No. Indikator
Pembelajaran Butir
Soal Kelompok Eksperimen
Kelompok Kontrol Xi
Persentase Xi
Persentase
5. Mendeskripsikan
prinsip kerja mesin 16
25 62
19 41
17 31
23 18
29 19
19 20
9 20
16 10
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa pada kelas eksperimen, tingkat penguasaan tertinggi yaitu sebesar 76 untuk indikator pembelajaran
mengidentifiksi hubungan usaha, kalor, dan energi dalam. Hal yang sama terjadi pada kelompok kontrol dengan perolehan sebesar 59,80. Pada indikator
tersebut, formulasi yang ada sangat sederhana dengan tingkat perhitungan yang mudah.
Dalam kelompok eksperimen, tingkat penguasaan terendah yaitu sebesar 43,50, berada pada indikator pembelajaran mendeskripsikan usaha, kalor, dan
energi dalam berdasarkan hukum termodinamika. Sedangkan, pada kelompok kontrol, tingkat penguasaan terendah 25,60 berada pada indikator
pembelajaran menerapkan hukum utama termodinamika dalam kehidupan sehari- hari.
3. Hasil Uji Prasyarat Analisis Data Tes Hasil Belajar
Sebelum melakukan uji hipotesis menggunakan uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis data yaitu uji normalitas dan homogenitas.
a Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diteliti berdistribusi normal atau tidak. Dalam penelitian ini, uji normalitas yang
digunakan adalah uji liliefors. Adapun kriteria penerimaan bahwa suatu data berdistribusi normal atau tidak dengan rumusan sebagai berikut:
Jika L
hitung
L
tabel
berarti data berdistribusi normal Jika L
hitung
L
tabel
berarti data tidak berdistribusi normal
Hasil pengujian normalitas pretest dan posttest kedua sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.3.
5
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas Data Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen dan
Kontrol
Statistik Eksperimen
Kontrol Pretest
Posttest Pretest
Posttest
N 39
39 39
39 X
33,30 73,29
33,93 61,19
SD 10,35
7,04 12,43
9,12 L
hitung
0,13289 0,13874
0,13452 0,11013
L
tabel
0,1418 0,1418
0,1418 0,1418
Kesimpulan L
hitung
L
tabel
Berdistribusi normal
L
hitung
L
tabel
Berdistribusi normal
L
hitung
L
tabel
Berdistribusi normal
L
hitung
L
tabel
Berdistribusi normal
Dari tabel Hasil uji normalitas di atas dapat disimpulkan bahwa data hasil pretest maupun posttest kedua kelompok berdistribusi normal karena memenuhi
kriteria yaitu L
hitung
L
tabel
. b
Uji Homogenitas Setelah kedua sampel kelompok dinyatakan berdistribusi normal,
selanjutnya dilakukan pengujian homogenitas. Pengujian homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah data penelitian memiliki varians yang homogen atau
tidak. Dalam penelitian ini uji homogenitas dilakukan berdasarkan uji kesamaan varians kedua kelas, menggunakan uji Fisher
pada taraf signifikansi α = 0,05 dengan kriteria pengujian yaitu: jika F
hitung
F
tabel
maka data dari kedua kelompok mempunyai varians yang sama atau homogen. Hasil uji homogenitas pretest dan
posttest kedua kelompok sampel penelitian dapat dilihat pada tabel 4.4.
5
Perhitungan lengkap uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 10
Tabel 4.5 Hasil Uji Homogenitas Data Pretest
– Posttest
Statistik Pretest
Posttest Eksperimen
Kontrol Eksperimen
Kontrol
S
2
107,32 154,51
49,641 83,27
F
hitung
1,439 1,677
F
tabel
1,735 1,735
Kesimpulan Homogen
Homogen
Dari tabel di atas, untuk data pretest didapat F
hitung
= 1,439 dan data posttest didapat F
hitung
= 1,677, sedangkan F
tabel
= 1,735. Dari kedua data tersebut didapatkan F
hitung
F
tabel
, maka dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar dari kedua sampel tersebut mempunyai varians yang sama atau homogen.
6
4. Hasil Uji Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat analisis data, diketahui bahwa data hasil belajar kedua kelompok pada penelitian ini berdistribusi normal dan homogen,
sehingga pengujian data hasil belajar kedua kelompok dilanjutkan pada analisis data berikutnya, yaitu uji hipotesis menggunakan uji “t” dengan kriteria
pengujian, yaitu Jika t
hitung
t
tabel
maka H
o
diterima, H
a
ditolak. Jika t
hitung
t
tabel
maka H
o
ditolak, H
a
diterima. Berdasarkan hasil perhitungan, diperoleh t
hitung
untuk nilai pretest sebesar - 0,24 dan t
hitung
nilai posttest sebesar 6,55.
7
Pada taraf signifikansi α = 0,05 dan df = 76, diperoleh nilai t
tabel
= 1,99. Berikut adalah tabel pengujian hipotesis data hasil belajar.
6
Perhitungan lengkap uji homogenitas dapat dilihat pada lampiran 11
7
Perhitungan lengkap uji hipotesis dapat dilihat pada lampiran 12
Tabel 4.6 Hasil Uji Hipotesis
Statistik Pretest
Posttest Eksperimen
Kontrol Eksperimen
Kontrol N
39 39
39 39
X 33,30
33,93 73,29
61,19 S
2
107,32 154,51
49,641 83,27
t
hitung
-0,24 6,55
t
tabel
1,99 1,99
Keputusan Tidak terdapat perbedaan
Terdapat perbedaan
Dari tabel 4.4, pada nilai pretest tampak bahwa t
hitung
t
tabel
yaitu -0,24 1,99 sehingga hipotesis nol H
o
diterima dan hipotesis alternatif H
a
ditolak. Maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil pretest kelas XI IPA
2 sebagai kelompok eksperimen dan kelas XI IPA 1 sebagai kelompok kontrol. Dengan demikian, kedua kelas memiliki kemampuan yang homogen dan kedua
kelas layak dijadikan sampel penelitian. Berbeda dengan hasil perolehan pretest, tampak bahwa pada nilai posttest
kedua kelompok setelah diberi perlakuan yang berbeda yaitu didapat t
hitung
t
tabel
yaitu 6,55 1,99 sehingga hipotesis nol H
o
ditolak dan hipotesis alternatif H
a
diterima. Dengan diterimanya H
a
pada pengujian hipotesis tersebut, dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat menguji kebenaran hipotesis yaitu
terdapat pengaruh pendekatan accelerated learning menggunakan media audio visual terhadap hasil belajar fisika pada konsep termodinamika. Hal tersebut
menunjukkan rata-rata hasil belajar fisika kelompok eksperimen lebih baik dari pada rata-rata hasil belajar fisika kelompok kontrol.
5. Hasil Analisis Data Nontes Angket
Berdasarkan perhitungan data angket untuk mengetahui respon siswa terhadap accelerated learning yang telah diterapkan pada kelompok eksperimen
diproleh hasil sebagai berikut.