8.12 11.45 15.65 16.98 14.23 Efisiensi Desain Setelah Tahap DFMA No

Tabel 5.22. Rekapitulasi Uji Keseragaman Data Waktu Elemen Kegiatan Perakitan Spring Bed Ocean 6 Kaki Menit Lanjutan Pengukuran Elemen Kegiatan WC VI WC VII 1 2 3 4 5 6 7 8 1 2 3 1 0.55 0.40 0.82 0.70 1.12 1.40 1.53 0.92 3.43 0.43 1.37 2 0.57 0.45 0.85 0.68 1.17 1.35 1.57 0.95 3.42 0.35 1.47 3 0.58 0.45 0.85 0.68 1.20 1.37 1.60 0.97 3.37 0.35 1.45 4 0.60 0.38 0.80 0.77 1.18 1.40 1.53 0.95 3.38 0.42 1.45 5 0.53 0.43 0.78 0.73 1.10 1.37 1.60 0.90 3.38 0.43 1.38 6 0.58 0.45 0.82 0.73 1.15 1.42 1.53 0.92 0.35 1.47 7 0.60 0.42 0.80 0.68 1.17 1.40 1.58 0.90 0.43 1.42 8 0.55 0.37 0.83 0.77 1.10 1.33 1.60 0.92 0.43 1.43 9 0.53 0.40 0.78 0.75 1.12 1.40 1.57 0.97 0.38 1.43 10 0.58 0.45 0.78 0.72 1.15 1.33 1.53 0.92 0.43 1.37 Jumlah 5.68

4.20 8.12

7.22 11.45

13.77 15.65

9.30 16.98

4.03 14.23

Rata-rata 0.57

0.42 0.81

0.72 1.15

1.38 1.57

0.93 3.40

0.40 1.42

STDEV 0.025398 0.03123 0.026117 0.03338 0.03518 0.030631 0.029866 0.02582 0.027386 0.038849 0.03865 BKA 0.619129 0.48246 0.863901 0.788426 1.215361 1.437929 1.624732 0.98164 3.451439 0.481032 1.500633 BKB 0.517537 0.35754 0.759433 0.654907 1.074639 1.315404 1.505268 0.87836 3.341894 0.325635 1.346033 Keterangan Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Sumber: Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara 5.2.3.2.Uji Kecukupan Data Uji kecukupan dilakukan untuk mengetahui apakah data waktu proses dan waktu muat yang telah diambil sudah memenuhi jumlah yang semestinya atau belum. Pada penelitian ini digunakan tingkat keyakinan 95, dan tingkat ketelitian 5 . Uji kecukupan ini dapat dihitung dengan menggunakan formula sebagai berikut: � ′ = ⎝ ⎛ � � �� ∑ � 2 − ∑ � 2 ∑ � ⎠ ⎞ 2 dimana : x = data ke-i dari N sampel x k = tingkat kepercayaan, bernilai 2 untuk tingkat keyakinan 95 s = tingkat ketelitian yang digunakan sebesar 5 N = jumlah data yang aktual untuk sampel tersebut N’ = jumlah data yang seharusnya Data dinyatakan cukup jika nilai N N’ berdasarkan hasil perhitungan. Namun sebaliknya, jika N N’ maka harus menambah jumlah data sebagai sampel. Sebagai contoh perhitungan uji kecukupan data, maka diambil waktu perakitan elemen kegiatan 1, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 5.18. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.23. Uji Kecukupan Data Elemen Kegiatan 1 N Waktu Pengamatan x x 2 1 0.85 0.723 2 0.93 0.871 3 0.78 0.614 4 0.87 0.751 5 0.82 0.667 6 0.75 0.563 7 0.75 0.563 8 0.88 0.780 9 0.80 0.640 10 0.80 0.640 Total 8.23 6.811 Sumber: Hasil pengolahan data � ′ = ⎝ ⎛ � � �� ∑ � 2 − ∑ � 2 ∑ � ⎠ ⎞ 2 � ′ = � 2 0,05 � 106,811 − 8,23 8,23 � 2 � ′ = 7,5 Karena N’ N maka data cukup sehingga tidak perlu dilakukan pengukuran tambahan untuk elemen kegiatan 1 pada proses perakitan Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki . Selanjutnya untuk rekapitulasi untuk hasil uji kecukupan semua data waktu pengamatan elemen-elemen kegiatan lainnya dapat dilihat pada Tabel 5.23. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.24. Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Waktu Elemen Kegiatan Perakitan Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki Work Center Elemen Kegiatan N N I 1 7.50 10 2 2.30 10 3 2.50 10 4 1.69 10 5 0.76 10 6 1.97 10 7 1.20 10 8 1.44 10 9 0.98 10 10 0.99 10 11 0.19 10 12 1.48 10 13 2.74 10 14 0.43 10 15 1.03 10 16 5.90 10 17 2.95 10 18 0.73 10 19 3.29 10 20 9.23 10 II 21 9.22 10 22 4.42 10 23 3.93 10 24 5.49 10 25 1.21 10 26 0.96 10 27 1.40 10 28 3.12 10 III 29 1.07 10 30 4.15 10 31 3.13 10 32 2.71 10 33 0.24 10 34 5.23 10 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.24. Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Waktu Elemen Kegiatan Perakitan Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki Lanjutan Work Center Elemen Kegiatan N N IV 35 9.32 10 36 8.27 10 37 0.15 5 38 0.14 5 39 0.07 5 40 0.45 10 41 0.21 10 V 42 2.62 10 43 2.46 10 44 5.41 10 45 3.03 10 VI 46 2.88 10 47 7.96 10 48 1.49 10 49 3.08 10 50 1.36 10 51 0.71 10 52 0.52 10 53 1.11 10 VII 54 0.08 5 55 0.16 10 56 1.06 10 Sumber: Hasil Pengolahan Data 5.2.3.3.Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku Besarnya nilai Waktu Normal adalah nilai waktu siklus rata-rata setelah data seragam dan cukup dikalikan dengan rating factor operator pada proses perakitan tersebut. Artinya waktu ini menyatakan waktu untuk bekerja secara wajar kemampuan pribadi keseharian oleh operator di WC tertentu. Untuk Universitas Sumatera Utara perhitungan waktu normal pada elemen kegiatan 1 yang dikerjakan adalah dengan penambahan rating factor. Sedangkan, Waktu baku adalah waktu yang dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan oleh seorang operator dengan penambahan faktor allowance kelonggaran yang diberikan untuk WC tersebut. Contoh perhitungan untuk elemen kegiatan 1 pada WC I Waktu Normal = Waktu Siklus x ������ ������ Waktu Normal = 0,82 x 1 = 0,82 menit Waktu Baku = Waktu Normal x 100 100 − 10 Waktu Baku = 0,82 x 100 90 Waktu Baku = 0,91 menit Hasil perhitungan dan rekapitulasi waktu baku untuk semua elemen kegiatan pada proses perakitan Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki ditunjukan Tabel 5.24. Tabel 5.25. Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku menit Proses Perakitan Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki Work Center Elemen Kegiatan WS RF WN ALL WB I 1 0.82 1 0.82 10 0.91 2 0.79 1 0.79 10 0.88 3 0.80 1 0.80 10 0.89 4 1.56 1 1.56 10 1.73 5 1.95 1 1.95 10 2.17 6 1.81 1 1.81 10 2.01 7 1.83 1 1.83 10 2.03 8 1.84 1 1.84 10 2.04 9 1.86 1 1.86 10 2.06 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.25. Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku menit Proses Perakitan Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki Lanjutan Work Center Elemen Kegiatan WS RF WN ALL WB 10 1.78 1 1.78 10 1.98 11 1.93 1 1.93 10 2.14 12 1.62 1 1.62 10 1.79 13 1.37 1 1.37 10 1.53 14 1.53 1 1.53 10 1.69 15 1.12 1 1.12 10 1.24 16 0.59 1 0.59 10 0.66 17 1.32 1 1.32 10 1.46 18 1.88 1 1.88 10 2.09 19 0.76 1 0.76 10 0.84 20 0.43 1 0.43 10 0.48 II 21 0.40 1 0.40 10 0.44 22 0.37 1 0.37 10 0.41 23 0.42 1 0.42 10 0.47 24 0.27 1 0.27 10 0.30 25 0.78 1 0.78 10 0.86 26 0.94 1 0.94 10 1.04 27 1.87 1 1.87 10 2.07 28 0.58 1 0.58 10 0.64 III 29 0.95 1 0.95 10 1.05 30 0.49 1 0.49 10 0.54 31 0.48 1 0.48 10 0.53 32 0.59 1 0.59 10 0.65 33 1.94 1 1.94 10 2.15 34 0.58 1 0.58 10 0.64 IV 35 0.15 1 0.15 10 0.17 36 0.34 1 0.34 10 0.37 37 11.72 1 11.72 10 13.02 38 6.70 1 6.70 10 7.45 39 5.73 1 5.73 10 6.37 40 1.92 1 1.92 10 2.13 41 1.88 1 1.88 10 2.09 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.25. Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku menit Proses Perakitan Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki Lanjutan Work Center Elemen Kegiatan WS RF WN ALL WB V 42 0.27 1 0.27 9 0.29 43 1.72 1 1.72 9 1.89 44 0.59 1 0.59 9 0.65 45 0.44 1 0.44 9 0.48 VI 46 0.57 1 0.57 10 0.63 47 0.42 1 0.42 10 0.47 48 0.81 1 0.81 10 0.90 49 0.72 1 0.72 10 0.80 50 1.15 1 1.15 10 1.27 51 1.38 1 1.38 10 1.53 52 1.57 1 1.57 10 1.74 53 0.93 1 0.93 10 1.03 VII 54 3.40 1 3.40 7 3.65 55 0.40 1 0.40 7 0.43 56 1.42 1 1.42 7 1.53 Sumber: Hasil Pengumpulan Data

5.2.4. Perbaikan Rancangan dengan Metode DFMA

Berdasarkan matriks QFD pada Gambar 5.4, untuk ukuran kinerja karakteristik teknis yang paling tinggi dibandingkan dengan karakteristik teknis lainnya adalah karakteristik teknik waktu perakitan, jumlah komponen dan biaya perakitan. Untuk selanjutnya yang menjadi fokus perbaikan adalah karakteristik dan atribut proses perakitan yang dimaksud. Langkah-langkah perbaikan terhadap rancangan spring bed dilakukan dengan menggunakan metode DFMA Design for Manufacturing and Assembly adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 5.2.4.1.Struktur Produk 21 Struktur produk menjelaskan secara diagram bagaimana produk akhir yang akan diproduksi disusun dari komponen-komponennya. Struktur produk pada umumnya dibuat oleh bagian desain dan rekayasa, Gambar 5.7 menunjukkan struktur dari produk spring bed. Dalam struktur produk tersebut terdapat 35 komponen penyusun produk yang terbagi kedalam 4 level. 21 Browne, Jimmie, dkk. 1996. Production Management System: An Integrated Perspective. 2 nd edition. Iowa: Addison-Wesley Publisher Ltd. h. 103-105 Universitas Sumatera Utara FP Spring Bed A4 Kaki 6 A3 Sandaran 1 180 x 60 m A2 Matras 1 180 x 200 cm A1 Divan 180 x 200 cm B1 Rangka Divan 1 180 x 200 x 20cm B5 Kain Oscar 180 x 200 x 20 cm B4 Kain Blacu 180 x 200 cm B3 Kain Hard Pad 200 x 220 cm C7 Paku ¼ kg 5 cm C1 Kayu Penyeimbang Pinggir 10 2,5 x 195 cm C2 Kayu Penyeimbang Tengah 2 2,5 x 195 cm C3 Kayu Penopang 13 5 x 175 cm B2 Staples 20 C4 Kayu Pengait 24 5 x 20 cm B7 Rangka Per 1 180 x 200 cm B8 Busa 1 180 x 200 cm C6 Kayu Tripleks Samping 2 200 x 20 cm C8 Spring Coil 320 D = 0,0014 m C9 List Rangka 1 180 x 200 m C10 Per M 30 D = 0,0014 m D5 Kawat 0,0014 m B9 Kain Hard Pad 2 200 x 220 cm B11 Kain Quilting Matras 1 180 x 200 cm C12 Kain Quilting Badan 1 180 x 200 cm C13 Kain Bermotif 1 8 m C14 Label 1 D7 Benang 1 10 m D8 Kain Quilting 1 200 x 220 cm D9 Kain Tarikan 1 16 m B12 Kain List 1 8 m D6 Kawat Lonjor 4 2 m D = 0,004 m B6 Plastik 1 12 m B14 Plastik 1 12 m B15 Rangka Sandaran 1 180 x 60 cm B16 Sandaran 2 100 cm C15 Rangka Triples 1 180 x 60 cm C17 Kain Blacu 1 180 x 60 cm C16 Kain Oscar 1 200 x 60 cm C118 Plastik 1 3 m D10 Tripleks 1 180 x 60 cm D11 Busa 1 180 x 60 cm D12 Paku 0,1 kg C19 Kayu Tiang Sandaran 2 100 cm C20 Skrup 8 B17 Tapak Kaki 6 B18 Skrup 6 STRUKTUR PRODUK NAMA OBJEK : Spring bed 6 kaki NOMOR PETA : 1 DIPETAKAN OLEH : Moehammad Rifqi. TANGGAL : 20 November 2013 SEKARANG USULAN Level 0 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4 C5 Kayu Tripleks Atas 1 180 x 200 cm B13 Ventilator 4 D = 5 cm C11 Staples 204 B10 Staples 72 Gambar 5.7. Struktur Produk Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki Universitas Sumatera Utara 5.2.4.2.Evaluasi Komponen Penyusun Produk Serta Pengembangan DFMA Worksheet dari Desain Awal Produk 22 No. Produk spring bed terdiri dari 28 total komponen penyusun spring bed. Penggunaan jumlah komponen paling banyak yaitu pada bagian divan. Komponen penyusun produk spring bed 6 kaki yang diidentifikasi sehubungan dengan masalah perakitan untuk divan dapat dilihat pada tabel 5.25. Tabel 5.26. Komponen Penyusun pada Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki Nama Komponen Gambar Komponen Fungsi Komponen Masalah Perakitan 1 Kayu Pinggir Sebagai penyangga bagian pinggir rangka divan Menggunakan 32 buah paku fastener 2 Kayu Penyeimbang Tengah Sebagai penyangga bagian tengah rangka divan Menggunakan 38 buah paku fastener 22 Boothroyd, G., Dewhurst, P. dan Knight, W. 2002. “Product Design for Manufacture and Assembly” 2nd Edition. New York: Marcel Dekker. Universitas Sumatera Utara 3 Kayu Penopang Sebagai penopang pada rangka divan Menggunakan 12 buah paku fastener Tabel 5.26. Komponen Penyusun pada Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki Lanjutan No. Nama Komponen Gambar Komponen Fungsi Komponen Masalah Perakitan 4 Kayu Pengait Sebagai pengait pada kayu bagian pinggir dan kayu penyeimbang tengah Menggunakan 8 buah paku fastener 5 Kayu Tripleks Atas Sebagai penutup bagian atas rangka divan Menggunakan 30 buah paku fastener Universitas Sumatera Utara 6 Kayu Tripleks Samping Sebagai penutup bagian samping rangka divan Menggunakan 12 buah paku fastener 7 Kayu Pinggir Bagian Depan dan Belakang Sebagai penyangga bagian depan dan belakang rangka divan Menggunakan 44 buah paku fastener 8 Paku Sebagai pengait antara komponen- komponen kayu Tidak ada 9 Staples Sebagai pengait pada kain hardpad, kain oscar, busa, dan per Tidak ada Tabel 5.26. Komponen Penyusun pada Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki Lanjutan No. Nama Komponen Gambar Komponen Fungsi Komponen Masalah Perakitan Universitas Sumatera Utara 10 Kain Hard Pad Sebagai pelapis dari rangka divan Tidak ada 11 Kain Blacu Sebagai penutup bagian bawah divan dan belakang sandaran Tidak ada 12 Kain Oscar Sebagai kain penutup bagian divan dan bagian sandaran Tidak ada 13 Kawat Sebagai spring coil pada rangkaian per Tidak ada 14 Kawat Lonjor Sebagai rangka list pada rangkaian per Tidak ada 15 Per Berbentuk M Sebagai penguat samping rangkaian per Menggunakan 60 buah staples fastener 16 Benang Sebagai bahan yang digunakan untuk menyatukan kain Tidak ada Universitas Sumatera Utara 17 Busa Sebagai lapisan pada bagian dalam matras dan sandaran Tidak ada Tabel 5.26. Komponen Penyusun pada Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki Lanjutan No. Nama Komponen Gambar Komponen Fungsi Komponen Masalah Perakitan 18 Kain Quilitng Sebagai penutup matras Tidak ada 19 Kain Tarikan Sebagai penutup samping matras Tidak ada 20 Kain Bermotif Sebagai penutup kain quilting Tidak ada 21 Label Sebagai label produk Tidak ada 22 Kain List Sebagai pengikat pada pinggir kain untuk menutup matras Tidak ada 23 Ventilator Sebagai ventilator pada matras Tidak ada Universitas Sumatera Utara 24 Tripleks Sebagai bahan untuk rangkaian sandaran Tidak ada 25 Tiang Sandaran Sebagai penopang sandaran Tidak ada Tabel 5.26. Komponen Penyusun pada Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki Lanjutan No. Nama Komponen Gambar Komponen Fungsi Komponen Masalah Perakitan 26 Sekrup Sebagai pengait tiang sandaran dan rangka sandaran Tidak ada 27 Tapak kaki Sebagai penyangga spring bed Tidak ada 28 Plastik Sebagai pembungkus matras, sandaran, dan divan spring bed Tidak ada Sumber: Hasil Pengolahan Data Universitas Sumatera Utara Komponen-komponen dari desain awal rangka divan spring bed 6 kaki pada Tabel 5.26 dikembangkan dalam lembar kerja DFMA Design for Manufacturing and Assembly berdasarkan pada urutan proses perakitan atau urutan elemen kegiatan perakitan seperti yang terdapat pada Tabel 5.4. Pada pengembangan lembar kerja DFMA terdapat elemen kegiatan, nomor elemen, waktu perakitan dan biaya perakitan. Biaya perakitan yang dibutuhkan untuk merakit setiap unit spring bed 6 kaki diperoleh dari estimasi upahgaji operator perakitan spring bed 6 kaki Sebagai contoh perhitungan biaya perakitan elemen 1. 23 23 Sharifah Zainaf. 2010. Integration Design For Manufacture and Assembly DFMAand Theory of Inventive Problem Solving TRIZ For Design Improvement. Malaysia: UTM. Biaya perakitan = Biaya detik x waktu perakitan Dimana biayadetik dihitung dengan asumsi sebagai berikut : Rata-rata penghasilan operatorbulan = Rp 1.650.000,00 Total hari kerja bulan = 25 hari Total waktu kerja hari = 7 jam Total biaya detik = Rp 1.650.000 25 x 7 x 3600 = Rp 3,626 Biaya perakitan = Rp 3,626 x 0,91 x 60 = Rp 199,048 Hasil perhitungan biaya perakitan produk spring bed dapat dilihat pada Tabel 5.26. Tabel 5.27. Lembar Kerja DFMA dari Desain Awal Produk Universitas Sumatera Utara No Elemen Elemen Kegiatan Waktu Perakitan Menit Biaya Perakitan Rp 1 Mengukur dan memotong kayu untuk pinggir rangka 0.915 199.048 2 Mengukur dan memotong kayu untuk penyeimbang tengah rangka 0.880 191.392 3 Mengukur dan memotong kayu untuk penopang 0.889 193.407 4 Mengukur dan memotong kayu untuk pengait rangka 1.730 376.337 5 Mengukur dan memotong tripleks untuk penutup atas dan samping rangka 2.169 471.832 6 Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi depan 2.006 436.374 7 Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi belakang 2.030 441.612 8 Merakit kayu pinggir hingga membentuk rangka kosong berbentuk segiempat 2.041 444.029 9 Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi kanan 2.061 448.462 Tabel 5.27. Lembar Kerja DFMA dari Desain Awal Produk Lanjutan No Elemen Elemen Kegiatan Waktu Perakitan Menit Biaya Perakitan Rp 10 Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi kiri 1.976 429.927 11 Merakit kayu pengait dengan kayu pinggir pada setiap sudut rangka 2.144 466.593 12 Merakit kayu pengait dengan kayu penyeimbang 1.794 390.440 13 Merakit kayu penyeimbang ke bagian pinggir rangka 1.526 332.015 14 Merakit kayu penyeimbang ke bagian tengah rangka 1.694 368.681 15 Merakit tripleks pada sisi kanan, kiri dan atas rangka untuk menjadi rangka divan yang sudah jadi 1.243 270.366 16 Membawa rangka divan ke bagian perakitan divan spring bed 0.657 143.040 17 Mengukur dan memotong kayu untuk tiang sandaran 1.461 317.912 18 Mengetam tiang sandaran 2.087 454.103 19 Mengukur dan memotong tripleks 0.841 182.930 20 Membawa tiang sandaran dan tripleks ke bagian perakitan sandaran spring bed 0.476 103.553 21 Menempelkan busa dengan lem 0.443 96.300 22 Memotong busa mengikuti pola rangka sandaran 0.411 89.451 23 Memasang busa yang dipotong sesuai pola pada rangka 0.467 101.538 Universitas Sumatera Utara sandaran 24 Memasang kain oscar pada rangka sandaran 0.298 64.872 25 Memasang kain blacu pada bagian belakang sandaran 0.863 187.766 26 Mengemas sandaran dengan menggunakan plastik 1.039 226.044 27 Memasang kayu tiang sandaran pada sandaran dengan menggunakan skrup 2.074 451.282 28 Membawa sandaran spring bedpada tempat perakitan akhir 0.644 140.220 29 Membungkus rangka divan dengan menggunakan kain hard pad 1.052 228.864 30 Membungkus rangka divan dengan menggunakan kain oscar 0.544 118.462 31 Menyatukan rangka divan dan kain blacu dengan menggunakan staples 0.531 115.641 32 Membungkus divan dengan menggunakan plastik 0.650 141.429 33 Memasang kaki spring bed pada divan spring bed dengan menggunakan skrup 2.154 468.608 34 Membawa divan spring bed pada tempat perakitan akhir 0.644 140.220 Tabel 5.27. Lembar Kerja DFMA dari Desain Awal Produk Lanjutan No Elemen Elemen Kegiatan Waktu Perakitan Menit Biaya Perakitan Rp 35 Mengukur kawat 0.167 36.264 36 Memotong kawat 0.374 81.392 37 Menyusun kawat pada mesin pembentuk per sehingga membentuk spring coil 13.019 2832.601 38 Mennyatukan spring coil dengan menggunakan mesin Gun Ar Cl 22 7.448 1620.586 39 Merakit kawat lonjor menjadi list rangka 6.367 1385.275 40 Merakit spring coil pada list rangka dengan menggunakan Gun Ar 22 2.131 463.773 41 Merakit per M pada sisi rangka Gun Ar 22 2.085 453.700 42 Memotong kain quilting 0.291 63.362 43 Menjahit kain quilting dengan kain tarikan 1.894 412.052 44 Menyatukan kain bermotif dengan busa yang mempunyai ketebalan 5-8 cm 0.648 141.070 45 Menjahit label pada kain quilting springbed 0.478 104.009 46 Memasang kain hard pad pada bagian atas dan bawah rangka per 0.631 137.399 47 Memperkuat pemasangan kain hard pad dengan menggunakan Gun AR 22 0.467 101.538 Universitas Sumatera Utara 48 Memasang busa yang sudah dipotong ke atas kain hard pad dengan menggunakan Gun AR 22 0.902 196.227 49 Memasang kain quilting yang telah direkatkan dengan kain tarikan sebagai penahan 0.802 174.469 50 Memasang kain quilting yang sudah disesuaikan pada busa 1.272 276.813 51 Memasang kain quilting untuk bagian atas dan bawah spring bed 1.530 332.821 52 Menjahit kain list pada matras 1.739 378.352 53 Membungkus matras dengan plastik 1.033 224.835 54 Menyatukan bagian sandaran dan divan dengan menggunakan skrup dan paku 3.652 794.683 55 Menyatukan matras dan divan 0.434 94.364 56 Mengemas dengan plastik 1.530 333.002 Total 91.328 19871.333 Sumber: Hasil pengolahan data Berdasarkan hasil perhitungan, biaya yang dibutuhkan untuk merakit setiap unit produk adalah sebesar Rp 19871,333 atau dibulatkan menjadi Rp 19872 per unit

5.2.4.3. Identifikasi Part yang dapat di Kembangkan, Kombinasi dan

Eliminasi Ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi dalam melakukan perancangan untuk memperbaiki suatu proses perakitan antara lain adalah menyederhanakan dan mengurangi jumlah komponen, standarisasi dan menggunakan komponen dengan bahan yang seragam, desain untuk kemudahan pada penanganan dan orientasi komponen, meminimalkan komponen yang fleksibel dan interkoneksi, desain untuk kemudahan perakitan dengan memanfaatkan pola sederhana dari gerakan dan meminimalkan jumlah sumbu perakitan, desain untuk gabungan dan efisien Universitas Sumatera Utara fastener serta desain produk modular untuk perakitan. 24 Berdasarkan pada prinsip- prinsip tersebut maka dilakukan suatu perbaikan rancangan dengan menggunakan metode Design for Manufacturing and Assembly DFMA. Perbaikan desain dengan DFMA dapat dilakukan melalui pengembangan terhadap komponen, melakukan kombinasi atau elminasi komponen yang tidak diperlukan ataupun komponen yang tidak mengandung nilai tambah. 25 No. Pada Tabel 5.27. akan diuraikan komponen-komponen yang dapat dikembangkan, kombinasi ataupun dieliminasi dari produk spring bed. Tabel 5.28. Identifikasi Komponen Penyusun Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki Nama Komponen Gambar Komponen Fungsi Komponen Solusi Perbaikan 1 Rangkaian Pinggir Rangka Divan Sebagai penopang bagian pinggir rangka divan Berdasarkan rekomendasi dari The Society of Manufacturing Engineers SME untuk memperbaiki rancangan dari komponen penyusun rangkaian pinggir rangka divan, ada beberapa prinsip yang dapat digunakan. Adapun prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah “meminimalkan jumlah komponen, menggunakan perakitan modular atau menggunakankomponen standar sehingga tidak banyak variasi komponen” 26 . Berdasarkan prinsip tersebut, maka dilakukan dengan menggunakan prinsip meminimalkan jumlah komponen, dalam hal ini komponen yang dihilangkan yaitu komponen kayu pengait dan kayu tripleks samping sehingga mengurangi jumlah serta variasi dari 24 Magrab, Edward B. 2010. Integrated Product and Process Design and Development: The Product Realization Process . London : Taylor and Francis Group. h. 147-148 25 Boothroyd, G., Dewhurst, P. dan Knight, W. 2002. op.cit. 26 Eggert, Rudolph J. 2005. Ibid. p. 159 Universitas Sumatera Utara komponen yang dirakit agar dapat mempermudah operator pada saat perakitan. Pada konsep desain awal, jumlah komponen tersebut digunakan sebanyak 28 unit. Namun, setelah dilakukan perbaikan terhadap desainnya komponen yang dibutuhkan berkurang menjadi 10 unit. 2 Rangkaian Penopang dan Penyangga Rangka Divan Sebagai penopang pada rangkaian rangka divan Pada konsep desain awal dapat dilihat terdapat pengait yang digunakan pada kayu penyangga untuk menyangga bagian kayu penopang, pada konsep perbaikan kayu pengait tidak dibutuhkan lagi karena bagian kayu penyangga sudah dirait dengan rangkaian pinggir rangka divan pada konsep perbaikan. dalam hal ini komponen yang dihilangkan yaitu komponen kayu pengait sehingga mengurangi jumlah serta variasi dari komponen yang dirakit agar dapat mempermudah operator pada saat perakitan. Pada konsep desain awal, jumlah komponen tersebut digunakan sebanyak 23 unit. Namun, setelah dilakukan perbaikan terhadap desainnya komponen yang dibutuhkan berkurang menjadi 13 unit. Tabel 5.28. Identifikasi Komponen Penyusun Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki Lanjutan No. Nama Komponen Gambar Komponen Fungsi Komponen Solusi Perbaikan 3 Per berbentuk M Sebagai penguat samping rangkaian per Universitas Sumatera Utara Berdasarkan rekomendasi dari The Society of Manufacturing Engineers SME merekomendasikan untuk menggunakan prinsip dari design for assembly yaitu “merancangkomponendengan fitur penambatsnap-fits, press-fit danmerancangkomponen yang sesuai dengan lokasi fitur” 27 . Berdasarkan pada prinsip perancangan tersebut, maka untuk perbaikan rancangan komponen Per berbentuk M dan komponen yang pada awalnya menggunakan fastener maka akan diganti dengan konsep snap-fits sehingga tidak memerlukan proses pengencangan yang dapat menyebabkan waktu perakitan menjadi panjang. Pada konsep desain awal, jumlah staples tersebut digunakan sebanyak 60 unit. Namun, setelah dilakukan perbaikan terhadap desainnya komponen tidak membutuhkan staples. 5.2.4.4.Perbaikan Assembly Process Chart

5.2.4.4.1 .Assembly Process Chart Desain Awal

Dari data waktu proses elemen kegiatan perakitan pada Tabel 5.21 dan data urutan proses perakitan spring bed pada Tabel 5.4 maka dapat digambarkan dalam peta proses perakitan Assembly Process Chart yang ditunjukan pada Gambar 5.8. 27 Eggert, Rudolph J. 2005. Engineering Design.Amerika : Pearson Prentice Hall. h. 159 Universitas Sumatera Utara SIMBOL JUMLAH 46 3 1 TOTAL 58 - 8 KETERANGAN OPERASI INSPEKSI TRANSPORTASI INSPEKSI DAN OPERASI STORAGE Kayu pinggir Diukur kayu pinggir rangka Dirakit manual hingga berbentuk rangka kosong Dirakit manual hingga berbentuk rangka divan Dibungkus dengan kain hard pad Dibungkus denga kain oscar O-12 Dibungkus O-13 Menyatukan kain dengan staples Paku Dirakit manual Kayu Pengait Steples Kayo penopang O-3 O-10 ASSEMBLY PROCESS CHART NAMA OBJEK : Spring bed NOMOR PETA : 1 DIPETAKAN OLEH : Moehammad Rifqi TANGGAL : 4 Januari 2014 SEKARANG USULAN Kayu Penyangg a Kayu Tiang Sandaran O-1 Dipotong kayu pinggir rangka Diukur kayu penopang O-2 Dipotong kayu penopang Diukur kayu Penyangga O-4 Dipotong kayu pengait Diukur kayu Pengait O-6 Dipotong kayu pengait Diukur kayu tripleks O-8 Dipoton g kayu tripleks Paku O-5 Dirakit manual Paku O-7 Paku O-9 Kayu Tripleks Kain hard pard Kain Oscar Steples O-11 Steples Plastik mika Kain blacu Tripleks Diukur tripleks O-15 Dipoton g tripleks O-21 Dipotong kayu tiang sandaran Diukur kayu tiang sandaran O-16 Dirakit menjadi rangka kepala Busa O-18 Direkatka n busa ke kepala sandaran Staples Kain Oscar Kain blacu O-19 Dipasang kain oscar O-24 Dipasang kain blacu Staples I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 I-6 I-7 O-25 O-46 Mur Dirakit Dirakit S-1 Paku I-8 Kawat 1,4 mm Kawat Lonjor O-27 Per M O-28 Kain bermoti f Kain Quilt Dibentuk menjadi per spring Dirakit menjadi rangka per O-29 Dirakit O-31 Dirakit Busa O-34 Dipotong sesuai ukuran O-35 Dipasang O-37 Dipotong O-38 Dijahit Kain tarikan O-39 Dijahit Label O-30 Dirakit Staples O-32 Dirakit Staples O-33 Dipasang O-36 Dipasang O-40 Dipasang O-41 Dipasang O-42 Dijahit O-43 Diberi label Label O-44 Dibungkus Plastik O-45 Direkatkan Isolati p Kain Hard Pad Staples Ventilat or Kain list O-26 Diukur kawat Dipotong kawat O-17 Dipotong sesuai ukuran O-20 Dibungkus Plastik mika O-22 O-23 Direkatkan dengan mur sakura Mur sakura Dirakit tiang sandaran pada rangka sandaran Kaki springb ed O-14 Dirakit Mur T-1 Dibawa ke bagian perakitan divan Dibawa ke bagian perakitan sandaran T-2 T-3 Dibawa ke bagian perakitan akhir Gambar 5.8. Assambly Process Chart Desain Awal Universitas Sumatera Utara 5.2.4.4.2.Analisis Proses Perakitan dengan Menggunakan 5W dan 1H 28 1. What Untuk memperbaikiassembly process chart dalam proses perakitan spring bed 6 kaki, hal yang perlu dilihat adalah aspek ergonomis dengan menggunakan analisis 5W dan 1H yaitu what, who, where, when, why dan how. Adapun analisis proses perakitan spring bed 6 kaki adalah sebagai berikut: Pada proses perakitan spring bed 6 kaki yang dilaksanakan terdapat beberapa pemborosan, sehingga metode kerja pada saat proses perakitan spring bed saat ini perlu dilaksanakan perbaikan. Adapun sumber pemborosan yang terdapat dalam perakitan spring bed 6 kaki antara lain adalah: a. Mengubah urutan proses perakitan b. Penggunaan fasteners dan mengarahkan fasteners ke lubang insertion 2. Why Penjelasan pada pertanyaan pertama what terdapat 2 jenis pemborosan. 2 jenis pemborosan yang terjadi ini memberikan dampak negatif dari segi waktu perakitan, biaya perakitan dan tenaga yang dikeluarkan pekerja lebih besar untuk hasil yang sama dan tentunya akan mengurangi kemampuan pekerja untuk memproduksi lebih banyak produk. Jadi, mengapa perbaikan perlu dilaksanakan adalah untuk dapat mengoptimasi sistem produksi yang telah ada agar menghasilkan produk dalam jumlah yang maksimal namun dengan tenaga yang minimal. 28 Barnes, Ralph M. 1980. Motion and Time Study Design and Measurement of Work.7 th edition. New York: John Wiley Sons Universitas Sumatera Utara 3. Who Dalam penelitian ini telah diketahui bahwa terjadi 2 jenis pemborosan dan kesemuanya itu terjadi pada lantai produksi dan langsung berhubungan dengan pekerja pada work center 1. Perbaikan dapat dilaksanakan oleh pekerja yang diberikan instruksi bagaimana ia seharusnya bekerja dan menata sistem kerjanya. 4. Where Dari penjelasan sebelumnya perbaikan dapat dilaksanakan pada lantai produksi terdiri dari gerakan tubuh pekerja dan tata letak kerja. Berikut detail dimana perbaikan perlu dilaksanakan: a. Mengubah urutan proses perakitan perbaikan dilaksanakan pada metode kerja yang dilaksanakan b. Penggunaan fasteners dan mengarahkan fastener ke lubang perbaikan dilaksanakan pada metode kerja dan gerakan tubuh pekerja 5. How Perbaikan dapat dilaksanakan dengan menyesuaikan pemborosan yang ada. Perbaikan dilaksanakan dengan memperbaiki metode kerja operator perakitan. Berikut 2 jenis pemborosan dan langkah perbaikan yang dapat dilaksanakan : Universitas Sumatera Utara a. Mengubah posisi benda Sumber pemborosan diperbaiki dengan membuat urutan pengerjaan standar dalam perakitan spring bed 6 kaki. b. Penggunaan fasteners dengan jumlah yang banyak. Sumber pemborosan diperbaiki dengan memperbaiki struktur dan konstruksi rancangan pada beberapa komponen sehingga penggunaan fastener dapat diminimalisasi. 6. When Perbaikan dapat dilaksanakan setelah terlebih dahulu mendapatkan data yang akurat dan telah menjawab 5 pertanyaan sebelumnya what, why, who, where dan how. Setelah data analisis lengkap, maka hasil analisis dijadikan penentu kapan perbaikan dapat dilaksanakan. Perbaikan dapat dimulai dari desain produk sehingga metode kerja yang digunakan oleh para pekerja dapat diperbaiki. 5.2.4.4.3.Menggambarkan Assembly Process Chart Usulan Setelah melakukan analisis terhadap proses perakitan dengan menggunakan 5W dan 1H untuk membuat peta proses perakitan usulan ditemukan beberapa sumber pemborosan pada proses perakitan. Kemudian sumber pemborosan tersebut diperbaiki dengan cara memperbaiki metode kerja dan membuat urutan pengerjaan yang standar pada proses perakitan. Adapun urutan perakitan usulan dari produk spring bed ocean tipe 6 kaki beserta waktu perakitan dapat dilihat pada Tabel 5.24. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.29.Urutan Proses Perakitan Produk Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki Usulan No Elemen Elemen Kegiatan Waktu Perakitan Menit 1 Mengukur dan memotong kayu untuk pinggir rangka 0.915 2 Mengukur dan memotong kayu untuk penyeimbang tengah rangka 0.880 3 Mengukur dan memotong kayu untuk penopang 0.684 4 Mengukur dan memotong tripleks untuk penutup atas 1.084 5 Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi depan 1.543 6 Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi belakang 1.561 7 Merakit kayu pinggir hingga membentuk rangka kosong berbentuk segiempat 2.041 8 Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi kanan 1.585 9 Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi kiri 1.520 10 Merakit kayu penyeimbang ke bagian pinggir rangka 1.526 11 Merakit kayu penyeimbang ke bagian tengah rangka 1.694 12 Merakit tripleks pada sisi atas rangka untuk menjadi rangka divan yang sudah jadi 0.621 13 Membawa rangka divan ke bagian perakitan divan spring bed 0.657 14 Mengukur dan memotong kayu untuk tiang sandaran 1.461 15 Mengetam tiang sandaran 2.087 16 Mengukur dan memotong tripleks 0.841 17 Membawa tiang sandaran dan tripleks ke bagian perakitan sandaran spring bed 0.476 18 Menempelkan busa dengan lem 0.443 19 Memotong busa mengikuti pola rangka sandaran 0.411 20 Memasang busa yang dipotong sesuai pola pada rangka sandaran 0.467 21 Memasang kain oscar pada rangka sandaran 0.298 22 Memasang kain blacu pada bagian belakang sandaran 0.863 23 Mengemas sandaran dengan menggunakan plastik 1.039 24 Memasang kayu tiang sandaran pada sandaran dengan menggunakan skrup 2.074 25 Membawa sandaran spring bedpada tempat perakitan akhir 0.644 26 Membungkus rangka divan dengan menggunakan kain hard pad 1.052 27 Membungkus rangka divan dengan menggunakan kain oscar 0.544 28 Menyatukan rangka divan dan kain blacu dengan menggunakan staples 0.531 29 Membungkus divan dengan menggunakan plastik 0.650 30 Memasang kaki spring bed pada divan spring bed dengan menggunakan skrup 2.154 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.29.Urutan Proses Perakitan Produk Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki Usulan Lanjutan No Elemen Elemen Kegiatan Waktu Perakitan Menit 31 Membawa divan spring bed pada tempat perakitan akhir 0.644 32 Mengukur kawat 0.167 33 Memotong kawat 0.374 34 Menyusun kawat pada mesin pembentuk per sehingga membentuk spring coil 13.019 35 Mennyatukan spring coil dengan menggunakan mesin Gun Ar Cl 22 7.448 36 Merakit kawat lonjor menjadi list rangka 6.367 37 Merakit spring coil pada list rangka dengan menggunakan Gun Ar 22 2.131 38 Merakit per M pada sisi rangka 1.085 39 Memotong kain quilting 0.291 40 Menjahit kain quilting dengan kain tarikan 1.894 41 Menyatukan kain bermotif dengan busa yang mempunyai ketebalan 5-8 cm 0.648 42 Menjahit label pada kain quilting springbed 0.478 43 Memasang kain hard pad pada bagian atas dan bawah rangka per 0.631 44 Memperkuat pemasangan kain hard pad dengan menggunakan Gun AR 22 0.467 45 Memasang busa yang sudah dipotong ke atas kain hard paddengan menggunakan Gun AR 22 0.902 46 Memasang kain quilting yang telah direkatkan dengan kain tarikan sebagai penahan 0.802 47 Memasang kain quilting yang sudah disesuaikan pada busa 1.272 48 Memasang kain quilting untuk bagian atas dan bawah spring bed 1.530 49 Menjahit kain list pada matras 1.739 50 Membungkus matras dengan plastik 1.033 51 Menyatukan bagian sandaran dan divan dengan menggunakan skrup dan paku 3.652 52 Menyatukan matras dan divan 0.434 53 Mengemas dengan plastik 1.530 Total 80.886 Sumber: Hasil pengolahan data Universitas Sumatera Utara Dari data urutan proses perakitan produk spring bed usulan pada Tabel 5.24, diketahui untuk merakit setiap unit produk spring bed dibutuhkan waktu selama 81,886 menit dengan 53 elemen kegiatan proses perakitan yang kemudian akan dikembangkan ke dalam worksheet DFMA untuk dapat melihat perbandingan antara elemen kegiatan, waktu dan biaya perakitan yang dibutuhkan. Setelah diketahui urutan perakitan dan waktu perakitan dari desain perbaikan, maka dapat digambarkan peta proses perakitan assembly process chart usulan seperti yang dapat dilihat pada Gambar 5.9. Universitas Sumatera Utara SIMBOL JUMLAH 44 3 1 TOTAL 55 - 7 KETERANGAN OPERASI INSPEKSI TRANSPORTASI INSPEKSI DAN OPERASI STORAGE Kayu pinggir Diukur kayu pinggir rangka Dirakit manual hingga berbentuk rangka kosong Dirakit manual pada bagian atas rangka hingga berbentuk rangka divan Dibungkus dengan kain hard pad Dibungkus dengan kain oscar O-10 Dibungkus O-11 Menyatukan kain dengan staples Paku Steples Kayo penopang O-3 O-8 ASSEMBLY PROCESS CHART NAMA OBJEK : Spring bed NOMOR PETA : 1 DIPETAKAN OLEH : Moehammad Rifqi TANGGAL : 4 Januari 2014 SEKARANG USULAN Kayu Penyangga Kayu Tiang Sandaran O-1 Dipotong kayu pinggir rangka Diukur kayu penopang O-2 Dipotong kayu penopang Diukur kayu Penyangga O-4 Dipotong kayu pengait Diukur kayu tripleks O-6 Dipotong kayu tripleks Paku O-5 Dirakit manual Paku O-7 Kayu Tripleks Kain hard pard Kain Oscar Steples O-9 Steples Plastik mika Kain blacu Tripleks Diukur tripleks O-13 Dipotong tripleks O-19 Dipotong kayu tiang sandaran Diukur kayu tiang sandaran O-14 Dirakit menjadi rangka kepala Busa O-15 Direkatkan busa ke kepala sandaran Staples Kain Oscar Kain blacu O-17 Dipasang kain oscar O-22 Dipasang kain blacu Staples 3001 J I-1 I-2 I-3 I-4 I-5 I-6 O-23 O-44 Mur Dirakit Dirakit S-1 Paku I-7 Kawat 1,4 mm Kawat Lonjor O-25 Per M O-26 Kain bermotif Kain Quilt Dibentuk menjadi per spring Dirakit menjadi rangka per O-27 Dirakit O-29 Dirakit Busa O-32 Dipotong sesuai ukuran O-33 Dipasang O-35 Dipotong O-36 Dijahit Kain tarikan O-37 Dijahit Label O-28 Dirakit Staples O-30 Dirakit O-31 Dipasang O-34 Dipasang O-38 Dipasang O-39 Dipasang O-40 Dijahit O-41 Diberi label Label O-42 Dibungkus Plastik O-43 Direkatkan Isolatip Kain Hard Pad Staples Ventilator Kain list O-24 Diukur kawat Dipotong kawat O-16 Dipotong sesuai ukuran O-18 Dibungkus Plastik mika O-20 O-21 Direkatkan dengan mur sakura Mur sakura Dirakit tiang sandaran pada rangka sandaran Kaki springbed O-12 Dirakit Mur T-1 Dibawa ke perakitan divan T-2 Dibawa ke perakitan sandaran T-3 Dibawa ke perakitan akhir Gambar 5.9. Assembly Process Chart Usulan Universitas Sumatera Utara 5.2.4.5.Pengembangan Lembar Kerja DFMA dari Produk Hasil Rancangan Setelah dilakukan identifikasi terhadap komponen-komponen penyusun produk spring bed dan analisis terhadap peta proses perakitan assembly process chart , ada beberapa komponen yang akan dikembangkan, dikombinasi dan dieliminasi seperti yang dapat dilihat pada Tabel 5.24. Berdasarkan pada perbaikan rancangan tersebut, maka akan dikembangkan suatu worksheet DFMA Design for Manufacturing and Assembly dari produk hasil rancangan, untuk dapat melihat perbandingan antara elemen kegiatan, waktu perakitan dan biaya peraktian setelah dilakukannya perbaikan terhadap rancangan. Adapun worksheet DFMA dari desain perbaikan dapat dilihat pada Tabel 5.25. Tabel 5.30. Lembar Kerja DFMA dari Desain Perbaikan No Elemen Elemen Kegiatan Waktu Perakitan Menit Biaya Perakitan Rp 1 Mengukur dan memotong kayu untuk pinggir rangka 0.915 199.048 2 Mengukur dan memotong kayu untuk penyeimbang tengah rangka 0.880 191.392 3 Mengukur dan memotong kayu untuk penopang 0.684 148.774 4 Mengukur dan memotong tripleks untuk penutup atas 1.084 235.916 5 Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi depan 1.543 335.672 6 Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi belakang 1.561 339.701 7 Merakit kayu pinggir hingga membentuk rangka kosong berbentuk segiempat 2.041 444.029 8 Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi kanan 1.585 344.970 9 Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi kiri 1.520 330.713 10 Merakit kayu penyeimbang ke bagian pinggir rangka 1.526 332.015 11 Merakit kayu penyeimbang ke bagian tengah rangka 1.694 368.681 12 Merakit tripleks pada sisi atas rangka untuk menjadi rangka divan yang sudah jadi 0.621 135.183 13 Membawa rangka divan ke bagian perakitan divan spring bed 0.657 143.040 14 Mengukur dan memotong kayu untuk tiang sandaran 1.461 317.912 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.30. Lembar Kerja DFMA dari Desain Perbaikan Lanjutan No Elemen Elemen Kegiatan Waktu Perakitan Menit Biaya Perakitan Rp 15 Mengetam tiang sandaran 2.087 454.103 16 Mengukur dan memotong tripleks 0.841 182.930 17 Membawa tiang sandaran dan tripleks ke bagian perakitan sandaran spring bed 0.476 103.553 18 Menempelkan busa dengan lem 0.443 96.300 19 Memotong busa mengikuti pola rangka sandaran 0.411 89.451 20 Memasang busa yang dipotong sesuai pola pada rangka sandaran 0.467 101.538 21 Memasang kain oscar pada rangka sandaran 0.298 64.872 22 Memasang kain blacu pada bagian belakang sandaran 0.863 187.766 23 Mengemas sandaran dengan menggunakan plastik 1.039 226.044 24 Memasang kayu tiang sandaran pada sandaran dengan menggunakan skrup 2.074 451.282 25 Membawa sandaran spring bedpada tempat perakitan akhir 0.644 140.220 26 Membungkus rangka divan dengan menggunakan kain hard pad 1.052 228.864 27 Membungkus rangka divan dengan menggunakan kain oscar 0.544 118.462 28 Menyatukan rangka divan dan kain blacu dengan menggunakan staples 0.531 115.641 29 Membungkus divan dengan menggunakan plastik 0.650 141.429 30 Memasang kaki spring bed pada divan spring bed dengan menggunakan skrup 2.154 468.608 31 Membawa divan spring bed pada tempat perakitan akhir 0.644 140.220 32 Mengukur kawat 0.167 36.264 33 Memotong kawat 0.374 81.392 34 Menyusun kawat pada mesin pembentuk per sehingga membentuk spring coil 13.019 2832.601 35 Mennyatukan spring coil dengan menggunakan mesin Gun Ar Cl 22 7.448 1620.586 36 Merakit kawat lonjor menjadi list rangka 6.367 1385.275 37 Merakit spring coil pada list rangka dengan menggunakan Gun Ar 22 2.131 463.773 38 Merakit per M pada sisi rangka 1.085 236.077 39 Memotong kain quilting 0.291 63.362 40 Menjahit kain quilting dengan kain tarikan 1.894 412.052 41 Menyatukan kain bermotif dengan busa yang mempunyai ketebalan 5-8 cm 0.648 141.070 42 Menjahit label pada kain quilting springbed 0.478 104.009 Universitas Sumatera Utara Tabel 5.30. Lembar Kerja DFMA dari Desain Perbaikan Lanjutan No Elemen Elemen Kegiatan Waktu Perakitan Menit Biaya Perakitan Rp 43 Memasang kain hard pad pada bagian atas dan bawah rangka per 0.631 137.399 44 Memperkuat pemasangan kain hard pad dengan menggunakan Gun AR 22 0.467 101.538 45 Memasang busa yang sudah dipotong ke atas kain hard pad dengan menggunakan Gun AR 22 0.902 196.227 46 Memasang kain quilting yang telah direkatkan dengan kain tarikan sebagai penahan 0.802 174.469 47 Memasang kain quilting yang sudah disesuaikan pada busa 1.272 276.813 48 Memasang kain quilting untuk bagian atas dan bawah spring bed 1.530 332.821 49 Menjahit kain list pada matras 1.739 378.352 50 Membungkus matras dengan plastik 1.033 224.835 51 Menyatukan bagian sandaran dan divan dengan menggunakan skrup dan paku 3.652 794.683 52 Menyatukan matras dan divan 0.434 94.364 53 Mengemas dengan plastik 1.530 333.002 Total 80.886 17599.292 Sumber: Hasil Pengolahan Data Dari Tabel 5.30. di atas dapat diketahui bahwa waktu perakitan yang dibutuhkan untuk merakit setiap unit produk spring bed hasil rancangan adalah 80,886 menit dan dengan biaya perakitan sebesar Rp 17599,292unit atau dibulatkan menjadi Rp 17600unit. Jika dibandingkan dengan desain awal produk, untuk merakit setiap unit produk spring bed waktu yang dibutuhkan adalah 91,328 menitunit dan dengan biaya perakitan sebesar Rp 19872unit. Hal ini berarti bahwa perbaikan terhadap desain spring bed mengalami penghematan waktu perakitan sebesar 91,328 menitunit - 80,886 menitunit = 10,442 menitunit produk dan penghematan biaya perakitan sebesar Rp 19872unit – Rp 17600unit = Rp 2182unit produk spring bed ocean tipe 6 kaki Universitas Sumatera Utara 5.2.4.6.Efisiensi Desain dan Jumlah Produk Standar Efisiensi desain perakitan menggambarkan perbandingan antara estimasi waktu perakitan produk redesign dengan waktu ideal perakitan produk sebelumnya. 29 Jumlah produk standar atau output standar yang dapat dihasilkan oleh operator perakitan produk spring bed 6 kaki dalam 1 hari kerja, dapat diketahui dengan menggunakan persamaan sebagai berikut. Waktu ideal didapatkan dengan mengasumsikan bahwa setiap komponen mudah untuk ditangani dan digabungkan. Menghitung efisiensi desain perakitan manual dengan cara : �� = 3 ��� �� dimana : EM = efisiensi desain manual NM= jumlah komponen TM= total waktu perakitan manual 30 29 Boothroyd, G., Dewhurst, P. dan Knight, W. 2002. “Product Design for Manufacture and Assembly” 2nd Edition. New York: Marcel Dekker. h. 94-95 30 Wignjosoebroto, Sritomo. 1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu : Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Surabaya: Prima Printing. h. 206 �����ℎ ������ = 1 ����� ������� ������ℎ ��� ����� 1 ℎ��� Efisiensi desain dan jumlah produk atau output standar yang dihasilkan untuk 1 hari kerja untuk desain produk awal dan produk hasil rancangan dapat diketahui. Universitas Sumatera Utara 1. Desain Produk Awal Pada perhitungan effisiensi desain awal diketahui bahwa jumlah komponen NM adalah 35 jenis komponen atau 942 jumlah komponen dan total waktu perakitan manual TM adalah 91,33 menit atau sebanding dengan 5479,67 detik. Maka dapat dihitung untuk effisiesi dari desain awal adalah: �� = 3 ��� �� �� = 3 � 942 91,33 ����� = 3 � 942 5479,67 ����� �� = 0,5157 �� = 51,57 Jumlah produk standar dari desain awal produk yang dihasilkan untuk 1 hari kerja selama 7,5 jamhari adalah: Jumlah Produk = 1 waktu standar x jumlah jam kerja 1 hari Jumlah Produk = 1 91,33 menit x 7 jam hari = 4,59 unit hari sEfisiensi desain awal spring bed dengan 942 komponen dan waktu perakitan 91,33 menit adalah sebesar 51,57, dan jumlah produk standar yang dapat dihasilkan dalam 1 hari kerja adalah 4,59 unit produk atau 4 unit produk. 2. Desain Produk Hasil Rancangan Pada perhitungan effisiensi desain perbaikan diketahui bahwa total waktu perakitan manual TM adalah 80,886 menit. Maka dapat dihitung untuk effisiesi dari desain usulan adalah: �� = 3 ��� �� Universitas Sumatera Utara �� = 3 � 882 80,886 ����� = 3 � 882 4853,14 ����� �� = 0,5452 �� = 54,52 Jumlah produk standar dari desain produk hasil rancangan yang dihasilkan untuk 1 hari kerja selama 7,5 jamhari adalah: Jumlah Produk = 1 waktu standar x jumlah jam kerja 1 hari Jumlah Produk = 1 80,886 x 7 jam hari = 5,19 produkhari Efisiensi desain perbaikan spring bed dengan waktu perakitan 80,886 menit adalah sebesar 54,52. dan jumlah produk standar yang dapat dihasilkan dalam 1 hari kerja adalah 5,19 unit produk atau 5 unit produk. Untuk keterangan lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 5.56.

5.31. Efisiensi Desain Setelah Tahap DFMA No

Design Eff. Design Jumlah Produk yang Dihasilkan 1 Desain Awal Original Design 51,57 4 Unit 2 Desain Perbaikan DFMA 54,52 5 Unit Sumber: Hasil pengolahan data Berdasarkan pada Tabel 5.55. di atas diketahui bahwa jumlah produk yang dapat dirakit pada desain awal adalah 4 unithari dan desain produk hasil rancangan adalah 5 unithari. Hal ini berarti bahwa desain produk hasil rancangan mengalami peningkatan sebesar 1s unithari. Universitas Sumatera Utara

5.2.4.7. Rancangan Akhir Produk DFMA

Dengan menerapkan DFMA pada perbaikan terhadap desain, yang menjadi perhatian adalah pada penggunaan kayu pengait dan untuk menyatukan antara dua komponen atau lebih. Sementara itu penggunaan kayu pengait secara mekanis tidak diperlukan. Jadi, kayu pengait dihilangkan dalam perakitan divan dan rangka dirancang sedemikian rupa sehingga tidak memerlukan pengait. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah per berbentuk M yang harus dirakit dengan menggunakan staples. Jadi, staples dapat diganti dengan konsep snap fit . Tujuannya adalah untuk meminimalkan jumlah komponen dan meminimalkan waktu perakitan. Pada rancangan akhir produk spring bed dengan menggunakan metode Design for Manufacturing and Assembly DFMA, ada beberapa komponen yang dikembangkan ataupun diperbaiki yaitu pada komponen rangka kayu divan dan per berbentuk M. Perbaikan rancangan rancangan divan dan per berbentuk m dapat dilihat pada gambar 5.15, dan 5.16 Sumber: Hasil Pengolahan Data Gambar 5.15. Perbaikan Rancangan Divan Spring Bed Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil Pengolahan Data Gambar 5.16. Perbaikan Rancangan Per berbentuk M Spring Bed Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL

6.1. Analisis Data Kuesioner

Data yang diperoleh dari kuesioner menjelaskan 11 variabel penilaian terhadap proses perakitan produk spring bed. Keseluruhan dari 11 variabel proses perakitan tersebut dikelompokkan ke dalam dua katagori operasi, yaitu membawa manual manual handling, dan menyatukan komponen ke komponen lain atau ke kelompok komponen manual insertion dan fastening Bothroyd dan Dewhurst, 2002. Kuesioner yang telah disebarkan untuk lebih lanjut maka dapat dilaksanakan uji validitas dan reliabilitas. Hasil perhitungan validitas diketahui bahwa seluruh variabel dinyatakan valid dikarenakan koefisien korelasi product moment bernilai lebih besar dari nilai r tabel yakni 0,279. Hal ini berarti bahwa kuesioner yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data telah benar dan tidak perlu diganti. Hasil perhitungan reliabilitas data kuesioner juga didapatkan hasil yang reliabel. Hal ini dilihat dari nilai koefisiennya yang lebih besar dari nilai batas koefisien reliabel untuk penilaian reliabilitas kuesioner yakni sebesar 0,279. Hal ini berarti bahwa keseluruhan data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner telah layak digunakan dan diolah lebih lanjut. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

0 0 20

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

0 0 1

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

0 0 8

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

0 0 14

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

0 0 1

Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) di PT Ocean Centra Furnindo

0 0 34

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN - Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) di PT Ocean Centra Furnindo

0 1 23

BAB I PENDAHULUAN - Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) di PT Ocean Centra Furnindo

0 0 8

PERBAIKAN RANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN DESIGN FOR MANUFACTURING AND ASSEMBLY (DFMA) DI PT OCEAN CENTRA FURNINDO

0 0 21