Tabel 5.22. Rekapitulasi Uji Keseragaman Data Waktu Elemen Kegiatan Perakitan
Spring Bed Ocean 6 Kaki Menit Lanjutan
Pengukuran Elemen Kegiatan
WC VI WC VII
1 2
3 4
5 6
7 8
1 2
3 1
0.55 0.40
0.82 0.70
1.12 1.40
1.53 0.92
3.43 0.43
1.37 2
0.57 0.45
0.85 0.68
1.17 1.35
1.57 0.95
3.42 0.35
1.47 3
0.58 0.45
0.85 0.68
1.20 1.37
1.60 0.97
3.37 0.35
1.45 4
0.60 0.38
0.80 0.77
1.18 1.40
1.53 0.95
3.38 0.42
1.45 5
0.53 0.43
0.78 0.73
1.10 1.37
1.60 0.90
3.38 0.43
1.38 6
0.58 0.45
0.82 0.73
1.15 1.42
1.53 0.92
0.35 1.47
7 0.60
0.42 0.80
0.68 1.17
1.40 1.58
0.90 0.43
1.42 8
0.55 0.37
0.83 0.77
1.10 1.33
1.60 0.92
0.43 1.43
9 0.53
0.40 0.78
0.75 1.12
1.40 1.57
0.97 0.38
1.43 10
0.58 0.45
0.78 0.72
1.15 1.33
1.53 0.92
0.43 1.37
Jumlah 5.68
4.20 8.12
7.22 11.45
13.77 15.65
9.30 16.98
4.03 14.23
Rata-rata 0.57
0.42 0.81
0.72 1.15
1.38 1.57
0.93 3.40
0.40 1.42
STDEV 0.025398
0.03123 0.026117 0.03338
0.03518 0.030631 0.029866
0.02582 0.027386 0.038849
0.03865 BKA
0.619129 0.48246 0.863901 0.788426 1.215361 1.437929 1.624732
0.98164 3.451439 0.481032 1.500633
BKB 0.517537
0.35754 0.759433 0.654907 1.074639 1.315404 1.505268 0.87836
3.341894 0.325635 1.346033 Keterangan Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam Seragam
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
5.2.3.2.Uji Kecukupan Data
Uji kecukupan dilakukan untuk mengetahui apakah data waktu proses dan waktu muat yang telah diambil sudah memenuhi jumlah yang semestinya atau
belum. Pada penelitian ini digunakan tingkat keyakinan 95, dan tingkat ketelitian 5 . Uji kecukupan ini dapat dihitung dengan menggunakan formula
sebagai berikut:
�
′
= ⎝
⎛ �
� �� ∑ �
2
− ∑ �
2
∑ � ⎠
⎞
2
dimana : x = data ke-i dari N sampel x
k = tingkat kepercayaan, bernilai 2 untuk tingkat keyakinan 95
s = tingkat ketelitian yang digunakan sebesar 5
N = jumlah data yang aktual untuk sampel tersebut N’ = jumlah data yang seharusnya
Data dinyatakan cukup jika nilai N N’ berdasarkan hasil perhitungan. Namun sebaliknya, jika N N’ maka harus menambah jumlah data sebagai
sampel. Sebagai contoh perhitungan uji kecukupan data, maka diambil waktu perakitan elemen kegiatan 1, seperti yang dapat dilihat pada Tabel 5.18.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.23. Uji Kecukupan Data Elemen Kegiatan 1
N Waktu
Pengamatan x
x
2
1 0.85
0.723 2
0.93 0.871
3 0.78
0.614 4
0.87 0.751
5 0.82
0.667 6
0.75 0.563
7 0.75
0.563 8
0.88 0.780
9 0.80
0.640 10
0.80 0.640
Total 8.23
6.811
Sumber: Hasil pengolahan data
�
′
= ⎝
⎛ �
� �� ∑ �
2
− ∑ �
2
∑ � ⎠
⎞
2
�
′
= �
2 0,05 �
106,811 − 8,23
8,23 �
2
�
′
= 7,5 Karena N’ N maka data cukup sehingga tidak perlu dilakukan
pengukuran tambahan untuk elemen kegiatan 1 pada proses perakitan Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki
. Selanjutnya untuk rekapitulasi untuk hasil uji kecukupan semua data waktu pengamatan elemen-elemen kegiatan lainnya dapat dilihat pada
Tabel 5.23.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.24. Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Waktu Elemen Kegiatan Perakitan
Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki Work
Center Elemen
Kegiatan N
N
I 1
7.50 10
2 2.30
10 3
2.50 10
4 1.69
10 5
0.76 10
6 1.97
10 7
1.20 10
8 1.44
10 9
0.98 10
10 0.99
10 11
0.19 10
12 1.48
10 13
2.74 10
14 0.43
10 15
1.03 10
16 5.90
10 17
2.95 10
18 0.73
10 19
3.29 10
20 9.23
10
II 21
9.22 10
22 4.42
10 23
3.93 10
24 5.49
10 25
1.21 10
26 0.96
10 27
1.40 10
28 3.12
10
III 29
1.07 10
30 4.15
10 31
3.13 10
32 2.71
10 33
0.24 10
34 5.23
10
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.24. Rekapitulasi Uji Kecukupan Data Waktu Elemen Kegiatan Perakitan
Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki Lanjutan Work
Center Elemen
Kegiatan N
N
IV 35
9.32 10
36 8.27
10 37
0.15 5
38 0.14
5 39
0.07 5
40 0.45
10 41
0.21 10
V 42
2.62 10
43 2.46
10 44
5.41 10
45 3.03
10
VI 46
2.88 10
47 7.96
10 48
1.49 10
49 3.08
10 50
1.36 10
51 0.71
10 52
0.52 10
53 1.11
10 VII
54 0.08
5 55
0.16 10
56 1.06
10 Sumber: Hasil Pengolahan Data
5.2.3.3.Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku
Besarnya nilai Waktu Normal adalah nilai waktu siklus rata-rata setelah data seragam dan cukup dikalikan dengan rating factor operator pada proses
perakitan tersebut. Artinya waktu ini menyatakan waktu untuk bekerja secara wajar kemampuan pribadi keseharian oleh operator di WC tertentu. Untuk
Universitas Sumatera Utara
perhitungan waktu normal pada elemen kegiatan 1 yang dikerjakan adalah dengan penambahan rating factor. Sedangkan, Waktu baku adalah waktu yang
dibutuhkan untuk mengerjakan pekerjaan oleh seorang operator dengan penambahan faktor allowance kelonggaran yang diberikan untuk WC tersebut.
Contoh perhitungan untuk elemen kegiatan 1 pada WC I Waktu Normal = Waktu Siklus x
������ ������ Waktu Normal = 0,82 x 1 = 0,82 menit
Waktu Baku = Waktu Normal x 100
100 − 10
Waktu Baku = 0,82 x 100
90 Waktu Baku = 0,91 menit
Hasil perhitungan dan rekapitulasi waktu baku untuk semua elemen kegiatan pada proses perakitan Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki ditunjukan Tabel
5.24.
Tabel 5.25. Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku menit Proses Perakitan
Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki Work
Center Elemen
Kegiatan WS
RF WN
ALL WB
I 1
0.82 1
0.82 10
0.91 2
0.79 1
0.79 10
0.88 3
0.80 1
0.80 10
0.89 4
1.56 1
1.56 10
1.73 5
1.95 1
1.95 10
2.17 6
1.81 1
1.81 10
2.01 7
1.83 1
1.83 10
2.03 8
1.84 1
1.84 10
2.04 9
1.86 1
1.86 10
2.06
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.25. Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku menit Proses Perakitan
Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki Lanjutan Work
Center Elemen
Kegiatan WS
RF WN
ALL WB
10 1.78
1 1.78
10 1.98
11 1.93
1 1.93
10 2.14
12 1.62
1 1.62
10 1.79
13 1.37
1 1.37
10 1.53
14 1.53
1 1.53
10 1.69
15 1.12
1 1.12
10 1.24
16 0.59
1 0.59
10 0.66
17 1.32
1 1.32
10 1.46
18 1.88
1 1.88
10 2.09
19 0.76
1 0.76
10 0.84
20 0.43
1 0.43
10 0.48
II 21
0.40 1
0.40 10
0.44 22
0.37 1
0.37 10
0.41 23
0.42 1
0.42 10
0.47 24
0.27 1
0.27 10
0.30 25
0.78 1
0.78 10
0.86 26
0.94 1
0.94 10
1.04 27
1.87 1
1.87 10
2.07 28
0.58 1
0.58 10
0.64
III 29
0.95 1
0.95 10
1.05 30
0.49 1
0.49 10
0.54 31
0.48 1
0.48 10
0.53 32
0.59 1
0.59 10
0.65 33
1.94 1
1.94 10
2.15 34
0.58 1
0.58 10
0.64
IV 35
0.15 1
0.15 10
0.17 36
0.34 1
0.34 10
0.37 37
11.72 1
11.72 10
13.02 38
6.70 1
6.70 10
7.45 39
5.73 1
5.73 10
6.37 40
1.92 1
1.92 10
2.13 41
1.88 1
1.88 10
2.09
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.25. Perhitungan Waktu Normal dan Waktu Baku menit Proses Perakitan
Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki Lanjutan Work
Center Elemen
Kegiatan WS
RF WN
ALL WB
V 42
0.27 1
0.27 9
0.29 43
1.72 1
1.72 9
1.89 44
0.59 1
0.59 9
0.65 45
0.44 1
0.44 9
0.48
VI 46
0.57 1
0.57 10
0.63 47
0.42 1
0.42 10
0.47 48
0.81 1
0.81 10
0.90 49
0.72 1
0.72 10
0.80 50
1.15 1
1.15 10
1.27 51
1.38 1
1.38 10
1.53 52
1.57 1
1.57 10
1.74 53
0.93 1
0.93 10
1.03 VII
54 3.40
1 3.40
7 3.65
55 0.40
1 0.40
7 0.43
56 1.42
1 1.42
7 1.53
Sumber: Hasil Pengumpulan Data
5.2.4. Perbaikan Rancangan dengan Metode DFMA
Berdasarkan matriks QFD pada Gambar 5.4, untuk ukuran kinerja karakteristik teknis yang paling tinggi dibandingkan dengan karakteristik teknis
lainnya adalah karakteristik teknik waktu perakitan, jumlah komponen dan biaya perakitan. Untuk selanjutnya yang menjadi fokus perbaikan adalah karakteristik
dan atribut proses perakitan yang dimaksud. Langkah-langkah perbaikan terhadap rancangan spring bed dilakukan
dengan menggunakan metode DFMA Design for Manufacturing and Assembly adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.1.Struktur Produk
21
Struktur produk menjelaskan secara diagram bagaimana produk akhir yang akan diproduksi disusun dari komponen-komponennya. Struktur produk pada
umumnya dibuat oleh bagian desain dan rekayasa, Gambar 5.7 menunjukkan struktur dari produk spring bed. Dalam struktur produk tersebut terdapat 35
komponen penyusun produk yang terbagi kedalam 4 level.
21
Browne, Jimmie, dkk. 1996. Production Management System: An Integrated Perspective. 2
nd
edition. Iowa: Addison-Wesley Publisher Ltd. h. 103-105
Universitas Sumatera Utara
FP Spring Bed
A4 Kaki
6 A3
Sandaran 1
180 x 60 m A2
Matras 1
180 x 200 cm A1
Divan 180 x 200 cm
B1 Rangka Divan
1 180 x 200 x
20cm B5
Kain Oscar 180 x 200 x 20
cm B4
Kain Blacu 180 x 200 cm
B3 Kain Hard Pad
200 x 220 cm C7
Paku ¼ kg 5 cm
C1 Kayu
Penyeimbang Pinggir
10 2,5 x 195 cm
C2 Kayu
Penyeimbang Tengah
2 2,5 x 195 cm
C3 Kayu Penopang
13 5 x 175 cm
B2 Staples
20 C4
Kayu Pengait 24
5 x 20 cm B7
Rangka Per 1
180 x 200 cm B8
Busa 1
180 x 200 cm C6
Kayu Tripleks Samping
2 200 x 20 cm
C8 Spring Coil
320 D = 0,0014 m
C9 List Rangka
1 180 x 200 m
C10 Per M
30 D = 0,0014 m
D5 Kawat
0,0014 m B9
Kain Hard Pad 2
200 x 220 cm B11
Kain Quilting Matras
1 180 x 200 cm
C12 Kain Quilting
Badan 1
180 x 200 cm C13
Kain Bermotif 1
8 m C14
Label 1
D7 Benang
1 10 m
D8 Kain Quilting
1 200 x 220 cm
D9 Kain Tarikan
1 16 m
B12 Kain List
1 8 m
D6 Kawat Lonjor
4 2 m D = 0,004 m
B6 Plastik
1 12 m
B14 Plastik
1 12 m
B15 Rangka
Sandaran 1
180 x 60 cm B16
Sandaran 2
100 cm C15
Rangka Triples 1
180 x 60 cm C17
Kain Blacu 1
180 x 60 cm C16
Kain Oscar 1
200 x 60 cm C118
Plastik 1
3 m D10
Tripleks 1
180 x 60 cm D11
Busa 1
180 x 60 cm D12
Paku 0,1 kg
C19 Kayu Tiang
Sandaran 2
100 cm C20
Skrup 8
B17 Tapak Kaki
6 B18
Skrup 6
STRUKTUR PRODUK
NAMA OBJEK : Spring bed 6 kaki
NOMOR PETA : 1
DIPETAKAN OLEH : Moehammad Rifqi.
TANGGAL : 20 November 2013
SEKARANG USULAN
Level 0 Level 1
Level 2 Level 3
Level 4 C5
Kayu Tripleks Atas
1 180 x 200 cm
B13 Ventilator
4 D = 5 cm
C11 Staples
204 B10
Staples 72
Gambar 5.7. Struktur Produk Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.2.Evaluasi Komponen Penyusun Produk Serta Pengembangan DFMA Worksheet dari Desain Awal Produk
22
No.
Produk spring bed terdiri dari 28 total komponen penyusun spring bed. Penggunaan jumlah komponen paling banyak yaitu pada bagian divan. Komponen
penyusun produk spring bed 6 kaki yang diidentifikasi sehubungan dengan masalah perakitan untuk divan dapat dilihat pada tabel 5.25.
Tabel 5.26. Komponen Penyusun pada Spring Bed Ocean Tipe
6 Kaki Nama
Komponen Gambar Komponen
Fungsi Komponen
Masalah Perakitan
1 Kayu Pinggir
Sebagai penyangga
bagian pinggir rangka divan
Menggunakan 32 buah paku
fastener
2 Kayu
Penyeimbang Tengah
Sebagai penyangga
bagian tengah rangka divan
Menggunakan 38 buah paku
fastener
22
Boothroyd, G., Dewhurst, P. dan Knight, W. 2002. “Product Design for Manufacture and Assembly”
2nd Edition. New York: Marcel Dekker.
Universitas Sumatera Utara
3 Kayu Penopang
Sebagai penopang pada
rangka divan Menggunakan 12
buah paku fastener
Tabel 5.26. Komponen Penyusun pada Spring Bed Ocean Tipe
6 Kaki Lanjutan No.
Nama Komponen
Gambar Komponen Fungsi
Komponen Masalah
Perakitan
4 Kayu Pengait
Sebagai pengait pada kayu
bagian pinggir dan kayu
penyeimbang tengah
Menggunakan 8 buah paku
fastener
5 Kayu Tripleks
Atas Sebagai
penutup bagian atas rangka
divan Menggunakan 30
buah paku fastener
Universitas Sumatera Utara
6 Kayu Tripleks
Samping Sebagai
penutup bagian samping rangka
divan Menggunakan 12
buah paku fastener
7 Kayu Pinggir
Bagian Depan dan Belakang
Sebagai penyangga
bagian depan dan belakang
rangka divan Menggunakan 44
buah paku fastener
8 Paku
Sebagai pengait antara
komponen- komponen kayu
Tidak ada
9 Staples
Sebagai pengait pada kain
hardpad, kain
oscar, busa, dan
per Tidak ada
Tabel 5.26. Komponen Penyusun pada Spring Bed Ocean Tipe
6 Kaki Lanjutan No.
Nama Komponen
Gambar Komponen Fungsi
Komponen Masalah
Perakitan
Universitas Sumatera Utara
10 Kain Hard Pad
Sebagai pelapis dari rangka
divan Tidak ada
11 Kain Blacu
Sebagai penutup bagian
bawah divan dan belakang
sandaran Tidak ada
12 Kain Oscar
Sebagai kain penutup bagian
divan dan bagian sandaran
Tidak ada
13 Kawat
Sebagai spring coil
pada rangkaian per
Tidak ada
14 Kawat Lonjor
Sebagai rangka list pada
rangkaian per Tidak ada
15 Per Berbentuk
M Sebagai
penguat samping
rangkaian per Menggunakan 60
buah staples fastener
16 Benang
Sebagai bahan yang digunakan
untuk menyatukan
kain Tidak ada
Universitas Sumatera Utara
17 Busa
Sebagai lapisan pada bagian
dalam matras dan sandaran
Tidak ada
Tabel 5.26. Komponen Penyusun pada Spring Bed Ocean Tipe
6 Kaki Lanjutan No.
Nama Komponen
Gambar Komponen Fungsi
Komponen Masalah
Perakitan
18 Kain Quilitng
Sebagai penutup matras
Tidak ada
19 Kain Tarikan
Sebagai penutup
samping matras Tidak ada
20 Kain Bermotif
Sebagai penutup kain
quilting Tidak ada
21 Label
Sebagai label produk
Tidak ada
22 Kain List
Sebagai pengikat pada
pinggir kain untuk menutup
matras Tidak ada
23 Ventilator
Sebagai ventilator pada
matras Tidak ada
Universitas Sumatera Utara
24 Tripleks
Sebagai bahan untuk rangkaian
sandaran Tidak ada
25 Tiang Sandaran
Sebagai penopang
sandaran Tidak ada
Tabel 5.26. Komponen Penyusun pada Spring Bed Ocean Tipe
6 Kaki Lanjutan No.
Nama Komponen
Gambar Komponen Fungsi
Komponen Masalah
Perakitan
26 Sekrup
Sebagai pengait tiang sandaran
dan rangka sandaran
Tidak ada
27 Tapak kaki
Sebagai penyangga
spring bed Tidak ada
28 Plastik
Sebagai pembungkus
matras, sandaran, dan
divan spring bed
Tidak ada
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Universitas Sumatera Utara
Komponen-komponen dari desain awal rangka divan spring bed 6 kaki pada Tabel 5.26 dikembangkan dalam lembar kerja DFMA Design for
Manufacturing and Assembly berdasarkan pada urutan proses perakitan atau
urutan elemen kegiatan perakitan seperti yang terdapat pada Tabel 5.4. Pada pengembangan lembar kerja DFMA terdapat elemen kegiatan, nomor elemen,
waktu perakitan dan biaya perakitan. Biaya perakitan yang dibutuhkan untuk merakit setiap unit spring bed 6 kaki diperoleh dari estimasi upahgaji operator
perakitan spring bed 6 kaki Sebagai contoh perhitungan biaya perakitan elemen 1.
23
23
Sharifah Zainaf. 2010. Integration Design For Manufacture and Assembly DFMAand Theory of Inventive Problem Solving TRIZ For Design Improvement.
Malaysia: UTM.
Biaya perakitan = Biaya detik x waktu perakitan Dimana biayadetik dihitung dengan asumsi sebagai berikut :
Rata-rata penghasilan operatorbulan = Rp 1.650.000,00
Total hari kerja bulan = 25 hari
Total waktu kerja hari = 7 jam Total biaya detik
= Rp 1.650.000 25 x 7 x 3600 = Rp 3,626
Biaya perakitan = Rp 3,626 x 0,91 x 60
= Rp 199,048 Hasil perhitungan biaya perakitan produk spring bed dapat dilihat pada
Tabel 5.26.
Tabel 5.27. Lembar Kerja DFMA dari Desain Awal Produk
Universitas Sumatera Utara
No Elemen
Elemen Kegiatan Waktu
Perakitan Menit
Biaya Perakitan
Rp
1 Mengukur dan memotong kayu untuk pinggir rangka
0.915 199.048
2 Mengukur dan memotong kayu untuk penyeimbang tengah
rangka 0.880
191.392 3
Mengukur dan memotong kayu untuk penopang 0.889
193.407 4
Mengukur dan memotong kayu untuk pengait rangka 1.730
376.337 5
Mengukur dan memotong tripleks untuk penutup atas dan samping rangka
2.169 471.832
6 Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi depan
2.006 436.374
7 Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi
belakang 2.030
441.612 8
Merakit kayu pinggir hingga membentuk rangka kosong berbentuk segiempat
2.041 444.029
9 Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi kanan
2.061 448.462
Tabel 5.27. Lembar Kerja DFMA dari Desain Awal Produk Lanjutan No
Elemen Elemen Kegiatan
Waktu Perakitan
Menit Biaya
Perakitan Rp
10 Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi kiri
1.976 429.927
11 Merakit kayu pengait dengan kayu pinggir pada setiap sudut
rangka 2.144
466.593 12
Merakit kayu pengait dengan kayu penyeimbang 1.794
390.440 13
Merakit kayu penyeimbang ke bagian pinggir rangka 1.526
332.015 14
Merakit kayu penyeimbang ke bagian tengah rangka 1.694
368.681 15
Merakit tripleks pada sisi kanan, kiri dan atas rangka untuk menjadi rangka divan yang sudah jadi
1.243 270.366
16 Membawa rangka divan ke bagian perakitan divan spring bed
0.657 143.040
17 Mengukur dan memotong kayu untuk tiang sandaran
1.461 317.912
18 Mengetam tiang sandaran
2.087 454.103
19 Mengukur dan memotong tripleks
0.841 182.930
20 Membawa tiang sandaran dan tripleks ke bagian perakitan
sandaran spring bed 0.476
103.553 21
Menempelkan busa dengan lem 0.443
96.300 22
Memotong busa mengikuti pola rangka sandaran 0.411
89.451 23
Memasang busa yang dipotong sesuai pola pada rangka 0.467
101.538
Universitas Sumatera Utara
sandaran 24
Memasang kain oscar pada rangka sandaran 0.298
64.872 25
Memasang kain blacu pada bagian belakang sandaran 0.863
187.766 26
Mengemas sandaran dengan menggunakan plastik 1.039
226.044 27
Memasang kayu tiang sandaran pada sandaran dengan menggunakan skrup
2.074 451.282
28 Membawa sandaran spring bedpada tempat perakitan akhir
0.644 140.220
29 Membungkus rangka divan dengan menggunakan kain hard
pad 1.052
228.864 30
Membungkus rangka divan dengan menggunakan kain oscar 0.544
118.462 31
Menyatukan rangka divan dan kain blacu dengan menggunakan staples
0.531 115.641
32 Membungkus divan dengan menggunakan plastik
0.650 141.429
33 Memasang kaki spring bed pada divan spring bed dengan
menggunakan skrup 2.154
468.608 34
Membawa divan spring bed pada tempat perakitan akhir 0.644
140.220
Tabel 5.27. Lembar Kerja DFMA dari Desain Awal Produk Lanjutan No
Elemen Elemen Kegiatan
Waktu Perakitan
Menit Biaya
Perakitan Rp
35 Mengukur kawat
0.167 36.264
36 Memotong kawat
0.374 81.392
37 Menyusun kawat pada mesin pembentuk per sehingga
membentuk spring coil 13.019
2832.601 38
Mennyatukan spring coil dengan menggunakan mesin Gun Ar Cl 22
7.448 1620.586
39 Merakit kawat lonjor menjadi list rangka
6.367 1385.275
40 Merakit spring coil pada list rangka dengan menggunakan
Gun Ar 22 2.131
463.773 41
Merakit per M pada sisi rangka Gun Ar 22 2.085
453.700 42
Memotong kain quilting 0.291
63.362 43
Menjahit kain quilting dengan kain tarikan 1.894
412.052 44
Menyatukan kain bermotif dengan busa yang mempunyai ketebalan 5-8 cm
0.648 141.070
45 Menjahit label pada kain quilting springbed
0.478 104.009
46 Memasang kain hard pad pada bagian atas dan bawah rangka
per 0.631
137.399 47
Memperkuat pemasangan kain hard pad dengan menggunakan Gun AR 22
0.467 101.538
Universitas Sumatera Utara
48 Memasang busa yang sudah dipotong ke atas kain hard
pad dengan menggunakan Gun AR 22
0.902 196.227
49 Memasang kain quilting yang telah direkatkan dengan kain
tarikan sebagai penahan 0.802
174.469 50
Memasang kain quilting yang sudah disesuaikan pada busa 1.272
276.813 51
Memasang kain quilting untuk bagian atas dan bawah spring bed
1.530 332.821
52 Menjahit kain list pada matras
1.739 378.352
53 Membungkus matras dengan plastik
1.033 224.835
54 Menyatukan bagian sandaran dan divan dengan menggunakan
skrup dan paku 3.652
794.683 55
Menyatukan matras dan divan 0.434
94.364 56
Mengemas dengan plastik 1.530
333.002
Total 91.328
19871.333
Sumber: Hasil pengolahan data
Berdasarkan hasil perhitungan, biaya yang dibutuhkan untuk merakit setiap unit produk adalah sebesar Rp 19871,333 atau dibulatkan menjadi Rp
19872 per unit
5.2.4.3. Identifikasi Part yang dapat di Kembangkan, Kombinasi dan
Eliminasi
Ada beberapa prinsip yang harus dipenuhi dalam melakukan perancangan untuk memperbaiki suatu proses perakitan antara lain adalah menyederhanakan dan
mengurangi jumlah komponen, standarisasi dan menggunakan komponen dengan bahan yang seragam, desain untuk kemudahan pada penanganan dan orientasi
komponen, meminimalkan komponen yang fleksibel dan interkoneksi, desain untuk kemudahan perakitan dengan memanfaatkan pola sederhana dari gerakan
dan meminimalkan jumlah sumbu perakitan, desain untuk gabungan dan efisien
Universitas Sumatera Utara
fastener serta desain produk modular untuk perakitan.
24
Berdasarkan pada prinsip- prinsip tersebut maka dilakukan suatu perbaikan rancangan dengan menggunakan
metode Design for Manufacturing and Assembly DFMA. Perbaikan desain dengan DFMA dapat dilakukan melalui pengembangan terhadap komponen,
melakukan kombinasi atau elminasi komponen yang tidak diperlukan ataupun komponen yang tidak mengandung nilai tambah.
25
No.
Pada Tabel 5.27. akan diuraikan komponen-komponen yang dapat dikembangkan, kombinasi ataupun
dieliminasi dari produk spring bed.
Tabel 5.28. Identifikasi Komponen Penyusun Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki
Nama Komponen
Gambar Komponen Fungsi
Komponen Solusi Perbaikan
1 Rangkaian
Pinggir Rangka Divan
Sebagai penopang bagian pinggir
rangka divan
Berdasarkan rekomendasi dari The Society of Manufacturing Engineers SME untuk memperbaiki rancangan dari komponen penyusun rangkaian pinggir rangka divan, ada beberapa prinsip yang
dapat digunakan. Adapun prinsip-prinsip tersebut antara lain adalah “meminimalkan jumlah komponen, menggunakan perakitan modular atau menggunakankomponen standar sehingga tidak
banyak variasi komponen”
26
. Berdasarkan prinsip tersebut, maka dilakukan dengan menggunakan prinsip meminimalkan jumlah komponen, dalam hal ini komponen yang dihilangkan yaitu
komponen kayu pengait dan kayu tripleks samping sehingga mengurangi jumlah serta variasi dari
24
Magrab, Edward B. 2010. Integrated Product and Process Design and Development: The Product Realization Process
. London : Taylor and Francis Group. h. 147-148
25
Boothroyd, G., Dewhurst, P. dan Knight, W. 2002. op.cit.
26
Eggert, Rudolph J. 2005. Ibid. p. 159
Universitas Sumatera Utara
komponen yang dirakit agar dapat mempermudah operator pada saat perakitan. Pada konsep desain awal, jumlah komponen tersebut digunakan sebanyak 28 unit. Namun, setelah dilakukan perbaikan
terhadap desainnya komponen yang dibutuhkan berkurang menjadi 10 unit.
2 Rangkaian
Penopang dan Penyangga
Rangka Divan Sebagai penopang
pada rangkaian rangka divan
Pada konsep desain awal dapat dilihat terdapat pengait yang digunakan pada kayu penyangga untuk menyangga bagian kayu penopang, pada konsep perbaikan kayu pengait tidak dibutuhkan lagi
karena bagian kayu penyangga sudah dirait dengan rangkaian pinggir rangka divan pada konsep perbaikan. dalam hal ini komponen yang dihilangkan yaitu komponen kayu pengait sehingga
mengurangi jumlah serta variasi dari komponen yang dirakit agar dapat mempermudah operator pada saat perakitan. Pada konsep desain awal, jumlah komponen tersebut digunakan sebanyak 23
unit. Namun, setelah dilakukan perbaikan terhadap desainnya komponen yang dibutuhkan berkurang menjadi 13 unit.
Tabel 5.28. Identifikasi Komponen Penyusun Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki
Lanjutan No.
Nama Komponen
Gambar Komponen Fungsi
Komponen Solusi Perbaikan
3 Per berbentuk M
Sebagai penguat samping
rangkaian per
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan rekomendasi dari The Society of Manufacturing Engineers SME merekomendasikan untuk menggunakan prinsip dari design for assembly yaitu
“merancangkomponendengan fitur penambatsnap-fits, press-fit danmerancangkomponen yang sesuai dengan lokasi fitur”
27
. Berdasarkan pada prinsip perancangan tersebut, maka untuk perbaikan rancangan komponen Per
berbentuk M dan komponen yang pada awalnya menggunakan fastener maka akan diganti dengan konsep snap-fits sehingga tidak memerlukan proses pengencangan yang dapat menyebabkan waktu
perakitan menjadi panjang. Pada konsep desain awal, jumlah staples tersebut digunakan sebanyak 60 unit. Namun, setelah dilakukan perbaikan terhadap desainnya komponen tidak membutuhkan
staples.
5.2.4.4.Perbaikan Assembly Process Chart
5.2.4.4.1 .Assembly Process Chart Desain Awal
Dari data waktu proses elemen kegiatan perakitan pada Tabel 5.21 dan data urutan proses perakitan spring bed pada Tabel 5.4 maka dapat digambarkan
dalam peta proses perakitan Assembly Process Chart yang ditunjukan pada
Gambar 5.8.
27
Eggert, Rudolph J. 2005. Engineering Design.Amerika : Pearson Prentice Hall. h. 159
Universitas Sumatera Utara
SIMBOL JUMLAH
46 3
1 TOTAL
58 -
8 KETERANGAN
OPERASI INSPEKSI
TRANSPORTASI
INSPEKSI DAN OPERASI
STORAGE
Kayu pinggir
Diukur kayu pinggir rangka
Dirakit manual hingga berbentuk rangka
kosong Dirakit manual hingga
berbentuk rangka divan Dibungkus dengan kain hard
pad Dibungkus denga kain
oscar O-12 Dibungkus
O-13 Menyatukan kain dengan
staples Paku
Dirakit manual Kayu
Pengait
Steples Kayo
penopang O-3
O-10
ASSEMBLY PROCESS CHART
NAMA OBJEK : Spring bed
NOMOR PETA : 1
DIPETAKAN OLEH : Moehammad Rifqi
TANGGAL : 4 Januari 2014
SEKARANG USULAN
Kayu Penyangg
a Kayu
Tiang Sandaran
O-1 Dipotong kayu
pinggir rangka Diukur
kayu penopang
O-2 Dipotong
kayu penopang
Diukur kayu
Penyangga O-4
Dipotong kayu
pengait Diukur
kayu Pengait
O-6 Dipotong
kayu pengait
Diukur kayu
tripleks O-8
Dipoton g kayu
tripleks Paku
O-5 Dirakit manual
Paku O-7
Paku O-9
Kayu Tripleks
Kain hard
pard Kain
Oscar
Steples O-11
Steples Plastik mika
Kain blacu
Tripleks Diukur
tripleks O-15
Dipoton g
tripleks O-21
Dipotong kayu tiang
sandaran Diukur kayu
tiang sandaran
O-16 Dirakit
menjadi rangka
kepala Busa
O-18 Direkatka
n busa ke kepala
sandaran Staples
Kain Oscar
Kain blacu
O-19 Dipasang kain oscar
O-24 Dipasang
kain blacu Staples
I-1 I-2
I-3 I-4
I-5 I-6
I-7
O-25 O-46
Mur Dirakit
Dirakit S-1
Paku I-8
Kawat 1,4 mm
Kawat Lonjor
O-27 Per M
O-28 Kain
bermoti f
Kain Quilt
Dibentuk menjadi per
spring Dirakit
menjadi rangka per
O-29 Dirakit O-31
Dirakit Busa
O-34 Dipotong
sesuai ukuran
O-35 Dipasang O-37 Dipotong
O-38 Dijahit Kain
tarikan O-39 Dijahit
Label O-30 Dirakit
Staples O-32 Dirakit
Staples O-33 Dipasang
O-36 Dipasang O-40 Dipasang
O-41 Dipasang O-42 Dijahit
O-43 Diberi label Label
O-44 Dibungkus Plastik
O-45 Direkatkan Isolati
p Kain
Hard Pad
Staples Ventilat
or Kain
list O-26
Diukur kawat
Dipotong kawat
O-17 Dipotong
sesuai ukuran
O-20 Dibungkus Plastik mika
O-22 O-23
Direkatkan dengan mur
sakura Mur sakura
Dirakit tiang sandaran pada
rangka sandaran Kaki
springb ed
O-14 Dirakit
Mur T-1
Dibawa ke bagian perakitan divan
Dibawa ke bagian
perakitan sandaran
T-2
T-3 Dibawa ke bagian perakitan
akhir
Gambar 5.8. Assambly Process Chart Desain Awal
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.4.2.Analisis Proses Perakitan dengan Menggunakan 5W dan 1H
28
1. What Untuk memperbaikiassembly process chart dalam proses perakitan spring
bed 6 kaki, hal yang perlu dilihat adalah aspek ergonomis dengan menggunakan analisis 5W dan 1H yaitu what, who, where, when, why dan how. Adapun analisis
proses perakitan spring bed 6 kaki adalah sebagai berikut:
Pada proses perakitan spring bed 6 kaki yang dilaksanakan terdapat beberapa pemborosan, sehingga metode kerja pada saat proses perakitan spring bed saat
ini perlu dilaksanakan perbaikan. Adapun sumber pemborosan yang terdapat dalam perakitan spring bed 6 kaki antara lain adalah:
a. Mengubah urutan proses perakitan b. Penggunaan fasteners dan mengarahkan fasteners ke lubang insertion
2. Why Penjelasan pada pertanyaan pertama what terdapat 2 jenis pemborosan. 2
jenis pemborosan yang terjadi ini memberikan dampak negatif dari segi waktu perakitan, biaya perakitan dan tenaga yang dikeluarkan pekerja lebih besar
untuk hasil yang sama dan tentunya akan mengurangi kemampuan pekerja untuk memproduksi lebih banyak produk. Jadi, mengapa perbaikan perlu
dilaksanakan adalah untuk dapat mengoptimasi sistem produksi yang telah ada agar menghasilkan produk dalam jumlah yang maksimal namun dengan
tenaga yang minimal.
28
Barnes, Ralph M. 1980. Motion and Time Study Design and Measurement of Work.7
th
edition. New York: John Wiley Sons
Universitas Sumatera Utara
3. Who Dalam penelitian ini telah diketahui bahwa terjadi 2 jenis pemborosan dan
kesemuanya itu terjadi pada lantai produksi dan langsung berhubungan dengan pekerja pada work center 1. Perbaikan dapat dilaksanakan oleh pekerja
yang diberikan instruksi bagaimana ia seharusnya bekerja dan menata sistem kerjanya.
4. Where Dari penjelasan sebelumnya perbaikan dapat dilaksanakan pada lantai
produksi terdiri dari gerakan tubuh pekerja dan tata letak kerja. Berikut detail dimana perbaikan perlu dilaksanakan:
a. Mengubah urutan proses perakitan perbaikan dilaksanakan pada metode kerja yang dilaksanakan
b. Penggunaan fasteners dan mengarahkan fastener ke lubang perbaikan dilaksanakan pada metode kerja dan gerakan tubuh pekerja
5. How Perbaikan dapat dilaksanakan dengan menyesuaikan pemborosan yang ada.
Perbaikan dilaksanakan dengan memperbaiki metode kerja operator perakitan. Berikut 2 jenis pemborosan dan langkah perbaikan yang dapat dilaksanakan :
Universitas Sumatera Utara
a. Mengubah posisi benda Sumber pemborosan diperbaiki dengan membuat urutan pengerjaan
standar dalam perakitan spring bed 6 kaki. b. Penggunaan fasteners dengan jumlah yang banyak.
Sumber pemborosan diperbaiki dengan memperbaiki struktur dan konstruksi rancangan pada beberapa komponen sehingga penggunaan
fastener dapat diminimalisasi.
6. When Perbaikan dapat dilaksanakan setelah terlebih dahulu mendapatkan data yang
akurat dan telah menjawab 5 pertanyaan sebelumnya what, why, who, where
dan how. Setelah data analisis lengkap, maka hasil analisis dijadikan penentu kapan perbaikan dapat dilaksanakan. Perbaikan dapat dimulai dari
desain produk sehingga metode kerja yang digunakan oleh para pekerja dapat diperbaiki.
5.2.4.4.3.Menggambarkan Assembly Process Chart Usulan
Setelah melakukan analisis terhadap proses perakitan dengan menggunakan 5W dan 1H untuk membuat peta proses perakitan usulan ditemukan
beberapa sumber pemborosan pada proses perakitan. Kemudian sumber pemborosan tersebut diperbaiki dengan cara memperbaiki metode kerja dan
membuat urutan pengerjaan yang standar pada proses perakitan. Adapun urutan perakitan usulan dari produk spring bed ocean tipe 6 kaki beserta waktu perakitan
dapat dilihat pada Tabel 5.24.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.29.Urutan Proses Perakitan Produk Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki
Usulan No
Elemen Elemen Kegiatan
Waktu Perakitan
Menit
1 Mengukur dan memotong kayu untuk pinggir rangka
0.915 2
Mengukur dan memotong kayu untuk penyeimbang tengah rangka 0.880
3 Mengukur dan memotong kayu untuk penopang
0.684 4
Mengukur dan memotong tripleks untuk penutup atas 1.084
5 Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi depan
1.543 6
Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi belakang 1.561
7 Merakit kayu pinggir hingga membentuk rangka kosong berbentuk
segiempat 2.041
8 Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi kanan
1.585 9
Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi kiri 1.520
10 Merakit kayu penyeimbang ke bagian pinggir rangka
1.526 11
Merakit kayu penyeimbang ke bagian tengah rangka 1.694
12 Merakit tripleks pada sisi atas rangka untuk menjadi rangka divan
yang sudah jadi 0.621
13 Membawa rangka divan ke bagian perakitan divan spring bed
0.657 14
Mengukur dan memotong kayu untuk tiang sandaran 1.461
15 Mengetam tiang sandaran
2.087 16
Mengukur dan memotong tripleks 0.841
17 Membawa tiang sandaran dan tripleks ke bagian perakitan sandaran
spring bed 0.476
18 Menempelkan busa dengan lem
0.443 19
Memotong busa mengikuti pola rangka sandaran 0.411
20 Memasang busa yang dipotong sesuai pola pada rangka sandaran
0.467 21
Memasang kain oscar pada rangka sandaran 0.298
22 Memasang kain blacu pada bagian belakang sandaran
0.863 23
Mengemas sandaran dengan menggunakan plastik 1.039
24 Memasang kayu tiang sandaran pada sandaran dengan
menggunakan skrup 2.074
25 Membawa sandaran spring bedpada tempat perakitan akhir
0.644 26
Membungkus rangka divan dengan menggunakan kain hard pad 1.052
27 Membungkus rangka divan dengan menggunakan kain oscar
0.544 28
Menyatukan rangka divan dan kain blacu dengan menggunakan staples
0.531 29
Membungkus divan dengan menggunakan plastik 0.650
30 Memasang kaki spring bed pada divan spring bed dengan
menggunakan skrup 2.154
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.29.Urutan Proses Perakitan Produk Spring Bed Ocean Tipe 6 Kaki
Usulan Lanjutan No
Elemen Elemen Kegiatan
Waktu Perakitan
Menit
31 Membawa divan spring bed pada tempat perakitan akhir
0.644 32
Mengukur kawat 0.167
33 Memotong kawat
0.374 34
Menyusun kawat pada mesin pembentuk per sehingga membentuk spring coil
13.019 35
Mennyatukan spring coil dengan menggunakan mesin Gun Ar Cl 22
7.448 36
Merakit kawat lonjor menjadi list rangka 6.367
37 Merakit spring coil pada list rangka dengan menggunakan Gun Ar
22 2.131
38 Merakit per M pada sisi rangka
1.085 39
Memotong kain quilting 0.291
40 Menjahit kain quilting dengan kain tarikan
1.894 41
Menyatukan kain bermotif dengan busa yang mempunyai ketebalan 5-8 cm
0.648 42
Menjahit label pada kain quilting springbed 0.478
43 Memasang kain hard pad pada bagian atas dan bawah rangka per
0.631 44
Memperkuat pemasangan kain hard pad dengan menggunakan Gun AR 22
0.467 45
Memasang busa yang sudah dipotong ke atas kain hard paddengan menggunakan Gun AR 22
0.902 46
Memasang kain quilting yang telah direkatkan dengan kain tarikan sebagai penahan
0.802 47
Memasang kain quilting yang sudah disesuaikan pada busa 1.272
48 Memasang kain quilting untuk bagian atas dan bawah spring bed
1.530 49
Menjahit kain list pada matras 1.739
50 Membungkus matras dengan plastik
1.033 51
Menyatukan bagian sandaran dan divan dengan menggunakan skrup dan paku
3.652 52
Menyatukan matras dan divan 0.434
53 Mengemas dengan plastik
1.530
Total 80.886
Sumber: Hasil pengolahan data
Universitas Sumatera Utara
Dari data urutan proses perakitan produk spring bed usulan pada Tabel 5.24, diketahui untuk merakit setiap unit produk spring bed dibutuhkan waktu
selama 81,886 menit dengan 53 elemen kegiatan proses perakitan yang kemudian akan dikembangkan ke dalam worksheet DFMA untuk dapat melihat
perbandingan antara elemen kegiatan, waktu dan biaya perakitan yang dibutuhkan. Setelah diketahui urutan perakitan dan waktu perakitan dari desain
perbaikan, maka dapat digambarkan peta proses perakitan assembly process chart
usulan seperti yang dapat dilihat pada Gambar 5.9.
Universitas Sumatera Utara
SIMBOL JUMLAH
44 3
1 TOTAL
55 -
7 KETERANGAN
OPERASI INSPEKSI
TRANSPORTASI
INSPEKSI DAN OPERASI
STORAGE
Kayu pinggir
Diukur kayu pinggir rangka
Dirakit manual hingga berbentuk rangka kosong
Dirakit manual pada bagian atas rangka hingga berbentuk
rangka divan Dibungkus dengan kain hard pad
Dibungkus dengan kain oscar O-10
Dibungkus O-11
Menyatukan kain dengan staples Paku
Steples Kayo
penopang
O-3
O-8
ASSEMBLY PROCESS CHART
NAMA OBJEK : Spring bed
NOMOR PETA : 1
DIPETAKAN OLEH : Moehammad Rifqi
TANGGAL : 4 Januari 2014
SEKARANG USULAN
Kayu Penyangga
Kayu Tiang Sandaran
O-1 Dipotong kayu pinggir
rangka Diukur kayu
penopang O-2
Dipotong kayu penopang
Diukur kayu Penyangga
O-4 Dipotong kayu
pengait Diukur kayu
tripleks O-6
Dipotong kayu
tripleks Paku
O-5 Dirakit manual
Paku O-7
Kayu Tripleks
Kain hard pard
Kain Oscar
Steples O-9
Steples Plastik mika
Kain blacu
Tripleks Diukur
tripleks O-13
Dipotong tripleks
O-19 Dipotong kayu
tiang sandaran Diukur kayu
tiang sandaran O-14
Dirakit menjadi
rangka kepala
Busa
O-15 Direkatkan
busa ke kepala
sandaran Staples
Kain Oscar
Kain blacu
O-17 Dipasang
kain oscar
O-22 Dipasang
kain blacu Staples 3001 J
I-1 I-2
I-3 I-4
I-5 I-6
O-23
O-44 Mur
Dirakit
Dirakit S-1
Paku I-7
Kawat 1,4 mm
Kawat Lonjor
O-25 Per M
O-26 Kain
bermotif Kain
Quilt
Dibentuk menjadi per
spring Dirakit menjadi
rangka per O-27 Dirakit
O-29 Dirakit
Busa O-32
Dipotong sesuai
ukuran O-33
Dipasang O-35
Dipotong O-36
Dijahit Kain
tarikan O-37
Dijahit Label
O-28 Dirakit
Staples O-30
Dirakit O-31
Dipasang O-34
Dipasang O-38
Dipasang O-39
Dipasang O-40
Dijahit O-41
Diberi label Label
O-42 Dibungkus
Plastik O-43 Direkatkan
Isolatip Kain
Hard Pad
Staples Ventilator
Kain list O-24
Diukur kawat Dipotong kawat
O-16 Dipotong
sesuai ukuran
O-18 Dibungkus
Plastik mika O-20
O-21 Direkatkan dengan
mur sakura Mur sakura
Dirakit tiang sandaran pada rangka sandaran
Kaki springbed
O-12 Dirakit
Mur T-1
Dibawa ke perakitan divan T-2
Dibawa ke perakitan
sandaran
T-3 Dibawa ke perakitan akhir
Gambar 5.9. Assembly Process Chart Usulan
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.5.Pengembangan Lembar Kerja DFMA dari Produk Hasil Rancangan
Setelah dilakukan identifikasi terhadap komponen-komponen penyusun produk spring bed dan analisis terhadap peta proses perakitan assembly process
chart , ada beberapa komponen yang akan dikembangkan, dikombinasi dan
dieliminasi seperti yang dapat dilihat pada Tabel 5.24. Berdasarkan pada perbaikan rancangan tersebut, maka akan dikembangkan suatu worksheet DFMA
Design for Manufacturing and Assembly dari produk hasil rancangan, untuk dapat melihat perbandingan antara elemen kegiatan, waktu perakitan dan biaya
peraktian setelah dilakukannya perbaikan terhadap rancangan. Adapun worksheet DFMA dari desain perbaikan dapat dilihat pada Tabel 5.25.
Tabel 5.30. Lembar Kerja DFMA dari Desain Perbaikan No
Elemen Elemen Kegiatan
Waktu Perakitan
Menit Biaya
Perakitan Rp
1 Mengukur dan memotong kayu untuk pinggir rangka
0.915 199.048
2 Mengukur dan memotong kayu untuk penyeimbang tengah
rangka 0.880
191.392 3
Mengukur dan memotong kayu untuk penopang 0.684
148.774 4
Mengukur dan memotong tripleks untuk penutup atas 1.084
235.916 5
Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi depan
1.543 335.672
6 Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi
belakang 1.561
339.701 7
Merakit kayu pinggir hingga membentuk rangka kosong berbentuk segiempat
2.041 444.029
8 Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi
kanan 1.585
344.970 9
Merakit kayu penopang dengan kayu pinggir untuk sisi kiri 1.520
330.713 10
Merakit kayu penyeimbang ke bagian pinggir rangka 1.526
332.015 11
Merakit kayu penyeimbang ke bagian tengah rangka 1.694
368.681 12
Merakit tripleks pada sisi atas rangka untuk menjadi rangka divan yang sudah jadi
0.621 135.183
13 Membawa rangka divan ke bagian perakitan divan spring
bed 0.657
143.040 14
Mengukur dan memotong kayu untuk tiang sandaran 1.461
317.912
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.30. Lembar Kerja DFMA dari Desain Perbaikan Lanjutan No
Elemen Elemen Kegiatan
Waktu Perakitan
Menit Biaya
Perakitan Rp
15 Mengetam tiang sandaran
2.087 454.103
16 Mengukur dan memotong tripleks
0.841 182.930
17 Membawa tiang sandaran dan tripleks ke bagian perakitan
sandaran spring bed 0.476
103.553 18
Menempelkan busa dengan lem 0.443
96.300 19
Memotong busa mengikuti pola rangka sandaran 0.411
89.451 20
Memasang busa yang dipotong sesuai pola pada rangka sandaran
0.467 101.538
21 Memasang kain oscar pada rangka sandaran
0.298 64.872
22 Memasang kain blacu pada bagian belakang sandaran
0.863 187.766
23 Mengemas sandaran dengan menggunakan plastik
1.039 226.044
24 Memasang kayu tiang sandaran pada sandaran dengan
menggunakan skrup 2.074
451.282 25
Membawa sandaran spring bedpada tempat perakitan akhir 0.644
140.220 26
Membungkus rangka divan dengan menggunakan kain hard pad
1.052 228.864
27 Membungkus rangka divan dengan menggunakan kain
oscar 0.544
118.462 28
Menyatukan rangka divan dan kain blacu dengan menggunakan staples
0.531 115.641
29 Membungkus divan dengan menggunakan plastik
0.650 141.429
30 Memasang kaki spring bed pada divan spring bed dengan
menggunakan skrup 2.154
468.608 31
Membawa divan spring bed pada tempat perakitan akhir 0.644
140.220 32
Mengukur kawat 0.167
36.264 33
Memotong kawat 0.374
81.392 34
Menyusun kawat pada mesin pembentuk per sehingga membentuk spring coil
13.019 2832.601
35 Mennyatukan spring coil dengan menggunakan mesin Gun
Ar Cl 22 7.448
1620.586 36
Merakit kawat lonjor menjadi list rangka 6.367
1385.275 37
Merakit spring coil pada list rangka dengan menggunakan Gun Ar 22
2.131 463.773
38 Merakit per M pada sisi rangka
1.085 236.077
39 Memotong kain quilting
0.291 63.362
40 Menjahit kain quilting dengan kain tarikan
1.894 412.052
41 Menyatukan kain bermotif dengan busa yang mempunyai
ketebalan 5-8 cm 0.648
141.070 42
Menjahit label pada kain quilting springbed 0.478
104.009
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5.30. Lembar Kerja DFMA dari Desain Perbaikan Lanjutan No
Elemen Elemen Kegiatan
Waktu Perakitan
Menit Biaya
Perakitan Rp
43 Memasang kain hard pad pada bagian atas dan bawah
rangka per 0.631
137.399 44
Memperkuat pemasangan kain hard pad dengan menggunakan Gun AR 22
0.467 101.538
45 Memasang busa yang sudah dipotong ke atas kain hard
pad dengan menggunakan Gun AR 22
0.902 196.227
46 Memasang kain quilting yang telah direkatkan dengan kain
tarikan sebagai penahan 0.802
174.469 47
Memasang kain quilting yang sudah disesuaikan pada busa 1.272
276.813 48
Memasang kain quilting untuk bagian atas dan bawah spring bed
1.530 332.821
49 Menjahit kain list pada matras
1.739 378.352
50 Membungkus matras dengan plastik
1.033 224.835
51 Menyatukan bagian sandaran dan divan dengan
menggunakan skrup dan paku 3.652
794.683 52
Menyatukan matras dan divan 0.434
94.364 53
Mengemas dengan plastik 1.530
333.002
Total 80.886
17599.292
Sumber: Hasil Pengolahan Data Dari Tabel 5.30. di atas dapat diketahui bahwa waktu perakitan yang
dibutuhkan untuk merakit setiap unit produk spring bed hasil rancangan adalah 80,886 menit dan dengan biaya perakitan sebesar Rp 17599,292unit atau
dibulatkan menjadi Rp 17600unit. Jika dibandingkan dengan desain awal produk, untuk merakit setiap unit produk spring bed waktu yang dibutuhkan adalah 91,328
menitunit dan dengan biaya perakitan sebesar Rp 19872unit. Hal ini berarti bahwa perbaikan terhadap desain spring bed mengalami penghematan waktu
perakitan sebesar 91,328 menitunit - 80,886 menitunit = 10,442 menitunit produk dan penghematan biaya perakitan sebesar Rp 19872unit – Rp 17600unit
= Rp 2182unit produk spring bed ocean tipe 6 kaki
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.6.Efisiensi Desain dan Jumlah Produk Standar
Efisiensi desain perakitan menggambarkan perbandingan antara estimasi waktu perakitan produk redesign dengan waktu ideal perakitan produk
sebelumnya.
29
Jumlah produk standar atau output standar yang dapat dihasilkan oleh operator perakitan produk spring bed 6 kaki dalam 1 hari kerja, dapat diketahui
dengan menggunakan persamaan sebagai berikut. Waktu ideal didapatkan dengan mengasumsikan bahwa setiap
komponen mudah untuk ditangani dan digabungkan. Menghitung efisiensi desain perakitan manual dengan cara :
�� = 3
��� ��
dimana : EM = efisiensi desain manual
NM= jumlah komponen
TM= total waktu perakitan manual
30
29
Boothroyd, G., Dewhurst, P. dan Knight, W. 2002. “Product Design for Manufacture and Assembly”
2nd Edition. New York: Marcel Dekker. h. 94-95
30
Wignjosoebroto, Sritomo. 1995. Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu : Teknik Analisis untuk Peningkatan Produktivitas Kerja. Surabaya: Prima Printing. h. 206
�����ℎ ������ = 1
����� ������� ������ℎ ��� ����� 1 ℎ���
Efisiensi desain dan jumlah produk atau output standar yang dihasilkan untuk 1 hari kerja untuk desain produk awal dan produk hasil rancangan dapat diketahui.
Universitas Sumatera Utara
1. Desain Produk Awal Pada perhitungan effisiensi desain awal diketahui bahwa jumlah komponen
NM adalah 35 jenis komponen atau 942 jumlah komponen dan total waktu perakitan manual TM adalah 91,33 menit atau sebanding dengan 5479,67
detik. Maka dapat dihitung untuk effisiesi dari desain awal adalah: �� =
3 ���
�� �� =
3 � 942
91,33 �����
= 3
� 942 5479,67
����� �� = 0,5157
�� = 51,57 Jumlah produk standar dari desain awal produk yang dihasilkan untuk 1 hari
kerja selama 7,5 jamhari adalah: Jumlah Produk =
1 waktu standar
x jumlah jam kerja 1 hari
Jumlah Produk = 1
91,33 menit x 7
jam hari
= 4,59 unit hari sEfisiensi desain awal spring bed dengan 942 komponen dan waktu perakitan
91,33 menit adalah sebesar 51,57, dan jumlah produk standar yang dapat dihasilkan dalam 1 hari kerja adalah 4,59 unit produk atau 4 unit produk.
2. Desain Produk Hasil Rancangan Pada perhitungan effisiensi desain perbaikan diketahui bahwa total waktu
perakitan manual TM adalah 80,886 menit. Maka dapat dihitung untuk
effisiesi dari desain usulan adalah:
�� = 3
��� ��
Universitas Sumatera Utara
�� = 3
� 882 80,886
����� =
3 � 882
4853,14 �����
�� = 0,5452 �� = 54,52
Jumlah produk standar dari desain produk hasil rancangan yang dihasilkan untuk 1 hari kerja selama 7,5 jamhari adalah:
Jumlah Produk = 1
waktu standar x jumlah jam kerja 1 hari
Jumlah Produk = 1
80,886 x 7
jam hari
= 5,19 produkhari Efisiensi desain perbaikan spring bed dengan waktu perakitan 80,886 menit
adalah sebesar 54,52. dan jumlah produk standar yang dapat dihasilkan dalam 1 hari kerja adalah 5,19 unit produk atau 5 unit produk. Untuk
keterangan lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 5.56.
5.31. Efisiensi Desain Setelah Tahap DFMA No
Design Eff. Design
Jumlah Produk yang Dihasilkan
1 Desain Awal Original Design
51,57 4 Unit
2 Desain Perbaikan DFMA
54,52 5 Unit
Sumber: Hasil pengolahan data
Berdasarkan pada Tabel 5.55. di atas diketahui bahwa jumlah produk yang dapat dirakit pada desain awal adalah 4 unithari dan desain produk hasil
rancangan adalah 5 unithari. Hal ini berarti bahwa desain produk hasil rancangan mengalami peningkatan sebesar 1s unithari.
Universitas Sumatera Utara
5.2.4.7. Rancangan Akhir Produk DFMA
Dengan menerapkan DFMA pada perbaikan terhadap desain, yang menjadi perhatian adalah pada penggunaan kayu pengait dan untuk menyatukan
antara dua komponen atau lebih. Sementara itu penggunaan kayu pengait secara mekanis tidak diperlukan. Jadi, kayu pengait dihilangkan dalam perakitan divan
dan rangka dirancang sedemikian rupa sehingga tidak memerlukan pengait. Hal lain yang perlu diperhatikan adalah per berbentuk M yang harus dirakit dengan
menggunakan staples. Jadi, staples dapat diganti dengan konsep snap fit . Tujuannya adalah untuk meminimalkan jumlah komponen dan meminimalkan
waktu perakitan. Pada rancangan akhir produk spring bed dengan menggunakan metode
Design for Manufacturing and Assembly DFMA, ada beberapa komponen yang
dikembangkan ataupun diperbaiki yaitu pada komponen rangka kayu divan dan per berbentuk M. Perbaikan rancangan rancangan divan dan per berbentuk m
dapat dilihat pada gambar 5.15, dan 5.16
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Gambar 5.15. Perbaikan Rancangan Divan Spring Bed
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Hasil Pengolahan Data
Gambar 5.16. Perbaikan Rancangan Per berbentuk M Spring Bed
Universitas Sumatera Utara
BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL
6.1. Analisis Data Kuesioner
Data yang diperoleh dari kuesioner menjelaskan 11 variabel penilaian terhadap proses perakitan produk spring bed. Keseluruhan dari 11 variabel proses
perakitan tersebut dikelompokkan ke dalam dua katagori operasi, yaitu membawa manual manual handling, dan menyatukan komponen ke komponen
lain atau ke kelompok komponen manual insertion dan fastening Bothroyd dan Dewhurst, 2002.
Kuesioner yang telah disebarkan untuk lebih lanjut maka dapat dilaksanakan uji validitas dan reliabilitas. Hasil perhitungan validitas diketahui
bahwa seluruh variabel dinyatakan valid dikarenakan koefisien korelasi product moment
bernilai lebih besar dari nilai r tabel yakni 0,279. Hal ini berarti bahwa kuesioner yang digunakan sebagai instrumen pengumpulan data telah benar dan
tidak perlu diganti. Hasil perhitungan reliabilitas data kuesioner juga didapatkan hasil yang reliabel. Hal ini dilihat dari nilai koefisiennya yang lebih besar dari
nilai batas koefisien reliabel untuk penilaian reliabilitas kuesioner yakni sebesar 0,279. Hal ini berarti bahwa keseluruhan data yang diperoleh dari hasil
penyebaran kuesioner telah layak digunakan dan diolah lebih lanjut.
Universitas Sumatera Utara