Kemampuan Berpikir Kreatif Landasan Teoritis

tertentu saja yang dapat menciptakan ide dan gagasan yang tepat dan beragam. Kreatif dibentuk dengan aktivitas yang dapat membuka pikiran secara terbuka disertai dengan disiplin dari pribadi yang tinggi. Sehingga, seseorang dengan kemampuan berpikir kreatif akan menciptakan ide dan gagasan yang baru dan berbeda dari yang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat Jonhson yang mengatakan bahwa berpikir kreatif yang mengisyaratkan ketekunan, disiplin pribadi dan perhatian melibatkan aktivitas-aktivitas mental seperti mengajukan pertanyaan, mempertimbangkan informasi-informasi baru dan ide-ide yang tidak biasanya dengan suatu pikiran terbuka, membuat hubungan-hubungan, khususnya antara sesuatu yang serupa, mengaitkan satu dengan yang lainnya dengan bebas, menerapkan imajinasi pada setiap situasi yang membangkitkan ide baru dan berbeda dan memperhatikan intuisi. 9 Berbicara bagaimana tingkat kemampuan berpikir kreatif untuk masing- masing individu memiliki derajat kreativitas berbeda-beda dan memiliki cara tersendiri untuk mewujudkan kreativitasnya. Sejalan dengan pendapat Guilford yang mengemukakan 2 asumsi dalam berpikir kreatif, yaitu: pertama, setiap orang dapat kreatif sampai suatu derajat tertentu dalam suatu cara tertentu. Kedua, kemampuan berpikir kreatif merupakan keterampilan yang dapat dipelajari. 10 Oleh karena itu, orang memiliki porsi derajat berbeda dan memiliki cara masing- masing untuk mewujudkan kreativitasnya. Berpikir kreatif dapat diindikasikan dalam kemampuan untuk menciptakan inovasi dan sesuatu yang baru dari hasil berbagai ide, konsep, pengalaman, ataupun pengetahuan yang telah dimilikinya. Hal ini sejalan dengan pendapat The yang memberi batasan bahwa berpikir kreatif pemikiran kreatif adalah suatu rangkaian tindakan yang dilakukan orang dengan menggunakan akal budinya untuk menciptakan buah pikiran baru dari kumpulan ingatan yang berisi berbagai 9 La Moma, “Menumbuhkan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Melalui Pembelajaran Generatif Siswa SMP ”, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika, FKIP Yogyakarta, 2012, h. 506-507. 10 Tatag Yuli Eko Siswono, op. cit, h. 24. ide, keterangan, konsep, pengalaman, dan pengetahuan. 11 Martin juga mengemukakan bahwa “kemampuan berpikir kreatif adalah kemampuan untuk menghasilkan ide atau cara baru dalam menghasilkan suatu produk. Pada umumnya, berpikir kreatif dipicu oleh masalah-masalah yang menantang ”. 12 Hal yang sama diperkuat oleh pendapat McGregor bahwa berpikir kreatif adalah berpikir yang mengarah pada pemerolehan wawasan baru, pendekatan baru, perspektif baru, atau cara baru dalam memahami sesuatu. 13 Pengertian ini menjelaskan bahwa ide baru yang diwujudkan merupakan gabungan ide-ide sebelumnya yang belum pernah diwujudkan dan hal tersebut merupakan hasil dari proses berfikir. Apakah terdapat kreativitas dalam matematika? Menurut Pehnoken kreativitas tidak hanya terjadi pada bidang-bidang tertentu, seperti seni, sastra, atau sains, melainkan juga ditemukan dalam berbagai bidang kehidupan. 14 Kreativitas dapat ditemukan juga dalam matematika. Pembahasan kreativitas dalam matematika lebih menekankan dalam prosesnya, yakni proses berpikir kreatif matematis. Berdasarkan beberapa pendapat ahli tentang berpikir kreatif yang telah dipaparkan diatas, dapat disimpulkan bahwa berpikir kreatif merupakan suatu kegiatan mental yang dilakukan seseorang dalam memecahkan masalah yang dapat dilatih dengan menghidupkan imajinasi serta mengungkapkan kemungkinan-kemungkinan yang ada sehingga menghasilkan ide-ide dalam memecahkan masalah.

2. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis

Kemampuan berpikir kreatif sangat berguna dalam memecahkan masalah dengan menciptakan ide atau gagasan yang beragam dan inovatif. Dalam dunia 11 Ibid, h. 14. 12 Alpha Galih Adirakasiwi, “Pembelajaran Matematika dengan Menggunakan Pendekatan Open-Ended untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif dan Koneksi Matematis ”, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Pendidikan Matematika Program Pacasarjana STKIP Siliwangi, 2014, h. 304. 13 Ali Mahmudi, “Mengukur Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis”, Makalah disampaikan pada konferensi Nasional Matematika XV UNIMA Manado, 2010, h. 2. 14 Ali Mahmudi, loc.cit. pendidikan, kemampuan berpikir kreatif juga dibutuhkan khususnya pada orientasi pembelajaran matematika. Orientasi pembelajaran matematika lebih ditekankan pada pengajaran keterampilan berpikir tingkat tinggi, salah satunya kemampuan berpikir kreatif matematis. Kemampuan ini dapat ditingkatkan salah satunya melalui pemberian soal non rutin atau terbuka untuk dapat melatih kemampuan berpikir kreatif matematis siswa. Masalah tidak rutin non routine problem membutuhkan pemikiran kreatif dan produktif serta cara penyelesaian yang kompleks. 15 Oleh karena itu dibutuhkan tenaga pendidik yang dapat memberikan peran untuk kebutuhan pada peningkatan kemampuan berpikir matematis siswa. Berikut diberikan contoh antara soal rutin dan non rutin. Soal rutin 16 : Ayah memelihara 22 ekor kambing dan ayam. Jika jumlah keseluruhan kaki kambing dan ayam ada 60, berapakah banyak masing-masing hewan peliharaan ayah tersebut? Dari contoh soal di atas, soal tersebut dapat dikatakan soal rutin karena soal tersebut mudah diselesaikan dengan menggunakan prosedur sistem persamaan linier dua variabel. Namun, hal tersebut tidak salah jika soal dikategorikan sebagai soal non rutin. Jika soal tersebut diberikan kepada siswa yang telah mengerjakan soal tersebut dikategorikan sebagai soal rutin karena sifatnya yang prosedural. Namun, jika diberikan kepada siswa yang belum pernah mengerjakan model soal tersebut, maka soal tersebut dikategorikan sebagai soal non rutin karena siswa perlu melakukan interpretasi masalah dan pemodelan dalam menyelesaikan masalah tersebut. Perbedaan pengalaman dan interpretasi siswa akan memicu berkembangnya model dan strategi yang berbeda untuk menyelesaikan masalah. Hal ini dapat dikatakan bahwa pengembangan konteks dan masalah tidak rutin merupakan hal terintegrasi yang selanjutnya dimanfaatkan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa melalui pemodelan dan matematisasi. Berikut contoh soal non rutin atau terbuka yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa. 17 15 Ariyadi Wijaya, op.cit, h. 58. 16 Ibid, h. 59. 17 Tatag Yuli Eko Siswono Abdul Haris Rosyidi, “Menilai Kreativitas Siswa dalam Matematika”, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional MIPA Unesa, Surabaya, 2005, h. 7. Seekor ikan mempunyai tiga bagian, yaitu kepala, badan, dan ekor. Setiap bagian beratnya dalam kilogram. 1. Berapa kilogram kemungkinan berat seekor ikan itu? Tulislah cara penyelesaiannya. 2. Apakah ada kemungkinan jawaban lain yang berbeda? Bila ada sebutkan kemungkinan-kemungkinan jawaban itu paling sedikit dua kemungkinan. 3. Periksa jawaban yang kamu peroleh. Tunjukkan dua atau lebih cara yang berbeda untuk mendapatkan jawaban itu. Soal tersebut dapat diilustrasikan dalam bentuk gambar seperti di bawah ini. Gambar 2.1 Ikan dan Bagian-Bagiannya Soal demikian merupakan soal yang bersifat terbuka, baik jawabannya maupun strategi penyelesaiannya. Berikut diuraikan beberapa kemungkinan strategi penyelesaiannya dan kemungkinan jawabannya. Penyelesaian : 1. Mendeskripsikan informasi, tanpa membuat simbol-simbol Kepala = 4 bagian ekor Badan = 1 bagian kepala + 1 bagian ekor = 4 bagian ekor + 1 bagian ekor = 5 bagian ekor Ikan seluruhnya = kepala + badan + ekor = 4 bagian ekor + 5 bagian ekor + 1 bagian ekor = 10 bagian ekor Misal 1 bagian ekor beratnya 1 kg, berarti berat ikan adalah 10 kg. 2. Ada, dengan mengganti berat ekor ikan itu. Misalkan ekor ikan= ¼ kg, maka berat seekor ikan adalah 10 x ¼ = 2 ½ kg. Misalkan ekor ikan beratnya 0.3 kg, maka berat seekor ikan adalah 10 x 0.3 = 3 kg. Misalkan ekor ikan beratnya 18 kg, maka berat seekor ikan adalah 10 x 18 = 54, dan seterusnya. 3. Cara 1 : menggunakan tabel Tabel 2.1 Berat dari Bagian-Bagian Ikan Kepala = 4 ekor Badan = 5 ekor Ekor Berat ikan 4 5 1 10 8 10 2 20 2 52 ½ 5 1.6 2 0.4 4 Cara 2 : menggunakan simbol-simbol abstrakhuruf Misalkan kepala ikan = k ; badan ikan = b ; ekor ikan = e. Berat ikan misalkan B = k + b + e k = 4 e ; b = k + e = 4 e + e = 5 e B = k + b e = 4 e + 5 e + e = 10 e ; Jadi, berat ikan tergantung berat ekor ikan itu. Jika e = 1 kg, maka berat ikan 10 x 1 kg = 10 kg. Cara 3 : menggunakan simbol yang visualdekat dengan gambar sebenarnya Gambar 2.2 Ilustrasi Berat Bagian dari Ikan

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA BENDA KONGKRIT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Darul Ma’arif, Jakarta Selatan)

3 8 241

Pengaruh model pembelajaran simplex basadur terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di kelas VII MTs Al ASIYAH Cibinong

1 18 166

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery method) dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan penalaran adaptif siswa kelas xi IPA: penelitian quasi eksperimen di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan

6 70 244

Pengaruh pembelajaran matematika model inkuiri terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa MI (penelitian quasi eksperimen di MI Miftahul Umam Pondok Labu Kelas 4 Semester 1)

0 13 203

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

Pengaruh Pendekatan Open Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen di MTs Annajah Jakarta)

1 14 197

Pengaruh pembelajaran kooperatif type quick on the draw terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa : Penelitian quasi eksperimen di kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong

2 7 193

PENGARUH KINERJA SISWA PADA METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA

1 31 55

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING TERH

0 0 9