Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

pembelajaran yang menyenangkan, pada akhirnya penguasaan konsep mereka jadi optimal. Media terdiri dari beberapa macam, diantaranya media visual, media audio, media audio-visual, dan lain-lain. Masing-masing media pembelajaran mempunyai kelebihan dan kekurangan. Misalnya, media visual dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan, dapat menumbuhkan minat siswa, dan dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia nyata. 5 Media audio, penggunaannya dalam bentuk musik latar belakang atau efek suara, dapat mempengaruhi suasana dan perilaku siswa, dan media audio visual mempunyai kemampuan yang lebih efektif karena menggabungkan dua unsur, yaitu audio dan visual. Pada prinsipnya, penggunaan media-media tersebut dalam pelajaran yang banyak membahas konsep yang abstrak, ditujukan agar konsep- konsep yang bersifat abstrak tersebut dapat disajikan lebih konkret, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna. Salah satu materi yang dibahas dalam fisika adalah konsep tentang termodinamika. Termodinamika adalah studi mengenai perpindahan energi yang melibatkan panas, kerja mekanik, dan aspek lainnya dari energi, serta bagaimana perpindahan tersebut dihubungkan ke sifat benda. Termodinamika membentuk bagian yang tak terpisahkan dari dasar fisika. Aplikasinya digunakan dalam berbagai macam hal seperti mesin mobil, sistem pendingin, proses biokimia, dan stuktur bintang-bintang. 6 Materi tentang termodinamika ini, berisi banyak perumusan dan konsep yang cukup abstrak. Oleh karena itu, seringkali sebelum mempelajarinya, siswa kurang berminat pada konsep ini. Sehingga, diperlukan suatu pendekatan yang bermula dengan memberikan sugesti positif pada siswa tentang dirinya sendiri serta konsep materi yang akan dipelajari agar siswa tidak merasa terbebani selama mempelajari konsep ini. Pada prosesnya, untuk membantu mengingat dan memahami formulasi serta materi abstrak yang ada dalam termodinamika, dapat dilakukan dengan menggunaan teknik-teknik menyenangkan dibantu dengan 5 Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2010, h. 91 6 Young dan Freedman, Fisika Universitas jilid 1, Jakarta: Erlangga, 2002, h. 457 media-media pembelajaran yang dapat membuat suasana belajar lebih bersemangat. Semua konsep pembelajaran tersebut terangkum dalam accelerated learning. Penelitian-penelitian tentang pendekatan accelerated learning telah banyak dilakukan oleh praktisi-praktisi pendidikan di banyak sekolah dan dengan menerapkannya pada mata pelajaran yang berbeda. Sebagian besar hasilnya menunjukkan peningkatan yang positif dan cukup signifikan bagi hasil belajar siswa. Berdasarkan uraian di atas, maka dalam penelitian ini penulis tertarik menggunakan accelerated learning sebagai pendekatan dalam pembelajaran fisika untuk meningkatkan hasil belajar fisika siswa.

B. Identifikasi Masalah

Adapun masalah-masalah yang teridentifikasi adalah sebagai berikut: 1. Rendahnya minat belajar siswa terhadap pelajaran fisika, karena dalam pelajaran fisika banyak terdapat formulasi yang membutuhkan perhitungan yang tidak mudah 2. Hasil belajar fisika siswa yang tidak memuaskan, karena kurangnya minat dan kesulitan belajar fisika 3. Kurangnya pemahaman konsep fisika karena proses pembelajaran yang disajikan monoton atau tidak menyenangkan serta memerlukan waktu yang lama.

C. Pembatasan Masalah

Untuk memfokuskan hasil yang diteliti, maka dibuat batasan masalah. Masalah-masalah yang diajukan terbatas pada pembelajaran fisika dengan menggunakan pendekatan accelerated learning pada konsep termodinamika, serta hasil belajar pada aspek kognitif dengan ranah C 1 sampai dengan C 4 .

D. Perumusan Masalah

Adapun masalah yang ingin diteliti dalam penelitian ini adalah : “Apakah pendekatan accelerated learning berpengaruh terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep termodinamika?”

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan accelerated learning terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep termodinamika.

F. Manfaat Penelitian

Adapun penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi beberapa pihak: 1. Bagi peneliti dan peneliti lain diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan tentang accelerated learning dan dapat menjadi bahan informasi untuk penelitian lanjutan. 2. Bagi guru diharapkan dapat mengetahui alternatif pembelajaran fisika yang dapat digunakan untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas pembelajaran di kelas.

BAB II DESKRIPSI TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS

A. Deskripsi Teoretis

1. Accelerated Learning

Accelerated learning berkembang sekitar tahun 1970. Perkembangan itu dimotori oleh Schroeder dan Orstrander ketika itu menerbitkan sebuah buku berjudul Superlearning. Isi buku ini memuat ide pembelajaran dengan suggestology hasil kerja seorang psikiater dan psikoterapi dari Bulgaria yang bernama Lozanov. Pada sekitar tahun 1950 Lozanov sedang menangani seorang pasien yang mengalami gangguan psikologis. Dengan teknik-teknik sugesti akan kesembuhan mereka dan menenangkan mereka dengan musik barok musik abad 17. Hasilnya ternyata pasien tersebut mengalami kesembuhan. Lozanov menyebutkan ini sebagai suggestology dengan berasumsi bahwa setiap manusia memiliki cadangan pikiran yang tersembunyi dan hal ini dapat diaktifkan kembali dengan sugesti dan musik dalam keadaan rileksasi. 1 Lozanov kemudian mengadakan studi penelitian dalam ilmu jiwa untuk memberi sugesti positif dan pengaruh musik terhadap siswa-siswa dalam pembelajaran. Lozanov merasa yakin bahwa metode ini juga dapat diterapkan pada dunia pendidikan, dengan mengaktifkan cadangan gelombang otak pada siswa. 2 Beliau mendapatkan hasil penelitiannya, siswa-siswa tersebut dapat menyerap lebih cepat materi belajarnya. Saat itu yang digunakan sebagai penelitian adalah pembelajaran bahasa asing. Terapi dengan sugesti ini dinamakan sebagai suggestology, Sedangkan aplikasinya dalam proses belajar mengajar diberi nama suggestopedia. 3 1 Shofiatul Azmi, Accelerated Learning dan Implementasinya di Indonesia, 2008, http:fkip.wisnuwardhana.ac.idindex.php?option=com_contenttask=viewid=26Itemid=21, diakses pada 20 Juli 2011 2 Ibid. 3 Ibid. 7 Sesuai anggapan dari Lozanov, Suggestology adalah satu cara terorganisir untuk meningkatkan dasar alami dari proses pembelajaran. Suggestology menangkap kembali dasar alami itu menjadi suatu proses belajar yang terakselerasi dari segi pemahaman dan konsep. 4

a. Pengertian Accelerated Learning

Menurut Dave Meier, penulis buku The Accelerated Learning Handbook yang diterbitkan oleh Mc Graw-Hill New York 2000, accelerated learning adalah cara belajar yang alamiah, akarnya telah tertanam sejak zaman kuno. Accelerated learning telah dipraktikan oleh setiap anak yang dilahirkan, sebagai suatu gerakan yang modern yang mendobrak cara belajar di dalam pendidikan dan pelatihan terstruktur yang muncul kembali sebagai akibat adanya sejumlah pengaruh pada paruh kedua abad ke-20. 5 Accelerated learning AL adalah salah satu cara belajar alamiah yang diyakini mampu menghasilkan “tokoh orisinil” dalam menghadapi era kesemrawutan. Karena AL pada intinya adalah filosofi pembelajaran dan kehidupan yang mengupayakan memanusiakan kembali proses belajar, serta menjadikan pengalaman bagi seluruh tubuh, pikiran, dan pribadi. 6 Menurut Nurhasni, accelerated artinya dipercepat dan learning artinya pembelajaran. The accelerated learning artinya pembelajaran yang dipercepat. Konsep dasar pembelajaran ini adalah bahwa pembelajaran itu berlangsung cepat, menyenangkan, dan memuaskan. 7 Menurut Didit Ja’far Mujahit, accelerated learning adalah suatu pendekatan pembelajaran yang lebih memperhatikan keadaan psikologi siswa dalam belajar. 8 4 Bobby De Porter. Accelerated Learning, 2008, http:www.newhorizons.orgstrategies accelerateddeporter.htm, diakses pada 21 Oktober 2010 5 Eki Baihaki, Accelerated Learning: Pendekatan baru Pembelajaran, 2011, http:educare.e-fkipunla.netindex2.php?option=com_contentdo_pdf=1id=46, diakses pada 14 Maret 2011 6 Shofiatul Azmi, loc.cit. 7 Nurhasni. Accelerated Learning, http:nurhasni- blogkuyess.blogspot.com200810accelerated-learning.html, diakses pada 6 Juni 2010 8 Didit Ja’far Mujahit. Skripsi:Eksperimentasi Pendekatan Accelerated Learning dalam pembelajaran bahasa arab di MTs Model Srono Banyuwangi,Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2008