55 Pendekatan surrogate market digunakan untuk mencari pasar dimana faktor
produksi diperjualbelikan dan mengamati manfaat atau biaya lingkungan yang menjadi bagian dari barang atau faktor produksi tersebut. Sehingga manfaat yang dinikmati dari
lingkungan contoh: peningkatan kualitas air atau udara dianggap sebagai atribut atau faktor dari suatu kegiatan manusia atau pekerjaan. Pendekatan eksperimen
mensimulasikan pasar dengan menempatkan responden pada posisi dimana mereka dapat mengungkapkan nilai hipotesis mereka dari suatu perbaikan nyata dari kualitas
lingkungan. Dalam hal ini tujuannya adalah membuat nilai hipotesis agar pasar untuk komoditi tersebut dapat dibayangkan secara nyata oleh seseorang.
Pendekatan yang lain, yaitu pendekatan tidak langsung dimana dalam mengestimasikan biaya atau manfaat lingkungan tidak dilakukan secara langsung, tetapi
dengan mencoba menghitung keterkaitan antara penurunan kualitas lingkungan dengan berbagai dampaknya. Sebagai contoh dampak terhadap kesehatan, kerusakan material,
ekosistem perairan, dan terhadap vegetasi. Pada pendekatan tidak langsung ini, tidak memperhitungkan faktor kesediaan untuk membayar willingness to pay untuk manfaat
yang diperoleh dari lingkungan atau kesediaan untuk menerima kompensasi willingness to accept terhadap kerusakan lingkungan. Pada pendekatan ini yang
diperhitungkan adalah hubungan antara suatu penyebab kegiatan yang mempunyai dampak dengan dampaknya yang tidak diperhitungkan langsung dalam nilai uang
contoh: dampak bagi kesehatan.
2.7 Sistem dan Pemodelan
2.7.1 Teori Sistem
Perkembangan ilmu sistem banyak dipengaruhi oleh berbagai disiplin ilmu lain. Salah satunya adalah kibernetika cybernetics yang telah berkembang beberapa abad
yang lalu. Kibernetika merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari prilaku berbagai sistem dinamis yang dikendalikan melalui berbagai keterangan. Forrester
1968 mendefinisikan sistem sebagai sekelompok komponen yang beroperasi secara bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. Demikian juga Manetsch Park 1979
in Eriyatno 2003 mendefinisikan sistem sebagai suatu gugus elemen yang saling berhubungan dan terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan atau suatu gugus dari
tujuan-tujuan. Forester 1968 mengklasifikasi sistem ke dalam 2 jenis : open system and
feedback system. Open system sistem terbuka bercirikan sebuah output sebagai respon
56 dari input di mana output diisolasi dari dan tidak ada pengaruhnya terhadap input
Gambar 11. Dalam sistem terbuka ini, aksi sebelumnya past action tidak bisa mengontrol aksi yang akan datang future action. Sementara itu, feedback system
merupakan sistem tertutup closed system yang dipengaruhi perilaku sebelumnya. Feedback system memiliki struktur closed loop dimana aksi sebelumnya dapat kembali
mengontrol aksi yang akan datang. Ada dua kategori feedback system : a negative feedback system, mencari tujuan dan respon sebagai konsekuensi dari kegagalan
mencapai tujuan, b positive feedback system, meningkatkan proses-proses pertumbuhan di mana aksi yang dihasilkan dapat men-generate aksi yang lebih besar.
Jadi feedback system dapat mengontrol aksi berdasarkan hasil-hasil dari aksi sebelumnya.
Selanjutnya Hanon Ruth 1997 membagi sistem ke dalam 2 jenis : 1 sistem terbuka open system dan 2 sistem tertutup closed system. Sistem terbuka merupakan sebuah
sistem di mana output yang dihasilkan merupakan tanggapan dari input, tetapi tidak ada pengaruhnya terhadap input, atau bisa juga diartikan tidak menyediakan sarana koreksi, sehingga
perlakuan koreksi membutuhkan faktor eksternal. Sementara itu, sistem tertutup merupakan sistem di mana output yang dihasilkan akan merupakan tanggapan dari input, dan perilaku sistem
akan dipengaruhi output tersebut. Bisa juga diartikan sebuah sistem yang menyediakan sarana koreksi di dalam sistem itu sendiri dalam rangka pencapaian tujuan sistem. Secara diagramatis
disajikan pada Gambar 11 dan Gambar 12.
Fenomena dunia nyata real world sulit untuk dipelajari memiliki kompleksitas tinggi dan sukar dipahami hanya melalui satu disiplin keilmuan Hanon
Ruth 1997. Upaya dari masing-masing disiplin untuk mempelajari fenomena dunia nyata yang kompleks melalui pengembangan beragam model seringkali tidak konsisten,
PROSES INPUT
OUTPUT
Gambar 11 Sistem loop terbuka
PROSES INPUT
OUTPUT FEEDBACK
Gambar 12 Sistem loop tertutup
57 hanya bersifat parsial, tidak berkesinambungan, dan gagal memberikan penjelasan yang
utuh Eriyatno 2003. Konsep sistem ini berlandaskan pada unit keberagaman dan selalu mencari keterpaduan antar komponen yang selanjutnya dibangun suatu model
pengembangan sumberdaya pesisir secara berkelanjutan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kajian di kawasan TNS dapat dilakukan dengan pendekatan sistem.
Dalam keberagaman definisi sistem itu, secara substansial menunjukkan adanya suatu kesamaan visi di mana sistem memiliki karakteristik keutuhan wholeness dan
interaksi antar komponen yang membangun sistem Eriyatno 2003. Secara lebih tegas beberapa karakteristik yang dimiliki oleh sistem dapat dinyatakan sebagai berikut: 1
dibangun oleh sekelompok komponen yang saling berinteraksi; 2 bersifat wholeness; 3 memiliki satu atau segugus tujuan; 4 terdapat proses transformasi input menjadi output;
5 terdapat mekanisme pengendalian yang berkaitan dengan perubahan yang terjadi pada lingkungan sistem.
Analisis sistem bertujuan: 1 mengidentifikasi berbagai elemen penyusun sistem; 2 memahami prosesnya; serta 3 memprediksi berbagai kemungkinan keluaran
sistem yang terjadi akibat adanya distorsi di dalam sistem itu sendiri. Dengan demikian didapatkan berbagai aternatif pilihan yang menguntungkan secara optimal. Persoalan
alternatif ini sesungguhnya merupakan persoalan “cost-benefit“ atau “cost
effectiveness ” analysis, yang bermanfaat untuk mengevaluasi alternatif pemodelan.
Akhir-akhir ini perhatian besar terus diberikan pada pemodelan khususnya pada kasus- kasus hubungan antara ekonomi dan lingkungan.
Simatupang 1995 menegaskan bahwa kontrol adalah konsepsi inti dari sistem, karena faktor inilah yang menjiwai ide pokok dari pengadaan sebuah sistem, dan
sekaligus merupakan perwujudan nyata dari tiap sistem. Sistem-sistem ini dibentuk, secara langsung ataupun tidak, adalah untuk tujuan kontrol. Misalnya, pemerintah
melakukan kebijakan pengetatan eksploitasi hutan alam untuk menahan laju kerusakan hutan agar kestabilan lingkungan dapat terjaga. Jadi makna dari kontrol itu sebagian
telah termasuk dalam pertanyaan mengapa yang terkandung dalam alasan pengadaan sistem.
Sistem memiliki sifat dinamis dan berbagai perubahan pun selalu terjadi. Untuk itu perlu dilakukan pemeriksaan secara berkala atau kontinu tentang bentuk dari output,
agar dapat dilakukan perubahan yang diperlukan sesuai dengan perubahan lingkungannya atau karena sebab yang lainnya. Unsur-unsur yang memungkinkan
sistem itu berfungsi dalam keseimbangan adalah kontrol dan umpan balik.
58 Tujuan dari umpan balik adalah kontrol. Kontrol dinyatakan sebagai fungsi
sistem yang membandingkan output dengan sebuah standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Umpan balik merupakan fungsi yang memberikan informasi atas
penyimpangan dari output dengan standar dari kontrol tersebut, dan memasukkan informasi ini sebagai input ke dalam proses yang telah menghasilkan output itu
sehingga semua penyimpangan dari hasil yang diharapkan dapat dikoreksi. Tempat dari umpan balik dan kontrol dapat dilihat pada Gambar 13.
Umpan balik positif menciptakan proses pertumbuhan di mana suatu kejadian menimbulkan akibat memperbesar kejadian berikutnya secara terus-menerus. Umpan
balik ini mempunyai ciri adanya ketidakstabilan, ketidakseimbangan, pertumbuhan atau memperkuat. Contoh umpan balik positif dan negatif terjadi pada sistem pertumbuhan
penduduk dunia Meadows et al. 1972 sebagaimana disajikan pada Gambar 14.
Gambar 14 pada bagian kiri mencerminkan umpan balik positif yang mencerminkan pertumbuhan menurut deret ukur. Laju pertumbuhan populasi sangat
tergantung pada kesuburan rata-rata dan jarak waktu antara generasi ke generasi. Akan tetapi perilaku model pertumbuhan populasi dunia rata-rata akan berlipat dua tiap-tiap
satu generasi. Sebaliknya pada bagian sebelah kanan menunjukkan umpan balik negatif
Gambar 14 Sistem umpan balik yang mencerminkan perilaku dinamik pertumbuhan penduduk
-
-
Kematian Populasi
+ +
-
+
Kelahiran
Gambar 13 Kontrol dan umpan balik sistem.
PROSES INPUT
FEEDBACK OUTPUT
KONTROL
59 yang cenderung mengendalikan pertumbuhan populasi dan mempertahankan suatu
sistem pada suatu keadaan seimbang steady state. Kontrol umpan ke depan feedforward merupakan bentuk lain dari kontrol atas
hasil yang diharapkan. Kontrol ini dilakukan sebelum terjadi penyimpangan dari prestasi kerja yang diharapkan. Ini membutuhkan kontrol, dari input danatau output.
Gambar 15 memperlihatkan sebuah skema, dari kontrol atas proses untuk mengatasi
variasi dalam input. Kontrol ini bersifat antisipatif.
2.7.2 Pemodelan