Membangun Aliansi: Kalau pembalikan wacana banyak dilakukan GAI, maka

55

e. Membangun Aliansi: Kalau pembalikan wacana banyak dilakukan GAI, maka

pembangunan aliansi justru banyak dilakukan oleh JAI. Pembangunan aliansi dilakukan oleh JAI, baik ada tingkat nasional maupun lokal. Kelompok aliansi akan melakukan advokasi atau sekedar memberikan dukungan moril dan simpati ketika terjadi konflik yang melibatkan warga JAI. Juga melakukan kajian bersama dengan para tokoh dan kelompok aliansi tersebut. Banyak anggota JAI yang ikut berpartisipasi dalam kegiatan kelompok aliansi Di tingkat nasional mereka terus menggalang dan menjalin hubungan dengan beberapa komunitas dan gerakan, terutama ketika terjadi perlakuan dan kekerasan yang merugikan kepentingan JAI. Umumnya komunitas dan gerakan tersebut fokus kepada isu hak-hak azasi manusia, pluralisme, dan hukum yang memiliki keberpihakan kepada minoritas yang termarginalisasi dan ketidakadilan. Misalnya dengan Aliansi Nasional Bhinneka Tunggal Ika ANBTI, Wahid Institute, LBH Jakarta, dan SETARA Hendardi. Di Yogyakarta JAI menjalin hubungan dengan kelompok GusDurian yang dikoordinir oleh Mbak Aliyah, putri Abdurrahman Wahid. Juga melibatkan pakar dan akademisi dalam beberapa kegiatan diskusinya. Selain itu JAI juga menjalin hubungan baik dengan Forum Persatuan Umat Beragama FPUB yang diketui oleh KH Muhaimin. Di dalam FPUB ada okoh Islam dan Kristiani seperti Romo Yanto, dan Dr Indriarto Katolik. ...ketika terjadi penutupanpenyegelan masjid JAI di Jatibening Bekasi oleh Satpol PP, polisi, dan FPI, pada hari Jumat 5 April 2013 yang lalu. Jamaah di daalm masjid tidak boleh keluar dan tidak diperbolehkan menerima makanan dari luar. Kelompok aliansi seperti Wahid Institute, SETARA, LBH Jakarta menghadap MPR dan Kapolri. Sehingga hari Ahadnya Kapolri menegur Kapolsek sehubungan tidak diperobolehkannya pengiriman makanan. Dalam sebuah kesempatan Pak Sh menyampaikan menyampaikan informasi tentang perkembangan JAI di Jatibening Bekasi yang masjidnya ditutupdisegel oleh Satpol PP bersama ormas Islam tertentu, sekaligus membacakan SMS KEPRIHATINAN yang ditujukan kepada Pak Sya dan di forwadkan ke beberapa tokoh dan jamaah-dari Ketua FPUB yang intinya: ikut prihatin terhadap JAI atas penyegelan masjid JAI di Bekasi tersebut. ...Kegiatan JAI lebih banyak dan lebih semarak. JAI sering mengadakan kegiatan lintas iman dan mengundang tokoh Islam yang melibatkan tokoh agama di Yogyakarta. 56

B. Ahmadiyah di Kuningan: Berasa Kepada Keadilan

1. Profil Kuningan

Lokasi: Kabupaten Kuningan terletak di bagian timur Jawa Barat, ia berada pada lintasan jalan regional yang menghubungkan kota Cirebon dengan wilayah Priangan Timur dan sebagai jalan alternatif jalur tengah yang menghubungkan Bandung-Majalengka dengan Jawa Tengah. Secara administratif berbatasan dengan: Kabupaten Cirebon di sebelah utara, Kabupaten Brebes Jawa Tengah di sebelah timur, Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap Jawa Tengah di sebelah selatan, dan Kabupaten Majalengka di sebelah barat. Kabupaten ini terdiri dari 32 kecamatandengan 15 kelurahan dan 361 desa. Salah satu desanya adalah Manislor yang berada di Kecamatan Jalaksana. Di desa inilah warga Ahmadiyah yang berada di bawah kelompok Jemaat Ahmadiyah Indonesia JAI bermukim. Desa ini termasuk desa termaju di Provinsi Jawa Barat, luasnya sekitar 118 Ha. Posisinya berada di kaki Gunung Ciremai, sehingga udaranya sejuk dan masih asri. Ada 15 desa, termasuk Manislor di kecamatan ini, yaitu: Desa Jalaksana, Babakanmulya, Sidamulya, Sukamukti, Sangkanerang, Sayana, Peusing, Sembawa, Sadamantra, Maniskidul, Padamenak, Ciniru, Sindangbarang, dan Nanggerang. Luas geografis Kecamatan Jalaksana sebesar 2340.45 Ha, sementara Desa Manislor sebesar 118.944 Ha atau sekitar 5,08. dalam http:www.kuningankab.go.id. Demografis: Pada tahun 2012 penduduk Kecamatan Jalaksana berjumlah 46.104 jiwa, dengan komposisi lebih banyak laki-laki 50,51 daripada perempuannya 49,49. Sementara penduduk Desa Manislor berjumlah 4593 jiwa, dengan komposisi sekse sama dengan di tingkat kecamatan yaitu laki-laki 50,77 lebih banyak daripada perempuannya 49,23. Kecenderungan komposisi sekse ini juga sama dengan yang ada di tingkat kabupaten yaitu laki-laki 52,02 lebih besar daripada perempuannya 47,98 dari sekitar 1.129.233 jiwa. Penduduk Desa Manislor berjumlah 9,96 dari keseluruhan penduduk Kecamatan Jalaksana, dan terbanyak ketiga dari 15 desa yang lain di lingkungan Kecamatan Jalaksana. Diolah dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab.Kuningan, Mei 2013 melalui http:kuningankab.go.id.