok pendapatan di tahun 2016 sebesar AS345,1 juta atau naik 0,83 dari tahun 2015 sebesar AS342,2
Juta. Hal ini terutama disebabkan meningkatnya volume penjualan yang sebagian diimbangi penurunan biaya
produksi ton yang disebabkan oleh penurunan rasio pengupasan tanah rata – rata tertimbang dan rasio
overburden yang lebih rendah akibat menurunnya harga bahan bakar minyak.
Current Liabilities
The decrease in current liabilities of US61.4 million was mainly due to decreases in trade payables to third parties
and accruals of US38.5 million and US26.7 million respectively, mainly due to reductions in production and
selling costs as well as reduction of accounts payable period.
Non Current Liabilities
The decrease in non-current liabilities of US67.8 million was mainly due to the decrease in non-current portion
of long-term loan of US57.3 million due to partial early repayment of such non-current portion of long-term loans
and a decrease in deferred tax liabilities of US12.2 million as a result of the impairment of mining properties.
Equity
The Company’s equity of US188.2 million increased by 9.3 from US172.2 million in 2015 due to the overall net
income recognized in 2016.
Report Statements of Comprehensive Income
The Companys Financial Performance based on Comprehensive Income can be summarized as follows:
Proit or Loss and Other Comprehensive Income 2016- 2015 US
Revenue
Total Company revenue of US555.5 million in 2016 was 19.5 higher than total revenue of US465.0 million in
2015. This was due to the increase in sales volume to 13 million MT in 2016 from 8.9 million MT in 2015 which was
partly offset by the lower average sales price per tonne of US40.88MT in 2016 compared to US48.51MT in
2015. The lower average selling price was due to the lower average CV sold in 2016 of 4,843 KcalKg GAR compared
to 2015 of 5,174 KcalKg GAR, partly offset by higher benchmark coal prices in 2016.
Cost of revenue
Cost of revenue in 2016 of US345.1 million was 0.83 higher than US342.2 million in 2015. This was mainly due
to higher sales volume partly offset by lower production costs per tonne which were principally due to the lower
average strip ratio and coupled with lower overburden
rates mainly due to the lower fuel cost.
Management Review and Analysis Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan 2016
PT Bayan Resources Tbk
Laba Bruto
Laba bruto Perseroan sebesar AS 210,4 juta pada tahun 2016 mengalami kenaikan 71,4 dari AS122,8
juta pada tahun 2015. Kenaikan laba bruto ini terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan sebesar 19,5
menjadi AS555,5 juta pada tahun 2016 dari AS465,0 juta pada tahun 2015, yang sebagian diimbangi dengan
meningkatnya beban pokok pendapatan pada tahun 2016 sebesar AS345,0 juta yang berbeda tipis 0,83 dari
beban pokok tahun 2015 sebesar AS342,2 juta.
Hal tersebut di atas juga menyebabkan laba kotor meningkat, dan marjin laba kotor juga meningkat dari
26,4 pada tahun 2015 menjadi 37,9 pada tahun 2016.
Laba rugi Komprehensif Lainnya
Pada tahun 2016, Perusahaan mencatat laba komprehensif tahun berjalan sebesar AS 19,1 juta atau kenaikan
sebesar 123,3 dibandingkan rugi komprehensif tahun 2015 sebesar AS82,1 juta.
LabaRugi tahun berjalan
Laba tahun berjalan Perseroan sebesar AS 18,0 juta mengalami peningkatan sebesar 122,0 dari rugi sebesar
AS81,8 juta pada tahun 2015. Kenaikan laba bersih tersebut terutama disebabkan karena kombinasi beberapa
hal :
1. Laba bruto yang lebih tinggi sebesar AS210,4 juta pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 sebesar
AS122,8 juta. 2. Penurunan beban umum dan administrasi sebesar
AS26,0 juta pada tahun 2016 dibandingkan tahun 2015 sebesar AS30,4 juta.
3. Penurunan nilai properti pertambangan sebesar AS46,0 juta pada tahun 2016 lebih rendah dari tahun
2015 sebesar AS55,1 juta. 4. Peningkatan beban keuangan sebesar AS45,8 juta
pada tahun 2016 dari AS32,4 juta pada tahun 2015. 5. Peningkatan pendapatan lain-lain pada tahun 2016
menjadi AS1,3 juta dibandingkan tahun 2015 sebesar AS10,2 juta karena adanya laba selisih kurs di tahun
2016 dan pendapatan bunga atas pengembalian pajak.
Laporan Arus Kas 2016 - 2015
Ringkasan arus kas perseroan dapat dilihat sebagai berikut:
Uraian Details 2016
2015 ∆
Kas dan Setara Kas Awal Tahun Cash and Cash Equivalents at the Beginning of the Year
90,289,274 80,078,359
12.8 Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Operasi
Net Cash Generated from Operating Activities 99,467,261
51,961,062 91.4
Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi Net Cash Used in Investing Activities
58,541,469 29,419,145
99.0 Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan
Net cash used in Financing Activities 71,639,899
11,788,537 507.7
Kenaikan Penurunan Bersih Kas dan Setara Kas Net Increase Decrease in Cash and Cash Equivalents
30,714,107 10,753,380
385.6 Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
Cash and Cash Equivalents at the End of the Year 59,767,412
90,289,274 33.8
Gross Proit The Company’s gross proit of US210.4 million in 2016
was 71.4 higher than the 2015 gross proit of US122.8 million. This was mainly due to higher revenue of US555.5
million in 2016 which was 19.5 higher than 2015 revenue of US465.0 million, partly offset with higher cost of
revenue in 2016 of US345.0 million which was 0.83 higher than 2015 cost of revenue of US342.2 million.
As a result of this, the gross proit increased and the gross proit margin also increased from 26.4 in 2015 to 37.9
in 2016.
Other Comprehensive Income loss
In 2016 total comprehensive income for the year of US19.1 million was 123.3 higher than the 2015 total
comprehensive loss of US82.1 million.
ProitLoss for the year The Company’s net proit for the year of US18.0 million in
2016 was 122.0 higher than the 2015 net loss of US81.8 million. The increase was caused by a combination of:
1. Higher gross proit of US210.4 million in 2016 versus US122.8 million in 2015.
2. Lower general and administration expenses of US26.0 million in 2016 versus US30.4 million in 2015.
3. A lower impairment on mining properties of US46.0 million for 2016 versus US55.1 million in 2015.
4. Higher inance expenses amounting to US45.8 million in 2016 versus US32.4 million in 2015.
5. Higher other income in 2016 of US1.3 million compared to loss of US10.2 million in 2015 is due to
a gain on foreign exchange in 2016 and interest from tax refunds.
Statement of Cash Flow 2016 - 2015
The Company’s cash low can be summarized as follows.
Management Review and Analysis Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report
PT Bayan Resources Tbk
Arus Kas Bersih yang dihasilkan dari Kegiatan Operasi
Kas bersih yang dihasilkan dari kegiatan operasi sebesar AS99,5 juta pada tahun 2016 mengalami peningkatan
sebesar AS47,5 juta dari AS52,0 juta pada tahun 2015 karena :
1. Peningkatan penerimaan dari pelanggan sebesar AS78,9 juta karena peningkatan volume penjualan.
2. Penurunan pembayaran kepada pemasok sebesar AS94,0 juta karena biaya produksi lebih rendah akibat
penurunan rasio pengupasan tanah dan harga bahan bakar minyak.
3. Penurunan royalti yang dibayar sebesar AS3,7 juta. Sebagian diimbangi dengan :
1. Penurunan pengembalian pajak sebesar AS104,8 juta.
2. Kenaikan pembayaran pajak sebesar AS12,6 juta. 3. Kenaikan pembayaran beban bunga sebesar AS12,4
juta.
Arus Kas Bersih yang digunakan untuk Kegiatan Investasi
Kas bersih yang digunakan dalam kegiatan investasi sebesar AS58,5 juta pada tahun 2016 meningkat sebesar
AS29,1 juta dari yang digunakan di tahun 2015 sebesar AS29,4 juta, terutama karena pergerakan kas yang
dibatasi penggunaannya sebesar AS24,6 juta.
Net Cash Generated from Operating Activities
Net cash generated from operations of US99.5 million in 2016 was US47.5 million higher than the US52.0 million
generated in 2015 due to :
1. The increase in receipts of US78.9 million from customers due to higher sales revenue;
2. Decrease in payments to suppliers of US94.0 million due to lower production costs as a result of lower strip
ratios and lower fuel costs. 3. Decrease in royalties paid of US3.7 million.
This was partially offset with: 1. Decrease in taxes refunds of US104.8 million.
2. Increase in tax payments of US12.6 million. 3. Increase in payments of interest expense of US12.4
million.
Net Cash Used in Investing Activities
Net cash used in investing activities of US58.5 million for 2016 was US29.1 million higher than the US29.4 million
used in 2015. This was mainly due to the movement in restricted cash equivalents of US24.6 million.
Management Review and Analysis Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan 2016
PT Bayan Resources Tbk
Arus Kas Bersih yang digunakan dalam Kegiatan Pendanaan
Arus kas yang digunakan untuk kegiatan pendanaan sebesar AS71,6 juta pada tahun 2016 mengalami
peningkatan sebesar AS59,9 juta dari AS11,8 juta pada tahun 2015. Hal ini terutama disebabkan oleh naiknya
pembayaran kembali pinjaman sebesar AS26,0 juta,
reklasiikasi kas yang dibatasi penggunaannya sebesar AS29,6 juta, dan pembayaran biaya perolehan pinjaman
sebesar AS5,4 juta.
Analisa Rasio Keuangan
Modal Kerja Bersih
Modal kerja bersih Perseroan sebesar AS 136,0 juta pada tahun 2016 meningkat sebesar AS3,8 juta dari AS132,2
juta pada tahun 2015. Hal ini terutama disebabkan karena penurunan utang usaha dan akrual yang sebagian
diimbangi dengan penurunan kas bersih gabungan dan kas yang dibatasi penggunaannya serta persediaan.
Likuiditas
Tingkat likuiditas Perseroan sebesar 254,6 pada tahun 2016 meningkat 66,1 dari 188,5 pada tahun 2015.
Hal ini disebabkan penurunan utang usaha dan akrual, sebagian diimbangi dengan penurunan kas gabungan dan
kas yang dibatasi penggunaannya serta persediaan.
Solvabilitas
Solvabilitas merupakan tingkat kemampuan Perseroan untuk memenuhi semua liabilitasnya, yang diukur dengan
membandingkan total liabilitas terhadap total aset dan total liabilitas terhadap ekuitas. Perbandingan rasio total
liabilitas terhadap total aset adalah 0,77:1 atau menurun dari rasio tahun 2015 yaitu 0,82:1. Rasio total liabilitas
terhadap ekuitas adalah 3,38:1 atau menurun dari tahun 2015 yaitu 4,45:1.
Kemampuan Membayar Utang
Kolektabilitas Piutang
Tingkat kolektabilitas rata-rata piutang menurun menjadi 40,2 hari pada tahun 2016 dari 43,9 hari pada tahun 2015.
Struktur Modal
Sesuai dengan Laporan keuangan konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2016, struktur
permodalan Perseroan adalah modal saham dengan modal dasar sebesar 12.000.000.000 lembar, saham
ditempatkan dan disetor penuh sebesar 3.333.333.500 lembar saham dengan nilai nominal Rp100 per lembar
saham.
Perseroan telah menggunakan dana yang berasal dari kas internal dan pinjaman New Club Deal yang berjumlah
AS750 juta. Fasilitas tersebut awalnya terdiri atas Fasilitas Pinjaman Berjangka TLF sebesar AS400 juta,
Fasilitas Belanja Modal CPXF sebesar AS200 juta, dan Fasilitas Modal Kerja WCF sebesar AS150 juta.
Net Cash used in Financing Activities
Net cash used in inancing activities of US71.6 million in 2016 was US59.9 million higher than the US11.8
million used in 2015. This was mainly due to increase in repayments of loans of US26.0 million, reclassiication of
restricted cash of US29.6 million, and borrowing fees of US 5.4 million.
Financial Ratio Analysis
Net Working Capital
The Company’s net working capital of US136.0 million for 2016 was US3.8 million higher than the US132.2 million
in 2015. This was mainly due to reductions in the combined total of trade payables and accruals, partly offset with a
reduction in the combined net cash and restricted cash total and inventory.
Liquidity
The Company’s liquidity ratio of 254.6 for 2016 was 66.1 higher than 188.5 in 2015. This was due to the
reduction in trade payables and accruals, partly offset with reduction in the combined cash and restricted cash total
and inventory.
Solvability
Solvency is the ability of the Company to meet all liabilities, which is measured by comparing the total liabilities to
total assets and total liabilities to equity. The ratio of total liabilities to total assets was 0.77:1 which decreased from
0.82:1 in 2015. The ratio of total liabilities to equity was 3.38:1 which decreased from 4.45:1 in 2015.
Ability to Repay Debt
Collectability of Receivables
Average collectability of receivables decreased to 40.2 days in 2016 from 43.9 days in 2015.
Capital Structure
In accordance with the consolidated inancial statements ending 31 December 2016, the Companys capital
structure constitutes share capital with authorized capital of 12,000,000,000 shares and total issued and paid up
shares of 3,333,333,500 with nominal value of IDR 100 per share.
The Company has utilized funds from internal cash and New Club Deal loan with total amount of US750 million.
The facility originally consisted of a term loan TLF of US400 million, capex facility CPXF of US200 million,
and a Working Capital facility WCF of US150 million.
Management Review and Analysis Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report
PT Bayan Resources Tbk Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan telah
merestrukturisasi pinjaman dan menandatangani amandemen dan pembaharuan perjanjian fasilitas
pinjaman, yang merubah beberapa syarat dan ketentuan termasuk jadwal pembayaran yang baru dimulai pada
tahun 2018. Secara keseluruhan, fasilitas pinjaman
direklasiikasi menjadi TLF sebesar AS544,2 juta dan WCF sebesar AS34,0 juta yang digunakan untuk
penerbitan instrumen penjamin. Selama Kuartal 4 tahun 2016, Perseroan melakukan pembayaran sukarela yang
berjumlah AS60,0 juta.
Fasilitas pinjaman ini akan jatuh tempo dan harus dibayar penuh pada 31 Desember 2020 kecuali Perseroan
mengambil opsi satu tahun perpanjangan menjadi 31 Desember 2021.
Komitmen Material
Pada tanggal 24 Februari 2014 dan 23 Februari 2015, Perusahaan mengadakan perjanjian dengan PT Nirmala
Matranusa, pihak berelasi, untuk pembangunan fasilitas bongkar muat batubara, pembangunan dermaga bahan
bakar minyak dan tangki solar di Senyiur dengan nilai total AS2,5 juta. Pada tanggal 31 Desember 2016, jumlah nilai
sisa kontrak sebesar AS219,3 ribu.
Segmen
Pendapatan batubara pada tahun 2016 sebesar AS530,8 juta mengalami peningkatan sebesar 22,69 dibandingkan
tahun 2015 sebesar AS432,7 juta dikarenakan volume penjualan yang lebih tinggi yaitu sebesar 13 juta MT pada
tahun 2016 dibandingkan 8.9 juta MT pada tahun 2015. Hal ini diimbangi dengan penurunan harga jual rata-rata
batu bara dari AS48,5MT pada tahun 2015 menjadi AS40,9MT pada tahun 2016 karena penurunan CV
dari 5.174 Kcalkg GAR tahun 2015 menjadi 4.843 Kcal kg GAR tahun 2016. Pendapatan non-batubara pada
tahun 2016 sebesar AS24,7 juta mengalami penurunan sebesar 23,8 dibandingkan tahun 2015 sebesar AS32,4
juta dikarenakan menurunnya pendapatan coal handling dibandingkan tahun 2015.
Informasi dan Fakta Material Setelah Laporan Akuntan
Setelah periode pelaporan tidak ada informasi atau fakta material.
Prospek Usaha
Kondisi perekonomian global dan harga batubara yang terus bergejolak membuat Manajemen menyadari pentingnya
merancang suatu strategi untuk mempertahankan kelangsungan usaha Perseroan sebagai produsen
batubara.
Strategi utama yang dilakukan adalah mencari peluang baru pasar batubara, melakukan eisiensi biaya di semua
aspek, mengoptimalkan proitabilitas Perseroan dengan meningkatkan kemampuan dan keahlian sumber daya
manusia, serta memanfaatkan fasilitas pertambangan yang sudah ada seeisien mungkin dan memperluas
operasional yang paling menguntungkan. As at 31 December 2015, the Company inished the
debt restructuring and signed the amended and revised loan facility agreement, which revised certain terms and
conditions including a new schedule of principal repayments
starting in 2018. The overall facility has been reclassiied into a TLF US544.2 million and WCF of US34.0 million
to be used for issuance of surety instruments. During the 4Q 2016, the Company made voluntary prepayments
amounting to US60.0 million.
The facility is due to be fully repaid on 31 December 2020 unless the Company exercises its option to extend the inal
maturity until 31 December 2021.
Material Commitments
On 24 February 2014 and 23 February 2015, the Company entered into an agreement with PT Nirmala Matranusa, an
afiliated party, for the construction of coal loading facility, fuel jetty and fuel tank at Senyiur with total value of US2.5
million. As at 31 December 2016, the total remaining contract value was US219.3 thousand.
Segment
Coal sales revenue increased by 22.69 to US530.8 million in 2016 from US432.7 million in 2015 due to
increase in sales volume to 13 million MT in 2016 from 8.9 million MT in 2015, partially offset with lower average sales
price per tonne from US 48.5MT in 2015 to US40.9 MT in 2016. The lower average selling price was due to
lower CV of 4,843 Kcalkg GAR in to 2016 from 5.174 Kcal kg GAR in to 2015. Non-coal sales revenue decrease by
23.8 to US24.7 million in 2016 from US32.4 million in 2015 due to lower coal handling revenue compared to
2015.
Subsequent Events Information
There were no material facts or information after reporting date.
Business Prospect
Declining global economic conditions and volatile coal prices has made the Management realize the importance
of designing strategies to maintain the viability of the Company as a coal producer.
The main strategies employed are to ind new coal market opportunities, implement cost eficiency in all aspects,
optimize the Companys proitability by increasing human resource capacities and skills, and utilize existing mining
facilities in the most eficient way possible and to focus on and expand its most proitable operations.
Management Review and Analysis Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan 2016
PT Bayan Resources Tbk Menimbang rencana Pemerintah untuk membangun
pembangkit listrik baru berkapasitas 35.000 MW dan permintaan dari negara-negara konsumen batubara,
tampaknya prospek industri pertambangan batubara di Indonesia akan membaik dalam jangka panjang. Hal ini
sejalan dengan harapan Perseroan untuk kinerja yang lebih baik di masa mendatang dengan mengelola dan
memaksimalkan tambang dan infrastruktur yang sudah ada, khususnya proyek Tabang yang akan menjadi
produsen batubara berbiaya murah. Kami berkeyakinan hal ini akan meningkatkan kinerja Perseroan di masa
yang akan datang, terutama jika mengingat keunggulan Perseroan sebagai berikut:
1. Infrastruktur yang mutakhir
Setiap tambang Perseroan dilengkapi dengan fasilitas pertambangan yang memadai dan berteknologi
tinggi mulai dari transportasi, penghancur batubara dan fasilitas pemuatan. Selain itu, Bayan memiliki
dan mengoperasikan Balikpapan Coal Terminal BCT yang memiliki kapasitas sebesar 15,0 juta ton
per tahun dengan 16 stockpile yang berkapasitas keseluruhan sekitar 1,0 juta ton serta dapat melayani
kapal berukuran Handy dan Panamax. BCT juga mempunyai kapasitas bongkar muat batubara sebesar
4.000 ton per jam sehingga dapat mengisi penuh kapal berukuran Panamax dalam satu hari.
Perseroan juga memiliki dan mengoperasikan dua unit Kalimantan Floating Transfer Barge KFT-1 dan KFT-
2, yang dapat melayani semua jenis kapal angkut barang curah di wilayah Kalimantan seperti kapal
ukuran capesize, panamax, dan kapal-kapal lebih kecil. KFT-1 dan KFT-2 mempunyai kapasitas bongkar-muat
masing-masing sebesar 4.000 dan 6.000 ton per jam. Kedua KFT tersebut dapat diposisikan dengan mudah
di mana saja sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Untuk mendukung pengiriman atau pengangkutan
batubara dalam rangka ekspor, Perseroan juga memiliki 11 unit tug boats dan 15 unit tongkang di
bawah PT Muji Lines serta mengoperasikan beberapa dermaga di lokasi tambang:
o Dermaga PIK yang mempunyai kapasitas bongkar muat sebesar 4.000 ton per jam dan dapat melayani
kapal berukuran Panamax serta dikelola oleh PIK. o Dermaga WBM yang mempunyai kapasitas bongkar
muat 3.000 ton per jam dan dapat melayani kapal kecil atau tongkang serta dikelola oleh WBM.
o Dermaga Manau yang terletak di Sungai Kedang Pahu di Kalimantan Timur dan berkapasitas
bongkar muat sebesar 1.500 ton per jam serta dikelola oleh GBP.
o Dermaga TSA yang terletak di Sungai Mahakam dengan kapasitas bongkar muat sebesar 2.000 ton
per jam. Dermaga ini dikelola oleh TSA. o Dermaga Gunung Sari yang terletak di Sungai
Belayan dengan kapasitas bongkar muat sebesar 2.000 ton per jam.
o Saat ini Perseroan juga memperluas Dermaga Senyiur untuk membantu pengembangan proyek
Tabang dengan kapasitas bongkar muat sebesar 2.000 ton per jam dan dermaga kedua dengan
kapasitas bongkar muat sebesar 4.000 ton per jam. Considering the governments plan to build 35,000 MW of
new power plants and the demands from coal consuming countries, it seems that there are improved long term
prospects for the coal mining industry in Indonesia. This
is in line with the Company’s expectations for better future performance through the management and maximization
of existing mines and infrastructure, particularly the Tabang project which is low cost producer. We believe that
this will improve the Company’s performance in the future, especially considering the Company’s competitive edges
as follows:
1. Advanced Infrastructure
Each mine is equipped with adequate and hightech mining facilities, from coal transportation, crushing and
loading facilities. In addition, Bayan owns and operates the Balikpapan Coal Terminal BCT, which has a
handling throughput capacity of 15.0 million tonnes per annum and 16 stockpiles with an aggregate capacity
of approximately 1.0 million tonnes. BCT is able to serve both Handy and Panamax-size vessels and
has a 4,000 tons per hour coal loading and unloading capacity, enabling it to fully load a Panamax size vessel
in one day.
The Company also owns and operates two Kalimantan Floating Transfer Barges KFT-1 and KFT-2, which can
serve all types of bulk carriers in the Kalimantan region such as capesize, panamax and smaller vessels. KFT-
1 and KFT-2 have loading and unloading capacities of 4,000 tons and 6,000 tons per hour respectively. Both
KFTs can be easily positioned anywhere according to
the Company’s requirements. In order to support coal delivery or transportation for export, the Company
also owns 11 tug boats and 15 barges through PT Muji Lines and operates several jetties at the following
mining locations:
o PIK jetty with 4,000 tons per hour throughput capacity and ability to serve Panamax-size vessels,
managed by PIK. o WBM jetty with throughput capacity of 3,000 tons
per hour and ability to serve smaller size vessels or barges, managed by WBM.
o Manau Jetty, located at Kedang Pahu in East Kalimantan, with throughput capacity of 1,500 tons
per hour, managed by GBP. o TSA jetty located on the Mahakam River with
throughput capacity of 2,000 tons per hour, managed by TSA.
o Gunung Sari Jetty on the Belayan River with throughput capacity of 2,000 tons per hour.
o Currently the Company is also expanding the Senyiur Jetty to assist the Tabang project
development which has a throughput capacity of 2,000 tons per hour, with the second jetty having a
capacity of 4,000 tons per hour.
Management Review and Analysis Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report
PT Bayan Resources Tbk
2. Portofolio produk yang beragam
Perseroan memproduksi berbagai kualitas batubara dan memasarkannya sesuai dengan mutu dan
spesiikasi batubara yang diminta oleh pelanggan. Portofolio produk Perseroan terdiri dari semi-soft
coking coal hingga batubara sub-bituminus dengan nilai kalori, kandungan abu dan kandungan sulfur
rendah. Sekitar 74 dari produksi batubara Perseroan terdiri atas batubara sub-bituminus.
3. Cadangan batubara
Bayan memiliki cadangan batubara signiikan untuk mendukung pertumbuhan produksi berkesinambungan
di masa yang akan datang. Secara keseluruhan, Perseroan memiliki cadangan yaitu sekitar 0,8 miliar
MT dengan sumber daya sekitar 4,0 miliar MT.
Per 31 Desember 2016, total cadangan batubara berkalori tinggi sebesar sekitar 58,9 juta MT yang
bersumber dari konsesi GBP, TSAFKP dan WBM, sementara batubara berkalori rendah sebesar sekitar
766,1 juta MT bersumber dari konsesi PIK, Tabang, dan Pakar. Rasio pengupasan tanah di Tabang dan
Pakar sangat rendah, sehingga menyebabkan biaya produksi yang rendah.
4. Pelanggan yang terdiversiikasi dengan kontrak jangka panjang.
Perseroan memiliki pelanggan yang tersebar di berbagai wilayah geograis. Para pelanggan ini terdiri
dari pembangkit listrik dan perusahaan perdagangan komoditas besar. Lima pelanggan terbesar Perseroan
pada tahun 2016 berdasarkan volume penjualan adalah Adani Global, TNBF, CV Sumber Sarana Indah,
Thermal Powertech Corporation India Limited and Noble Resources Pte Ltd, dengan penjualan sebesar
53,0 dari total penjualan. Karena proyek Tabang memiliki izin operasional jangka panjang, Perseroan
dapat mengadakan kontrak penjualan jangka panjang.
Perbandingan antara Target dan Realisasi 2016
Pada akhir tahun 2015, Manajemen Perseroan menyusun Rencana Kerja atau target yang harus dicapai pada tahun
2016 antara lain:
2. Diversiied product portfolio
The Company produces and markets various grades of coal according to the qualities and speciications
requested by its customers. The Companys product portfolio ranges from semi-soft coking coal to
subbituminous coal with low caloriic value and low ash and sulfur content. The Company’s coal production in
2016 consisted of approximately 74 subbituminous coal.
3. Coal reserves
Bayan has signiicant reserves to support future continuous production growth. Overall, the Company
has 0.8 billion MT of reserves and approximately 4.0 billion MT of resources.
As at 31 December 2016, there was a total of approximately 58.9 million MT of high caloriic coal
reserves from the GBP, TSAFKP and WBM concessions and 766.1 million MT of low CV coal reserves from the
PIK, Tabang, and Pakar concessions. The Tabang and Pakar operations are at very low stripping ratios which
result in low production costs.
4. Diversiied customer base with long-term contracts
The Company maintains a diversiied customer base across geographical regions. This customer base
consists of major power plants and top commodity trading companies. The top 5 customers in 2016 by
sales volume were: Adani Global, TNBF, CV Sumber Sarana Indah, Thermal Powertech Corporation India
Limited and Noble Resources Pte Ltd which collectively accounted for 53.0 of total coal sales. As the Tabang
project has a long-term operation license, the Company is able to enter into long term sales contracts.
Comparison Between Target and Results 2016
At the end of 2015, the Companys Management prepared the following Work Plans or targets to achieve in 2016 :
Management Review and Analysis Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan 2016
PT Bayan Resources Tbk
Pendapatan
Pada tahun 2016 Perseroan menargetkan pendapatan berkisar antara AS520 juta sampai dengan AS620 juta
dengan perkiraan harga jual rata-rata AS32 – AS38MT. Penjualan batubara ditargetkan antara 11 – 14 juta ton.
Penjualan aktual Perseroan dalam tahun 2016 adalah 13,0 juta ton dengan pendapatan sebesar AS555,5 juta,
yang masih termasuk dalam target yang telah ditetapkan. Penurunan penjualan batubara disebabkan karena musim
kemarau yang berkepanjangan yang menyebabkan keterbatasan pengiriman batubara dari Tabang di awal
tahun 2016.
Harga jual rata – rata Perseroan pada tahun 2016 adalah AS43MT, yang lebih tinggi dibandingkan dengan
anggaran. Hal ini disebabkan naiknya tolok ukur harga batubara sejak pertengahan 2016, batubara dengan CV
rata-rata tertimbang lebih tinggi dari target sebagai akibat volume penjualan aktual dari Tabang yang lebih rendah,
dan harga yang lebih murah, namun sebagian diimbangi dengan proporsi penjualan FOB Senyiur Jetty yang lebih
tinggi.
Proitabilitas
Perseroan mengantisipasi laba bersih sebesar AS32,7 juta, namun pada kenyataannya mengalami laba bersih
sebesar AS18,0 juta pada tahun 2016. Penyebab utama laba bersih yang lebih rendah dari perkiraan tersebut
adalah beban penurunan nilai bruto yang tidak dianggarkan sebesar AS46,0 juta, yang disebabkan turunnya harga
batubara yang berkepanjangan dalam jangka panjang, penurunan volume penjualan, provisi tambahan sebesar
AS11,0 juta netto untuk sanksi penjualan ENEL, dan piutang tak tertagih sebesar AS6,2 juta yang terutama
disebabkan penggantian subkontraktor di PIK dan GBP Blok 2.
Belanja Modal
Pada tahun 2016, anggaran belanja modal Perseroan ditetapkan berkisar antara AS35 sampai AS47 juta,
khususnya untuk mendanai infrastruktur Tabang. Sementara realisasi belanja modal Perseroan untuk tahun
2016 hanya sebesar AS27,3 juta, yang dipergunakan untuk membiayai pembangunan infrastruktur proyek
Tabang serta pembelian peralatan. Hal ini sebagian besar adalah soal perbedaan waktu, dimana alokasi belanja
modal yang belum terpakai diperkirakan dibebankan ke tahun 2017 danatau 2018.
Struktur modal
Per tanggal 31 Desember 2015, Perseroan telah menyelesaikan restrukturisasi pinjaman dan telah
menandatangani Akta Perubahan dan Pernyataan Kembali untuk fasilitas pinjaman, yang mengubah beberapa
syarat dan ketentuan termasuk jadwal baru pembayaran kembali pinjaman yang dimulai pada tahun 2018. Fasilitas
keseluruhan telah diklasiikasi ulang menjadi TLF sebesar AS544,2 juta dan WCF sebesar AS34,0 juta sebagai
instrumen jaminan. Selama Q4 2016, Perseroan telah melakukan pembayaran pinjaman secara sukarela
sebesar AS 60,0 juta.
Revenue
The Company’s 2016 Budgeted revenue range was US520 million to US620 million with anticipated average
selling price of US32 to US38MT. It also targeted sales volume to be between 11 to 14 million tonnes of coal. In
2016, the Company’s actual sales volume was 13.0 million tonnes with revenue of US555.5 million, which is within
the target revenue range. The decrease in sales volume was due to unexpected continuation of the dry season
for a prolonged time which severely restricted barging at Tabang at the beginning of the year.
The Company’s average selling price in 2016 was US43 MT, which was higher than the Budget. This was due to an
increase in benchmark coal prices since mid-2016, higher weighted average CV than Budgeted as a result of lower
proportion of actual sales volumes from Tabang, lower discounts but partially offset by an increased proportion of
sales occuring FOB Senyiur Jetty.
Proitability
The Company anticipated a net income of US32.7 million whilst it actually generated a net income of US18.0 million
in 2016. The main cause of the lower than anticipated net income was the unbudgeted gross impairment charge of
US46.0 million due to the continued downturn in the long- term coal sales price outlook, lower sales volumes, the
additional provision of US11.0 million net for the ENEL sales penalty and US6.2 million of bad debts principally
as a result of the replacement of a subcontractor at PIK and GBP Block II.
Capital Expenditure
In 2016, the Company’s capital expenditure was Budgeted to be between US35 to US47 million principally to fund
the Tabang infrastructure. In reality however, the Company only spent US27.3 million for capital expenditure, which
was principally used to fund the Tabang infrastructure and equipment purchases. This is largely a timing difference
issue with the unspent capex items expected to be carried forward into 2017 andor 2018.
Capital Structure
As at 31 December 2015, the Company had inished the debt restructuring and signed the amended and restated
loan facility agreement, which revised certain terms and conditions including a new schedule for principal
repayments starting in 2018. The overall facility has been
reclassiied into a TLF of US544.2 million and WCF of US34.0 million, which is only for surety instruments.
During the 4Q 2016, the Company has made voluntary prepayments totaling US60.0 million.
Management Review and Analysis Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report
PT Bayan Resources Tbk
Proyeksi 2017
Pada akhir tahun 2016, manajemen Perseroan telah menetapkan Rencana Kerjatarget untuk tahun 2017,
antara lain :
Pendapatan
Melihat harga batubara yang diperkirakan akan tetap rendah selama tahun 2017, Perseroan menargetkan
pendapatan antara AS600 juta hingga AS750 juta untuk tahun 2017 dengan harga jual rata-rata antara AS38 MT
hingga AS42 MT. Target ini lebih tinggi dibandingkan dengan pendapatan tahun 2016 karena antisipasi
kenaikan harga acuan batubara dan volume penjualan antara 16.0 sampai dengan 18.0 juta ton. Perseroan
berencana untuk fokus pada produksi di Tabang yang merupakan tambang batubara kalori rendah berbiaya
rendah, serta merencanakan pengembangan proyek TSA FKP dan WBM yang akan memasuki area penambangan
baru dengan rasio pengupasan tanah yang lebih tinggi.
Produksi
Jumlah produksi ditargetkan antara 16,0 hingga 18,0 juta MT atau meningkat sebesar 63,2 - 83,6 dari realisasi
tahun 2016 sebesar 9,8 juta MT sehubungan dengan kenaikan produksi di konsesi Tabang.
Proitabilitas
Perseroan menargetkan laba bersih sebelum pajak antara AS110,0 juta hingga AS120,0 juta, belum termasuk
beban penurunan nilai lainnya. Kami memperkirakan biaya tunai akan konsisten dengan realisasi tahun 2016
yaitu antara AS28MT hingga AS32MT. Hal ini di luar kenaikan rata-rata rasio pengupasan tanah yang lebih
tinggi antara 3,5 hingga 4, terutama karena adanya rencana perluasan di TSAFKP serta WBM yang memasuki area
pertambangan baru dengan rasio pengupasan tanah yang lebih tinggi. Namun hal ini akan diimbangi dengan upaya
Perseroan untuk menerapkan inisiatif pengurangan biaya seperti biaya overhead dalam operasi tambang serta
mengoptimalkan perencanaan penambangan.
Belanja modal
Perseroan menganggarkan belanja modal untuk tahun 2017 sekitar AS50 juta hingga AS71 juta. Sebagian
besar dana tersebut akan digunakan untuk membiayai infrastruktur proyek Tabang. Pada tahun 2017, Perseroan
akan menyelesaikan pelapisan dan pengaspalan jalan, berbagai macam pembangunan infrastruktur di Tabang
untuk mendukung peningkatan produksi, penggantian 2 cranes di BCT dan dry-docking di KFT-1.
Struktur modal
Dalam mengelola operasi, Perseroan akan menggunakan kas internal untuk membiayai semua investasi dan
operasional. Perseroan memperkirakan harga acuan rata- rata batubara akan tetap stabil di tahun 2017 dengan harga
rata-rata tahunan yang diperkirakan sebesar AS65MT. Hal ini, disertai dengan perkiraan kenaikan produksi dan
volume penjualan dari Tabang, dapat mempertahankan marjin laba kotor dan kemungkinan meningkatkannya,
sehingga secara keseluruhan Perseroan akan
2017 Projections
At the end of 2016, the Company’s management has determined work plantargets for 2017, namely:
Revenue
The Company has assumed a relatively conservative coal price in 2017 which results in the Company budgeting
revenues of between US600 million to US750 million in 2017 with an average coal selling price of between
US38MT to US 42MT. This target range is higher than the 2016 revenue due to an anticipated increase in
benchmark prices and coal sales volumes to be between 16.0 to 18.0 million tonnes. The Company plans to focus
production at Tabang which is a low cost and low CV mine, combined with a planned expansion at TSAFKP combined
with WBM entering a new mining area at a much higher stripping ratio.
Production
Total production is targeted to be between 16.0 to 18.0 million MT or an increase of 63.2 - 83.6 from 2016
actual of 9.8 million MT due to the increased production from the Tabang concessions
Proitability
The Company targets net income before tax of between US 110.0 to 120.0 million, excluding any further
impairment charge. We expect Cash Costs will be consistent with actual 2016, which will be in the range of
US28MT to US32MT. This is despite a slightly higher average strip ratio between 3.5 to 4, primarily due to the
planned expansion at TSAFKP combined with WBM entering a new mining area at a much higher stripping ratio.
However, this will be offset as the Company will continue to implement cost reduction initiatives such as reduction in
operation overheads and optimized mine planning.
Capital expenditure CAPEX
The Company’s Budgeted CAPEX for 2017 is expected to be within the range of US50 million to US71 million.
Most of the funds will be used for the Tabang project’s infrastructure. In 2017, the Company will partially complete
the road sheeting and road surfacing project, as well as various infrastructure at Tabang to cater for expanded
production, replacing 2 cranes at BCT, and dry docking of KFT-1.
Capital structure
In managing operations, the Company will use internal cash to fund all investments and operations. The
Company anticipates that benchmark coal prices will remain reasonably stable in 2017 with the annual average
anticipated to be US65MT. Combined with the increasing production and sales volumes anticipated from Tabang,
this means the gross proit margin will be maintained and potentially increased and overall the Company’s will
Management Review and Analysis Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan 2016
PT Bayan Resources Tbk menghasilkan keuntungan pada tahun 2017, tidak
termasuk kemungkinan penurunan nilai lebih lanjut.
Tinjauan Pemasaran dan Penjualan
Trend Pasar
Pasar batubara ikut menikmati keberhasilan pengurangan laju pasar komoditas, dengan prospek positif yang
mengakhiri kinerja rendah selama lima tahun. Rendahnya pertumbuhan GDP secara global dibandingkan angka
ratarata jangka panjang masih menimbulkan ketidakpastian mengenai prospek pasar komoditas dalam jangka waktu
lebih panjang, terutama dengan masih lesunya harga minyak saat ini. Tren ekonomi jangka panjang merupakan
indikator sangat penting dari permintaan atas komoditas dan tren harga. Produk energi merupakan salah satu
pemicu pertumbuhan yang didorong konsumsi, dan angka GDP global yang sedikit membaik menandakan pulihnya
permintaan atas komoditas energi.
Awal tahun 2016 mengawali tahun terburuk dalam sejarah dunia komoditas, dengan harga yang turun
semakin rendah akibat jatuhnya harga minyak, penurunan suku bunga di Jepang dan Eropa, penguatan Dolar AS,
kembalinya ekspektasi resesi di AS, dan melemahnya ekonomi China. Namun kinerja ekonomi China yang
didukung antusiasme dan kemampuan relasi mampu mematahkan ekspektasi umum. Skeptisisme terhadap
keberlangsungan permintaan komoditas di China berubah akibat kebijakan ekonomi yang mendukung investasi,
sehingga menyebabkan peningkatan laba industri dan mendongkrak pasar real estate. Permintaan tinggi atas
baja menyebabkan harga batubara naik tajam, namun pemicu utamanya adalah kebijakan pembatasan pasokan
di China yang membatasi operasional tambang batubara menjadi 276 hari setahun. Kebijakan tersebut mendorong
harga batubara hingga melampaui 100 setelah masa sulit bertahun-tahun. Kondisi ekonomi yang mendukung
di wilayah-wilayah lain menimbulkan dampak kolektif yang positif pada pasar. Pelonggaran kebijakan 276 hari sampai
bulan Maret 2017 untuk mengontrol luktuasi harga dan memberikan stabilitas menyebabkan kondisi pasar
menjadi lebih seimbang. Suku bunga yang lebih tinggi dan kemungkinan stimulasi ekonomi keuangan di ekonomi
berbagai negara diharapkan dapat mendukung harga komoditas dan produk energi, termasuk batubara thermal.
2016 – Tahun Kebangkitan
Pasar batubara mengalami gejolak di tahun 2016 saat Indeks Globalcoal Newcastle basis 6.000 NAR yang
diperdagangkan pada harga AS47,37 pada tanggal 22 Januari menjadi AS109,69 pada tanggal 11 November.
Keputusan untuk membatasi pasokan yang dilakukan pemerintah China berhasil memulihkan industri dengan
Indeks Globalcoal Newcastle yang mencapai angka ratarata AS66,10 pada tahun 2016, atau 11,65 lebih
tinggi berdasarkan perbandingan year on year. generate a proit in 2017, excluding any potential further
impairment charge.
Marketing and Sales Review
Market Trends
The coal market shared the success of performance reversal of commodity market with a positive outlook
shedding the ive years long underperformance. The underperformance of global GDP growth in comparison to
long-term average still emit waves of uncertainty on the slightly longer term performance of the commodity market
with oil prices still staying sluggish. Long-term economic trends are extremely important indicators of the commodity
demand and its price trend. The energy products are one of the main enablers of consumption led growth and slight
revival of global GDP indicates a revival of energy demand.
Start of year 2016 was directing the commodity world to its worst year of performance with prices hitting fresh
lows on the backdrop of collapsing oil prices, negative interest rates in Japan and Europe, stronger US Dollar
and revived expectation of recession in USA and
weaker Chinese economy. However, China’s economic performance, supported by their willingness and ability
to relate, beat consensus expectations. The skepticism over the sustainable Chinese commodities demand takes
a new dimension with supportive economic policies for investments leading to improvement in industrial proits
and support for real estate market. The healthy steel demand contributed to the spike of coal prices but the main
driver was China’s supply curtailment policy of restricting coal mines to operate only 276 days of the year. The
policy drove the coal price above 100 after many years of struggle. The supportive economic conditions in other
regions had a compounding effect on markets to provide fresh resurge. The relaxation of 276 days directive until
March 2017 to control the price luctuation and inject stability is driving the market towards a more balanced
position. The higher interest rate era and likelihood of iscal economic stimulation in various economies is expected to
support commodity.
2016 – A Year Of Buoyancy
Coal market swayed heavily in 2016 as Globalcoal Newcastle Index basis 6,000 NAR traded from
US47.37 22 January to US 109.69 11 November. The year started with extremely bearish sentiments for
coal futures. The supply curtailment decision by the Chinese Government revived the industry with Globalcoal
Newcastle Index averaged US66.10 in 2016, which is 11.65 higher on a y-o-y comparison.
Management Review and Analysis Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report
PT Bayan Resources Tbk
Jan Feb
Mar Apr
May Jun
Jul Aug
Sep Oct
Nov Dec
120.000
2016 Globalcoal Newcastle Index
100.000 80.000
60.000 40.000
20.000 0.000
Tahun 2016 membuktikan pengaruh China atas pasar batubara dunia. Pasar jatuh hingga tingkat terendah pada
Kuartal 1 2016 akibat peredaman permintaan batubara impor di China. Permintaan semakin melemah dengan
depresiasi Yuan terhadap Dolar AS. Pembelian batubara impor oleh China pada Kuartal 1 2016 menjadi sangat
terbatas pada bulan Januari sebelum Tahun Baru Imlek. Kuartal kedua menunjukkan tanda-tanda awal pulihnya
impor batubara ke China. Hal ini terutama didorong oleh kebijakan China untuk memulihkanmempercepat
keseimbangan inansial terhadap situasi kelebihan pasokan dalam industri batubara dengan menerapkan
langkah-langkah pengendalian produksi dan penurunan pasokan dalam negeri yang efektif. Namun dampak
penurunan produksi batubara dalam negeri tidak terlalu terasa dengan adanya pembangkitan listrik tenaga air
yang tinggi.
Akhir kuartal pertama juga ditandai berakhirnya El Nino di Indonesia, dengan curah hujan yang melebihi ratarata
pada kuartal 2 2016. Pasar mencatat harga batubara yang rendah bersamaan dengan timbulnya musim hujan yang
menyebabkan penurunan pasokan batubara di Indonesia. Satu-satunya faktor pendukung adalah harga batubara
dalam negeri, dan banyak pemasok besar membatasi ekspor untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri di
Indonesia. Pasar bereaksi pada meningkatnya permintaan saat pemerintah China mengumumkan pengurangan hari
operasional tambang batubara domestik dari 330 ke 276 hari per tahun. Gerakan ini menurunkan output batubara
tahunan sebesar 600 juta ton yang mendorong permintaan batubara luar negeri karena menyusutnya pasokan
batubara dalam negeri. Eksporter terbesar yaitu Indonesia mengalami hambatan akibat curah hujan lebat selama
paruh kedua 2016, yang menyebabkan keterbatasan pasokan. Meskipun pertumbuhan ekonomi global hanya
sedikit, harga batubara terus meningkat dengan adanya pembatasan produksi di China.
Harga Globalcoal Newcastle terus menanjak hingga mencapai AS103,44 pada bulan November 2016. Harga
batubara domestik China meningkat nyaris dua kali lipat dalam periode yang sama. Peningkatan harga batubara
besar-besaran ini tidak selaras dengan langkahlangkah yang diambil Komisi Pembangunan Nasional dan
Reformasi China NDRC untuk meningkatkan stabilitas harga batubara dalam negeri. Pada pertengahan
The year demonstrated the inluence of China over worlds coal market. The market dipped to the lowest level in Q1
2016 as Chinese demand for imported coal was subdued and demand is further dampened by the depreciation of
Yuan against US dollar. The imported coal purchases by Chinese buyers in Q1 2016 was limited to a small window
in January prior to Chinese Lunar New Year. The second quarter indicated early signs of China looking at importing
coal again. The major driver was China’s policy to restore accelerate inancial health to an oversupplied coal industry
by introducing production control measures and effective domestic supply reduction. However, at the backdrop of
strong hydro electricity generation, the impact of domestic coal production drop was not visible.
End of irst quarter also witnessed the end of El Nino in Indonesia with arrival of more than above average rainfall
in Q2 2016. The market of record low prices together with the onset of monsoon saw a drop in coal supplies from
Indonesia as well. The only support was the domestic market price and many major suppliers curtailed exports to
cater to Indonesian domestic demand. The market reacted to the demand pressure when the Chinese Government
introduced the reduction of operating days for domestic coal mines from 330 to 276 days per year. This move
indicatively reduced annual coal output by 600 million tonnes which pushed up seaborne coal demand due to
the domestic coal supply reduction. The largest exporter – Indonesia – hampered with heavy rainfall across the
second half of 2016 inlicted further supply constraints. Despite only marginal growth in the global economy, coal
prices continue to increase riding on China’s production restrictions.
Globalcoal Newcastle prices continue to climb up to US103.44 in November 2016. Chinas domestic coal
price had nearly doubled at the same period. This massive increase in coal price was not in line with the China’s
National Development and Reform Commission NDRC measures to promote domestic coal price stability. In
mid-November, China’s NDRC implemented relaxation measures to policy related to coal production curtailments
Management Review and Analysis Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan 2016
PT Bayan Resources Tbk November, NDRC melakukan langkah-langkah untuk
melonggarkan kebijakan terkait pembatasan produksi batubara dan mengizinkan perusahaan-perusahaan
tambang menambang 330 hari dalam setahun hingga bulan Maret 2017 untuk menstabilkan pasar. Sesuai dugaan,
pasar bereaksi drastis sementara penurunan mendadak permintaan China atas batubara impor menurunkan
kenaikan pesat harga batubara dan menyebabkan indeks Newcastle berkurang AS20 menjadi AS80 pada akhir
tahun.
Tahun 2016 ditandai dua langkah penting pengendalian produksi batubara di Asia, yaitu China dan Indonesia.
Meskipun pelaksanaan dan penerapan langkah-langkah tersebut ketat, namun hasilnya membawa angin segar
bagi industri yang mengalami kelesuan. Langkah tersebut meningkatkan impor batubara thermal ke China hingga
sekitar 40 juta ton dan mengurangi ekspor Indonesia sebesar 15 juta ton. Perubahan-perubahan ini, disertai
pertumbuhan permintaan batubara dalam ekonomi Asia Tenggara yang tengah berkembang, memperbaiki
penurunan permintaan batubara di India dan Uni Eropa, sehingga menyebabkan permintaan batubara luar
negeri tahun 2016 secara keseluruhan menyamai angka tahun 2015. Pertumbuhan permintaan Asia Tenggara
terus didongkrak dengan pembangunan kapasitas pembangkitan listrik tenaga batubara baru.
Pemulihan harga dari titik rendah pada awal 2016 membantu pulihnya margin kas positif bagi mayoritas
produsen batubara thermal luar negeri, namun volatilitas harga dan akses modal akan tetap membatasi pertumbuhan
pasokan. Indonesia harus tetap membatasi produksi secara ketat untuk mengurangi biaya dan meningkatkan
eisiensi produksi. Kemungkinan aktifnya produksi batubara berkualitas rendah dapat mempengaruhi kenaikan harga.
Data produksi mengarah pada kesimpulan adanya penurunan volume pasokan batubara ekspor berenergi
tinggi secara umum, terutama dari Indonesia dan Afsel seiring dengan menyusutnya cadangan batubara tingkat
tinggi. Akibatnya, pasokan batubara berenergi tinggi masih tetap terbatas, mendukung segmentasi pasar dan
diferensiasi harga.
Pasar mengharapkan langkah-langkah positif dari China dan pembatasan pasokan di negara-negara produsen
batubara penting untuk menjaga kestabilan harga batubara. Kami mengharapkan harga batubara tahun 2017
akan diperdagangkan antara 70 dan 80 per metrik ton.
Penjualan – Arah dan Prioritas
Urbanisasi dan industrialisasi negara berkembang tetap merupakan faktor yang memicu tren positif bagi sektor
pertambangan batubara. Batubara masih merupakan satu-satunya bahan bakar berkelanjutan dan ekonomis
yang dapat memenuhi permintaan energi di masa depan untuk negara-negara berkembang.
Dari konsesi Tabang dan Pakar, Bayan memiliki hampir 1 miliar ton perkiraan cadangan batubara berkandungan
belerang dan abu ultra-rendah. Kategori batubara ini telah dipasarkan Perseroan sebagai Bayan Ultra Coal BUC.
BUC memiliki kandungan abu rendah sekitar 3 as received, kandungan belerang rendah kurang dari
allowing Chinese miners to mine for 330 days a year till March 2017 to bring market stability. As expected, the
market reacted sharply as sudden drop of Chinese demand for imported coal reversed the price rally as Newcastle
index shed US20 to reach low US80 by year end.
2016 saw two major coal production control measures in Asia – in China and Indonesia. Though the behavior and
implementation of such measures are distinct, the outcome was a massive relief to a substantially underperforming
industry. Such measures have increased thermal coal imports to China by about 40 million tons and reduced
Indonesian exports by 15 million tons. These swings together with demand growth in the emerging economies
of South East Asia, offset demand reductions in India and the EU, to hold overall 2016 seaborne demand in line with
2015. South East Asian demand growth continues to be
supported by the construction of new coal ired generation capacity.
The price recovery from the lows at the beginning of 2016 has facilitated the return to positive cash margins for the
majority of seaborne thermal coal producers, yet price volatility and access to capital should continue to limit
supply growth. It is important that Indonesia maintain the production discipline with continued efforts to reduce costs
and improve production eficiency. The likeliness of some idled low quality capacity production returning may impact
the price recovery. The production data continue to lead us to a conclusion that there is a general decline in supply
volumes of higher energy coal export products, particularly from Indonesia and South Africa, as high grade reserves
are depleted. Consequently, high energy coals remain in tighter supply, supporting market segmentation and price
differentiation.
The market is reeling on expectation of positive measures from China and supply restrictions across major producing
nations to keep coal prices stable. We expect coal price in 2017 shall be range bound trading between 70 and 80
pmt.
Sales – Direction and Priorities
The urbanization and industrialization of emerging economies remains a positive trend for the coal mining
sector. Coal remains the only sustainable and economic fuel that can meet future energy demands in emerging
markets.
From both Tabang and Pakar concessions, Bayan have close to 1 billion tonnes of estimated coal reserves with
ultra-low sulfur and ultra-low ash properties. For this category of coal, the company have been marketing it as
Bayan Ultra Coal BUC.
BUC has low ash about 3 as received, low sulphur less than 0.1 as received, low nitrogen 0.8 as received,
Management Review and Analysis Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report
PT Bayan Resources Tbk 0,1 as received, kandungan nitrogen rendah 0,8 as
received, kandungan natrium rendah 0,8 as received, kandungan kalium rendah sekitar 0,5 as received dan
IDT AFT tinggi sekitar 1250 Derajat Celcius. BUC adalah standar batubara ramah lingkungan.
Emisi NOx BUC relatif rendah karena kandungan zat terbang yang tinggi dan kandungan nitrogennya yang
rendah. Kandungan rendah belerang BUC mengurangi emisi SO2. Biaya terkait pengendalian emisi dapat
diturunkan signiikan karena pembangkit tenaga listrik tidak perlu memasang peralatan baru yang mahal seperti sistem
desulfurisasi gas cerobong asap lue atau menggunakan
metode mahal seperti scrubber. Kandungan abu rendah secara substansial mengurangi kesulitan penanganan
abu. Penanganan abu merupakan masalah lingkungan terbesar yang dihadapi setiap pembangkit listrik dewasa
ini. Dengan BUC, manajemen Bayan berada pada posisi strategis untuk menghadapi kondisi tak menentu saat
ini dan mengambil keuntungan dari prospek permintaan batubara jangka menengah hingga panjang.
NegaraCountry 2014
2015 2016
Tonase Tonnage
Persentase Percentage
Tonase Tonnage
Persentase Percentage
Tonase Tonnage
Persentase Percentage
Bangladesh -
0.00 63,700
0.71 -
0.00 China
1,209,930 10.04
616,000 6.91
1,846,536 14.26
Hong Kong -
0.00 -
0.00 130,125
1.00 India
2,749,154 22.82
4,217,936 47.29
4,606,814 35.56
Indonesia 198,387
1.65 137,495
1.54 1,228,715
9.49 Italy
1,321,721 10.97
65,591 0.74
- Japan
949,152 7.88
644,213 7.22
662,846 5.12
Korea 237,352
1.97 366,078
4.10 871,101
6.72 Malaysia
940,498 7.81
1,071,171 12.01
1,478,556 11.41
Pakistan 167,265
1.39 -
0.00 -
0.00 Philippines
1,300,148 10.79
668,426 7.49
604,825 4.67
Singapore 237,107
1.97 440,039
4.93 516,012
3.98 Spain
38,500 0.32
- 0.00
- 0.00
Sri Lanka 56,351
0.47 -
0.00 -
0.00 Taiwan
2,583,706 21.45
506,207 5.68
778,096 6.01
Thailand -
0.00 109,521
1.23 99,712
0.77 Vietnam
56,909 0.47
12,180 0.14
130,194 1.01
Total Penjualan MT Total Sales
12,046,181 100
8,918,556 100
12,953,533 100
Harga Jual Rata-rata Average
Selling Price ASP 66.10
48.54 40.87
CV Gross as received
5,737 5,173
4,843
Perseroan telah menjual 12,95 juta ton batubara pada tahun 2016. India tetap menjadi importir terbesar dengan
angka ekspor batubara dari Bayan mencapai 35,56. Selama tujuh tahun berturut-turut India tetap menjadi
pelanggan terbesar kami. Hal ini sesuai dengan rencana ekspansi Bayan ke pasar batubara bernilai kalori rendah
seperti yang diproduksi konsesi Tabang dan Pakar. Bayan
telah secara signiikan meningkatkan produksi batubara berkalori dan berbiaya rendah untuk mempertahankan
keberadaan Perseroan di industri batubara.
Penjualan Bayan juga meningkat di negara lain. Pada tahun 2015, tiga negara yang merupakan pelanggan
batubara terbesar Bayan mencakup 66,80 dari penjualan Bayan. Pada tahun 2016, porsi ketiga negara pelanggan
terbesar yang membeli Bayan menurun menjadi 61,23 dari total penjualan. Kami berhasil memenuhi kebutuhan
low sodium 0.8 as received, low potassium about 0.5 as received and high IDT AFT around 1250 Deg C.
BUC is the benchmark for environmentally friendly coal.
The NOx emission of BUC is relatively very low due to its high volatile and low nitrogen content. BUC low sulphur
content in coal reduces the SO2 emission. The cost related to emission control can be lowered to a large extent as
power plants are not required to install expensive new
equipment such as lue gas desulfurization systems or resort to expensive methods like scrubbers. Low ash
content substantially reduces the challenges related to ash handling. Ash handling is the single largest environmental
issue every power plant faces today. With BUC, Bayan’s management is well positioned to weather current
uncertain conditions and beneit from medium to longer- term prospect for demand of coal
The Company’s sold 12.95 million tons in the year 2016. India remains the largest importer at 35.56 for coal exported from
Bayan. For a seventh consecutive year, India continues to be our biggest market. This matches well with the expansion
plans of the Company into lower caloriic value coal production from Tabang and Pakar concessions. Bayan have signiicantly
increased the low cost, low caloriic value production to maintain the company’s presence in the coal industry.
Nonetheless, Bayan sales volume has also grown in other markets as well. In 2015, the top 3 countries who took Bayan
coal occupied more than 66.80 of Bayan sales. In 2016, the top 3 countries that took Bayan coal have reduce to 61.23.
We have been successful to meet the increased coal demand
in Indonesia. In 2016, Indonesia sales have grown signiicantly
Management Review and Analysis Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility
Laporan Tahunan 2016
PT Bayan Resources Tbk akan batubara yang semakin meningkat di Indonesia.
Pada tahun 2016, penjualan di Indonesia naik signiikan sebesar lebih dari 1 juta ton dalam perbandingan year
on year. Peningkatan impor batubara ke China juga meningkatkan volume penjualan kami sebesar 1,2 juta ton
dalam perbandingan year on year.
Kami juga tetap memaksimalkan umur tambang batubara berkalori tinggi dengan mencadangkan produksi guna
memanfaatkan harga tinggi di masa mendatang. Kami telah menjual sekitar 27,13 dari produksi kami sebagai
batubara bernilai kalori tinggi dengan nilai GAR rata-rata 5.801 Kcalkg ke basis pelanggan lama seperti Jepang,
Taiwan, Malaysia dan Filipina. Batubara bituminus diproduksi oleh tambang TSA, FKP dan WBM.
Kami terus mengupayakan strategi penjualan yang menargetkan kontrak jangka panjang untuk memenuhi
kebutuhan pembangkit tenaga listrik baru, baik di dalam negeri maupun untuk ekspor. Langkah ini dapat melindungi
Perseroan dalam kondisi pasar yang tak menentu karena kemungkinan situasi kelebihan pasokan. Kami terus
berupaya menjadi yang terdepan dalam kompetisi dan mengembangkan reputasi sebagai salah satu produsen
batubara termapan di Indonesia.
Pada tahun 2016, Perseroan berhasil mencapai economies of scale dan meningkatkan model pengembangannya
dengan tambang Tabang yang berbiaya rendah. Tabang mengalami peningkatan penjualan terbesar di tahun 2016
dan akan tetap meningkatkan volume penjualan di tahun- tahun mendatang berdasarkan permintaan akan batubara
Tabang saat ini. Sesuai dengan situasi yang berubah dan kebijakan-kebijakan nasional, Perseroan akan
melakukan penyesuaian-penyesuaian terhadap model pengembangan Perseroan dan target pengembangan
pasar untuk beradaptasi dengan situasi.
Dividen
Kebijakan dividen Perseroan sebagaimana tercantum di dalam Prospektus Penawaran Saham Perdana atau IPO
pada tahun 2008 menyatakan bahwa pembagian dividen kepada pemegang saham maksimum 60 dari laba
bersih konsolidasian setelah dikurangi cadangan wajib dan mempertimbangkan arus kas dan rencana investasi.
Selain itu pembagian dividen harus terlebih dahulu mendapatkan rekomendasi dari Direksi dan disetujui oleh
Pemegang saham melalui RUPS Perseroan.
Perseroan tidak melakukan pembagian dividen untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2015 sehubungan
dengan kondisi Laporan keuangan yang mengalami kerugian sebagaimana hasil keputusan RUPS Tahunan
2016.
Sejarah pembayaran dividen tunai yang pernah dilakukan Perseroan sejak tercatat sebagai anggota Bursa adalah
sebagai berikut:
Tahun Year Laba Bersih
Net Income RpIDR Jumlah Dividen Rp Total
Dividend IDR Dividen per Lembar Saham
Rp Dividend per Share IDR
Tanggal Pembayaran
Payment Date
2010 780,719 juta
million 266.7 miliar
billion 80
13 Juli July
2011 2011
1,873,210 juta million
666.6 miliar billion
200 12 Juli
July 2012
by more than 1 million tonnes on a y-o-y comparison. The increase in imported coal to China has also increased our
sales volume by 1.2 million tonnes on a y-o-y basis.
In addition, we have continued to maximize our high caloriic value mine life by conserving production to tap into future price
upside. We have sold approximately 27.13 of our produce as high caloriic value coal with average GAR value of 5,801
Kcalkg to our traditional markets such as Japan, Taiwan, Malaysia and Philippines. The bituminous coal originates from
our TSA, FKP and WBM mines.
We continue to pursue a sales strategy that taps into long term contracts needs to fulil both domestic and export new power
plants requirement. This shall protect the Company through current volatile market condition caused by any possible over
supply situation. We strive to stay ahead of the competition and develop the Companys coal reputation of one of the
committed and established producers in Indonesia.
In 2016, the Company have been successful in achieving economies of scale and upgraded its development model with
our low cost Tabang mine. Tabang occupies the largest sales increase in 2016 and will continue to increase sales volume in
the coming years basis the current coal demand for Tabang. In accordance with the changing situation and the national
policies, the Company will carry out adaptive adjustments to
the Company’s development model and market development target.
Dividends
Company dividend policy as embodied in the 2008 IPO Prospectus states that distribution of dividend to
shareholders shall be no more than 60 of consolidated net proit after mandatory reserves and after taking into
account cash low and investment plans. It also needs prior recommendation by the Company Board of Directors
and approval by the Shareholders in GMS.
The Company did not distribute dividends for the iscal year ending 31 December 2015 due to the deicits in Company
inancial statement as resolved by the AGMS in 2016.
History of cash dividends paid by the Company since being registered as Stock Exchange member is as follows:
Management Review and Analysis Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility
2016 Annual Report
PT Bayan Resources Tbk
Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum
Penggunaan dana hasil Penawaran Umum Saham Perdana atau IPO Perseroan tahun 2008 telah
direalisasikan penuh sesuai dengan tujuan penggunaan dana yang disetujui oleh RUPS Luar Biasa tanggal 25
Juni 2009 dan telah dilaporkan kepada pemegang saham melalui RUPS Tahunan pada tanggal 7 Juni 2011.
Informasi Transaksi Material Yang Mengandung Benturan Kepentingan
Selama tahun 2016, Perseroan tidak melakukan transaksi material yang mengandung benturan kepentingan.
Perubahan Peraturan Perundang- undangan
Bayan Group tunduk pada ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang diterbitkan oleh pemerintah
Republik Indonesia antara lain bidang pertambangan, perhubungan, kehutanan dan perdagangan. Perseroan
selaku perusahaan terbuka juga tunduk pada ketentuan peraturan dan perundang-undangan yang diterbitkan pasar
modal, termasuk peraturan yang dikeluarkan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan Bursa Efek Indonesia.
Dalam tahun 2016 ini telah terbit beberapa peraturan baru yang dapat memberikan dampak terhadap kegiatan
Perseroan dan anak-anak usahanya, antara lain: 1.
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan No. P.50MnlhkSetjenKum.162016 tanggal 8 Juni
2016 tentang “Pedoman Pinjam Pakai Kawasan Hutan”, yang antara lain mengatur mengenai
pembatasan atas kawasan hutan produksi yang tidak dapat diberikan ijin pinjam pakai.
2. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan
No. P.89MnlhkSetjenKum.1112016 tanggal 22 November 2016 tentang “Pedoman Penanaman
Bagi Pemegang IPPKH Dalam Rangka Rehabilitasi DAS, yang antara lain mengatur mengenai kewajiban
pemegang IPPKH untuk melakukan rehabilitasi DAS dan penyampaian peta rencana lokasi penanaman
rehabilitasi DAS tersebut sebelum dapat melakukan kegiatan dalam kawasan hutan.
3. Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 71 Tahun 2016 tanggal 29 Juni 2016 tentang Perubahan Kedua
atas Peraturan Menteri Perhubungan No. PM 51 Tahun 2011 tentang Terminal Khusus dan Terminal
Untuk Kepentingan Sendiri, dimana diatur antara lain mengenai penggunaan terminal khusus untuk
melayani kepentingan umum.
Perubahan Kebijakan Akuntansi
Dalam hal menyajikan Laporan Keuangan untuk tahun 2016, Perseroan menggunakan Standar Akuntansi
Keuangan atau Statement of Financial Accounting Standards “SFAS” dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan atau Interpretations of Statement of Financial Accounting Standards “ISFAS” dan tidak ada perubahan
kebijakan Akuntansi lainnya.
Realization of the Use of Proceeds from IPO
The utilization of the proceeds of Company IPO in 2008 has been fully realized in accordance with the purpose of
fund utilization approved by EGMS on 25 June 2009 and has been reported to the shareholders in AGMS on 7 June
2011.
Information on Material Transactions Involving Conlict of Interests
The Company did not have any material transactions including a conlict of interest during 2016.
Changes In Laws and Regulations
Bayan Group complies with the provisions of laws and regulations issued by the government of the Republic of
Indonesia in mining, transportation, forestry and trade sectors, to mention a few. The Company as a public
company also complies with the provisions of laws and regulations issued by the capital market, including
regulations issued by the Financial Services Authority and Indonesia Stock Exchange.
During 2016, several new regulations have been issued which may impact the activities of the Company and its
subsidiaries, such as: 1. Regulation of the Minister of Environment and
Forestry No. P.50MnlhkSetjenKum.162016 dated 8 June 2016 on “Guidelines for Forest Area Borrowing
and Use”, which regulates the setting of boundaries of production forest areas which cannot be granted with
borrowing and use permits.
2. Regulation of the Minister of Environment and Forestry No. P.89MnlhkSetjenKum.1112016
dated 22 November 2016 on Planting Guidelines for IPPKH Holders in the context of River Basin
Area Rehabilitation”, which regulates the obligations of IPPKH holders to rehabilitate River Basin Area
DAS and submit map of planned DAS rehabilitation locations before conducting activities in forest area.
3. Regulation of the Minister of Transportation No. PM 71 Year 2016 dated 29 June 2016 on Second
Amendment to the Regulation of the Minister of Transportation No. PM 51 Year 2011 on Special and
Private Purpose Terminals, which among others regulates the use of special terminals to serve public
purposes.
Changes in Accounting Policy
In presenting the 2016 Financial Statement, the Company adopted Statement of Financial Accounting Standards
“SFAS” and Interpretations of Statement of Financial Accounting Standards “ISFAS”. No changes in accounting
policies so far.
Management Review and Analysis Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance
Laporan Tahunan 2016
PT Bayan Resources Tbk
Corporate Social Responsibility
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility Surat Pernyataan
Statement Letter
2016 Annual Report
PT Bayan Resources Tbk
Good Corporate Governance
Company Good Corporate Governance GCG policies require the implementation of GCG practices in line with
the principles of transparency, accountability, responsibility, independency, and fairness in each Bayan Group work
unit. The Board of Commissioners, Board of Directors and employees within Bayan Group are committed to
continuous implementation and quality improvement of GCG to the best extent possible.
Dissemination of information, supervision and evaluation in respect of the implementation of GCG Guidelines are
conducted by the Risk Management and GCG Division and Committee periodically for all employees through
representatives of respective sites andor Bayan Group work units.
Board of Directors
The Board of Directors is an organ which manages the Company for its best interests in line with its purposes and
objectives. In 2016, the Company has a total of 9 nine Directors, 1 one of whom is an independent director.
The Board of Directors is chaired by President Director, namely Chin Wai Fong. In order to realize Company vision
and mission and objectives, the Board of Directors with the approval of the Board of Commissioners manages the
Companys day-to-day business with principles of prudence by referring to Good Corporate Governance policies. The
duties, responsibilities, authorities and obligations of the Board of Directors are set forth in the Company Articles
of Association and embodied in the Board of Directors Working Guidelines. They include:
1. Performing management duties in accordance with Company Articles of Association and Board of
Directors Guidelines. 2. Convening AGMS and other GMS as regulated in
laws and regulations and the Company articles of association.
3. Performing their duties and responsibilities in good faith and with full accountability and prudence.
4. The Board of Directors is authorized to represent the
Company inside and outside the Court.
Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Kebijakan Tata Kelola Perusahaan Perseroan mengharuskan untuk menerapkan praktek-praktek Tata
Kelola Perusahaan yang baik sesuai dengan prinsip-prinsip keterbukaan transparency, akuntabilitas accountability,
pertanggungjawaban
responsibility, independensi independency, dan kesetaraan dan kewajaran fairness
di setiap unit kerja Bayan Group. Dewan Komisaris, Direksi dan pegawai yang berada di lingkungan Bayan
Group berkomitmen untuk terus menerapkan dan meningkatkan kualitas penerapan tata kelola perusahaan
sebaik mungkin.
Sosialisasi, pengawasan dan penilaian penerapan Pedoman Tata Kelola Perusahaan dilakukan oleh Divisi dan
Komite Risk Manajemen Tata Kelola Perusahaan secara berkala kepada seluruh pegawai melalui perwakilan dari
masing-masing site danatau unit kerja Bayan Group.
Direksi
Direksi adalah organ yang menjalankan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perseroan sesuai dengan
maksud dan tujuannya. Tahun 2016, jumlah anggota Direksi Perseroan sebanyak 9 sembilan orang, 1
satu di antaranya adalah Direktur Independen. Direksi dipimpin oleh Direktur Utama yaitu Chin Wai Fong. Untuk
mewujudkan visi dan misi serta tujuan Perseroan, Direksi atas persetujuan Dewan Komisaris mengelola jalannya
roda bisnis Perseroan dengan prinsip kehati-hatian dan berpedoman pada kebijakan Tata Kelola Perusahaan yang
baik. Tugas, tanggung jawab, wewenang dan kewajiban Direksi diatur dalam Anggaran dasar Perseroan juga
dimuat di dalam Pedoman Kerja Direksi antara lain:
1. Menjalankan kepengurusan sesuai dengan anggaran
dasar dan Pedoman Direksi Perseroan. 2. Wajib melaksanakan RUPS tahunan dan RUPS
lainnya sebagaimana diatur dalam peraturan perundang-undangan dan anggaran dasar Perseroan.
3. Wajib melaksanakan tugas dan tanggung jawab dengan itikad baik, penuh tanggung jawab dan
kehati-hatian. 4.
Direksi berwenang mewakili Perseroan di dalam dan di luar pengadilan.
Tata Kelola Perusahaan yang Baik
Good Corporate Governance
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility Surat Pernyataan
Statement Letter
Laporan Tahunan 2016
PT Bayan Resources Tbk 5.
Merumuskan dan menyajikan Rencana Kerja Jangka pendek dan Jangka Panjang.
Tugas dan tanggung jawab anggota Direksi
No. Nama dan Jabatan
Name and Title Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
1 Chin Wai Fong
Direktur Utama President Director
Direktur Utama bertanggung jawab untuk memimpin dan mengendalikan jalannya Perusahaan dan bertanggung jawab penuh untuk meningkatkan
kinerja Bayan Group.
President Director is responsible for leading and controlling the operations of the Company and fully responsible for improving Bayan Group
performance. 2
Lim Chai Hock
Direktur Operasi Director of Operations
Direktur Operasi bertanggung jawab memastikan jalannya operasional tambang dan pelabuhan Bayan Group yang meliputi GBP 1, GBP 2,
TSAFKP, PIK, FTB, WBM, Pakar, Mamahak dan Pelabuhan BCT, serta operasional Kantor Balikpapan.
Director of Operations is responsible for overseeing Bayan Group mining and port operations which consist of GBP 1, GBP 2, TSAFKP, PIK,
FTB, WBM, Pakar, Mamahak and BCT, as well as the operations of the Balikpapan Ofice.
3 Engki Wibowo
Direktur Kesehatan dan Kesela- matan Kerja, Lingkungan Hidup
serta Pengembangan Masyarakat Director of Occupational Health and
Safety, Environment and Community Development
Direktur Kesehatan dan Keselamatan Kerja serta Lingkungan hidup bertanggung jawab atas penyusunan dan pelaksanaan kebijakan HSE,
pengelolaan lingkungan, pelaksanaan sistem manajemen terintegrasi, pelaksanaan dan pengawasan program pengembangan masyarakat di
lingkungan Bayan Group.
Director of Occupational Health, Safety and Environment is responsible for the preparation and implementation of HSE policies, environmental
management, implementation of integrated management system, and execution and supervision of community development programs within
Bayan Group environment.
4 Jenny Quantero
Direktur Urusan Korporasi dan Sekretaris Perusahaan
Director of Corporate Affairs and Corporate
Secretary Direktur Urusan Korporasi bertanggung jawab di bidang keuangan,
akuntansi, sumber daya manusia dan urusan umum dan administrasi lainnya di Bayan Group. Selain itu, beliau juga merangkap sebagai
Sekretaris Perusahaan yang bertanggung jawab untuk memastikan kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan terkait
serta membangun hubungan baik dengan pemangku kepentingan dan pemegang saham.
Director of Corporate Affairs is responsible for treasury, accounting, human resources and general and other administrational affairs in Bayan Group.
The Director also acts as Corporate Secretary who is responsible for ensuring Company compliance with relevant laws and regulations and
building good relationships with stakeholders and shareholders.
5 Russell Neil
Direktur Pengembangan Bisnis Director of Business Development
Direktur Pengembangan Bisnis bertanggung jawab mengkaji peluang usaha baru, mengawasi sistem teknologi informasi seluruh perusahaan
dan memperkirakan prospek jangka panjang Bayan Group.
Director of Business Development is responsible for reviewing new business opportunities, overseeing information technology systems in the
entire Company and forecasting long-term prospects of Bayan Group. 6
Alastair McLeod
Direktur Keuangan Director of
Finance Direktur Keuangan bertanggung jawab atas pelaporan keuangan ekster-
nal, semua kegiatan pembiayaan untuk Bayan Group, dan analisis biaya manajemen dan departemen hubungan investor.
Director of Finance is responsible for external inancial reporting, all inanc- ing activities for Bayan Group, management cost analysis and investor re-
lations department. 5. Formulating and presenting short and long-term
working plan.
Duties and Responsibilities of the Members of Board of Directors
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility Surat Pernyataan
Statement Letter
2016 Annual Report
PT Bayan Resources Tbk
No. Nama dan Jabatan
Name and Title Tugas dan Tanggung Jawab
Duties and Responsibilities
7 Low Yi Ngo
Direktur Penjualan dan Pemasaran Director of Sales and Marketing
Direktur Penjualan dan Pemasaran bertanggung jawab atas penjualan dan pemasaran batubara ke berbagai pasar di Asia dan Eropa.
Director of Sales and Marketing is responsible for the sales and marketing of coal to various markets in Asia and Europe.
8 Jun Hyun-Oh
Direktur Manajemen Risiko Director
of Risk Management Direktur Manajemen Risiko dan Tata Kelola Perusahaan bertanggung
jawab atas pengkajian dan pengembangan sistem manajemen risiko dan sistem Tata Kelola Perusahaan yang baik dalam Perseroan
Director of Risk Management and Good Corporate Governance is responsible for the review and development of risk management and GCG
system within the Company. 9
Ir. R. Soedjoko Tirtosoekotjo
Direktur Independen Independent
Director Direktur Independen bertanggung jawab atas pelaporan kewajiban Bayan
Group kepada pemerintah daerah dan pusat serta pengurusan perizinan dan lisensi yang diperlukan.
Independent Director is responsible for the reporting of Bayan Group obligations to regional and central government as well as for the processing
of necessary permits and licenses.
Pedoman Direksi
Masing-masing anggota Direksi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya berdasarkan pedoman
kerja sesuai ketentuan peraturan danatau perundang- undangan yang berlaku. Hal ini merupakan komitmen yang
mutlak dilakukan selama menjabat dalam kepengurusan Perseroan.
Guidelines for the Board of Directors
Each member of the Board of Directors performs their respective duties and responsibilities based on work
guidelines in accordance with the provisions of valid laws andor regulations. This is an absolute commitment during
their term of ofice in Company management.
Good Corporate Governance Tanggung Jawab Sosial Korporasi
Corporate Social Responsibility Surat Pernyataan
Statement Letter
Laporan Tahunan 2016
PT Bayan Resources Tbk
Remunerasi Direksi
a. Prosedur