Sejarah Relasi Menelisik Penyebab Bentuk Relasi

183 mayoritas, namun belum sampai dianggap sesat, sementara dari pihak An Nadzir belum menganggap kelompok lain sebagai kafir atau sesat.

c. Sejarah Relasi

Jika ditelisik secara seksama menunjukkan beberapa hal yaitu: Pertama, daerah yang pernah terjadi konflik lebih rentan terhadap terjadinya konflik susulan, baik dalam bentuk konflik budaya, gerakan masif maupun kekerasan. Kasus Kuningan menunjukan hal ini, di daerah ini ketegangan dan konflik sudah pernah terjadi tahun 50-an, kemudian damai atau dalam status quo, ketika memasuki era reformasi konflik terjadi kembali dengan kualitas dan kuantitas yang melebihi masa sebelumnya. Kedua, hal yang sama terdapat juga dalam kasus Sampang. Perbedaannya, dalam kasus Kuningan interval waktu konflik awal dengan yang terkemudian cukup lama, sementara dalam kasus Sampang berdekatan. di Sampang sejak awal kemunculannya KISK telah mengundang reaksi negatif dari KIM, khususnya dari elite agama. Bahkan jika ditarik pada skala propinsi, Syiah sebenarnya sudah mengalami ketegangan dan konflik dengan KIM, khususnya di wilayah tapal-kuda di Jawa Timur yang memiliki budaya Madura seperti Pasuruan, Bondowoso, dan Jember. Memang sangat mungkin untuk kasus Sampang, jika identitas kesyiahannya tetap bertahan kemudian direlokasi ke tempat asal, akan terjadi konflik susulan ketika faktor-faktor potensial konfliknya tidak dapat dikendalikan. Waktu yang akan menjawab terhadap kemungkinan ini. Ketiga, Sebaliknya daerah yang tidak pernah mengalami konflik antarkomunitas Islam relatif cenderung damai karena nilai-nilai toleransi dalam masyarakatnya terus berkembang, hal ini ditunjukkan dalam kasus Yogyakarta. Di Yogya dan Gowa relatif tidak ada sejarah konflik yang melibatkan KISK. Memang dalam kasus An Nadzir di Palopo pernah terjadi konflik dengan KIM dan negara, namun setelah mereka pindah ke Gowa belum terjadi konflik, sedangkan di Yogyakarta pernah juga terjadi konflik ide antara Ahmadiyah dengan Muhammaidyah. Walaupun begitu tidak berarti kedamaian masa lalu dengan sendirinya tidak akan ada konflik. Kasus Gowa misalnya memang sampai sekarang belum terjadi, konflik, namun jika potensi konflik yang ada tidak dapat dikendalikan secara bersama tidak menutup kemungkinan terjadinya konflik dalam semua bentuknya. 184 Dengan demikian sejarah masa lalu mengenai relasi sosial positif-negatif di suatu daerah dapat saja menjadi faktor penyebab terbentuknya relasi sosial saat ini dan ke depan, namun dapat juga tidak menjadi faktor penyebab. Hal ini tergantung kepada faktor-faktor lain. Misalnya sikap dan kebijakan elite politik dam elite agama dari kalangan KIM dan dari kalangan KISK lainnya yang berkolaborasi.

d. Kantong Komunitas