Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas Kontrol

Gambar 4.3 Kurva Perbandingan Skor Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan kurva di atas, terlihat bahwa penyebaran skor kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelas eksperimen cenderung mengumpul di atas rata-rata jika dibandingkan dengan kelas kontrol. Tabel 4.2 Perbandingan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator Berpikir Kreatif No. Indikator Rata-Rata �̅ Skor Eksperimen Kontrol 1. Kelancaran fluency 70,18 58,81 2. Keluwesan flexibility 70,54 63,27 3. Kebaruan novelty 67,74 36,25 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa terdapat perbedaan perolehan nilai rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol yang ditinjau dari tiga indikator kemampuan berpikir kreatif matematis. Pada tabel 2 4 6 8 10 12 20 40 60 80 100 F re k uens i Nilai Eksperimen Kontrol terlihat bahwa nilai rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa kelas eksperimen lebih tinggi daripada nilai rata-rata kelas kontrol untuk setiap indikatornya. Artinya siswa pada kelas eksperimen memiliki kemampuan berpikir kreatif matematis yang lebih baik dibandingkan dengan kelas kontrol. Secara lebih jelas perbandingan nilai rata-rata siswa berdasarkan indikator kemampuan berpikir kreatif matematis pada kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam diagram berikut. Gambar 4.4 Perbandingan Nilai Rata-Rata Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol Berdasarkan Indikator Berpikir Kreatif

B. Pengujian Persyaratan Analisis

1. Uji Normalitas Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa

Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji chi kuadrat chi square. Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak, dengan ketentuan bahwa data berasal dari populasi yang berdistribusi normal jika memenuhi kriteria 2  hitung ≤ 2  tabel diukur pada taraf signifikasni dan tingkat kepercayaan tertentu. 10 20 30 40 50 60 70 80 Kelancaran Kefasihan Kebaruan Ra ta -Ra ta Eksperimen Kontrol

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA BENDA KONGKRIT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Darul Ma’arif, Jakarta Selatan)

3 8 241

Pengaruh model pembelajaran simplex basadur terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di kelas VII MTs Al ASIYAH Cibinong

1 18 166

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery method) dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan penalaran adaptif siswa kelas xi IPA: penelitian quasi eksperimen di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan

6 70 244

Pengaruh pembelajaran matematika model inkuiri terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa MI (penelitian quasi eksperimen di MI Miftahul Umam Pondok Labu Kelas 4 Semester 1)

0 13 203

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

Pengaruh Pendekatan Open Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen di MTs Annajah Jakarta)

1 14 197

Pengaruh pembelajaran kooperatif type quick on the draw terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa : Penelitian quasi eksperimen di kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong

2 7 193

PENGARUH KINERJA SISWA PADA METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA

1 31 55

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING TERH

0 0 9