Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis
Statistik Pretest
Posttest Eksperimen
Kontrol Eksperimen
Kontrol N
39 39
39 39
X 33,30
33,93 73,29
61,19 S
2
107,32 154,51
49,641 83,27
t
hitung
-0,24 6,55
t
tabel
1,99 1,99
Keputusan Tidak terdapat perbedaan
Terdapat perbedaan
Dari tabel 4.4, pada nilai pretest tampak bahwa t
hitung
t
tabel
yaitu -0,24 1,99 sehingga hipotesis nol H
o
diterima dan hipotesis alternatif H
a
ditolak. Maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest kelas XI IPA
2 sebagai kelompok eksperimen dan kelas XI IPA 1 sebagai kelompok kontrol. Dengan demikian, kedua kelas memiliki kemampuan yang homogen dan kedua
kelas layak dijadikan sampel penelitian. Berbeda dengan hasil perolehan pretest, tampak bahwa pada nilai posttest
kedua kelompok setelah diberi perlakuan yang berbeda yaitu didapat t
hitung
t
tabel
yaitu 6,55 1,99 sehingga hipotesis nol H
o
ditolak dan hipotesis alternatif H
a
diterima. Dengan diterimanya H
a
pada pengujian hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat menguji kebenaran hipotesis yaitu
terdapat pengaruh pendekatan accelerated learning menggunakan media audio visual terhadap hasil belajar fisika pada konsep termodinamika. Hal tersebut
menunjukkan rata-rata hasil belajar fisika kelompok eksperimen lebih baik dari pada rata-rata hasil belajar fisika kelompok kontrol.
5. Hasil Analisis Data Nontes Angket
Berdasarkan perhitungan data angket untuk mengetahui respon siswa terhadap accelerated learning yang telah diterapkan pada kelompok eksperimen
diproleh hasil sebagai berikut.
Tabel 4.7 Rekapitulasi Hasil Angket
No Indikator
Butir Xi
ΣXi P
1 Minat Siswa terhadap
pelajaran fisika 1
34 65
83 2
31 2
Penggunaan media pembelajaran
3 32
65 83
4 33
3 Motivasi dan afirmasi
sebelum pembelajaran 5
29 63
81 6
34 4
Keaktifan siswa selama pembelajaran
7 32
62 79
8 30
5 Teknik mengajar yang
diterapkan 9
29 60
77 10
31 Jumlah
81 Berdasarkan tabel di atas diketahui untuk indikator minat siswa terhadap
pelajaran diperoleh persenatase sebesar 83, untuk indikator penggunaan media pembelajaran diperoleh persentase sebesar 83, untuk indikator motivasi dan
afirmasi sebelum pembelajaran diperoleh persentase sebesar 81, untuk indikator keaktifan siswa selama pembelajaran diperoleh persentase sebesar 79, dan untuk
indikator teknik mengajar yang diterapkan diperoleh persentase sebesar 77. Sehingga diperoleh rata-rata seluruh indikator sebesar 81 dengan kriteria baik
sekali.
Gambar 4.3 Grafik Persentase Respon Positif dan Respon Negatif Siswa
2 4
6 8
10 12
14 16
18
1 2
3 4
5
P er
sent a
se Respo
n Sis
w a
Indikator
RESPON POSITIF RESPON NEGATIF
Berdasarkan grafik di atas diperoleh persentase respon positif siswa pada indikator minat siswa terhadap pelajaran fisika sebesar 17, pada indikator
penggunaan media pembelajaran sebesar 17, pada indikator motivasi dan afirmasi sebelum pembelajaran sebesar 16, pada indikator keaktifan siswa
selama pembelajaran sebesar 16, dan pada teknik mengajar yang diterapkan sebesar 15. Sedangkan perolehan persentase respon negatif siswa pada indikator
minat siswa terhadap pelajaran fisika sebesar 3, pada indikator penggunaan media pembelajaran sebesar 3, pada motivasi dan afirmasi sebelum
pembelajaran sebesar 4, pada indikator keaktifan siswa selama pembelajaran sebesar 4, dan pada indikator teknik mengajar yang diterapkan sebesar 5.
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis, diketahui bahwa data hasil pretest dan posttest dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol terdistribusi
normal. Dengan perolehan L
hitung
masing-masing yang lebih kecil dari pada L
tabel
. Selain itu, data hasil pretest dan posttest dari kelompok eksperimen maupun
kelompok kontrol, menunjukkan data yang homogen. Pada pengujian hipotesis melalui uji-t dengan taraf signifikansi 5,
memperlihatkan bahwa hasil pretest kelompok eksperimen dan hasil pretest kelompok kontrol tidak ada perbedaan. Karena t
hitung
yang diperoleh tidak lebih besar dari t
tabel
, yaitu -0,24 1,99. Hal ini menunjukkan bahwa sebelum diberi perlakuan, kemampuan penguasaan konsep dari kedua kelompok tidak berbeda.
Pada hasil posttest siswa untuk setiap indikator pembelajaran pada kelompok eksperimen maupun kontrol, menunjukkan persentase yang berbeda.
Pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, persentase terbesar berada pada indikator pembelajaran mengidentifikasi hubungan usaha, kalor, dan energi
dalam, yaitu sebesar 76 dan 59,8 dari seluruh siswa pada kelompok tersebut. Pada indikator pembelajaran tersebut, konsep beserta formulasi yang pelajari
cukup sederhana dan tidak banyak, yakni meliputi hukum I termodinamika. Pada hasil posttest memperlihatkan bahwa siswa yang diberi perlakuan
dengan pendekatan accelerated learning pada saat proses pembelajaran,