dengan berbagai cara berbeda. Ini berarti aspek kefasihan dan fleksibilitas dapat tercapai. Ini berarti mereka dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif
matematis dalam memecahkan masalah. Sehingga pembelajaran akan menjadi lebih bermakna dan siswa tidak mudah lupa akan materi yang telah diberikan.
Dibawah ini disajikan gambar kerangka berpikir penelitian dapat disajikan sebagai berikut.
Gambar 2.3 Peta Konsep Kerangka Berpikir
D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teoritik dan kerangka berpikir yang telah diuraikan di atas
, maka hipotesis tindakan dari penelitian ini adalah “ kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang pembelajaran matematikanya diterapkan metode
penemuan terbimbing guided discovery lebih tinggi dari pada kemampuan berpikir kreatif matematis siswa yang pembelajaran matematikanya dilakukan
secara konvensional.”
Kelancaran fluency
Keluwesan flexibility
Kebaruan novelty
Rendahnya kemampuan
berpikir kreatif
matematis siswa
Merumuskan masalah
Menganalisis data
Membuat prakiraan
Menyimpulkan prakiraan dari masalah
Metode Penemuan Terbimbing
Meningkatkan
Berpikir Kreatif Matematis
35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan di SMPI Ruhama pada semester genap bulan Januari sampai dengan Febuari tahun ajaran 2014-2015 dengan objek penelitian VIII-1 dan
VIII-2 pada materi Persamaan Linear Dua Variabel.
Tabel 3.1 Waktu Penelitian
No Jenis Kegiatan
Sep Okt Nov Des Jan Feb Mar 1.
Persiapan dan Perencanaan √
√ √
√ 2.
Observasi √
3. Pelaksanaan Proses
Pembelajaran dan Tes Akhir √
√ 4.
Analisis Data √
√ 5.
Laporan Penelitian √
√
B. Desain Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan desain kuasi eksperimen. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.
1
Dalam penelitian ini kelas eksperimen yang dalam prosesnya menerapkan metode penemuan terbimbing, sedangkan pada kelas kontrol dalam
proses pembelajarannya menggunakan metode konvensional. Desain eksperimen yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Two
Group Post Test Only Design. Pada penelitian ini pemilihan anggota dilakukan secara acak.
2
Pemilihan desain ini karena peneliti hanya ingin mengetahui
1
Sugiyono, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD, Bandung: Alfabeta, 2009, Cet. VIII, h. 77.
2
Bambang Prasetyo dan Lina Miftahul Jannah, Metode Penelitian Kuantitatif, Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011, h. 163.