Design for Manufacturing DFM

1. Mendapatkan jumlah komponen seminimal mungkin 2. Mengoptimalkan kemampuan perakitan atau assemblability dari setiap komponen 3. Mengoptimalkan kemampuan penanganan atau handlability dari komponen dan perakitan 4. Meningkatkan kualitas, meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya perakitan. The Society of Manufacturing Engineers SME, 1992 merekomendasikan untuk mengikuti prinsip-prinsip dari design for assembly dalam memperbaiki rancangan produk, antara lain adalah 4 1. Minimalkan jumlah komponen : 2. Pendekatan perakitan modular 3. Merancang dengan diri-fitur penambat snap-fit 4. Menggunakan komponen standar 5. Proses subassemblies dari bawah ke atas 6. Merancang komponen yang bebas 7. Menghilangkan reorientasi 8. Fasilitas bagian penanganan 9. Meminimalkan level perakitan 10. Menghilangkan kabel listrik.

3.3.3. Design for Manufacturing DFM

4 Eggert, Rudolph J, Engineering Design Cet. I; Amerika : Pearson Prentice, 2005, h. 159 Universitas Sumatera Utara Faktor utama dalam keberhasilan ekonomis dari produk adalah biaya manufaktur. Keberhasilan ekonomis tergantung dari marjin keuntungan dari tiap penjualan produk dan berapa banyak yang dapat dijual oleh perusahaan. Marjin keuntungan merupakan selisih antara harga jual pabrik dengan biaya pembuatan produk. Jumlah unit yang dijual dan harga jual sangat ditentukan oleh kualitas produk secara keseluruhan. Secara ekonomis, rancangan yang berhasil tergantung dari jaminan kualitas produk yang tinggi,sambil meminimasi biaya manufaktur. DFM merupakan salah satu metode untuk mencapai sasaran ini. Pelaksanaan DFM yang efektif mengarahkan pada biaya manufaktur yang rendah tanpa mengorbankan kualitas produk. Perancangan untuk proses manufaktur merupakan salah satu dari pelaksanaan yang paling terintegrasi yang terlibat dalam pengembangan produk. DFM menggunakan informasi dari beberapa tipe, termasuk diantaranya : 1. Sketsa, gambar, spesifikasi dan alternatif-alternatifrancangan 2. Suatu pemahaman detail tentang proses produksi dan perakitan 3. Perkiraan biaya manufaktur, volume produksi, dan waktu peluncuran produk DFM membutuhkan peran serta yang sangat baik dari anggota tim pengembangan. Usaha-usaha DFM umumnya membutuhkan ahli-ahli insinyur manufaktur, akuntan biaya, dan personil produksi, di samping perancang- perancang produk. DFM dimulai selama tahapan pengembangan konsep, sewaktu fungsi- fungsi dan spesifikasi produk ditentukan. Pada pemilihan suatu konsep produk, biaya hampir selalu merupakan satu kriteria untuk pengambilan keputusan, Universitas Sumatera Utara walaupun perkiraan biaya pada tahap ini sangatlah subyektif dan merupakan pendekatan. Ketika spesifikasi produk difinalisasi, tim membuat pilihan trade-off di antara karakteristik kinerja yang diinginkan. Sebagai contoh, pengurangan berat akan meningkatkan biaya manufaktur. Metode DFM terdiri dari 5 langkah dan dapat dilakukan beberapa kali iteratif sampai tim mengganggap rancangan sudah cukup baik : 1. Memperkirakan biaya manufaktur 2. Mengurangi biaya komponen 3. Mengurangi biaya perakitan 4. Mengurangi biaya pendukung produksi 5. Mempertimbangkan pengaruh keputusan DFM pada faktor-faktor lainnya.

3.3.4. Memperkirakan Biaya Perakitan

Dokumen yang terkait

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

0 0 20

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

0 0 1

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

0 0 8

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

0 0 14

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

0 0 1

Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) di PT Ocean Centra Furnindo

0 0 34

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN - Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) di PT Ocean Centra Furnindo

0 1 23

BAB I PENDAHULUAN - Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) di PT Ocean Centra Furnindo

0 0 8

PERBAIKAN RANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN DESIGN FOR MANUFACTURING AND ASSEMBLY (DFMA) DI PT OCEAN CENTRA FURNINDO

0 0 21