Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

35

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMPI Ruhama pada semester genap bulan Januari sampai dengan Febuari tahun ajaran 2014-2015 dengan objek penelitian VIII-1 dan VIII-2 pada materi Persamaan Linear Dua Variabel. Tabel 3.1 Waktu Penelitian No Jenis Kegiatan Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar 1. Persiapan dan Perencanaan √ √ √ √ 2. Observasi √ 3. Pelaksanaan Proses Pembelajaran dan Tes Akhir √ √ 4. Analisis Data √ √ 5. Laporan Penelitian √ √

B. Desain Penelitian

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain kuasi eksperimen. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. 1 Dalam penelitian ini kelas eksperimen yang dalam prosesnya menerapkan metode penemuan terbimbing, sedangkan pada kelas kontrol dalam proses pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Two Group Post Test Only Design. Pada penelitian ini pemilihan anggota dilakukan secara acak. 2 Pemilihan desain ini karena peneliti hanya ingin mengetahui 1 Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta, 2009, Cet. VIII, h. 77. 2 Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011, h. 163. perbedaan kemampuan berpikir kreatif matematis antara dua kelompok. Desain penelitiannya adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Desain Penelitian Kelompok Perlakuan Test Akhir E X E Y K X K Y Keterangan E : Kelompok kelas eksperimen K : Kelompok kelas kontrol X E : Perlakuan dengan menggunakan metode penemuan terbimbing X K : Perlakuan dengan menggunakan pembelajaran secara konvensional Y : Tes kemampuan berpikir kreatif yang diberikan kepada kedua kelompok Langkah yang dilakukan sebelum memberikan tes kemampuan berpikir kreatif matematis adalah melakukan proses pembelajaran pada kedua kelas tersebut. Perlakuan khusus diberikan pada kelas eksperimen dalam bentuk pemberian variabel bebas metode penemuan terbimbing yang kemudian dilihat pengaruhnya pada variabel terikat kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Peneliti akan menguji kemampuan berpikir kreatif matematis siswa, kemudian membandingkan hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematis antara siswa yang diajarkan dengan metode penemuan terbimbing dan siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. 3 Populasi dalam penelitian ini 3 Sugiyono, op.cit, h. 80. adalah seluruh siswa kelas VIII SMPI Ruhama pada semester genap tahun ajaran 2014-2015 yang terdiri dari 3 kelas yaitu kelas VIII-1, VIII-2, dan VIII-3.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. 4 Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik Cluster Random Sampling. Teknik ini mengambil 2 kelas secara acak dari 3 kelas yang homogen dalam arti bahwa rata-rata kemampuan kognitifnya dianggap sama berdasarkan informasi yang diberikan oleh guru matematika yang mengajar di tempat penelitian. Sampel yang didapat dari teknik sampling tersebut adalah kelas VIII-1 dengan jumlah 31 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VIII-2 dengan jumlah 30 siswa sebagai kelas kontrol.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data yang dipelukan dalam penelitian ini adalah skor tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dalam belajar matematika. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes, yaitu tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa diberikan kepada kelas eksperimen yang dalam proses pembelajarannya diterapkan metode penemuan terbimbing dan kelas kontrol diterapkan model pembelajaran konvensional. Tes kemampuan berpikir kreatif matematis yang diberikan berbentuk soal uraian.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kreatif matematis siswa adalah tes berbentuk uraian. Soal uraian yang digunakan disusun dengan mengacu pada konsep kemampuan berpikir kreatif matematis yang memiliki indikator berpikir lancar, luwes, dan baru. Sebelum membuat instrumen, terlebih dahulu dibuat kisi-kisi soal yang disesuaikan dengan indikator berpikir kreatif matematis maupun kompetensi dasar materi ajar yang dalam hal ini materi yang dipelajari adalah Persamaan Linear Dua Variabel, 4 Ibid, h. 81.

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA BENDA KONGKRIT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Darul Ma’arif, Jakarta Selatan)

3 8 241

Pengaruh model pembelajaran simplex basadur terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di kelas VII MTs Al ASIYAH Cibinong

1 18 166

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery method) dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan penalaran adaptif siswa kelas xi IPA: penelitian quasi eksperimen di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan

6 70 244

Pengaruh pembelajaran matematika model inkuiri terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa MI (penelitian quasi eksperimen di MI Miftahul Umam Pondok Labu Kelas 4 Semester 1)

0 13 203

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

Pengaruh Pendekatan Open Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen di MTs Annajah Jakarta)

1 14 197

Pengaruh pembelajaran kooperatif type quick on the draw terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa : Penelitian quasi eksperimen di kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong

2 7 193

PENGARUH KINERJA SISWA PADA METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA

1 31 55

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING TERH

0 0 9