Teknik Analisis Data METODOLOGI PENELITIAN

n 2 : jumlah siswa kelas kontrol Setelah harga t hitung didapat, maka peneliti menguji kebenaran kedua hipotesis tersebut dengan membandingkan besarnya t hitung dengan t tabel dengan terlebih dahulu menetapkan derajat kebebasan dengan rumus : dk = n 1 + n 2 – 2 Dengan diperoleh dk, maka dapat dicari harga t tabel pada taraf kepercayaan 95 atau taraf signifikansi 5. Dengan kriteria pengujiannya sebagai berikut: Jika t hitung t tabel maka H diterima. Jika t hitung ≥ t tabel maka H ditolak.

G. Hipotesis Statistik

Perumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut: H : 2 1    H 1 : 2 1    Keterangan: 1  : rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelompok siswa yang diajarkan dengan metode penemuan terbimbing. 2  : rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematika siswa pada kelompok siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional. H : rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematika siswa pada kelompok eksperimen lebih rendah atau sama dengan rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelompok kontrol. H 1 : rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematika siswa pada kelompok eksperimen lebih tinggi atau sama dengan rata-rata kemampuan berpikir kreatif matematis siswa pada kelompok kontrol. 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian yang dilaksanakan di SMPI Ruhama ini bertujuan untuk melihat pengaruh pembelajaran menggunakan metode penemuan terbimbing guided discovery terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis dengan mengambil dua kelompok untuk dijadikan sampel penelitian, yaitu kelas VIII-1 sebagai kelompok eksperimen yang terdiri dari 31 orang siswa yang diajarkan dengan menggunakan metode penemuan terbimbing, sedangkan kelas VIII-2 sebagai kelompok kontrol yang terdiri dari 30 orang siswa yang diajarkan dengan pembelajaran konvensional dengan materi yang diajarkan adalah materi persamaan linear dua variabel. Setelah diberikan perlakuan yang berbeda antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, kemudian pada akhir pembelajaran diberikan posttest berupa tes uraian yang terdiri dari 7 butir soal dengan tujuan untuk mengetahui kemampuan berpikir kreatif matematis kedua kelompok. Tes kemampuan berpikir kreatif matematis tersebut telah diujicobakan di kelas IX-1 SMPI Ruhama dan telah dianalisis karakteristiknya berupa uji validitas, uji reliabilitas, uji taraf kesukaran, dan uji daya beda soal. Setelah diberikan tes kemampuan berpikir kreatif matematis yang telah dianalisis karakteristiknya, maka diperoleh hasil kemampuan berpikir kreatif siswa, kemudian dilakukan perhitungan pengujian prasyarat analisis dan pengajuan hipotesis. Adapun hasil tes kemampuan berpikir kreatif matematis siswa dari kedua kelompok adalah sebagai berikut.

1. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas Eksperimen

Deskripsi data hasil tes kemampuan berpikir matematis siswa kelas eksperimen yang berjumlah 31 siswa serta selama pembelajarannya menggunakan metode penemuan terbimbing guided discovery disajikan dalam grafik histogram dan poligon frekuensi sebagai berikut. Gambar 4.1 Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas Eksperimen Berdasarkan Gambar 4.1 diatas terlihat bahwa siswa kelas eksperimen memperoleh rata-rata sebesar 71,97. Jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata sebanyak 17 orang, atau sebesar 70,98 dan jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata sebanyak 14 orang atau sebesar 45,16.

2. Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas Kontrol

Deskripsi data hasil tes kemampuan berpikir matematis siswa kelas kontrol yang berjumlah 30 siswa serta selama pembelajarannya menggunakan pembelajaran konvensional yaitu metode ekspositori disajikan dalam grafik histogram dan poligon frekuensi sebagai berikut. Gambar 4.2 Histogram dan Poligon Frekuensi Hasil Tes Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas Kontrol Berdasarkan Gambar 4.2 diatas terlihat bahwa siswa kelas kontrol memperoleh rata-rata sebesar 58,50. Jumlah siswa yang memperoleh nilai di atas rata-rata sebanyak 15 orang, atau sebesar 50 dan jumlah siswa yang memperoleh nilai di bawah rata-rata sebanyak 15 orang atau sebesar 50.

3. Perbandingan Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa Kelas

Eksperimen dan Kelas Kontrol Hasil perbandingan kemampuan berpikir kreatif matematis siswa antara kelas eksperimen yang dalam pembelajarannya menggunakan model penemuan terbimbing guided discovery dengan kelas kontrol yang dalam pembelajarannya menggunakan metode konvensional yaitu ekspositori dapat dilihat pada tabel berikut.

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING BERBANTUAN MEDIA BENDA KONGKRIT TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIK SISWA (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas VIII SMP Darul Ma’arif, Jakarta Selatan)

3 8 241

Pengaruh model pembelajaran simplex basadur terhadap kemampuan berpikir kreatif matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di kelas VII MTs Al ASIYAH Cibinong

1 18 166

Pengaruh model pembelajaran learning cycle 5e terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di salah satu SMP di Tangerang.

6 24 248

Pengaruh metode penemuan terbimbing (guided discovery method) dalam pembelajaran matematika terhadap kemampuan penalaran adaptif siswa kelas xi IPA: penelitian quasi eksperimen di SMAN 5 Kota Tangerang Selatan

6 70 244

Pengaruh pembelajaran matematika model inkuiri terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa MI (penelitian quasi eksperimen di MI Miftahul Umam Pondok Labu Kelas 4 Semester 1)

0 13 203

Pengaruh strategi pembelajaran aktif teknik question student have terhadap kemampuan berpikir kritis matematis siswa: penelitian quasi eksperimen di Kelas VII SMP Negeri 11 Tangerang Selatan

0 4 240

Pengaruh Pendekatan Open Ended Terhadap Kemampuan Berpikir Kreatif Matematis Siswa (Penelitian Quasi Eksperimen di MTs Annajah Jakarta)

1 14 197

Pengaruh pembelajaran kooperatif type quick on the draw terhadap kemampuan komunikasi matematis siswa : Penelitian quasi eksperimen di kelas VIII SMP PGRI 35 Serpong

2 7 193

PENGARUH KINERJA SISWA PADA METODE PENEMUAN TERBIMBING (GUIDED DISCOVERY) TERHADAP KETERAMPILAN PROSES SAINS FISIKA SISWA

1 31 55

PENGARUH METODE PENEMUAN TERBIMBING TERH

0 0 9