Metode Pengumpulan Data Data Kuesioner

e. Struktur organisasi perusahaan dan pembagian kerja setiap karyawan, ruang lingkup bidang usaha, f. Lokasi perusahaan dan daerah pemasaran yang dibutuhkan juga dalam penyusunan laporan Tugas Akhir. Instrumen yang digunakan dalam pengambilan data sekunder adalah lembar atatan wawancara.

4.8.2. Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Observasi Observasi atau melakukan pengamatan secara langsung di lapangan dengan menggunakan stopwatch digital dan tabel pengumpulan data. Hal ini dilakukan dengan mengambil sepuluh kali pengamatan data waktu proses di tiap stasiun kerja WC. 2. Wawancara Wawancara dilakukan dengan member pertanyaan dengan pihak manajemen dan operator yang bekerja saat kegiatan penelitian berlangsung mengenai hal- hal yang berhubungan dengan objek penelitian dan untuk melengkapi data yang diperoleh dari observasi. 3. Teknik Survei Universitas Sumatera Utara Survei dengan menggunakan instrumen kuesioner terbuka dan tertutup berkenaan dengan proses perakitan produk springbed tipe ocean terhadap pekerja bagian perakitan produk. 4. Dokumentasi Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan mencatat data-data dokumentasi perusahaan yang berhubungan dengan penelitian yang dilakukan 5. Teknik kepustakaan, yaitu dengan mempelajari buku-buku yang berkaitan dengan Quality Function Deployment dan Design for Manufacturing and Assembly dalam perbaikan rancangan produk springbed.

4.8.3. Instrumen Penelitian

4.8.3.1. Stopwacth

Pengukuran waktu dilakukan menggunakan metode stopwatch time study. Untuk pengukuran waktu kerja operator adalah digunakan stopwatch beserta lembar pengamatan dan alat tulis.

4.8.3.2. Kuesioner

Penelitian yang dilakukan juga menggunakan instrumen kuesioner. Kuesioner yang digunakan didasarkan pada bentuknya ialah kuesioner terbuka dan tertutup. Kuesioner terbuka digunakan sebagai survei awal untuk membantu penentuan atribut keinginan responden dalam perakitan produk springbed Universitas Sumatera Utara sedangkan kuesioner tertutup yang digunakan adalah kuesioner dengan menggunakan skala linkert. Atribut pertanyaan yang akan ditanyakan kepada responden dalam hal ini adalah pekerja bagian assembly bedasarkan literatur menurut Bothroyd dan Dewhurst 2002 dalam buku Product Design for Manufacture and Assembly. Dalam literatur disebutkan proses perakitan secara manual dibagi menjadi dalam 2 kategori operasi, yaitu: 1. Membawa manual manual handling, dan 2. Menyatukan komponen ke komponen lain atau ke kelompok komponen manual insertion dan fastening. Kriteria dari klasifikasi pembawaan manual ini adalah: a. ukuran, b. ketebalan, c. berat, d. sarangan, e. kekusutan, f. kerapuhan, g. fleksibilitas, h. kelicinan, i. kelengketan, j. kebutuhan penggunaan 2 tangan, k. kebutuhan penggunaan alat pegang, l. kebutuhan peralatan optik, m. kebutuhan bantuan mekanik Universitas Sumatera Utara Kriteria dari klasifikasi penyatuan komponen manual insertion dan fastening ini adalah a. Keterjangkauan lokasi pemasukan komponen b. Kemudahan penggunaan peralatan perakitan c. Jarak pandang lokasi pemasukan komponen d. Keselarasan posisi pemasukan komponen e. Faktor kedalaman pemasukan komponen Perancangan atribut pertanyaan, untuk kriteria kekusutan, kelengketan, kebutuhan penggunaan optik, dan jarak pandang lokasi pemasukan tidak dijadikan atribut pertanyaan karena tidak sesuai dengan proses perakitan dan komponen penyusun produk. Atribut-atribut yang akan ditanyakan kepada responden adalah sebagai berikut: 1. Ukuran komponen penyusun produk 2. Ketebalan komponen penyusun produk, 3. Berat komponen penyusun produk, 4. Kekuatan komponen penyusun produk, 5. Kelicinan komponen penyusun produk, 6. Kebutuhan penggunaan 2 tangan dalam proses perakitan, 7. Kebutuhan penggunaan alat bantu pegang dalam proses perakitan, 8. Kebutuhan bantuan mekanik dalam proses perakitan, 9. Keterjangkauan lokasi pemasukan komponen 10. Kemudahan penggunaan peralatan perakitan Universitas Sumatera Utara 11. Faktor kedalaman pemasukan komponen

4.8.4. Data Kuesioner

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada responden, yaitu pekerja bagian perakitan springbed. Adapun langkah-langkah penyebaran kuesioner sebagai berikut: 1. Menentukan tujuan, yaitu tujuan penyebaran kuesioner adalah untuk mengetahui kesulitan pekerja saat melakukan proses perakitan produk springbed dan mengetahui keinginan responden dalam hal ini pekerja bagian assembly terhadap produk. 2. Penentuan jumlah sampel, sampel yang akan diteliti adalah pekerja bagian perakitan produk springbed tipe ocean. a. Sampel pada Kuesioner Terbuka Kuesioner terbuka ditujukan sebagai survei pendahuluan untuk mengetahui indikator-indikator yang berkaitan dengan proses perakitan springbed , yang kemudian akan dijadikan butir pertanyaan dalam kuesioner tertutup. Adapun jumlah sampel adalah sebanyak 30 orang. Hal ini sesuai dengan pendapat Roscoe 1975 yang menyatakan bahwa ukuran sampel yang layak untuk sebagian besar penelitian adalah antara 30 hingga 500. b. Sampel pada Kuesioner tertutup Universitas Sumatera Utara Jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak 50 orang responden dengan penentuan sampel menurut Isaac dan Michael yang menggunakan tabel ukuran sampel pada tingkat signifikansi 1, 5, dan 10. Populasi dari responden berjumlah 57 orang responden dan dengan menggunakan tingkat signifikansi 5 sehingga interpolasi dapat dilihat seperti berikut: Untuk populasi berjumlah 55 dengan tingkat signifikasnsi 5 maka sampelnya adalah 48, dan untuk populasi berjumlah 60 dengan tingkat signifikansi 5 maka sampelnya adalah 51, maka I = 51 − 48 60 − 55 57 − 55 = 1,2 Jadi, ukuran sampel dengan populasi 57 adalah 48 + 1,2 = 49,2 ≈ 50 responden 3. Perancangan kuesioner, kuesioner yang digunakan terdiri atas dua jenis, keusioner terbuka dan tertutup. Kuesioner terbuka digunakan sebagai survei awal untuk membantu penentuan atribut keinginan responden dalam perakitan produk springbed, sedangkan kuesioner tertutup yang digunakan adalah kuesioner yang menggunakan skala linkert. 4. Data hasil kuesioner kemudian ditabulasikan.

4.8.5. Data Waktu

Dokumen yang terkait

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

10 99 227

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

0 0 20

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

0 0 1

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

0 0 8

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

0 0 14

Perbaikan Rancangan Produk Menggunakan Metode Quality Function Deployment Dan Design For Manufacturing And Assembly

0 0 1

Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) di PT Ocean Centra Furnindo

0 0 34

BAB II GAMBARAN PERUSAHAAN - Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) di PT Ocean Centra Furnindo

0 1 23

BAB I PENDAHULUAN - Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) di PT Ocean Centra Furnindo

0 0 8

PERBAIKAN RANCANGAN PRODUK SPRING BED DENGAN MENGGUNAKAN METODE QUALITY FUNCTION DEPLOYMENT (QFD) DAN DESIGN FOR MANUFACTURING AND ASSEMBLY (DFMA) DI PT OCEAN CENTRA FURNINDO

0 0 21